Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 30 ayat untuk engkau dapat melihat lagi AND book:58 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ibr 9:1) (sh: Yang terutama dalam hidup. (Sabtu, 29 April 2000))
Yang terutama dalam hidup.

Kemah pertemuan yang dibangun Musa adalah sebuah kemah yang dirancang oleh Allah sendiri.    Tidak ada satu katedral atau gedung gereja yang termegah    sekalipun yang dapat  menandinginya. Semua yang ada dalam kemah    pertemuan itu tidak diadakan dan diletakkan secara serampangan.    Semuanya mempunyai makna dan kepentingan yang berhubungan dengan    yang terpenting dalam kehidupan bangsa Israel, yaitu hubungan    pribadi mereka dengan Allah.

Kita bisa melihat bahwa rancangan kemah pertemuan memiliki    tujuan menggambarkan tahapan-tahapan untuk menghadap ke hadirat    Allah (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">7-10).  Seorang Israel dapat masuk sampai ruangan paling    luar dari kemah pertemuan untuk memberikan persembahan mereka    kepada para imam. Seorang imam biasa dapat masuk hingga ruang    depan yaitu ruang kudus. Sedangkan yang dapat masuk ke ruang    Maha Kudus tempat dimana Allah berkenan hadir, hanya seorang    Imam Besar. Itupun hanya sekali dalam setahun.

Tahapan-tahapan ini menyatakan suatu makna yang dalam.Walaupun    bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan, mereka tidak  terbebas    dari dosa. Bahkan seorang Imam Besar pun tidak dapat masuk ke    ruang Maha Kudus tanpa membawa  darah persembahan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">7), sebagai    lambang penyucian dosa yang sementara bagi dirinya maupun bangsa    Israel. Karena tahun depan jika ia akan masuk lagi ke ruang Maha    Kudus ia harus membawa lagi darah sebagai persembahan.

Melalui Kristus, sebagai Imam Besar, kita dapat langsung    menghadap Allah kapan saja. Setiap saat kita dapat mengarahkan    hati kita kepada Allah dan dengan penuh keyakinan kita tahu    bahwa pada saat itu juga Allah memberikan perhatian kepada kita    secara penuh dan segera.Sungguh ini merupakan hak istimewa yang    kita miliki, yaitu kita dapat bergegas datang kepada-Nya dan    yakin bahwa Ia akan menyambut kita dengan hangatnya.

Renungkan: Karena itu yang terpenting di dalam hidup kita,    adalah persekutuan pribadi dengan Allah. Membangun persekutuan    pribadi dengan Allah haruslah merupakan pusat dari seluruh    aktifitas hidup kita, seperti rancangan kemah pertemuan yang    berpusat pada hubungan dengan Allah.

(0.97) (Ibr 13:20) (sh: Maha Karya Kristus (Sabtu, 13 Mei 2000))
Maha Karya Kristus

Penutupan surat Ibrani ini mengandung makna yang indah dan dalam tentang iman dan kehidupan kristen. Di dalamnya, penulis mengingatkan kita sekali lagi apa yang sudah dilakukan oleh komitmen Allah untuk kekudusan kita. Jika kita harus dikuduskan maka kita membutuhkan Seorang Gembala Agung yang sudah bangkit dari kematian, untuk menuntun langkah kita di jalan kebenaran. Dengan demikian kita dapat yakin sepenuhnya bahwa melalui-Nya, Allah akan memenuhi setiap janji yang pernah diucapkan.

Penulis juga berpesan kepada jemaat bahwa Timotius 'saudara kita' akan datang. Menarik sekali untuk disimak perkataan 'Timotius saudara kita'. Timotius sudah menjadi seorang saudara bagi jemaat Ibrani dan penulis surat. Tidak perlu diragukan lagi, mereka sudah memperlakukan pelayanan Timotius sebagai pelayanan mereka sendiri. Mereka tentunya berdoa senantiasa untuknya. Kedatangannya merupakan sumber kesukacitaan mereka. Ini semua membuktikan bahwa iman yang benar di dalam Kristus memperluas wawasan Kristen. Iman yang benar akan mengangkat Kristen keluar dari perhatiannya terhadap masalah yang sempit, pribadi, dan egois atau keluar dari masalah nasional sekalipun. Iman yang benar akan membawa Kristen memperhatikan masalah internasional yang berhubungan dengan pelayanan Kristus dan para pekerja-Nya di seluruh dunia. Pada akhirnya semua ini akan memampukan kita untuk melihat bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan dari 'perusahaan raksasa-Nya'.

Tidak hanya itu, iman yang benar akan memimpin Kristen kepada suatu realita yang sangat mengagumkan dari keluarga Allah (24). Sebab selain mungkin terjadinya percekcokan dalam keluarga itu, Kristen akan mengalami dan merasakan kasih yang nyata lahir dari Roh Allah yang akan mempersatukan Kristen di dalam Kristus - Kristen di seluruh dunia dan Kristen di sepanjang segala abad.

Renungkan: Karya keselamatan Kristus adalah sebuah Maha Karya. Karena Maha Karya ini tidak hanya menebus dan menguduskan individu namun juga mempersatukan seluruh umat tebusan-Nya. Tidak hanya mereka yang berasal dari satu bangsa atau satu generasi, tetapi dari berbagai bangsa dan sepanjang zaman. Maha Karya itu mampu menembus ras, ruang, dan waktu.

(0.95) (Ibr 8:7) (sh: Semua hanya Anugerah-Nya. (Jumat, 28 April 2000))
Semua hanya Anugerah-Nya.

Anugerah keselamatan Allah bagi kita adalah seumpama seorang Ibu yang akan memberikan hadiah    kepada anaknya jika ia dapat melukis dengan bagus. Ketika    anaknya sedang berusaha keras untuk melukis dengan bagus, sang    Ibu menyadari bahwa anaknya tidak mungkin dapat melukis bagus,    karena ia memang tidak memiliki bakat. Karena kasihnya, sang Ibu    membimbing anaknya dengan penuh kesabaran sampai lukisan itu    selesai, dan memberikan hadiah bagi anaknya. Sesungguhnya    anaknya tidak layak menerima hadiah karena hasil lukisannya    tidak sebagus yang diharapkan Ibunya, namun itulah "anugerah    bagi anaknya". Walau tidak sempurna, cerita di atas dapat    menggambarkan betapa besar anugerah-Nya kepada manusia seperti    yang diungkapkan dalam firman Tuhan hari ini.

Dalam perjanjian yang lama ada dua pihak yang berperan, yaitu    manusia yang harus memenuhi hukum Taurat dan Allah yang akan    memberikan pahala-Nya jika mereka mampu memenuhinya. Namun Allah    melihat bahwa manusia tidak mampu memenuhi bagiannya. Karena itu    Allah membuat perjanjian yang baru. Di dalam perjanjian ini    hanya ada satu pihak yang berperan yaitu Allah. Kondisi yang    tertera dalam perjanjian itu, tidak satu pun menuntut manusia    untuk melakukannya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">10-12). Syarat perjanjian itu hanya    diumumkan dan Allah yang akan mengerjakan semuanya. Karena    itulah perjanjian-Nya tidak akan pernah gagal dan umat-Nya tidak    akan pernah ditolak-Nya lagi. Anugerah apa yang terdapat di    dalam perjanjian-Nya yang baru?

Allah akan menuliskan hukum-Nya di dalam hati manusia (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">10).    Allah akan memberikan hidup baru,  sehingga  manusia dapat    melakukan tuntutan hukum Taurat. Yohanes menggambarkannya dengan    istilah lahir baru. Allah akan memampukan kita untuk mempunyai    hubungan dengan Allah secara pribadi, tanpa kita melakukan    segala macam peraturan dan upacara agama (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">11). Allah akan    memberikan pengampunan dosa (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">12).

Renungkan: Manusia yang sudah menerima hidup baru masih bisa    mengalami kegagalan dalam menaati hukum-Nya. Dalam perjanjian    baru ada selalu pengampunan-Nya. Karena itulah janji    pengampunan-Nya diberitakan    setelah janji pembaharuan hidup. Semua sudah tersedia dan sudah    dikerjakan buat kita, akankah kita menyia-nyiakan hidup yang    dipenuhi dengan anugerah-Nya?

(0.83) (Ibr 2:1) (sh: Peringatan penting (Sabtu, 2 Oktober 1999))
Peringatan penting

Peringatan ini diberikan kepada orang beriman, yang maknanya masih berkaitan erat dengan keutamaan Yesus. Firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat akan mendatangkan sangsi bagi mereka yang melanggarnya. Jika demikian, terlebih lagi mereka tak akan luput bila menyia-nyiakan keselamatan di dalam pengorbanan Yesus Kristus. Mereka yang menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu pasti tak dapat menghindar dari hukuman dan murka Allah. Keselamatan di dalam Yesus tidak dapat dianggap murah atau disia-siakan. Ini adalah salah satu implikasi dari keutamaan Yesus dibandingkan malaikat.

Allah meneguhkan kesaksian. Hal ini membuktikan betapa pentingnya kesaksian tentang berita keselamatan, sehingga Allah sendiri yang bertindak meneguhkan kesaksian anak-anak-Nya dan mengutus Roh Kudus untuk memeteraikan kesaksian tersebut. Tak ada kebutuhan yang terutama bagi manusia selain keselamatan di dalam Yesus Kristus. Berita keselamatan ini mempunyai dua sisi yang merupakan inti utama yaitu keselamatan dan kematian. Beritakanlah terus di dalam penyataan kekuasaan-Nya, agar orang lain tidak menyia-nyiakan keselamatan yang besar ini dan mengalami kematian. Doa: Keutamaan-Mu sungguh nyata di dalam anugerah keselamatan bagiku. Terpujilah Engkau.

Kesaksian Pribadi Saya sudah tiga tahun menerapkan metode Baca Gali Alkitab seperti yang dicanangkan oleh PPA. Melalui metode itu, saya mendapat berkat-berkat yang saya uraikan sebagai berikut:

1. Berkat Rohani Dalam metode ini, bagian penerapan/aplikasi mendapat penekanan. Hal ini penting, sebab pembaca didorong bertumbuh dalam menerapkan firman Tuhan. Saya mengalami dampak rohani yang cukup besar, tidak hanya dalam pembaharuan karakter, tetapi dipersiapkan menghadapi tantangan hidup dan pelayanan

2. Berkat Melalui metode ini, saya dapat menggali Alkitab, mengeksposisikan secara benar/tepat. Hal ini sangat menolong, ketika saya mencoba mengeksegese teks Alkitab. (Selain menggunakan langkah-langkah lain yang diatur dalam ilmu hermeneutik) Sisipan artikel dengan topik-topik teologis yang cukup menarik, telah banyak menolong kami dalam study di teologi. Selamat HUT 30 PPA. (Fauziduhu -- Mahasiswa STTEIA)

(0.75) (Ibr 9:27) (ende: Sekali lagi)

ialah pada achir zaman.

(0.75) (Ibr 12:15) (ende: Mengundurkan diri)

tidak turut serta lagi sebab merasa perdjuangan atau perlombaan terlalu berat. Akibatnja mereka tak akan sampai pada kemenangan.

(0.71) (Ibr 12:18) (jerusalem) Orang tidak lagi, Ibr 12:18, menghadap Allah, Ibr 4:16; 10:22, melalui penampakan Allah yang menakutkan, seperti dahulu terjadi di gunung Sinai, tetapi, Ibr 12:22, kini orang menghadap Allah dalam sebuah kota yang dibangun Allah dan dirindukan bapa leluhur, Ibr 11:10,16. Kota itu bersifat sorgawi, Ibr 4:14; Wah 21:1+. Bersama dengan malaikat-malaikat semua orang Kristen di situ terkumpul pada PengantaraanNya yang jaya, bdk Luk 10:20; Yak 1:18. Ia sudah menguduskan dan menyempurnakan mereka, Ibr 12:14; 10:14; 11:40+.
(0.69) (Ibr 7:11) (sh: Betapa sempurna! (Senin, 11 Oktober 1999))
Betapa sempurna!

Penjelasan tentang Imamat Yesus mencapai puncaknya. Ia adalah seorang Imam Besar yang agung dan sempurna; semua imam yang ada sebelumnya dalam Perjanjian Lama tidak mungkin dan tidak akan pernah mencapai kesempurnaan. Karena itu tidak dibutuhkan seorang imam lain lagi, kecuali Dia. Mengapa demikian?

1) Yesus adalah Imam menurut peraturan Melkisedek (Mazmur 110:4), yang jauh melebihi kedudukan para imam seperti Abraham, Harun, dan Lewi.

2) Yesus adalah Imam sejati yang dipilih bukan berdasarkan silsilah keturunan, tetapi berdasarkan "hidup yang tidak dapat binasa" (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">16,24). Yesus tidak hanya mati melainkan juga bangkit dan tidak akan mati lagi selama-lamanya. Maka Imamat-Nya tidak mungkin berujung pada kesudahan.

3) Yesus membawa suatu perjanjian yang lebih kuat kokoh, permanen, dan yang dijamin keabsahannya oleh sumpah yang telah Allah nyatakan sendiri (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">20-22, 28).

4) Yesus melakukan sesuatu yang tidak pernah dan tidak mungkin dilakukan oleh imam lain, siapa pun juga. Yesus Kristus mempersembahkan diri dan nyawa-Nya sendiri sebagai korban penebus dosa (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">27). Dia serentak menjadi imam dan persembahan untuk menyelamatkan kita! Hanya Yesus sendiri, telah sempurna. Terpujilah Dia!

(0.69) (Ibr 2:10) (sh: Imam Besar yang menang dan berhasil (Rabu, 20 Juli 2005))
Imam Besar yang menang dan berhasil

Apakah salah satu hal yang paling ditakuti manusia? Kematian. Manusia takut mati karena dosa-dosanya menghantuinya. Manusia takut mati karena ia menyadari bahwa kematian fisik bukan akhir segala-galanya. Sebagai makhluk rohani, manusia sadar rohnya yang kekal masih menghadapi kemungkinan maut kekal, yaitu hukuman kekal yang diberikan Allah atas semua perbuatan dosanya selama hidupnya di dunia ini.

Oleh kehendak Allah, Tuhan Yesus menderita untuk membebaskan manusia dari hukuman kekal tersebut. Ia menderita bahkan sampai mati, supaya melalui kematian-Nya Ia mengalahkan dan memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">14-15). Tuhan Yesus datang sebagai manusia supaya Ia boleh mewakili manusia dalam menghadapi maut. Kemanusiaan Tuhan Yesus adalah riil. Ia benar-benar menghayati kemanusiaan-Nya sehingga Ia bisa menyebut manusia sebagai sesama-Nya, sebagai saudara-Nya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">11-13). Oleh sebab itu, Tuhan Yesus dapat mengerti dan menghayati pergumulan manusia melawan dosa. Bahkan Ia telah menghadapi pencobaan yang membawa-Nya mengalami penderitaan. Hanya satu yang membedakan diri-Nya dari manusia lain. Ia tidak berbuat dosa. Dengan demikian, Tuhan Yesus bisa menjadi Imam Besar yang mewakili umat manusia memohonkan belas kasih dan pengampunan Allah (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">16-18). Inilah dua kemenangan Tuhan Yesus: menang terhadap kuasa maut dan menang dalam mendamaikan manusia dengan Allah.

Di dalam Tuhan Yesus, setiap orang percaya tidak lagi menghadapi maut kekal. Orang Kristen tidak perlu lagi takut menghadapi kematian fisik karena ia sudah diperdamaikan dengan Allah. Bahkan kita bisa dengan bebas dan berani menghampiri Allah di dalam Tuhan Yesus untuk segala keluhan dan pergumulan kita karena Dia mengerti dan peduli akan penderitaan kita.

Renungkan: Bersama Tuhan Yesus kita berani menjalani hidup ini dan siap menghadapi kematian.

(0.69) (Ibr 10:1) (sh: Karya Kristus bagi masa lalu dan masa depan Anda (Selasa, 2 Mei 2000))
Karya Kristus bagi masa lalu dan masa depan Anda

Sebuah pertanyaan kritis dan menentukan bagi sebuah agama adalah bukan apa yang diminta oleh agama dari pengikutnya, tapi apa yang diberikan oleh agama bagi pengikutnya. Bahkan Hukum Taurat dengan segala korban yang diminta, justru lebih mengungkapkan dosa mereka yang memberikan persembahan. Korban yang berulang-ulang dilakukan tidak membuat seorang pun sempurna di hadapan Allah. Itulah sebabnya Allah mengatakan bahwa Aku tidak berkenan kepada persembahan manusia (1-8). Hanya korban persembahan yang dikerjakan oleh Kristus dengan tubuh dan darah-Nya yang dapat menyempurnakan dan menguduskan manusia berdosa, sekali untuk selama-lamanya (9-10).

