Memegang djanggut seseorang serta mentjiumnja dewasa ini masih mendjadi tanda tjinta dan persaudaraan di Arabia.

Nubuat ini, jang kemudian sedikit disadur, memegang peranan mahapenting dalam pengharapan Israil akan seorang radja, keturunan Dawud dimasa depan (Al Masih). Teks ini main² dengan makna perkataan Hibrani, jang berarti baik "rumah" (djasmani) maupun keturunan wangsa radja.

Mula² kisah ini tersambung dengan 2Sa 21:1-14

Mencari dan menentukan pemimpin bukan soal gampang. Ada hal-hal yang dapat dipelajari dari perikop ini: 1) Proses, memakan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan menentukan seorang karyawan (ayat engkau+memegang+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">2); 2) Sadar atau tidak sadar, selalu terefleksi sifat kepemimpinannya (ayat engkau+memegang+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">2); 3) Tuhan turut campur tangan atas keterpilihannya (ayat engkau+memegang+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">2); 4) Kepemimpinan yang dipilih Tuhan selalu mengemban tugas penggembalaan (ayat engkau+memegang+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">2), sehingga setiap pemimpin kristiani tidak boleh menganggap enteng kepemimpinannya (ayat engkau+memegang+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">5). Kepemimpinan Kristiani selalu mengikat janji di hadapan Tuhan (ayat engkau+memegang+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">3), karena Tuhanlah yang memberikan wibawa kepemimpinan.

Tindakan tepat di saat tepat. Sebaik apapun suatu gagasan, diperlukan pertimbangan akurat, agar menghasilkan yang optimal, bukan bahan tertawaan. Daud diuji kemampuannya untuk merebut kota Yerusalem, yang kelak menjadi ibu kota kerajaan. Ternyata penyertaan Tuhanlah yang membuat Daud semakin berkuasa (ayat engkau+memegang+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">10)

Renungkan: Tiap keputusan selalu mendesak konsekuensi di masa depan, karenanya kita harus mengandalkan Dia yang memegang masa depan keputusan kita.

Doa: Tuhan, sertailah kami dalam menempuh hidup ini. Hanya oleh penyertaan-Mu kami makin lama makin kuat. Amin.