(1.00) | (Yes 41:3) | (jerusalem: diinjak kakinya) Yes 41:2-3 menggambarkan gerak maju Koresy yang amat cepat sekali. |
(0.88) | (Ayb 9:8) |
(bis: diinjak-injak-Nya punggung naga lautan) diinjak-injak-Nya punggung naga lautan: Ini menunjuk kepada cerita-cerita kuno yang menggambarkan seekor naga laut yang dibunuh dan diinjak-injak (lihat juga Ayu 26:13). |
(0.75) | (Yes 21:10) | (jerusalem: dan diinjak-injak) Harafiah: anak tempat pengiriman. Yang dimaksud ialah kaum buangan Israel di Babel. Tidak lama lagi mereka akan dibebaskan. |
(0.50) | (Mzm 69:22) | (jerusalem: Biarlah....) Mengenai kutukan dalam ayat-ayat berikut Maz 5:11+ |
(0.44) | (Yes 30:7) | (jerusalem: Rahab) Seperti Lewiatan, Yes 27:1+, begitu juga Rahab seekor binatang, naga raksasa dari awal penciptaan, Yes 51:9; Ayu 9:13+; Ayu 26:12+; Maz 89:11+. Di sini dan dalam Maz 87:4+ nama Rahab itu dipakai untuk menyebut negeri Mesir. Rahab dibuat "menganggur" (kata Ibrani yang dipakai sebenarnya tidak dapat dimengerti) atau sudah "diinjak". Mengenai Mesir sebagai Lewiatan-buaya bdk Ayu 40:20+. |
(0.44) | (Yes 63:1) | (jerusalem) Ini sebagian dari sebuah sajak bergaya apokaliptik tentang pengadilan atas segala bangsa. Bagian ini berupa dialog antara Tuhan dengan pesajak Tuhan memperkenalkan diri sebagai seorang "pengirik" yang memeras buah anggur, sehingga pakaiannya berlumurkan air buah anggur itu. Tetapi yang diperas dengan diinjak-injak ialah segala bangsa yang memusuhi umat Israel. Bangsa Edom menjadi lambang segala bangsa lain itu. |
(0.31) | (Bil 33:55) |
(full: JIKA KAMU TIDAK MENGHALAU PENDUDUK NEGERI ITU.
) Nas : Bil 33:55 Jikalau bangsa Israel gagal untuk mengusir semua bangsa Kanaan yang jahat serta membinasakan semua pusat penyembahan berhala mereka, maka Allah akan membiarkan orang Kanaan itu menyusahkan orang Israel, dan Dia sendiri akan menghukum mereka. Demikian pula, jikalau gereja Yesus Kristus membiarkan dosa di tengah-tengah mereka, maka kesulitan, kehancuran, dan kematian akan menimpa gereja dan jiwa para anggotanya. Allah akan mengizinkan umat-Nya diinjak-injak oleh dunia yang jahat ini yang tidak dilawan oleh mereka (lihat cat. --> Mat 5:13). [atau ref. Mat 5:13] |
(0.31) | (Mat 5:13) |
(full: GARAM DUNIA.
) Nas : Mat 5:13 Sebagaimana garam diperlukan untuk melezatkan dan mencegah makanan dari pembusukan, demikian pula orang percaya dan gereja harus merupakan teladan yang saleh di dalam dunia dan harus melawan kebobrokan moral dan kecurangan yang nyata dalam masyarakat.
|
(0.31) | (Kej 13:1) |
(sh: Arif, bukan naif (Rabu, 28 April 2004)) Arif, bukan naifBiasanya kisah Abram dan Lot ini dijadikan cerita moral mengenai bagaimana Abram adalah seorang paman yang baik, sebaliknya Lot seorang keponakan yang serakah. Tetapi coba kita lihat dari sisi rencana Allah bagi dan melalui Abram. Ketika timbul permasalahan lahan penggembalaan antara gembala-gembala Lot dan Abram, Abram sekali lagi membuat kalkulasi pribadi. Dia seorang yang lembut, tidak mau membuat masalah. Oleh karena itu ia mempersilakan Lot memilih lahan mana yang akan menjadi tempat Lot menetap dan menggembalakan domba-dombanya. Sebenarnya, tanah Kanaan adalah lahan dari Allah untuk Abram dan keturunannya, bukan untuk Lot! Apa yang akan terjadi kalau Lot memilih wilayah Barat, yaitu Kanaan itu sendiri. Tentu sesuai dengan janji Abram, ia harus menyingkir ke Timur dan itu berarti sekali lagi meninggalkan Kanaan. Kali ini akan permanen (dibandingkan ketika turun ke Mesir, hanya untuk sementara, lih. 12:10 'tinggal di situ sebagai orang asing'). Sebenarnya tindakan Abram itu terlalu naif. Naif terhadap maksud TUHAN bagi dirinya. Seha-rusnya Abram menetapkan untuk tetap bertahan di tanah Kanaan dan mempersilakan Lot berpindah ke Timur. Syukurlah, hal ini terjadi bukan karena kebetulan, melainkan karena kedaulatan TUHAN-lah Lot memilih berpindah ke Timur! Kita perlu lebih peka akan pimpinan Tuhan dalam hidup kita. Jangan sampai kenaifan kita justru menimbulkan masalah. Alih-alih mau beramah-ramah dengan orang lain, justru nama Tuhan diinjak-injak. Saya terkesan dengan keberanian yang arif seorang hamba Tuhan ketika seorang menghina Tuhan Yesus. Hamba Tuhan itu berkata kepada orang tersebut,"Agama dan kitab sucimu menaruh hormat kepada Tuhan Yesus saya, paling tidak sebagai nabi Allah. Siapakah kamu, berani menghujat yang dihormati oleh Allahmu?" Untuk dilakukan: Kasih bukan berarti mandah diinjak-injak. Ketika nama Tuhan dihujat, kita harus berani membela dengan arif! |
(0.27) | (2Raj 19:1) |
(sh: Harta dan kemuliaan Allah (Selasa, 11 Juli 2000)) Harta dan kemuliaan AllahIngatkah Anda akan salah satu ucapan Yesus: di mana hartamu berada di situ hatimu berada? Harta adalah segala sesuatu yang dianggap paling bernilai bagi manusia sedangkan hati adalah pusat dari segala pikiran, kehendak, dan tindakan manusia. Manusia akan mencurahkan segenap pikiran, perhatian, dan tindakan hanya kepada apa yang dianggap paling bernilai. Inilah yang ditampakkan oleh raja Yehuda yang dihargai oleh Allah sehingga walaupun kondisi ekonomi, sosial, dan politik negaranya sedang terpuruk karena serangan Asyur, namanya disebutkan secara lengkap tidak seperti raja Asyur (1, 6). Itulah tanda bahwa ia dihargai. Bagi Hizkia harta yang paling bernilai di dalam kehidupannya adalah nama Allah yang dimuliakan dan ditinggikan. Karena itu, ia berkabung bukan karena emas dan peraknya habis sementara Asyur terus menekan, melainkan karena nama Allah dicela oleh bangsa kafir (4). Hatinya berada pada Allah, bukan pada harta. Ia pun tidak dapat duduk berpangku tangan ketika harta yang paling indah itu dirusak oleh manusia lain. Ia bertindak. Namun tindakan apa yang paling tepat agar nama Allah tidak diinjak-injak oleh manusia? Sebab di satu sisi, ia tidak mempunyai kekuatan yang memadai untuk memerangi musuh yang menghujat nama Allah. Di sisi lain, ia tidak rela jika nama Allah diinjak-injak. Karena itulah ia berdoa. Ia menyampaikan tantangan dan hujatan raja Asyur kepada Allah dan mohon supaya Allah bertindak demi nama-Nya (3-5). Inilah tindakan yang paling tepat. Di samping itu, ia juga meminta pertolongan Yesaya sang nabi Allah untuk berdoa. Ia sungguh-sungguh rindu agar Allah segera bertindak. Apa yang terjadi selanjutnya? Allah bertindak segera setelah Ia memberikan penghiburan dan jaminan bahwa doa Hizkia didengar dan Ia akan bertindak (6-9). Peristiwa ini bukan semata-mata pelajaran tentang fondasi doa yang kokoh dan doa yang dijawab, namun lebih kepada pelajaran tentang sebuah kehidupan yang menempatkan dan menghargai Allah di atas segala sesuatu yang dianggap bernilai oleh manusia, serta menempatkan dirinya di bawah kemuliaan-Nya. Renungkan: Ketika sebuah gedung gereja yang megah dibakar habis, ketika yayasan kristen yang besar dibumihanguskan, apa yang membuat Anda bersedih? Apa yang Anda lakukan sebagai respons yang paling tepat karena Anda rindu nama-Nya semakin dipermuliakan? |
(0.25) | (Why 14:19) |
(full: KILANGAN BESAR.
) Nas : Wahy 14:19 Pada masa Alkitab, buah anggur ditaruh dalam suatu bak dan diinjak-injak dengan kaki untuk mengeluarkan sari anggurnya (yaitu sari buah anggur itu). Tindakan menginjak-injak anggur itu dipakai dalam PL untuk menggambarkan jatuhnya murka ilahi atas orang-orang berdosa (lihat cat. --> Yes 63:3; [atau ref. Yes 63:3] bd. Wahy 19:15). Pada kedatangan Kristus kembali setelah masa kesengsaraan itu, semua orang yang tidak percaya dalam dunia akan dihimpun dan dihakimi di Lembah Yosafat (lihat cat. --> Mazm 110:6; lihat cat. --> Yoel 3:2; lihat cat. --> Mat 25:32) [atau ref. Mazm 110:6; Yoel 3:2; Mat 25:32] dan kemudian dibunuh (lih. Mat 13:40; lihat cat. --> Luk 17:37; [atau ref. Luk 17:37] bd. Mazm 97:3-5; Ams 2:22; Yes 63:1-6; 66:15-17; Yer 25:30-33; Wahy 19:15). |
(0.22) | (Yes 63:1) |
(sh: "Pembalasan itu hak-Ku" (Minggu, 2 Mei 1999)) "Pembalasan itu hak-Ku"Kristen dianjurkan untuk tidak membalas dendam menghadapi orang-orang yang berusaha menganiaya atau ingin menghancurkan. Anjuran ini didasarkan pada sikap Yesus yang diam ketika menghadapi penganiayaan. Apakah anjuran demikian ini menunjukkan bahwa Yesus lemah dan tak berdaya? Tidak! Justru sikap Yesus ini mengingatkan kita bahwa waktu untuk mengadakan pembalasan adalah mutlak hak istimewa Allah. Rasul Paulus pun menekankan hal yang sama yaitu bahwa pembalasan itu adalah hak Allah (Rm. 12:19). Kekudusan Allah. Perikop ini tidak menggambarkan Allah sebagai Hakim yang duduk di tempat pengadilan, tetapi sebagai Pembalas. Murka-Nya tidak dapat dibendung oleh apa pun bila kekudusan-Nya dan kekudusan umat-Nya diinjak-injak orang (ay. 3). Hal penting yang harus dipahami ialah bahwa Allah panjang sabar memberi waktu melalui berbagai peringatan, sebelum bertindak membalas (bdk. 2Ptr. 3:9). Segala sesuatu yang Allah lakukan telah direncanakan-Nya (ay. 4). Bila pada akhirnya Allah menghukum Edom dan ibukotanya Bozra, hal itu menggambarkan keadaan yang akan dialami oleh siapa saja yang menganiaya umat Allah!
Yang benar di hadapan Allah.
Berbagai peringatan perlu dicamkan dalam perikop ini. Pertama,
manusia tidak boleh bermegah atas kekuatannya sendiri atau
kemampuannya. Kedua, manusia berada dalam kendali Allah. Yang
mutu atau kualitasnya sekam akan dibuang (bdk. Mzm. 1:4-6).
Ketiga, hari pembalasan atau penghakiman akan datang (bdk. Renungkan: Hari penghakiman atau penghukuman itu pasti akan datang. Kita tidak tahu bilamana waktunya. Namun hal penting yang harus kita lakukan adalah berjaga-jaga dan mawas diri selalu. |
(0.16) | (Dan 9:27) |
(full: MEMBUAT PERJANJIAN ... SELAMA SATU KALI TUJUH MASA.
) Nas : Dan 9:27 Ikatan perjanjian di antara "raja yang akan datang" (ayat Dan 9:26) dengan Israel akan menandai dimulainya "tujuh masa" yang ke-70, tujuh tahun terakhir masa ini. Mengenai peristiwa ini, Alkitab mengajarkan yang berikut:
|