Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. ^a 

Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. ^q 

Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. ^v 

Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:

Karena itu Allah menyerahkan ^b  mereka kepada hawa nafsu ^c  yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. ^d 

Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan ^f  mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:

Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu ^t  yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat.

Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, ^x  tetapi sebagai haknya.

Tetapi dalam perintah ^g  itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati. ^h 

Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; ^s  mereka yang hidup menurut Roh ¹ , memikirkan hal-hal yang dari Roh. ^t 

Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, ^j  sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.

Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. ^o 

Tetapi barangsiapa yang bimbang, ^t  kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.

Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya ^q  sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. ^r 

Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki ¹ , dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan ^e  mereka.