Kekudusan yang dikerjakan oleh Kristus (10) bukanlah konsep kekudusan yang menyeramkan atau berbau mistis. Namun kekudusan di sini adalah Allah di dalam Kristus telah memisahkan manusia untuk menjadi milik-Nya. Menjadi milik Allah berarti menjadi kudus dan memanifestasikan kualitas moral yang merupakan karakteristik Allah sendiri. Ini berarti kekudusan yang aktif bukan 'sekadar' pantang terhadap perbuatan jahat, namun juga mengekspresikan secara aktif kepada dunia belas kasihan dan kasih yang menjadi karakter utama Yesus.

Tidak seperti para imam yang tetap berdiri setelah mempersembahkan korban, Yesus, setelah mempersembahkan korban, duduk di sebelah kanan Allah. Ini menandakan bahwa karya-Nya sudah sempurna, tidak perlu lagi ada korban sebab Allah tidak hanya mengampuni namun juga tidak lagi mengingat dosa dan kesalahan manusia (17). Inilah kemenangan yang sejati karena merupakan kemenangan yang mempunyai dampak ganda. Pertama, karya Kristus membawa orang-orang tebusan-Nya ke dalam proses menjadi manusia sejati seperti Dia (17). Kedua, karya Kristus juga mengalahkan musuh-musuh-Nya yaitu Setan, sekaligus menjadi tumpuan kaki-Nya (13).

Renungkan: Semua itu bukanlah hasil khayalan manusia karena diteguhkan dengan kesaksian yang sempurna dan benar-benar valid yaitu Roh Kudus, berdasarkan apa yang pernah dikatakan oleh Perjanjian Lama. Itulah yang diberikan Kekristenan yang dibangun di atas dasar yang teguh, yaitu karya keselamatan Kristus. Anda dapat melupakan apa pun masa lalu Anda dan mendedikasikan masa depan Anda untuk melayani Allah.

(0.68) (Ibr 2:5) (sh: Anugerah Keselamatan (Minggu, 3 Oktober 1999))
Anugerah Keselamatan

Kerelaan Yesus yang seketika lamanya menjadi lebih rendah dari malaikat dan bahkan menjadi sama dengan manusia, menderita, dan mati bukanlah suatu kekalahan! Tindakan Yesus ini justru adalah suatu kemenangan besar sepanjang sejarah alam. Ia mati namun bangkit lagi. Maut pun ditaklukkan-Nya. Semua ini semata-mata demi meneguhkan kuasa-Nya atas seluruh alam ciptaan termasuk maut, dan demi mewujudkan rencana-Nya yaitu agar manusia menerima anugerah keselamatan.

Membuktikan kebenaran Injil. Kebenaran Injil dibuktikan Allah sendiri melalui Yesus Kristus yang diutus secara khusus ke dalam dunia. Yesus Kristus bukan hanya lebih tinggi dari para malaikat dan makhluk ciptaan lainnya. Ia juga lebih berkuasa atas segala kuasa jahat, yaitu Iblis dan maut. Kematian-Nya mematahkan maut dan Iblis; sebab Ia bangkit dari kematian. Maut tak dapat mempecudangi-Nya. Selanjutnya Allah mengutus Roh Kudus-Nya ke dalam setiap rasul dan hamba-hamba-Nya untuk memberitakan Injil-Nya dengan kuasa Ilahi-Nya. Di dalam Kristus terletak pengharapan kemenangan atas si jahat dan keselamatan yang kekal.

Perjuangan Kristus. Mengorbankan harga diri dan nyawa, Yesus Kristus "habis- habisan" berjuang demi membuktikan kebenaran Injil dan menganugerahkan keselamatan bagi manusia. Karenanya, Kristen pun harus "habis-habisan" juga bagi Yesus Kristus. Artinya, kita harus menjadi pengikut Kristus secara utuh dan menyeluruh. Menjadi Kristen dalam hati, pikiran, dan perkataan. Menjadi Kristen di rumah, Kristen di kantor, Kristen di masyarakat, dan Kristen di negara.

Renungkan: Menjadi Kristen harus berani menembus batas-batas ras, suku, etnis, dan golongan dengan sikap bijaksana dan terpuji.

Doa: Ya Tuhan, jadikan aku Kristen yang militan agar aku dapat menjadi Kristen yang sungguh dan berjuang "habis-habisan" demi kemuliaan-Mu. Tolonglah aku ya Tuhan.

(0.68) (Ibr 9:11) (sh: Kuasa Darah-Nya mengubah arah hidup kita. (Minggu, 30 April 2000))
Kuasa Darah-Nya mengubah arah hidup kita.

Di dalam seluruh Alkitab, darah mempunyai makna yang unik. Darah dicurahkan untuk    menyediakan kulit binatang yang menutupi ketelanjangan Adam dan    Hawa. Darah dicurahkan untuk korban persembahan seperti yang    ditetapkan Hukum Taurat. Darah sangat bermakna, sehingga bangsa    Israel dilarang untuk makan atau pun minum darah (lih. Im.    17:11). Darah tidak hanya sebagai lambang kehidupan, namun    dicurahkan dalam persembahan korban.

Darah di dalam persembahan korban Perjanjian Lama merupakan    lambang persembahan korban utama yang akan datang kelak. Darah    yang memungkinkan bangsa Israel menghampiri hadirat Allah,    merupakan lambang yang jelas dari darah yang dicurahkan di bukit    Kalvari. Darah Kristus merupakan sumber dan janji atas penebusan    kekal yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada kita. Selain itu    darah Kristus juga menyucikan hati nurani kita (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">14). Semua    kesalahan, rasa malu dan semua cela yang disebabkan karena dosa    terhapus sudah oleh karena pengampunan-Nya yang dicurahkan    bersama tercurahnya darah Anak Domba Allah. Di dalam darah-Nya    kita akan mendengar: "Aku akan menaruh belas kasihan terhadap    kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka"    (engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">8:12).

Ketika kita mendapatkan pengampunan karena iman, hati nurani    juga dibersihkan dan disucikan. Dengan demikian kita dapat hidup    beribadah kepada Dia, Allah yang hidup. Tanpa penyucian dari    darah domba Allah, manusia adalah seperti sebuah mainan mobil    dengan baterei yang kemudinya sudah dipatok, agar jalannya terus    berputar-putar. Demikian jugalah kita sebelum darah-Nya    menyucikan kita. Dosa sudah mematok arah hidup kita sehingga    kita mau tidak mau mengikuti kemana dosa membawa kita.

Renungkan: Darah Kristus pun memampukan kita untuk mengubah    arah hidup kita, sehingga kita mulai berjalan menuju kepada    kebenaran-Nya.

   Bacaan untuk Minggu Paskah 2:    Kisah Para Rasul 2:42-47    I Petrus 1:3-9    Yohanes 20:19-31    Mazmur 105:1-7

   Lagu: Kidung Jemaat 208

(0.68) (Ibr 12:7) (sh: Di balik sebuah penderitaan (Senin, 8 Mei 2000))
Di balik sebuah penderitaan

Sepanjang sejarah dunia, Kristen selalu mengalami penindasan yang semakin berat dan jahat. Ada tekanan yang datang dari para tetangga maupun pemerintahan setempat. Ada penganiayaan terjadi dalam lingkup lokal maupun nasional. Bagaimana Kristen seharusnya menyikapi keadaan ini? Kristen harus menyikapi penderitaan dan penganiayaan yang dialaminya dari 2 sudut pandang. Pertama, Kristen harus memandang kesulitan dan penderitaan sebagai sebuah disiplin. Allah tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Walaupun Allah tidak memberikan alasan mengapa harus mengalami sebuah penderitaan tertentu, namun Allah menjelaskan secara rinci dan hati-hati tentang apa yang Ia lakukan. Yaitu Allah memperlakukan Kristen seperti seorang ayah yang bijaksana memperlakukan anak-anak-Nya. Allah mendisiplin Kristen demi kebaikannya dan supaya beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Perspektif ini membuat penderitaan yang Kristen alami terasa jauh lebih ringan. Kristen tidak perlu lagi bertanya-tanya apa yang sudah ia lakukan sehingga Allah menghukumnya.

Kristen dapat bertahan dan melewati penderitaannya dan keluar sebagai pemenang, karena ia yakin bahwa penderitaannya juga merupakan bentuk ekspresi kasih Allah. Kedua, jika kita meragukan apakah mungkin Allah tega membiarkan anak-anak yang dikasihi-Nya menderita, lihatlah Yesus. Ia telah menderita terlebih dahulu. Yang memimpin dan membawa iman kita kepada kesempurnaan, Yesus Kristus, telah mengalami sebuah penderitaan yang maha dahsyat, walaupun Dia adalah Anak Tunggal Allah.

Renungkan: Keyakinan bahwa Allah tetap mengasihi Anda dan mempunyai tujuan yang baik di balik penderitaan itu, merupakan sumber kekuatan untuk terus bertahan di dalam penderitaan. Hanya jangan pernah berharap keuntungan secara ekonomi jika Anda harus kehilangan sebuah pekerjaan. Jangan pernah berharap keuntungan secara kesehatan jika Anda menderita penyakit yang berat. Namun berharaplah keuntungan rohani dari penderitaan yang dialami. Jika kita berserah kepada Allah, Dia akan bekerja di dalam hidup kita dan melalui penderitaan ini kita akan bertumbuh di dalam kekudusan. Bahkan kita akan menuai kebenaran dan damai sejahtera yang sudah disediakan bagi anak-anak-Nya yang sedang mengalami penderitaan.

(0.50) (Ibr 6:6) (jerusalem: yang murtad lagi) Harafiah: yang terjatuh lagi. Murtad dari kepercayaan Kristen adalah suatu celaka yang terpulihkan, oleh karena orang menolak Kristus dan tidak percaya lagi kepada kekuatan korbanNya, sedangkan justru itulah satu-satunya jalan penyelamatan.
(0.49) (Ibr 2:9) (ende: Sebagai rahmat Allah)

Sengsara maut jang dialami Jesus mendjadi pokok rahmat bagi kita seperti diterangkan lagi dalam ajat berikut.

(0.48) (Ibr 12:19) (jerusalem: jangan lagi berbicara kepada mereka) Seperti halnya waktu Allah menampakkan diriNya di gunung Sinai tatkala Perjanjian Lama diikat. Perjanjian Baru menggantikan ketakutan dengan kedamaian.
(0.46) (Ibr 13:9) (ende: Asing)

jang tidak termasuk adjaran Indjil dan tidak sesuai dengannja. Kata itu barangkali mengandung djuga tjorak: jang dibawa masuk dari luar.

(0.46) (Ibr 6:6) (full: NAMUN YANG MURTAD LAGI. )

Nas : Ibr 6:6

Frasa ini (Yun. _parapesontas_, dari parapipto) merupakan bentuk partisip dan harus diterjemahkan dalam bentuk lampau -- secara harfiah, "namun yang telah murtad." Penulis surat ini menyajikan "kemurtadan" sebagai suatu kemungkinan yang nyata.

(0.46) (Ibr 4:2) (jerusalem: mereka yang mendengarnya) Misalnya Yosua dan Kaleb, bdk Bil 13:14. Mulai dengan: tetapi firman ... ada var sbb: tetapi firman yang mereka dengar tidak berguna lagi bagi mereka oleh karena firman itu tidak berpaut dengan iman, dengan apa yang mereka dengarkan.
(0.46) (Ibr 9:28) (jerusalem) Dengan kedatanganNya yang pertama Kristus masuk hubungan dengan dosa, Rom 8:3; 2Ko 5:21. Setelah penebusan sudah terlaksana maka penyataan baru dan terakhir Juruselamat tidak berpautan lagi dengan dosa. Orang beriman menantikan kedatangan yang mulia yang disertai penghakiman itu, 1Ko 1:8+; Rom 2:6+.


TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA