Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 98 ayat untuk engkau dapat melihat lagi AND book:26 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yeh 3:15) (ende)

Jahwe menjatakan kepada nabi pertanggungdjawab berat jang dipikulkan kepadanja dalam tugas kenabiannja. Mungkin aj. engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="ende">16b-21 harus dipindahkan ke Yeh 33:7-9.

(0.97) (Yeh 22:1) (sh: Kota berhutang darah (Sabtu, 8 September 2001))
Kota berhutang darah

Kota Yerusalem yang awalnya adalah sebuah kota kudus Allah, kini telah berubah menjadi kota yang banyak menginvestasi perbuatan haram. Tingkat kebejatan yang dilakukan oleh warganya sangat memalukan, sehingga kemesuman tersebut telah menjadi tontonan yang penuh ejekan dari negeri-negeri sekitarnya. Kemerosotan moral, etika, dan rohani masyarakat ini berawal dari kehidupan para pemimpinnya yang berlomba di dalam menumpahkan darah (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6).

Allah menjadi muak dengan kriminalitas umat-Nya. Di tengah kesemrawutan yang ditimbulkan oleh dosa, Allah tetap dapat mendaftarkan kejahatan yang telah dianggap sebagai sebuah kebenaran. Mereka tidak segan-segan menghina orang tua. Tanpa mendengarkan suara hati, mereka menindas anak yatim dan janda. Tidak ada lagi orang yang mengindahkan hari kudus-Nya. Pemfitnah dan pemerkosa berkeliaran tanpa ditindak. Pekerjaan menerima suap dan penyembahan berhala sudah dihalalkan di mana-mana.

Umat-Nya yang kudus telah berubah menjadi umat bejat yang bersiap sedia menumpahkan darah. Allah tidak menahan hamburan murka-Nya lebih lama lagi. Tindakan pembersihan terhadap kenajisan ini bersifat transparans, sehingga orang yang tidak percaya pun dapat melihat disiplin yang dijalankan Allah atas umat-Nya.

Melalui uraian ini kita dapat mempelajari : [1] Allah menghendaki kehidupan yang suci dari umat-Nya. [2] Allah dapat melihat benang kusut masalah manusia langsung pada fokusnya, sehingga membentuk suatu daftar dosa dan pelanggarannya. [3] Allah mengecam disintegritas kesaksian para pemimpin umat. [4] Allah menghendaki pembaharuan terjadi setelah umat-Nya membuka telinga terhadap teguran-Nya.

Renungkan: Kristen yang hidup seharusnya adalah Kristen yang senantiasa berupaya menjalani hidup dengan integritas jati diri yang baru di dalam karunia Tuhan Yesus. Bila kita pernah berubah setia terhadap Tuhan sehingga hidup kita bejat, selagi matahari masih terbit dari ufuk timur, masih tersedia peluang bagi kita untuk membenahi diri. Namun tak seorang pun tahu kapan matahari tak terbit lagi, oleh karena itu jangan tunda lagi hari penyesalan dosa. Wahai Kristen, hiduplah sesuai identitas barumu di dalam Kristus!

(0.90) (Yeh 14:1) (sh: Allah bukanlah alternatif (Minggu, 29 Juli 2001))
Allah bukanlah alternatif

Apa pun karakteristik dosa para pemimpin Yehuda yang ada di Yerusalem, yang sangat jelas adalah Allah tidak lagi menempati prioritas utama dalam hati mereka. Allah hanya sebuah alternatif bagi mereka. Inilah yang menghalangi hubungan antara Allah dengan mereka. Allah tidak akan menjawab mereka ketika mereka minta petunjuk kepada nabi (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1), tetapi Allah justru akan menghukum bahkan melenyapkan mereka yang mengagungkan berhala (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4, 8). Tindakan Allah ini terkesan sangat otoriter dan sadis. Namun kita harus memahaminya dari perspektif bahwa Allah justru membantu mereka untuk mempertegas sikapnya sebab ketika mereka sudah tidak lagi memprioritaskan Allah, maka mereka bukan lagi bagian dari umat Allah.

Melihat seluruh rakyat Yehuda juga hanya menempatkan Allah sebagai sebuah alternatif (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5), kita dapat menyimpulkan bahwa setiap manusia termasuk umat Allah memang mempunyai kecenderungan untuk menempatkan Allah hanya sebagai sebuah alternatif. Benarkah demikian? Remedial apa yang dibutuhkan? Tidak lain tidak bukan adalah pertobatan sejati yang memimpin mereka kembali menjadi umat Allah. Pertobatan ini bukanlah alternatif sebab penghukuman yang dahsyat sudah menanti umat Allah yang mempunyai kehidupan ibadah yang munafik dan para nabi yang menghasut umat-Nya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">10).

Renungkan: Faktor-faktor apa dalam kehidupan kita yang seringkali membuat atau mungkin memaksa Kristen menempatkan Allah hanya sebagai alternatif? Apakah Allah sekarang juga hanya sebagai alternatif dalam hidup kita karena harta kita sudah cukup banyak, karena karier kita sudah mapan, atau karena kita sedang mengejar harta dan karier? Bertobatlah sebelum penghukuman itu datang. Ini bukan alternatif.

Bacaan untuk Minggu Ke-8 sesudah Pentakosta

Amos 7:12-17

Efesus 1:3-10

Markus 6:7-13

Mazmur 85:7-13

Lagu: Kidung Jemaat 243

PA 4 Yehezkiel 8:1-18

Bangsa Yehuda sebagai umat pilihan Allah yang sejak nenek moyangnya banyak mengalami berkat dan keajaiban dari Allah, telah terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatan kekejian di hadapan Allah yaitu menyembah Allah dan menyembah ilah lain baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Kita akan bersama-sama melihat 4 kekejian Yehuda agar kita sebagai Kristen yang sudah mengalami berkat dan keajaiban dari Allah di dalam Yesus Kristus dapat menarik pelajaran-pelajaran yang penting, sehingga kita tidak terjerumus ke dalam dosa yang sama.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Kekejian pertama apakah yang dilakukan oleh Yehuda (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5)? Mengapa Allah memandangnya sebagai kekejian (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6)? Apa yang Allah harus lakukan dan mengapa? Apa dampak tindakan Allah terhadap Yehuda?

2. Apakah kekejian kedua dan oleh siapa dan dimana kekejian itu dilakukan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">10-11)? Mengapa mereka melakukannya di balik tembok? Mengapa mereka melakukan kekejian itu (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">12)? Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari kedua pertanyaan tadi? Mengapa kekejian ini lebih besar dibandingkan sebelumnya?

3. Apa yang dilakukan oleh perempuan-perempuan Yehuda (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">14)? Dimana mereka melakukannya? Bandingkan dengan tempat kekejian kedua dilakukan! Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil? Mengapa kekejian ketiga ini dinilai lebih besar oleh Allah?

4. Dimanakah kekejian keempat dilakukan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">16)? Siapa dan apa yang mereka lakukan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">16)? Mengapa Allah menilai bahwa ini adalah kekejian yang paling besar? Apa yang Allah akan lakukan atas mereka (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">18)? Bagaimana Anda menilai tindakan Allah tersebut?

5. Berdasarkan penggalian di atas siapa saja yang dapat melakukan kekejian itu? Apa makna fakta ini bagi kita? Ceritakan kembali tingkatan kekejian yang dilakukan oleh Yehuda! Tingkatan-tingkatan itu dapat menunjukkan proses terjadinya kekejian yang lebih besar dan berbagai bentuk perzinahan rohani. Setujukah Anda? Jelaskan! Bagaimanakah bentuk kekejian pertama hingga keempat dalam zaman ini? Apa yang dapat memotivasi Kristen melakukan itu? Bagaimanakah kita harus melawannya?

(0.89) (Yeh 29:21) (jerusalem: menumbuhkan tanduk) Ungkapan ini dapat mengenai Mesias kelak, bdk Maz 132:17. Mengenai lambang "tanduk" bdk Maz 18:3+
(0.87) (Yeh 21:1) (sh: Kedahsyatan pedang petir (Kamis, 6 September 2001))
Kedahsyatan pedang petir

Yehezkiel kali ini harus menujukan wajahnya ke arah Yerusalem dan mengucapkan banyak teguran kepada Israel yang telah menajiskan Bait Kudus Allah (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-2). Ia harus menyampaikan bahwa Tuhan telah menjadi lawan Israel dan hendak mencabut pedang-Nya untuk melenyapkan semua manusia dari Selatan sampai Utara (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3-4). Kengerian malapetaka ini adalah bila senjata itu sudah membabat manusia, pedang petir ini tidak akan kembali ke sarungnya. Dan Yehezkiel disuruh menjadi model hidup. Ia harus mendramatisir kedahsyatan bencana ini dengan mengerang seperti seorang yang patah tulang pinggang, yang berada dalam kesengsaraan yang pahit (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5-6). Ketika warga mengerti isi pesan ini, maka hati mereka akan menjadi tawar, semua tangan akan menjadi lemah lesu, segala semangat menghilang, dan semua orang akan terkencing-kencing ketakutan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7).

Sebelum mengklaim bahwa tindakan Allah yang telah dipaparkan ini sebagai bentuk kekejaman yang tidak berbelaskasihan, maka kita perlu memahami mengapa keputusan ini diambil oleh Allah. Allah tidak pernah menjatuhkan hukuman tanpa andil kesalahan manusia. Allah tidak dapat berpangku tangan melihat kenajisan dosa. Walaupun manusia dapat dengan sangat rapi membungkus dosa, tetapi dosa tetap kejijikan di hadapan Allah. Bila telah berulangkali manusia diperingatkan melalui berbagai cara namun tetap tidak mau menyesali dosanya, maka Allah tidak punya pilihan lain di dalam menyatakan disiplin-Nya. Ia mengizinkan suatu penghukuman dahsyat menimpa manusia. Kita sama sekali tidak mempunyai alasan untuk mengklaim Allah itu kejam, karena Allah menindak manusia selaras dengan perbuatannya, di dalam kasih dan kedaulatan-Nya. Kasih dan kedaulatan-Nya yang nyata melalui disiplin keras akan mengajar Kristen tidak hidup sekehendak hati, tetapi mengarahkan hidup pada kehendak-Nya.

Renungkan: Menyikapi disiplin Allah di dalam hidup kita, tidaklah mudah. Kita seringkali lebih memfokuskan pandangan pada bentuk penderitaan yang kita alami. Jarang sekali kita melihat tujuan dan maksud kasih-Nya di balik pekerjaan pedang petir-Nya. Wahai Kristen yang telah menerima ganjaran Allah, sudah saatnya kita bangun dari keterpurukan. Kinilah saatnya kita menghayati hidup yang telah dibersihkan-Nya dengan lebih baik lagi.

(0.87) (Yeh 16:53) (sh: Perjanjian kekal yang menumbuhkan rasa malu (Kamis, 30 Agustus 2001))
Perjanjian kekal yang menumbuhkan rasa malu

Pernahkah kita merasa malu dengan masa lalu kita, terlebih lagi jikalau kita membandingkannya dengan anugerah dan kebaikan Tuhan? Inilah bagian dari anugerah yang Tuhan berikan, sebagaimana dapat kita lihat pada bagian ini. Bagian ini berbicara tentang pemulihan yang dikerjakan Tuhan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">53-55) melalui peneguhan perjanjian yang kekal dengan mereka (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">60, 62). Pemulihan yang dikerjakan Tuhan ini menghasilkan rasa malu atas segala perbuatan mereka yang telah memandang ringan ikatan perjanjian dengan Tuhan (ayat 61, 63) yang diikat dengan sumpah (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">59, 60), padahal Tuhan dengan setia tetap mengingat perjanjian-Nya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">22, 43, 60). Ini merupakan suatu perjanjian yang baru, dimana Tuhan sendiri akan menebus mereka sehingga terjadi persekutuan yang baru antara Tuhan dan Israel, sebagaimana janji Tuhan bahwa Ia akan menebus umat-Nya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">63).

Setelah tiba pada akhir pasal ini kita dapat melihat pasal engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">16 ini sebagai berikut: (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1) Dimulai dari dosa diakhiri dengan pemulihan; dan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2) Diawali dengan pernikahan kemudian diikuti dengan perzinahan, penghukuman, dan pembaharuan ikatan pernikahan. Hal ini menegaskan tema utamanya yang berbicara tentang anugerah Tuhan yang diberikan secara melimpah dan cuma-cuma. Hanya dengan anugerah Yerusalem diselamatkan, dan hanya karena anugerah Yerusalem dipulihkan.

Di dalam anugerah ini kita diampuni dan kesalahan kita dilupakan (Yes. 43:25). Namun hal ini bukanlah berarti bahwa kita tidak lagi memiliki kesadaran tentang keberadaan diri kita yang berdosa. Salah satu bukti adanya anugerah yang bekerja dalam diri kita adalah hadirnya rasa malu terhadap dosa-dosa kita (ayat 61, 63). Kesadaran dan ingatan kita akan masa lalu yang membuat kita sedih dan malu tidaklah selalu merupakan sesuatu yang salah, karena seringkali semakin kita mengenal kasih Tuhan, maka kita menjadi semakin malu terhadap apa yang sudah kita lakukan. Rasa malu seperti inilah yang akan mendorong kita untuk hidup bersih dan menghindari segala kecemaran.

Renungkan: Jika pada masa lalu kita terdapat ingatan yang membuat kita menjadi malu dan sedih, mungkin semuanya itu merupakan bagian dari anugerah Tuhan yang menjaga Anda tetap berada dalam kesetiaan.

(0.86) (Yeh 39:1) (sh: Jangan pandang enteng kekudusan Nama Tuhan (Minggu, 18 November 2001))
Jangan pandang enteng kekudusan Nama Tuhan

Di tengah dunia yang serba canggih ini, tanpa kita sadari, seringkali kita tidak lagi menganggap serius reputasi, kekudusan, kuasa, dan otoritas Tuhan di dalam tindakan dan percakapan sehari-hari kita.

Melalui nubuat Yehezkiel ini, kita dapat melihat bahwa Tuhan yang ada di Yerusalem mempertahankan dan memperkenalkan Nama-Nya yang kudus sebab Nama-Nya tidak boleh dinajiskan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7). Nama Tuhan yang kudus ini bukanlah semata-mata suatu sebutan bagi-Nya. Nama ini mewakili kuasa, otoritas, sifat, dan reputasi-Nya sebagai Tuhan yang kudus.

Tuhan menegaskan kepastian penghukuman bagi mereka yang menajiskan nama-Nya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5, 8). Ia mengaumkan firman-Nya melawan mereka yang meremehkan otoritas-Nya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1); melumpuhkan tangan-tangan yang mencemarkan reputasi-Nya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2-3); merebahkan mereka yang tidak mempedulikan kekudusan-Nya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4); menghanguskan dan membiarkan rebah, di padang- padang, mereka yang tetap tinggal tenang walaupun telah menajiskan nama-Nya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6). Semuanya ini dilakukan Tuhan, agar bangsa-bangsa mengetahui bahwa Nama Tuhan adalah kudus dan tidak boleh dinajiskan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7). Nubuat Yehezkiel ini menegaskan bahwa Ia dengan pasti akan menegakkan kembali reputasi nama-Nya yang kudus. Ia akan mengadakan pembalasan dengan cara yang sedemikian dahsyatnya dan bangsa-bangsa yang tidak menghormati-Nya pasti akan dikalahkan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9-10).

Renungkan: Adakah tindakan dan perkataan Anda yang telah menganggap enteng kekudusan, reputasi, kuasa, dan otoritas Tuhan? Biarlah kesadaran akan kekudusan nama Tuhan membakar segala kecemaran hati kita.

PA 2: Yehezkiel 37:1-14

Israel sedang berada di titik nol keberadaannya. Mereka putus asa karena pemberontakan Zedekia terhadap Nebukadnezar gagal dan Yerusalem ditaklukkan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">33:21-22). Bangsa Israel tidak hanya menyadari ketidakberdayaan mereka di dalam situasi waktu itu, tetapi juga mengakui bahwa mereka telah begitu bersalah pada Tuhan. Mereka hancur karena kecerobohan mereka. Inilah 2 kondisi umum manusia: berdosa dan tidak berdaya. Bagian pertama pasal engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">37 merupakan semacam pengantar klimaks dari pasal engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">33-37, sebelum keadaan ideal akan mereka rasakan lagi (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">37:15-28). Bagaimanakah mereka dapat bangkit dari kebangkrutan?

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Tulang-tulang yang ditunjukkan kepada Yehezkiel sangat kering (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2). Bila ini adalah gambaran tentang tulang-tulang para tentara yang gugur di medan perang (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">10b), keadaan seperti apa yang ingin dinyatakan Allah kepada Yehezkiel melalui penglihatan semacam ini?

2. Apakah respons Yehezkiel terhadap pertanyaan Tuhan dalam ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3 sudah tepat? Mengapa? Apakah respons Anda sendiri jika pertanyaan yang sama diajukan kepada Anda? Mengingat ayat 1- 2, apakah kira-kira reaksi Yehezkiel ketika Allah memerintahkan dia untuk bernubuat (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4)? Bagaimana reaksi Anda sendiri?

3. Apa yang akan dilakukan Tuhan terhadap tulang-tulang tersebut (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5-6)? Mengapa Ia melakukan hal tersebut (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6)? Apa yang dimaksud dengan kata "mengetahui" di ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6 bagian akhir (bdk. Yoh 17:3)? Mengapa Allah ingin diketahui sebagai TUHAN (Yahweh)?

4. Berapa tahap proses penghidupan tulang terjadi (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7-10)? Istilah "nafas" dalam ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7-10 lebih baik diterjemahkan dengan kata "roh". Apa yang dimaksud dengan istilah "roh" (kaitkan dengan kondisi kematian)?

5. Ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11-14 merupakan penjelasan dari penglihatan dalam ayat 1- 10. Apa yang bangsa Israel ketahui tentang keadaan mereka (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11)? Apa yang dapat mereka pelajari tentang Allah di sini?

6. Pikirkan sebuah kata yang mewakili ide kunci dalam perikop ini! Jelaskan maksud Anda! Kaitkan ini dengan hidup kerohanian Anda?

7. Bagaimana Anda menerapkan kebenaran firman Tuhan ini ke dalam situasi Indonesia yang sedang terpuruk?

(0.84) (Yeh 8:1) (sh: Agama alternatif (Senin, 23 Juli 2001))
Agama alternatif

Peristiwa yang terdapat dalam pasal engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">8 terjadi pada suatu masa dimana Yehezkiel sudah menjadi nabi atas orang-orang buangan di Babel, lebih kurang empat belas bulan setelah penglihatan pertama. Di hadapan para tua-tua Yehuda, kekuasaan Tuhan Allah meliputinya dan ia kembali menerima penglihatan dari Allah. Penglihatan itu memaparkan perzinahan rohani yang terjadi tepat di tengah-tengah pusat ibadah bangsa Israel yaitu Bait Allah.

Kepada Yehezkiel diperlihatkan 4 penglihatan tentang agama alternatif bangsa Israel yaitu ilah lain yang disembah secara sembunyi-sembunyi sementara mereka masih menyembah Allah. Pertama, bangsa Israel meletakkan berhala cemburuan di dekat jalan masuk gerbang mezbah (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6). Kedua, 70 tua-tua Israel secara sembunyi- sembunyi menyembah gambar-gambar berhala menjijikkan yang terukir pada tembok (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7-13). Ketiga, para perempuan pun terlibat dalam penyembahan berhala bahkan mereka sampai menangisi Tamus, dewi alam yang dilambangkan dengan taman dan cinta romantis. Keempat, para imam pun menyembah matahari dengan membelakangi Allah (ayat 16).

Apa yang mereka lakukan bukanlah perkara kecil di hadapan Allah (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">17) sebab tindakan mereka telah membuat kemuliaan Allah tidak ada lagi di dalam Bait Allah. Yehezkiel melihat kemuliaan Allah telah berada di tempat lain (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4). Dari perjalanan penglihatan Yehezkiel, ada peringatan keras bagi umat Tuhan. Allah mengetahui setiap bentuk agama alternatif dalam kehidupan rohani umat-Nya sekalipun tersembunyi atau bahkan ditutupi dengan ibadah mereka di Bait Allah. Ini juga menyebabkan Allah undur dari kehidupan umat-Nya secara diam-diam sehingga ketika mereka menyadarinya semuanya sudah terlambat (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">18). Akibat puncak dari memiliki agama alternatif adalah kehancuran atas diri sendiri karena penghukuman Allah (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">18).

Renungkan: Pada masa kini agama alternatif ini dapat berbentuk uang, jabatan, karier, ilmu pengetahuan, partai politik, dlsb. Agama alternatif ini seringkali tertutup dengan kehidupan ibadah kita di gereja masing-masing sehingga tidak ada yang tahu. Ingatlah bahwa agama alternatif bukan masalah kecil di hadapan-Nya dan Ia akan menjatuhkan hukuman atas kita. Mintalah pada Tuhan untuk menyatakan kepada kita agama alternatif apa yang kita miliki dan segera tinggalkan.

(0.84) (Yeh 13:1) (sh: Musuh dalam selimut (Sabtu, 28 Juli 2001))
Musuh dalam selimut

Yehezkiel pasal engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">13 berbicara tentang nabi dan nabiah palsu yang merupakan musuh dalam selimut, yang sangat mematikan bagi umat Allah. Mengapa? Sebab pengajaran utama mereka dosa bukanlah suatu tindakan yang serius karena Allah pun tidak menindak dosa dengan serius (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">16). Karena itulah Allah akan menindak mereka dengan tegas termasuk menjatuhkan hukuman yang setimpal (ayat 8-16, 20- 23). Ajaran sesat zaman kini juga mempunyai pengajaran utama yang sama yaitu dosa bukanlah masalah serius namun sering dipandang sebagai kelemahan manusia.

Bagaimanakah ciri-ciri nabi-nabi palsu? Pertama, sumber pemberitaan mereka adalah sesuatu yang mereka sukai (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2). Kedua, mereka mengikuti bisikan hatinya dan bukan apa yang dinyatakan Allah. Ketiga, mereka menceritakan kebohongan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6). Keempat, merasa mewakili Allah padahal kenyataannya tidak (ayat 7). Hasil utama dari karya mereka adalah hancurnya umat Tuhan dalam peperangan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5). Hal ini menyatakan dengan tegas bahwa umat Allah hanya akan diteguhkan untuk bertahan hingga kesudahannya bila mereka dilayani oleh pelayan-pelayan yang memang diutus oleh Allah sesuai dengan mandat-Nya.

Rasul Paulus memperingatkan keras gereja-gereja pada masa Perjanjian Baru agar berhati-hati terhadap pengaruh yang menyusup dari para nabi palsu. Pada masa kini hampir tidak ada satu denominasi pun yang bebas dari usaha para nabi palsu untuk menghancurkan sebuah denominasi. Namun demikian seperti pada zaman Yehezkiel (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3, 6-8, 13) demikian pula pada masa Perjanjian Baru dan masa kini, Kristen mempunyai firman Tuhan yang merupakan fondasi yang kuat bagi iman dan moral -- bukan pengalaman agama, tradisi gereja, maupun akal manusia.

Renungkan: Kita mungkin seringkali menjadi kecil hati atau putus asa melihat ajaran sesat yang tumbuh seperti jamur serta perbuatan amoral para pemimpin gereja. Namun demikian kita harus selalu ingat pada akhirnya akan terbukti bahwa Allah adalah TUHAN (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">23). Karena itu berdoalah untuk para pemimpin gereja Anda. Berdoalah agar Allah sudi membangkitkan pendeta dan guru yang setia lebih banyak lagi. Berdoalah agar gereja Tuhan dapat bertahan meskipun harus menghadapi serangan dari dalam.

(0.77) (Yeh 26:1) (sh: Kota maritim dihukum (Sabtu, 15 September 2001))
Kota maritim dihukum

Tirus, Ibu kota Fenisia, terletak 96 kilometer barat laut Nazaret, di pesisir Laut Tengah. Sebagian kota ini adalah sebuah pulau dan daerah pantai di kaki pegunungan Libanon. Tirus bersukacita atas kejatuhan Yerusalem karena mereka yakin akan mendapat peluang bisnis yang menguntungkan. Keinginan Tirus akan kekayaan tanpa memikirkan penderitaan orang lain mendatangkan hukuman Allah. Akhirnya Tirus juga ditaklukkan oleh banyak bangsa (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3) yakni Babel, Persia, dan kemudian Yunani di bawah pimpinan Alexander Agung (ayat 332 sM).

Dengan ambisi lobanya, Tirus mensyukuri Israel dan mencoba memegahkan diri dengan potensi armada lautnya. Namun tangan Tuhan mendatangkan hukuman atas mereka. "Sebab beginilah firman Tuhan Allah: "Pada saat Aku menjadikan engkau kota reruntuhan, seperti kota-kota yang tidak berpenduduk lagi, kalau Aku menaikkan pasang samudera raya atasmu dan air banjir menutupi engkau" (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">19). Tidak ada satu pribadi, kota, atau bangsa yang boleh memegahkan dirinya. Tuhan dari dulu, kini, sampai selamanya menentang kecongkakan dan kesombongan. Banyak Kristen hari ini yang masih tergoda dan terpacu untuk menikmati kemegahan arogansi. Ada banyak bangunan raksasa yang berlabel Kristen hari ini dibangun untuk menunjukkan betapa ekslusif dan elitnya lembaga yang menaungi mereka. Acap kali pula terjadi sorak kegirangan di antara kalangan Kristen sendiri apabila melihat kejatuhan lembaga lainnya yang dianggap sebagai saingan pelayanannya. Fenomena seperti ini tidak ubahnya seperti sikap bangsa Tirus yang perbuatannya dihukum Tuhan.

Renungkan: Menyikapi godaan di sekeliling kita yang menarik kita untuk mensyukuri kecelakaan orang lain, seharusnya tidak menyeret kita, karena kita telah belajar bagaimana Tuhan menghukum Tirus karena hal itu. Tatkala kita meneduhkan diri di dalam perenungan firman Tuhan bagian ini, biarlah kita menyadari kembali bahwa congkak di atas dukacita orang lain adalah dosa. Dan bila orang percaya ingin bermegah, hanya ada satu alasan untuk memegahkan diri, yakni bermegah di dalam Tuhan Yesus Kristus (ayat 1Kor 1:31; 2Kor engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">10:17). Bermegah di dalam Yesus Kristus bukanlah suatu kesombongan, melainkan suatu kebanggaan yang paling berharga.

(0.76) (Yeh 25:1) (sh: Providensia atas milik pusaka (Jumat, 14 September 2001))
Providensia atas milik pusaka

Allah menghukum Bani Amon karena mereka senang atas kejatuhan Yerusalem dan kehancuran Bait Suci. Mereka bertepuk tangan dan menghentakkan kaki mereka ke tanah dan bergembira dalam hati atas kecelakaan tanah Israel. Oleh sebab itu Allah berfirman: "Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan engkau dan menyerahkan engkau menjadi jarahan bagi suku-suku bangsa dan melenyapkan engkau dari tengah bangsa-bangsa dan membinasakan engkau dari negeri-negeri; Aku akan memusnahkan engkau. Dengan demikian engkau akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan" (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7). Allah menghukum Moab karena mereka percaya bahwa Allah Israel tidak lebih besar daripada dewa-dewa bangsa lainnya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11). Allah menghukum bangsa Edom karena mereka sangat membenci bangsa Israel. Allah menghukum bangsa Filistin karena dendam kesumatnya pada bangsa Israel dan bersukacita atas kecelakaan Israel. Allah yang berinisiatif menuntut balas untuk Israel, sekali lagi menunjukkan kepada kita bahwa betapa hajaran Tuhan kepada umat-Nya bertujuan baik. Hajaran Tuhan menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih oleh-Nya.

Bangsa Israel adalah milik pusaka Tuhan (Yes. 19:25). Israel adalah harta kesayangan Allah. "Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi" (Kel. 19:5). Israel juga adalah biji mata Allah (Ul. 32:10).

Allah sedang bertindak tegas menghukum kesalahan umat-Nya namun Ia tidak membiarkan bangsa-bangsa kafir melecehkan dan menghina Israel. Allah sendiri yang akan membela umat-Nya karena sikap mereka menghina umat-Nya berarti menghina Allah.

Renungkan: Tindakan Allah yang menghukum sekaligus membela dan memelihara umat-Nya adalah ciri khas dari tindakan Allah yang Maha Kasih dan Maha Adil. Meresponi pembelaan Allah yang luar biasa ini, kita dapat memanjatkan syukur yang tiada henti dan hidup sesuai dengan status diri kita sebagai anak-anak Allah. Jadikan hidup Kristen hari ini sebagai pujian bagi Tuhan dari orang lain yang mendapat berkat karena menyaksikan aplikasi hidup dan berinteraksi dengan kita.

(0.75) (Yeh 32:1) (sh: Aku memasang jaringku menangkap engkau (Minggu, 23 September 2001))
Aku memasang jaringku menangkap engkau

Ratapan kepada Firaun dan Mesir terbagi dua bagian, yakni ayat 2- 10 yang melukiskan tentang nasib Firaun sebagai makhluk yang mengerikan di dalam sungai Nil dan ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11-16 mengenai keruntuhan Mesir yang ditimbulkan oleh raja Babel.

Di dalam kemegahannya Mesir menyamakan dirinya dengan singa muda, padahal aslinya ia adalah seperti buaya di laut. Di Mesir, lambang kerajaan ialah patung makhluk yang berbadan singa. Hingga kini, gambaran Spinx masih ada. Banyak penafsir yang menduga bahwa badan makhluk besar itu adalah sejenis naga besar, suatu makhluk yang dahsyat di dalam dongeng Tiamat. Makhluk yang merupakan personifikasi dari sungai-sungai, berusaha berjuang melawan surga namun akhirnya ia diremukkan oleh Marduk. Kisah ini dilekatkan kepada bangsa yang kejam (Yes. 27:1; Dan. 7) tetapi terlebih khusus dikenakan kepada Mesir (Yes. 30:7; 51:9-10) sambil menunjukkan perangainya yang jahat.

Allah pasti menghukum Mesir (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3) dan ketika penghukuman itu dijatuhkan kepada rakyatnya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">12-15) maka air yang sudah dikeruhkan itu menjadi jernih kembali, artinya tidak ada orang atau binatang yang akan terus membuat air itu beriak lagi. Dan ini adalah suatu pertanda kemusnahan.

Allah selalu menepati firman-Nya. Bila murka-Nya dicurahkan, Ia akan membiarkan semuanya menjadi reruntuhan.

Renungkan: Banyak manusia berpikir dapat menghindari penghukuman Allah, namun sebagai Kristen, kita tidak perlu iri kepada mereka. Cepat atau lambat Tuhan pasti akan menyatakan penghukumannya. Sepandai- pandainya tupai melompat, akhirnya akan terpeleset juga. Sepandai apakah manusia melompat dan menghindari hukuman Allah?

Bacaan untuk Minggu ke-16 sesudah Pentakosta

Yesaya 35:4-7

Yakobus 2:1-5

Markus 7:31-37

Mazmur 146

Lagu: Kidung Jemaat 38

PA 3 Yehezkiel 29

Pada zaman bapak leluhur Israel, Mesir adalah tempat yang tepat bagi mereka untuk menyelamatkan diri dari permasalahan yang pelik (Kej. 46:2-5). Namun jika hal ini menjadi preseden teologis dimana setiap kali mereka mempunyai masalah yang serius, mereka segera lari ke Mesir (Yer. 42:1-22), tindakan itu sudah menjadi preseden yang buruk. Sebab Allah tidak pernah berkomitmen untuk melakukan karya-Nya dengan cara yang selalu sama.

PA hari ini akan memperlihatkan kepada kita bahwa Allah dengan tegas menyatakan kepada Israel bahwa Mesir bukanlah kubu keselamatan Yehuda.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Bagaimanakah sikap Allah terhadap Mesir yang menjadi harapan Yehuda (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-3)? Bagaimanakah sesumbar Firaun tentang dirinya sendiri (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3)? Apa yang akan dilakukan Allah atas Firaun (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4-5)? Bandingkan sesumbar Firaun dengan apa yang akan dilakukan Allah atasnya! Apa yang dapat Anda pelajari dari perbandingan itu? Apa tujuan tindakan Allah atas Mesir, bagi Mesir sendiri dan bagi kaum Israel (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6-9, 16)?

2. Mengapa Allah menghukum Mesir (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9b)? Seberapa seriuskah sesumbar Firaun sehingga Allah perlu mendatangkan penghukuman yang dahsyat atasnya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">10-16, 17-21)?

3. Siapakah Allah dan bagaimanakah kedaulatan-Nya dinyatakan dalam bagian ini (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6, 10-16, 19-20)? Berdasarkan tindakan Allah terhadap Mesir dan Nebukadnezar, apa yang dapat Anda simpulkan dari cara Allah bekerja?

4. Nubuat ini dinyatakan kepada bangsa Israel sekitar 1 tahun setelah Yerusalem hancur (lih. Yer. 52:1). Seandainya Anda adalah bangsa Yehuda yang tinggal di Yerusalem, apa yang akan Anda lakukan dan apa yang akan Anda usulkan kepada para saudara dan tetangga Anda dalam rangka meresponi nubuat ini dengan benar? Mengapa? Ada waktunya kita merenungkan apa yang Allah telah lakukan di masa lampau untuk mempertebal keyakinan bagi masa depan, namun kita tidak boleh membakukan proses karya Allah menjadi suatu prinsip yang mati. Setujukah Anda dengan pemahaman ini? Jelaskan!

(0.74) (Yeh 27:12) (sh: Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan? (Senin, 17 September 2001))
Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?

Bersama mitra usaha multi regional yang berlimpah barang-barang mewah, Tirus kembali dilukiskan sebagai kapal yang berlabuh dengan megah di tengah lautan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">12-25). Pada wilayah di mana Tirus berpikir untuk menjadi penguasa, di tengah lautan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4) ia dilanda oleh bencana. Kekuatan angin timur telah memecahkannya dan ia terbenam bersama segenap krunya ke dasar lautan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">26-26). Mendengar teriakan maut para penumpang pada hari tenggelamnya Tirus, si kapal maha indah, para pemilik sahamnya turut meratap bersama karena kehilangan kapal yang penuh dengan semarak kemegahan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">27-29). Mereka sangat berkabung karena kehancuran ini membuat mereka amat merana (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">30-31). Dalam syair ratapan, mereka berkata: "Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?" (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">32).

Sungguh tragis, prestasi Tirus yang meraup keberuntungan dengan mitra dagangnya telah menyebabkan raja-raja dunia kehilangan referensi kekayaannya. Hal ini telah membuat Tirus terkagum-kagum kepada dirinya sendiri.

Kini, kapal molek telah dihancurkan oleh begitu banyak unsur dari kekayaan yang termuat di dalamnya. Barang-barang dan krunya telah berubah menjadi kuburan di dalam air (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">33-34). Orang-orang pesisir terheran-heran melihatnya, raja-rajanya menggigil, mukanya berkerut, dan para pesaing usahanya bersuit-suit kegirangan terhadapnya (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">35-35). Sebuah raksasa dalam keindahan kini telah musnah dan nubuatan Yehezkiel telah digenapi: "Aku menentukan bagimu akhir hidupmu yang mendahsyatkan dan engkau tidak terjumpai lagi. Engkau dicari orang, tetapi tidak ditemui lagi untuk selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan." (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">26:21).

Renungkan: Burung merak walaupun berbulu sangat mempesona namun dari abad ke abad selalu dicela sebagai simbol kesombongan. Keanggunan Tirus sebagai kapal yang maha indah tentu saja tidak salah bila tidak disertai perilaku congkak. Titanic, yang didesain tidak dapat tenggelam juga mengalami nasib yang sama. Semua keangkuhan berakhir sama, yakni kebinasaan. Kristen, ingatlah, Allah menentang semua yang berhati congkak. Berhati-hatilah dengan manifestasi dosa yang selalu menarik manusia terpikat kepadanya.

(0.71) (Yeh 7:26) (ende)

Dalam daruratnja orang mau minta nasehat pada Allah serta petundjukNja dengan perantaraan nabi, tapi tidak diberi. Imampun dalam pengetahuannja tentang Taurat tidak dapat membimbing lagi dan kebidjaksanaan kaum tua2 pun sia2 belaka.

(0.70) (Yeh 29:21) (ende: tanduk)

ialah lambang biasanja jang berarti: kekuasaan (seorang radja sadja atau al-Masih?)

(0.68) (Yeh 25:2) (ende)

Nubuat2 lawan bangsa2 kafir, tetangga dan biasanja musuh Israil, mau menghibur kaum buangan, oleh karena bangsa2 itu tidak dapat berbangga terhadap Israil dan tidak njata lebih kuat dan lagi oleh karena Israil mendapat djandji pemulihan, jang tidak diberikan kepada bangsa2 kafir itu.

Jeheskiel, seperti nabi2 lainnja (Js.,Jr.) mengumpulkan nubuat2 itu dipertengahan kitabnja.

(0.65) (Yeh 36:1) (sh: Tanah dan ranah (Selasa, 13 November 2001))
Tanah dan ranah

Tanah adalah berkah. Berkah adalah ranah (unsur atau elemen yang dibatasi) -- tiada berkah tanpa perbatasan. Ketika berkah tak lagi dianggap sebagai anugerah, kala tanah tak lagi dipertahankan cerah, di sanalah ranah dilanggar dan sang kafilah harus menanggung amarah.

Bagi bangsa Israel, tanah adalah sesuatu yang amat kudus -- jauh dari urusan broker seperti sekarang (lihat Im. 25). Tanah mengandung unsur rohani yang begitu dalam -- tanah Palestina adalah tanah Allah sendiri. Karena itulah tanah ini kudus: bukan karena pada dirinya sendiri tanah itu kudus, tapi karena Allah yang kudus memberikannya kepada Israel dan hadir di sana.

Mereka yang berada di Babel menangis. Tanah mereka dilalap habis oleh musuh yang bengis. Salah mereka sendiri. Mereka kemudian rindu rumah. Allah memberikan sepercik kebahagiaan lewat kata. Ia berjanji akan melawan musuh-musuh Israel. Edom akan dihancurkan dan tanah terjarah dapat kembali dihuni. Bangsa Israel akan mendapatkan kembali harta mereka yang sangat berharga. Keadaan akan kembali seperti dulu ketika Daud berkuasa, bahkan lebih daripada itu! Penderitaan bukan selama-lamanya. Harapanlah yang tinggal tetap.

Ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">16-21 menunjukkan suatu keadaan yang sangat menyedihkan. Waktu kekudusan tanah dilanggar, kekudusan Allah dilanggar pula. Kenajisan Israel digambarkan seperti wanita sehabis menstruasi, menyebabkan Allah murka dan menarik berkah-Nya. Tanah itu tiada lagi dapat didiami. Bangsa Israel tersebar ke mana-mana. Hukuman Allah tersebut membawa akibat kedua: kini bangsa-bangsa lain mencemoohkan nama Allah sendiri. Musuh- musuh Israel berkata, "Di mana Yahweh? Bukankah Allah mereka tidak berkuasa?" Nama Allah pun dipermalukan.

Renungkan: Allah yang kudus telah memberikan banyak hal yang baik bagi kita. Kita perlu ingat bahwa setiap berkat memiliki batasnya: jangan menajiskan berkat itu! Berdoalah pada Tuhan agar Anda dapat menghargai anugerah-Nya, sehingga Anda terluput dari hukuman dan tidak mempermalukan Sang Pemberi Rahmat!

(0.64) (Yeh 4:1) (sh: Teater tunggal Yehezkiel (Kamis, 19 Juli 2001))
Teater tunggal Yehezkiel

Tugas pertama Yehezkiel bukanlah mewartakan berita penghukuman dari Allah, namun ia justru diperintahkan untuk berlakon tunggal dalam sebuah teater yang sangat eksotik. Teater ini akan dipertontonkan kepada seluruh bangsa Yehuda yang ada dalam pembuangan bersama-sama dengan dirinya. Mereka juga harus berpartisipasi dengan jalan menafsirkan pesan yang disampaikan dalam teater tunggal tersebut.

Teater tunggal Yehezkiel mempunyai 3 pesan bagi bangsa Israel. Pesan pertama berbicara tentang pengepungan yang akan dialami oleh Yerusalem sebagai pusat dan kebanggaan bangsa Israel. Pengepungan ini tidak dapat dielakkan lagi karena Allah tidak mau lagi mendengarkan doa mereka (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3). Pesan kedua berbicara tentang jangka waktu pembuangan yang akan dijalani oleh bangsa Israel (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4-8). Pesan ketiga mewartakan kelaparan yang akan diderita oleh penduduk Yerusalem karena kelangkaan bahan makanan (ayat 9- 17).

Pesan-pesan itu sangatlah penting sebab menyangkut masa depan bangsa Israel sebagai sebuah bangsa, selain pesan itu juga menegaskan siapakah Allah dalam kehidupan sejarah sebuah bangsa sehingga Ia dapat memberitahukan secara tepat sesuatu yang belum terjadi. Namun mengapa berita ini disampaikan melalui cara yang nampaknya main-main? Pertanyaan itu salah sebab justru teater tunggal ini merupakan sarana yang sangat tepat. Teater tunggal ini merupakan ilustrasi yang dapat memberikan kesan yang kuat dan mendalam bagi sebuah bangsa pemberontak seperti Israel yang sudah terlalu banyak mendapatkan berita melalui telinga. Indra yang lain yaitu penglihatan (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-3), perasa (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4-8), pengecap, serta penciuman (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9-17) harus disentuh agar pesan mengakar kuat dan dalam. Allah memang sangat cerdik dalam memilih media yang akan digunakan untuk menyampaikan berita-Nya namun manusia tetap harus menafsirkannya.

Renungkan: Berdasarkan pemahaman di atas, nampaknya krisis multidimensional yang sedang dialami oleh bangsa ini merupakan teater yang sedang Allah sutradarai. Ia sedang mengilustrasikan dan menyentuh segenap indra bangsa ini untuk menyampaikan berita penghukuman dahsyat jika bangsa ini tidak bertobat. Peran apakah yang dapat Anda ambil dalam teater Indonesia pada zaman ini?

(0.64) (Yeh 15:1) (sh: Hakikat hidup yang berbuah (Selasa, 31 Juli 2001))
Hakikat hidup yang berbuah

Perjanjian Lama seringkali menggambarkan Israel dan Yehuda sebagai pohon anggur (Mzm. 80; Yes. 5:1-7; Hos. 10:1). Pohon anggur dihargai berdasarkan buah yang dikeluarkan. Dengan demikian jika umat Allah dilambangkan sebagai pohon anggur, itu merupakan simbol yang tepat. Israel adalah milik yang berharga. Namun yang harus diingat adalah pohon anggur hanya dihargai buahnya. Batang dan ranting-rantingnya tidak dapat digunakan untuk bahan konstruksi maupun dekorasi. Pohon anggur yang tidak berbuah hanya berguna untuk bahan bakar.

Firman Allah yang datang kepada Yehezkiel dibuka dengan gambaran tentang pohon anggur yang tidak berbuah yang hanya dapat dipakai sebagai kayu bakar (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-5). Gambaran itu dipakai oleh Allah untuk menggambarkan keadaan Yehuda yang masih ada di Yerusalem (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6-8). Inilah gambaran yang sangat memprihatinkan tentang Yehuda. Dengan kata lain firman Allah kepada Yehezkiel menyatakan keadaan Yehuda yang sudah tidak berpengharapan. Mengapa demikian?

Jika Allah sendiri yang sudah berketetapan untuk menghabisi Yehuda seperti seorang pemilik kebun anggur terhadap anggurnya yang tidak berbuah, siapa lagi yang akan diandalkan oleh Yehuda sebagai tempat pertolongan? Kemana lagi mereka akan mengadu? Jika Allah sudah tidak berpihak kepadanya, apa yang dapat diharapkan?

Namun apa tujuan Allah bertindak demikian? Allah mau supaya umat- Nya sungguh memahami bahwa Allah adalah TUHAN. Tidak ada pengharapan selain di dalam Dia. Berpengharapan kepada allah-allah lain sama dengan mendatangkan kehancuran kepada diri sendiri dan masyarakat (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">8). Berpengharapan kepada Allah mendatangkan kehidupan bagi diri sendiri maupun masyarakat.

Renungkan: Pertanyaan pertama yang harus kita jawab bila kita ingin mempunyai kehidupan yang berharga di mata Allah, bukanlah buah apa yang harus kita hasilkan namun apa yang Allah akan dan dapat lakukan melalui kehidupan kita. Untuk itu kita harus menaruh pengharapan kita sepenuhnya kepada Dia, sebab hanya orang yang berpengharapan kepada Allah yang memberikan hidupnya dipimpin oleh-Nya. Orang yang dipimpin oleh Allah memiliki hidup yang berbuah. Berbuah berarti berharga di mata Allah.

Pengantar Mazmur 33-55

Mazmur 33: Pujian tentang penciptaan yang menggambarkan kontrol mutlak Allah atas seluruh alam semesta.

Mazmur 34: Pujilah Tuhan setiap waktu karena kasih Allah tidak pernah dibatasi oleh situasi dan kondisi manusia.

Mazmur 35: Ratapan individu yang meminta Allah melakukan intervensi karena tindakan musuh-musuh.

Mazmur 36: Sebuah pujian yang menggabungkan penggambaran tentang orang- orang fasik dan kasih setia Allah.

Mazmur 37: Karakteristik dan pentingnya bergantung kepada Allah.

Mazmur 38: Sebuah doa seruan yang berlandaskan keyakinan bahwa apa pun yang kita alami tidak terlepas dari kedaulatan-Nya.

Mazmur 39: Sebuah doa yang tidak sekadar minta tolong namun permohonan agar Allah memberikan kepadanya perspektif yang benar.

Mazmur 40: Ucapan syukur yang mengingat akan kebaikan Tuhan dan mazmur doa yang berdasarkan kebaikan-Nya.

Mazmur 41: Doa yang berbicara tentang keyakinan bahwa Allah akan bermurah hati kepada orang yang murah hati.

Mazmur 42: Pujian yang mengungkapkan keyakinan bahwa kasih Allah membangkitkan semangat dan pengharapan.

Mazmur 43: Doa agar Allah membenarkan umat-Nya.

Mazmur 44: Sebuah ratapan: mengapa umat Allah menderita.

Mazmur 45: Pernikahan raja yang menggambarkan kemenangan Mesias.

Mazmur 46: Pujian yang mengungkapkan keyakinan kepada Allah sebagai tempat perlindungan dan sumber kekuatan.

Mazmur 47: Pujian untuk merayakan Allah yang adalah Raja.

Mazmur 48: Pujian atas Sion kota Allah.

Mazmur 49: Pengajaran tentang hakikat kebahagiaan sejati.

Mazmur 50: Pengajaran tentang hakikat ibadah sejati.

Mazmur 51: Ratapan untuk memohon pengampunan Allah.

Mazmur 52: Ratapan ketika dikhianati oleh Doeg.

Mazmur 53: Pengajaran tentang kebobrokan umat manusia, umat Allah, dan keberadaan Allah sebagai Hakim.

Mazmur 54: Ratapan ketika dikhianati oleh seorang sahabat.

Mazmur 55: Ratapan yang berkeyakinan bahwa Allah sanggup memelihara umat-Nya dalam keadaan apa pun.

(0.64) (Yeh 39:11) (sh: Gelisah dan wajah Allah (Senin, 19 November 2001))
Gelisah dan wajah Allah

Dunia penuh kegelisahan dan perasaan tidak aman. Meski sulit, manusia ingin damai. Kapankah dunia yang bergolak dahsyat bisa tenang seteduh air jernih di danau yang bersih?

Bangsa Israel telah kembali ke tanah mereka di Palestina (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">38:12). Akhirnya, mereka hidup bahagia dalam zaman mesianis. Sayangnya, suasana asri tak akan lama bersemi. Gog, raja agung Mesekh dan Tubal, dan rekan-rekannya akan menyerang Israel (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">38:5-6). Waktu penyerangan tidak diketahui. Alkitab mencatat bahwa serangan ini begitu dahsyat dan keji. Ketenangan di tanah Israel kembali menjadi ketegangan.

Allah tidak berpangku tangan. Dia akan berperang menyelamatkan umat-Nya. Setelah dalam ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-10 Allah menyatakan kekalahan Gog, orang yang tak beradab itu, Allah akan meminta bangsa Israel menguburkan dia dan semua pengikutnya sampai tuntas (disimbolkan dengan angka 7, angka sempurna) di sebelah Timur Yordan agar tidak menajiskan tanah perjanjian (ayat engkau+dapat+melihat+lagi+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11-16). Kecelakaan komplotan Gog diperparah karena tubuh mereka akan dilalap binatang-binatang sampai ke lemak-lemaknya (ayat 17-- 20) seperti dalam festival kurban: suatu penghinaan (bdk. Why. 20:7-10 yang berbicara tentang akhir zaman).

Mengapa Allah melakukan hal itu? Sekali lagi untuk kemuliaan dan kekudusan nama-Nya (ayat 21-24). Di sini kita melihat bahwa Allah adalah Allah yang selalu setia dengan perjanjian-Nya. Bangsa-bangsa akan tunduk pada Allah dan bangsa Israel sekali lagi mengakui bahwa Yahweh adalah Allah mereka yang penuh kasih setia. Ketika Israel diselamatkan, nama Allah akan dipulihkan dan ditinggikan seluruh bumi. Akhirnya, Israel akan kembali melihat wajah Allah (ayat 23, 29). Secara sederhana, ini berarti Allah kembali berpaling pada mereka dan menyayangi mereka. Roh-Nya akan dicurahkan bagi mereka, tanda bahwa Ia akan menyertai mereka selama-lamanya - Immanuel!

Renungkan: Dalam dunia yang selalu bergolak, baik di dalam maupun di luar diri kita, hanya wajah Allah yang bisa memberikan ketenangan. Allah yang setia pada perjanjian-Nya akan meluputkan kita. Nama-Nya akan dimuliakan dan angin ribut akan diteduhkan. Percayalah!



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.16 detik
dipersembahkan oleh YLSA