Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 6 dari 6 ayat untuk engkau memegang AND book:5 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ul 11:8) (ende)

Hasil dari memegang-teguh perintah-perintah itu ialah hak-milik atas negeri jang telah didjandjikan Allah kepada umatNja. Pembangkangan akan berarti memperlambat penaklukkan atas tanah tersebut.

(1.00) (Ul 32:47) (ende)

Allah adalah sumber hidup. Demikianlah maka memegang-teguh kehendak dan hukumNja memberi hidup kepada manusia: dan terutama jang dimaksudkan ialah hidup lama didunia dinegeri jang subur: anugerah Allah.

(0.92) (Ul 24:22) (ende)

Peraturan-peraturan itu lazimnja ditempatkan dalam rangka sedjarah: pertama-tama dalam hubungan dengan pembebasan dari negeri Mesir. Kenang-kenangan terhadap penindasan jang telah disingkirkan oleh Jahwe: harus memberi dorongan kepada orang-orang Israel untuk memegang teguh hukum dengan penuh rasa terimakasih; lagi pula harus menghapuskan perasaan keras hati terhadap kaum miskin: orang-orang asing: golongan jang tertindas dan budak-budak belian.

(0.84) (Ul 10:5) (ende)

Peti itu disini melulu mendjadi tempat untuk menjimpan loh-loh Hukum. Peti itu kudus karena Hukum Allah itu dan dengan demikian mendjadi pendorong pula agar supaja orang memegang teguh Hukum itu.

Semula perhatian orang terpusat pada kehadiran Allah sendiri pada Peti itu. Peti itu merupakan tempat sutji jang dapat dipindah-pindahkan, singgasana Jahwe jang setjara tak menampak bersemajam diatas Kerub-kerub, jang ditaruh pada tutup Peti (1Sa 4:4; 2Sa 6:2; 2Ra 19:15; Yer 3:16-17). Pada waktu bangsa Israel bergerak menudju kenegeri jang didjandjikan dan melantjarkan peperangan-peperangan kudus, Peti itu dibawa sebagai tanda bahwa Jahwe sendirilah memimpin umat (Yos 3:7-17; 6:1-14; Bil 10:33-36). Kelak Peti akan ditaruh didalam kenisah di Jerusalem, dan kehadiran jang penuh kemuliaan dari Allah jang menampakkan diriNja dalam bentuk gumpalan awan diatas Peti pun akan memenuhi kenisah itu (1Ra 8:10-11).

(0.82) (Ul 6:1) (sh: Panggilan untuk mencintai Tuhan (Sabtu, 3 Mei 2003))
Panggilan untuk mencintai Tuhan

Ulangan 6:4-9 sering disebut sebagai syema yitsrael, suatu panggilan bagi Israel untuk mendengar firman Tuhan. Ayat-ayat ini memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan iman Israel. Mereka melafalkan syema tiga kali dalam sehari, dan tidak ada penyembahan pada Hari Sabat di rumah ibadah tanpa melafalkannya. Syema ini merupakan pengakuan iman monoteisme Israel yang paling mendasar. Isinya memberikan penegasan bahwa Allah secara total berbeda dengan yang lain. Ia menyatakan diri- Nya kepada Israel dan dapat dipercaya karena Ia tidak berubah.

Melalui syema Israel diajar untuk memilih persekutuan yang intim dengan Tuhan sebagai prioritas utama. Seluruh aspek kehidupan Israel didasari oleh hubungan cintanya dengan Tuhan. Di dalam cinta ini terkandung komitmen dan kesetiaan yang menyeluruh dan total. Syema ini: [1] harus tertanam dalam hati orang Israel (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">6); [2] harus tertanam dalam hati anak-anak Israel (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">7); [3] harus menjadi bagian hidup sehari-hari mereka (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">7); [4] harus menjadi identitas pribadi mereka (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">8); dan [5] menjadi identitas keluarga serta masyarakat Israel (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">9). Tidak ada satu bagian pun dalam kehidupan orang Israel yang terlepas dari relasi mereka yang penuh kasih kepada Tuhan.

Apa yang diminta Tuhan bagi umat-Nya dan hamba-Nya bukanlah kecakapan untuk memimpin, berorganisasi, berkhotbah, bernyanyi, atau apapun yang lain, melainkan hati yang mengasihi Tuhan (Yoh. 21: 15-19). Tanpa kasih kita kepada Tuhan, pelayanan dapat menjadi jerat bagi kita. Hal itu menyedihkan hati Tuhan. Seluruh pelayanan kita, tanpa dilandasi oleh kasih kepada Tuhan, tidak akan berarti apa-apa di hadapan Tuhan (Why. 2:1-5).

Renungkan: Apakah yang menyukakan hati Allah juga keinginan kita terdalam? Apakah dalam setiap aspek kehidupan, cinta pada Tuhan termanifestasikan melalui ketaatan dan komitmen kita?

(0.82) (Ul 7:12) (sh: Kasih setia dan kesucian (Selasa, 6 Mei 2003))
Kasih setia dan kesucian

Masa kini gereja sebagai umat Allah sedang berada dalam tantangan yang berat. Sungguhkah Allah setia dan beserta kita? Bagaimanakah kita harus bersikap ketika menghadapi berbagai masalah berat? Ulangan 7:12-16 berisi janji-janji Tuhan terhadap Israel dengan syarat mereka mendengarkan dan setia terhadap peraturan-peraturan Tuhan. Dua aspek dari janji tersebut adalah: [1] Tuhan akan memegang perjanjian-Nya kepada Israel (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">12); dan [2] Tuhan akan mendatangkan kutuk bagi bangsa-bangsa yang membenci Israel (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">15b-16). Wujud nyata kesetiaan Tuhan terhadap janji-Nya dinyatakan melalui sikap-Nya yang mengasihi, memberkati dan melipatgandakan Israel (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">13) melebihi bangsa- bangsa lain (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">14-15a). Berkat-berkat ini meliputi: [1] kesuburan (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">13); [2] kesehatan (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">14-15); dan [3] kemenangan (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">16).

Ulangan 7:17-26 mengulas tentang perlunya iman dalam bahaya perang yang akan segera mereka hadapi. Musa meyakinkan Israel untuk tidak mengulangi kesalahan generasi sebelumnya yang takut memasuki peperangan (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">1:27-28). Superioritas bangsa-bangsa Kanaan tidaklah perlu menjadikan mereka panik. Jumlah Israel yang kecil bukanlah penghalang bagi Tuhan untuk memberikan kemenangan. Yang lebih berbahaya dari kekuatan musuh adalah ketakutan mereka yang lebih besar dari keyakinan akan kuasa Tuhan. Obat terbaik untuk menawarkan racun ketakutan ini adalah mengingat kembali perbuatan Tuhan memimpin Israel keluar dari Mesir (ayat engkau+memegang+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">18-19). Musa mengingatkan bahwa peristiwa keluaran ini bukan hanya merupakan sejarah di masa lampau, tetapi paradigma bagi Israel, yaitu suatu cara Israel melihat realitas kesulitan. Prinsip keluaran adalah juga paradigma Allah bagi kita semua. Ia setia dan suci dan ingin agar itu menjadi pengalaman pribadi dari tiap-tiap anggota komunitas umat Allah dari generasi ke generasi.

Renungkan: Kesetiaan Allah telah mendahului kesetiaan kita kepada-Nya.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA