Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 158 ayat untuk engkau membuat AND book:[1 TO 39] AND book:19 (0.005 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 18:35) (jerusalem: kemurahanMu membuat aku besar) Terjemahan lain (dengan perbaikan kecil): Engkau mempersering jawabanMu. Artinya: Engkau terus-menerus mendengarkan aku.
(0.82) (Mzm 89:42) (jerusalem: meninggikan tangan kanan) Artinya: membuat menjadi lebih kuat, memberi menang.
(0.75) (Mzm 29:9) (bis: menggoncangkan pohon-pohon berangan)

menggoncangkan pohon-pohon berangan: kemungkinan besar itu artinya. Menurut naskah Ibrani: membuat rusa beranak.

(0.72) (Mzm 51:10) (ende: tjiptakan)

Perkataan Hibrani dipergunakan se-mata untuk Tuhan dan berarti: membuat sesuatu jang sama sekali baru.

(0.72) (Mzm 78:25) (ende: roti pahlawan)

ialah entah roti Malaekat entah roti jang membuat orang mendjadi pahlawan, perkasa, entah roti jang dibutuhkan pahlawan.

(0.69) (Mzm 86:1) (sh: "Engkau sendiri saja Allah" (Kamis, 29 September 2005))
"Engkau sendiri saja Allah"

"Engkau sendiri saja Allah" Sama atau bedakah sikap orang beriman dari orang tak beriman ketika memikul beban berat kehidupan? Jujur, sering kali sikap keduanya hampir tidak dapat dibedakan. Demikian juga yang kita lihat selintas dalam mazmur ini. Namun, bila kita lebih teliti melihatnya, kita akan menjumpai perbedaan mendasar. Di pusat semua pergumulan manusiawinya, pemazmur menempatkan Allah. Sambil mempererat komitmennya kepada Allah dan berfokus pada sifat hakiki Allah (ayat 8-13), pemazmur mencurahkan reaksi-reaksi manusia-winya dalam kesusahan. Keunikan inilah yang harus membedakan sikap orang beriman dari orang tidak beriman dalam menanggung kesusahan hidup.

Terbuka dalam mengungkapkan masalah berat yang ditanggung, jujur tentang perasaan yang timbul, dan gam-blang mengungkapkan permohonan menjadi ciri doa-doa pemazmur (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1-7,14-17). Kalau hanya itu, hampir tidak dapat dibedakan reaksi orang beriman dari reaksi orang tidak beriman dalam kesusahan, bukan? Justru doa dan keluhan demikian harus dipandang salah sebab berpusat pada perasaan, kebutuhan, dan permohonan diri sendiri saja. Namun, doa pemazmur tidak egoistis. Di pusat pergumulannya itu, tebersit sikapnya yang mengutamakan Tuhan dan meninggikan kemuliaan-Nya. Allah saja satu-satunya tempat ia mengadu dan memohon. Ia memohon agar nama Tuhan dihormati semua orang dan ia sendiri pun takut akan nama itu (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">9b,11b).

Menjadi beriman bukan berarti menjadi orang aneh dan tidak manusiawi. Banyak hal yang membuat orang tak beriman menjadi gelisah, menangis, dan berkeluh-kesah. Merupakan hal yang wajar jika kita, sebagai orang beriman mengalaminya. Namun, karena pusat hidup kita bukan lagi diri kita sendiri, tetapi Tuhan Allah yang sudah menebus kita melalui Yesus Kristus, maka prinsip kita menghadapi masalah hidup pun harus berbeda.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.69) (Mzm 82:1) (sh: Allah menghakimi allah. (Senin, 17 Agustus 1998))
Allah menghakimi allah.

Allah menghakimi allah.
Para pemimpin bangsa-bangsa digambarkan mazmur ini seolah para allah. Istilah yang dipakai menunjukkan betapa besar kuasa dan pengaruh mereka atas kehidupan bangsa dan negara di dunia ini. Mereka seolah para wakil Allah. Di dunia dalam kedudukan dan wewenang mereka memimpin dan memerintah, mereka bersidang. Membuat hukum, menyusun polesi dan rencana, menjalankan peradilan, dlsb. tetapi di dalam penglihatan rohani pemazmur, kini mereka justru disidang oleh Allah. Penyalahgunaan kuasa, pembengkokan hukum, penindasan dan berbagai kejahatan para penguasa, dibongkar Tuhan!

HUT RI ke-53. Hari ini kita bangsa Indonesia merayakan HUT proklamasi kemerdekaan Indonesia ke-53. Suatu hari yang amat bersejarah dalam kehidupan bangsa kita setelah melewati masa keterbelakangan dan penjajahan oleh bangsa asing, beberapa abad lamanya. Kemerdekaan memberikan harapan baru bagi bangsa-bangsa yang pernah tertindas. Namun apa artinya kemerdekaan itu bila sesudah luput dari kebengisan penjajah rakyat kecil jatuh ke bawah kejahatan bangsa sendiri? "Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskahlah mereka dari tangan orang fasik (ayat 4)" pesan Tuhan kepada para pemimpin!

Doa: Bangunlah ya Allah, hakimilah negara kami, sebab Engkau-lah yang memiliki segala bangsa.

(0.68) (Mzm 37:23) (jerusalem: menetapkan langkah-langkah) Maksudnya: membuat langkah tetap, membimbing di jalan hidup yang aman
(0.68) (Mzm 102:16) (jerusalem: kemudianNya) Pemulihan Sion menjadi penampakan kemuliaan Tuhan, bdk Maz 3:4+.
(0.67) (Mzm 109:1) (sh: Masalah kejahatan (Minggu, 28 April 2002))
Masalah kejahatan

Masalah kejahatan. Penderitaan sering dijadikan alasan untuk tidak beriman dan menolak keberadaan Allah. Untuk kita yang beriman pun, penderitaan menimbulkan masalah sebab kita percaya bahwa Allah ada, baik, berkuasa. Masalah lain adalah pergumulan bagaimana kita meresponi pihak yang darinya datang kejahatan yang membuat kita menderita.

Mazmur ini mengajarkan kita tentang respons orang beriman terhadap masalah kejahatan. Allah disapa sebagai Tuhan Allah perjanjian (Yahwe, 20-28). Keyakinan ini mengakrabkannya dengan Allah dan mengingatkan Allah agar membelanya (ayat 1). Dengan berkata, “tetapi Engkau, ya Yahwe, Tuhanku” (ayat 21) dan rangkaian permintaan, “bertindaklah bagiku”, “lepaskanlah aku”, “tolonglah aku”, “selamatkanlah aku”, pemazmur kini menempatkan dirinya di dalam tanggung jawab Allah yang memelihara dan yang setia pada perjanjian-Nya.

Dengan melandaskan permohonan dan klaimnya atas nama Allah (ayat 21) dan kasih setia Allah (ayat 26), isi permohonan pemazmur ini tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi kemuliaan Allah. Memang kita dikejutkan oleh permohonannya yang penuh dengan penghukuman dan penghakiman (ayat 6-20). Tetapi, semua itu merupakan ungkapan normal manusia yang diperlakukan tidak adil oleh sesamanya, juga ungkapan percaya bahwa Allah tidak akan berdiam diri dengan kejahatan. Di akhir mazmur ini, gema kerinduan mengalami kebenaran dan keadilan Allah itu makin kuat. Ia tidak sekadar ingin melihat punahnya orang-orang jahat, tetapi ia ingin memuji- muji Allah karena kemuliaan-Nya telah dinyatakan.

Renungkan: Jangan menutup mata terhadap kejahatan. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Sebaliknya, berdoalah agar kejahatan yang mengakibatkan penderitaan beroleh pembalasan setimpal.

Bacaan untuk Minggu Paskah 5

Kisah Para Rasul 14:19-28

Wahyu 21:1-5

Yohanes 13:31-35

Mazmur 145:1-13

Lagu:

Kidung Jemaat 343

PA 8 mazmur 108

Mazmur 108 ini merupakan gabungan Mazmur 57:7-11 (bdk. 1-5) dan Mazmur 60:5-12 (bdk. 6-13). Penggabungan kedua mazmur ini rupanya ditujukan untuk meresponi situasi yang muncul dalam kitab III (lihat pengantar Mazmur 93-111). Konteks dekatnya, ps. 107, adalah perayaan atas karya Allah yang telah menyelamatkan umat- Nya dan mengembalikan mereka dari pembuangan (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">107:2-3), dan berisi undangan agar umat mensyukuri kasih setia kekal Allah dengan ucapan syukur. Menimbang kedua konteks ini, kita dapat menyimpulkan bahwa mazmur ini adalah respons terhadap ajakan dalam ps. 107, yaitu ucapan syukur umat yang kembali dari pembuangan sambil terus mengarahkan tatapan harapan mereka ke depan kepada tindakan-tindakan Allah selanjutnya.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

Apa isi tekad pemazmur kepada Allah (ayat 1-3)? Mengapa pemazmur terdorong untuk memuji Allah (ayat 4)? Mengapa ia seolah berbicara kepada dirinya sendiri, sesudah mengungkapkan tekadnya kepada Allah (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1b)? Apa saja yang akan dilakukannya dalam memuji Allah? Apa hubungan tindakan itu dengan jiwanya? Mengapa tidak cukup memuji Tuhan dalam batin saja?

Situasi apa yang membuat pemazmur mengiringi pujiannya dengan permohonan (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">5-6,10-13)? Apabila pendapat bahwa mazmur ini ditulis sesudah pembuangan benar, apa maksud permintaan pemazmur ini (bdk. 7-13)? Pelajaran apakah yang dapat kita petik tentang hubungan pujian dan situasi kehidupan? Tepatkah pendapat bahwa kita hanya dapat memuji Tuhan sesudah kita sepenuhnya lepas dari berbagai masalah?

Dalam mazmur ini, alasan pujian bukan saja perbuatan nyata Allah yang telah dialami, tetapi juga firman Allah yang berisi janji-janji- Nya (ayat 7-9). Janji-janji apakah yang diingat oleh pemazmur kini? Bagaimana hal tersebut relevan untuk situasinya saat itu?

Perhatikan bagaimana pemazmur meresponi firman itu dengan permohonan (ayat 10-11). Pikirkan hubungan pujian, mengingat firman, dan keyakinan iman dalam memohon sesuatu kepada Tuhan. Mungkinkah kurang bersyukur menyebabkan orang lemah iman?

(0.66) (Mzm 35:1) (sh: Kekuatan doa menerobos berbagai tekanan (Jumat, 3 Agustus 2001))
Kekuatan doa menerobos berbagai tekanan

Kekuatan doa menerobos berbagai tekanan. Mazmur ini menyingkapkan kepada kita kemenangan Daud atas pergumulan yang penuh dengan kecemasan di tengah pertempuran (ayat 2-10), tuduhan palsu dalam persidangan (ayat 11-18), dan permusuhan tanpa alasan dari orang-orang yang ada di sekitarnya (ayat 19-28). Kengerian perang, fitnahan, kebencian, dan penghinaan meliputi dirinya. Ia dikejar dan dijebak oleh orang- orang yang ingin mencabut nyawanya (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3, 4, 7), difitnah oleh orang-orang yang dekat dengannya sebagai balasan atas kebaikannya (ayat 11-16), ditipu dan diolok-olok oleh orang-orang yang ada di sekelilingnya (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">19, 20). Ia terkucil, ada di bawah tekanan, kecemasan, bahaya, dan kekecewaan yang sedemikian berat dan mendalam.

Namun imannya terus melaju menerobos tumpukan kegelisahan yang membebaninya. Ia tidak tenggelam dalam keputusasaan. Ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan serta menemukan kekuatan dalam doa, yang memampukannya bertahan dan bertumbuh semakin mengenal Tuhan. Ia menutup setiap bagian ratapannya dengan pujian, sorak-sorai, kegirangan, dan nyanyian syukur (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">9-10, 18, 28). Ia melantunkan pujian di tengah jemaah yang besar (ayat 18) dan memenuhi hari-harinya dengan pujian kepada Tuhan dan keadilan-Nya (ayat 28). Tulang-tulangnya tidak menjadi kering karena kecemasan, sebaliknya bertutur memberitakan kebesaran Allah: "Ya, TUHAN, siapakah yang seperti Engkau, yang melepaskan orang sengsara dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya, orang sengsara dan miskin dari tangan orang yang merampasi dia?" (ayat 10).

Apakah yang membuat Daud memiliki kekuatan seperti ini? Ia menemukan kekuatan di dalam doa yang dipanjatkan dengan keyakinan dan pemahaman yang tepat tentang Tuhan. Ia mencurahkan seluruh isi hatinya dengan keyakinan kepada Tuhan Sang Pahlawan Perang dan Hakim yang adil, yang berperang, memberikan kemenangan dan pembebasan baginya (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1-3, 22-24).

Renungkan: Pengenalan yang benar akan Tuhan merupakan pembimbing bagi kita untuk menghayati peran serta-Nya di tengah berbagai pergumulan yang kita hadapi. Pencurahan isi hati yang berlandaskan pengenalan ini akan menolong dan memberikan kekuatan kepada kita untuk melewati berbagai tekanan kecemasan.

(0.66) (Mzm 86:1) (sh: Kekuatan ingatan (Senin, 5 November 2001))
Kekuatan ingatan

Kekuatan ingatan. Paling tidak ada 2 hal yang dapat membuat seseorang melupakan Allah: (a) Jika keadaan terlalu menyenangkan, atau sebaliknya (b) jika keadaan terlalu menyedihkan.

Mazmur ini merupakan doa yang dapat menjadi model bagi kita di dalam situasi yang sulit. Bukannya tenggelam dalam ketakutan karena nyawanya diancam (ayat 14), pemazmur melakukan hal-hal yang luar biasa. Pertama, ia mengakui keberadaan dirinya yang begitu malang (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1b). Ini adalah tanda bahwa hubungan pemazmur dengan Allah sangat bersentuhan dengan pengalaman hidup kita secara nyata. Kedua, ia berdoa kepada Allah (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2-7) agar dilepaskan dari jerat maut. Ia bukan hanya percaya bahwa Allah bisa menolong, tetapi kini meminta agar Allah bergegas mengulurkan tangan-Nya. Permohonan ini merupakan ciri orang yang percaya pada perjanjian kasih setia Allah. Terjemahan dalam ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2a seharusnya berbunyi "...sebab aku orang yang memiliki kasih setia." Sering munculnya penggunaan kata ganti orang kedua "Mu" dan "Engkau", yang menunjuk pada Tuhan, menimbulkan kesan bahwa pemazmur ingin Allah juga terlibat dalam setiap masalah yang dihadapinya. Ketiga, pemazmur mengakui bahwa Allah berkuasa serta unik (ayat 10). Di tengah kondisinya, ia tidak melupakan kepercayaan komunitasnya, bahwa kasih setia Allah besar bagi setiap orang yang percaya pada-Nya (ayat engkau+membuat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">5, 13, 15). Keempat, kita melihat bahwa pemazmur tidak sekadar berdoa supaya masalahnya selesai. Ia lebih maju selangkah lagi dengan meminta agar Tuhan mengubah hatinya semakin mengasihi Dia (ayat 11). Ini adalah tanda bahwa pemazmur tidak memanipulasi Allah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia tidak mengasihi Allah karena Allah menolong dia. Sebaliknya, karena ia mengasihi Allah, maka ia yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan dia jatuh ke tangan musuh. Kelima, pemazmur memuji-muji Allah karena Ia selalu baik (ayat 12-13).

Renungkan: Kadangkala kita dapat begitu tenggelam di dalam masalah kita, sehingga Allah terlupakan. Tetapkan hati Anda hari ini untuk senantiasa menengadah kepada-Nya dan mengingat kasih setia- Nya. Kita dapat berdoa seperti pemazmur agar Allah membulatkan hati kita untuk senantiasa takut akan Dia dalam setiap situasi hidup kita.

(0.65) (Mzm 8:2) (ende: Kauangkat....dst.)

Maknanja dalam naskah Hibrani tiada djelas. Agaknja: Allah sendiri membuat kanak2, jakin orang2 bersahadja, memudji kebesaranNja jang demikianlah ditambahkan lagi, sehingga orang2 jang tidak mau mengakuinja dipermalukan.

(0.65) (Mzm 68:3) (endetn: merekapun)

ditambahkan menurut maksudnja.

(0.65) (Mzm 78:25) (jerusalem: roti malaikat) Ibraninya: roti orang-orang perkasa. Tetapi yang dimaksud agaknya malaikat, penghuni sorga, bdk Wis 16:20; Maz 103:20. Mungkin ungkapan Ibrani dapat juga dimengerti sbb: roti yang membuat orang menjadi perkasa, pahlawan.
(0.65) (Mzm 90:5) (jerusalem: seperti rumput) Iklim di Palestina yang dapat sangat panas dan kering, membuat rumput yang tumbuh-habis hujan atau berkat embun, segera melayu dan mengering kena panas terik matahari, bdk Maz 37:2+


TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA