Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 181 - 200 dari 2148 ayat untuk dosa (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.35) (Za 3:3) (jerusalem: pakaian yang kotor) Pakaian itu adalah tanda perkabungan, entah atas kematian seseorang, entah atas bencana nasional. Dalam hal terakhir ini perkabungan mengandung pengakuan dosa.
(0.35) (Mrk 1:4) (jerusalem: tampil di padang gurun dan menyerukan) Var: tampillah (Yohanes) sedang membaptis dan menyerukan baptisan pertobatan akan pengampunan dosa (atau:....menyerukan: Bertobatlah...)
(0.35) (Rm 7:4) (jerusalem: oleh tubuh Kristus) Orang Kristen sudah mati baik terhadap hukum Taurat maupun terhadap dosa oleh karena "tubuh Kristus" yang wafat dan dibangkitkan, bdk Rom 7:1+.
(0.35) (Rm 8:10) (jerusalem) Oleh karena dosa, Rom 5:12+, tubuh teruntuk bagi umat jasmaniah dan menjadi alat maut rohani. Tetapi Roh Kudus adalah hidup, daya pembangkitan, lihat catatan berikutnya.
(0.35) (Ibr 2:14) (jerusalem: yang berkuasa atas maut) Dosa dan maut berhubungan satu sama lain; kedua-duanya berasal dari Iblis yang kerajaannya melawan kerajaan Kristus.
(0.35) (1Yoh 3:12) (jerusalem) Dalam bagian ini anak-anak Allah yang hidup dalam kebenaran dan kasih, diperlawankan dengan dunia tempat dosa dan kebencian berkuasa.
(0.35) (Rm 6:15) (sh: Bukan hamba Dosa. (Jumat, 22 Mei 1998))
Bukan hamba Dosa.

Pada zaman Paulus, seorang budak atau hamba adalah seorang yang hidupnya bergantung pada orang lain dan dikontrol penuh oleh tuannya itu. Begitulah keterikatan yang manusia alami bila berbuat dosa atau menyerahkan diri kepada dosa. Namun Paulus mengingatkan bahwa karena kita telah diselamatkan oleh Kristus, kita telah dibebaskan dari perhambaan dosa itu. Kita bukan lagi hamba dosa. Jadi kita tidak perlu lagi taat kepada dosa dan menjalani hidup yang menuju kepada kebinasaan.

Hamba Kristus. Allah telah menebus kita (membayar harga ganti agar kita bisa lepas dari berbagai kemalangan akibat dosa) melalui karya agung Yesus Kristus. Pengorbanan Kristus telah membayar seluruh utang dosa seharga darah putra tunggal Allah. Betapa tinggi nilai hidup kita! Kita sangat berharga bati Allah. Kita kini dijadikan orang-orang merdeka. Dan arti kemerdekaan sejati ialah bila kita terikat (menjadi hamba) dari kebenaran Allah, menjadi hamba Kristus sendiri. Memang itulah tujuan Allah menciptakan dan menyelamatkan kita. Hidup bagi Dia! Hidup dalam kekudusan dan kemuliaan-Nya!

Renungkan: Kristus telah memerdekakan kita. Kita hanya bisa mengalami itu hari lepas hari bila kita praktekkan kemerdekaan itu dalam kebiasaan kita sehari-hari.

Doa: Aku ingin memusatkan iman dan harapku pada karya salibMu, Yesus.

(0.34) (1Yoh 3:15) (full: TIDAK ADA SEORANG PEMBUNUH YANG TETAP MEMILIKI HIDUP YANG KEKAL. )

Nas : 1Yoh 3:15

Alkitab pada umumnya membedakan antara beberapa jenis dosa: dosa yang tidak disengaja (Im 4:2,13,22; 5:4-6;

lihat cat. --> Im 4:2;

lihat cat. --> Bil 15:31),

[atau ref. Im 4:2; Bil 15:31]

dosa yang tidak terlalu serius (Mat 5:19), dosa yang disengaja (bd. 1Yoh 5:16-17) dan dosa yang mendatangkan kematian rohani (1Yoh 5:16). Yohanes menekankan bahwa ada dosa tertentu yang tidak akan dilakukan oleh orang percaya yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali karena hidup kekal Kristus tinggal dalam mereka (bd. 1Yoh 2:11,15-16; 1Yoh 3:6-10,14-15; 4:20; 5:2; 2Yoh 1:9). Dosa-dosa ini, karena kehebatannya dan karena berasal dari roh seseorang, menunjukkan pemberontakan yang kuat kepada Allah, pemisahan dari Kristus, kejatuhan dari kasih karunia dan pemutusan dari hidup keselamatan yang vital (Gal 5:4).

  1. 1) Contoh-contoh dari berbagai dosa yang memberi bukti yang meyakinkan bahwa seorang masih diperbudak oleh kejahatan atau telah jatuh dari kasih karunia dan hidup kekal adalah kemurtadan (1Yoh 2:19; 4:6; Ibr 10:26-31), pembunuhan (ayat 1Yoh 3:15; 2:11), kenajisan seksual atau kebejatan (Rom 1:21-27; 1Kor 5:1-13; Ef 5:5; Wahy 21:8), menelantarkan keluarga sendiri (1Tim 5:8), menyebabkan orang lain berbuat dosa (Mat 18:6-10), dan kekejaman (Mat 24:48-51). Dosa-dosa yang mengerikan ini menunjukkan penolakan mutlak terhadap kehormatan Allah dan kasih terhadap sesama (bd. 1Yoh 2:9-10; 3:6-10; 1Kor 6:9-11; Gal 5:19-21; 1Tes 4:5; 2Tim 3:1-5; Ibr 3:7-19). Jadi, jika ada orang yang mengatakan, "Saya mempunyai persekutuan dengan Yesus Kristus, didiami oleh Roh Kudus, dan dalam hubungan yang menyelamatkan dengan Dia," namun berpartisipasi dalam dosa-dosa tersebut di atas, dia sedang menipu dirinya sendiri dan "adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran" (1Yoh 2:4; bd. 1Yoh 1:6; 3:7-8).
  2. 2) Akan tetapi, orang percaya hendaknya mengingat bahwa semua dosa, bahkan yang kurang berat, dapat mengakibatkan kehidupan rohani menjadi lemah, penolakan pimpinan Roh Kudus, dan akhirnya kematian rohani (Rom 6:15-23; 8:5-13).
(0.34) (Rm 5:12) (full: DOSA TELAH MASUK KE DALAM DUNIA OLEH SATU ORANG. )

Nas : Rom 5:12

Dalam kejatuhan Adam, dosa sebagai prinsip atau kuasa yang aktif memasuki umat manusia (ayat Rom 5:17,19; Kej 3:1-24; 1Kor 15:21-22).

  1. 1) Dua akibat terjadi:
    1. (a) Dosa dan kecemaran memasuki hati dan kehidupan Adam.
    2. (b) Adam meneruskan dosa ke dalam arus kehidupan umat manusia, sampai merusak semua orang sesudah itu. Kini semua orang lahir di dunia dengan kecenderungan untuk berbuat dosa dan kejahatan (ayat Rom 5:19; 1:21; 7:24; Kej 6:5,12; 8:21; Mazm 14:1-3; Yer 17:9; Mr 7:21-22; 1Kor 2:14; Gal 5:19-21; Ef 2:1-3; Kol 1:21; 1Yoh 5:19).
  2. 2) Paulus tidak menjelaskan bagaimana dosa Adam disalurkan kepada keturunannya. Paulus juga tidak mengatakan bahwa semua orang ada dalam Adam dan ikut serta dalam dosanya dan karena itu mewarisi kesalahan Adam. Tidak pernah Paulus mengatakan bahwa Adam merupakan kepala federal keturunannya sehingga dosanya diperhitungkan kepada mereka. Semua orang bersalah di hadapan Allah karena dosa pribadi mereka, "karena semua orang telah berbuat dosa". Satu-satunya ajaran yang disokong Alkitab ialah bahwa semua orang mewarisi kerusakan moral serta dorongan untuk berbuat dosa dan kejahatan

    (lihat cat. --> Rom 6:1).

    [atau ref. Rom 6:1]

  3. 3) Kematian memasuki dunia melalui dosa dan sekarang semua orang takluk kepada maut, "karena semua orang telah berbuat dosa" (ayat Rom 5:12,14; bd. Rom 3:23; Kej 2:17; 3:19;

    lihat art. KEMATIAN).

(0.34) (2Raj 13:1) (sh: Kesempatan yang disia-siakan (Minggu, 26 Juni 2005))
Kesempatan yang disia-siakan


Pada nas ini, penulis kitab II Raja beralih menyoroti pemerintahan dua raja Israel, Yoahas dan Yoas. Alkitab mencatat bahwa keduanya sama, yakni melakukan dosa yang dilakukan Yerobeam.

Mereka tidak meninggalkan dosa penyembahan berhala yang telah menjadi dosa nasional Israel. Mungkin karena dosa ini dilakukan turun-temurun. Yoahas seharusnya bersyukur untuk kesempatan menjadi raja Israel selama 17 tahun. Namun, masa jabatannya itu disinya dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ayat 2). Kekuasaan memang dapat membutakan seseorang. Inilah yang terlihat dari sikap Yoahas. Mungkin ia berpikir, "Mengapa harus bersusah payah memotong dan mencabut dosa yang telah ditanamkan Yerobeam?" Mungkin pula ia seorang penganut falsafah "diam itu emas." Dengan berbuat demikian Yoahas telah mendukakan hati Allah. Akibatnya, Hazael diijinkan-Nya menekan Israel (ayat 3-4).

Yoas, anaknya, juga tidak melakukan perubahan apa pun. Kekuasaan yang dimilikinya digunakan untuk tetap melakukan kejahatan "lama" yakni penyembahan berhala. Ia tidak juga peka melihat kuasa Allah Israel melebihi kuasa patung anak lembu itu. Padahal, pada zaman ayahnya memerintah, Allah telah memberikan seorang penolong (ayat 5-6). Meski demikian, Allah mengaruniakan kesempatan menjadi raja Israel selama 16 tahun dan keamanan sepanjang hidupnya. Anugerah-Nya sedalam ini tak juga dilihat oleh Yoas untuk berpaling pada Allah (ayat 10-13).

Memang sulit keluar dari dosa yang telah berakar pada kebudayaan suatu bangsa, seperti dosa korupsi dan manipulasi. Apalagi jika dosa itu telah menjadi budaya di dalam keluarga bahkan gereja. Namun, jika akibat yang harus kita tanggung adalah hukuman Allah, untuk apa kita ikuti? Relakah kita binasa oleh karena dosa-dosa itu?

Camkan: Jangan mengira karena dosa sudah menjadi biasa, Anda tidak akan dihukum oleh karenanya.

(0.34) (Hos 6:1) (sh: Pertobatan palsu (Senin, 8 November 2004))
Pertobatan palsu

Pertobatan sejati pasti disertai bukti yang nyata: meninggalkan dosa. Hal yang dulu dilakukan tanpa perasaan bersalah, sekarang menjadi sesuatu yang dijauhi.

Banyak dan mudah kita menemukan pertobatan palsu kini. Tandanya di bibir mengaku dosa, tetapi hati tetap menikmati kejahatan; atau bertobat bukan untuk sungguh-sungguh kembali kepada Tuhan, tetapi hanya demi terhindar dari konsekuensi dosa. Orang demikian jelas hidup dalam kemunafikan. Dalam nas ini, karena teguran Allah dan harapan-Nya akan pertobatan Israel (lih. Hos. 5:15), maka umat Israel mengaku dosa dan bertobat. Namun, pertobatan Israel itu palsu. Perhatikan di Hos. 6:1-3 dalam doa pertobatan Israel tersebut, tidak ada pengakuan dan penyesalan sungguh-sungguh akan dosa-dosa mereka. Sebaliknya, Israel hanya menekankan kebesaran kasih Allah tanpa mengungkapkan kenyataan bahwa Allah membenci dosa.

Di mata Tuhan, pengakuan Israel itu bukan pertobatan sejati. Bahkan ibadah korban untuk memohon pengampunan pun tidak lebih dari sekadar perbuatan ibadah lahiriah saja (ayat 4-6). Kenyataannya mereka masih melakukan praktek dosa. Israel masih tidak menghormati isi ikatan perjanjian Sinai (ayat 7). Israel tetap melakukan tindakan kejahatan yang lama, yaitu kaum imam bagaikan penjahat yang menghadang darah dan melakukan perbuatan-perbuatan mesum yang menjijikkan (ayat 8-10); mereka melakukan beragam perbuatan dosa seperti merampok dan menjarah (ayat 7:1); bahkan mereka menipu dan menjerumuskan para pemimpin negara untuk semakin bergelimang dalam dosa (ayat 7:3-7).

Jika masih ingin berdosa, berdosalah jangan tanggung-tanggung sampai Allah menghajar habis-habisan. Mungkin dengan cara itu, Allah akan membuat Anda kapok. Memang Allah berniat mengampuni dosa dan menyelamatkan kita dari hukuman. Akan tetapi itu tidak dijanjikan-Nya kepada para pemain sandiwara rohani.

Camkanlah: Perbuatan saleh keagamaan bisa dilakukan sebagai topeng di depan manusia. Akan tetapi, Tuhan tidak tertipu dengan persembahan dan penampilan saleh kita.

(0.34) (1Kor 5:1) (sh: Berdukacitalah! (Minggu, 24 Agustus 1997))
Berdukacitalah!

Kondisi jemaat di Korintus sangat memprihatinkan! Ada di antara warga jemaat itu yang melakukan dosa memalukan yang bahkan orang kafir pun tidak melakukannya. Dosa yang dilakukan ialah zinah dengan ibu tiri sendiri. Para pelakunya memang menyebut diri orang Kristen dan anggota jemaat, tetapi pasti mereka tidak mengasihi Tuhan dan jemaat-Nya. Perbuatan yang merusak kesaksian dan melemahkan iman jemaat itu tentu tidak dilakukan orang yang sungguh mengasihi Tuhan. Paulus sangat terpukul oleh kebobrokan tersebut, namun jemaat Korintus sendiri malah berbangga (ayat 2). Mereka bangga karena menganggap bahwa sikap menerima orang-orang yang melakukan percabulan dalam persekutuan sebagai suatu kemajuan. Bangga akan dosa adalah suatu kemunduran. Seharusnya jemaat berdukacita dan bertindak!

Basmi Dosa! Bila dibiarkan, dosa akan seperti ragi yang berpengaruh cepat ke seluruh jemaat. Dosa bukan hanya membinasakan pelakunya tetapi seluruh jemaat juga akan tercemar. Mereka akan terbiasa dengan dosa sehingga akhirnya tidak takut lagi berbuat dosa. Karena itu dosa harus dibenci, orang yang berdosa harus didisiplin. Disiplin yang dijatuhkan kepada orang berdosa itu adalah bukti bahwa jemaat mengasihinya. Disiplin gerejawi dijalankan demi menjaga kekudusan warga jemaat secara pribadi dan seluruh jemaat. Tidak mudah memang menjalankan disiplin, terlebih masa kini, tetapi tindakan itu harus karena penting. Tuhan menghukum bukan untuk menghancurkan tetapi untuk memulihkan dan memurnikan orang yang dikasihi-Nya.

Renungkan: Hanya hidup yang tanpa ragi dosa yang bisa mengalami suasana pesta rohani dalam hadirat Allah yang kudus, murni, tanpa cela.

Doa: Tuhanku, tolong kami untuk saling memperhatikan dan mengasihi sedemikian rupa hingga kami berani menolak dosa sahabat kami dan membawa mereka balik kepadaMu.

(0.33) (Bil 27:3) (ende)

Ajah puteri-puteri ini meninggal karena "dosanja sendiri", seperti semua orang jang keluar dari Mesir. Dosa ini tidak menimpa turunannja. Tetapi ia tidak terlibat dalam pemberontakan Korah. Dosa ini kiranja membatalkan hak warisan turunan Korah, setidak-tidaknja menurut berita ini. Sebab kemudian turunan Korah terbilang diantara kaum Levita.

(0.33) (Ul 7:10) (ende)

Dalam kitab ini ditondjolkan sekali tuntutan hubungan pribadi dengan Allah. Sebagai akibat dari padanja maka tekanannja pun djuga terletak pada tanggung djawab sendiri terhadap dosa, dan bukan pada hukuman kolektif. Pengertian tradisionil tentang solidaritas dalam dosa dan hukuman masih kita djumpai dalam rumusan kuno dari dekalog (Ula 5:9 bdk. Kel 20:5; 34:7).

(0.33) (Mzm 130:1) (ende)

Kesadaran akan dosa (Maz 130:1-3) bersama dengan kepertjajaan dan pengharapan pada kebaikan dan belaskasihan Allah (Maz 130:4-6) mentjiptakan lagu tobat ini.

Dan pengarang mengadjak seluruh umatnja, agar ia menaruh kepertjajaan jang sama, kendati dosanja (Maz 130:7-8).

(0.33) (Yes 11:6) (ende)

Digambarkan masa kedamaian dan kebahagiaan. Firdaus se-akan2 dipulihkan kembali. Permusuhan dalam alam (binatang) merupakan akibat dosa manusia (Kej 3:17-19). Radja itu dimasa depan memulihkan dosa dan dengan demikian akibat2nja lenjap. Apa jang sesungguhnja dilukiskan dengan bahasa kiasan itu ialah kedamaian diantara manusia. Si radja ialah al-Masih, penjelamat.

(0.33) (Rat 1:9) (ende: kenadjisannja)

seperti perempuan haid. Apa jang dimaksud ialah dosa2 Jerusjalem, chususnja pemudjaan berhala (djinah).

(0.33) (Hos 6:7) (ende)

Kurang terang apakah Hosea menjindir suatu dosa tertentu, jang terdjadi di (kota) Adam (bukan manusia pertama), tempat Israil dahulu menjeberangi sungai Jarden dan masuk kedalam negeri Kena'an (Yos 3:16). Dalam Kitab Sutji tidak ada berita mengenai salah satu dosa. Mungkin maksudnja: sedjak permulaan Israil tidak setia.

(0.33) (Mal 3:1) (ende: pesuruhKu)

ialah seorang bentara jang menjediakan kedatangan Radja Jahwe, jang akan melaksanakan hukuman atas dosa. Demikianlah kepertjajaan orang dikuatkan dengan djaminan bahwa kelak dosa2 akan diadili Jahwe sewadjarnja.

(0.33) (2Kor 5:18) (ende)

Manusia lama ialah manusia berdosa (Rom 5:8), jang bermusuh dengan Allah (Rom 5:10), bedjana murka (Rom 9:22). Dosa telah dihapuskan (Kol 2:14) dan demikian umat manusia telah diperdamaikan dengan Allah. Demikian pada pokoknja. Paulus (sekalian rasul beserta para pembantu mereka) bertugas memaklumkan dan menjampaikan (turut mewudjudkan) penghapusan dosa dan perdamaian itu kepada semua manusia.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA