Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 5 dari 5 ayat untuk dengan tegas AND book:[1 TO 39] AND book:9 (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 1:28) (full: TERSERAHLAH IA KIRANYA KEPADA TUHAN. )

Nas : 1Sam 1:28

Hana seharusnya diangkat sebagai teladan ibu yang saleh. Sejak ia pertama-tama mendambakan seorang anak, dengan sikap doa dan tegas ia menyerahkan anaknya kepada Tuhan (ayat 1Sam 1:10-28). Hana memandang putranya sebagai suatu karunia yang indah dari Allah dan mengungkapkan maksudnya untuk menggenapi sumpahnya dengan mempersembahkan Samuel kepada Tuhan (ayat 1Sam 1:11,24-28;

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK.

(0.98) (1Sam 13:1) (sh: Sabar dan taat. (Jumat, 5 Desember 1997))
Sabar dan taat.

Dua kata itu sangat mudah diucapkan tetapi sangat sulit dilaksanakan. Sabar dan taat adalah pangkal keberuntungan. Tidak sabar dan tidak taat adalah sumber berbagai kegagalan dan kemalangan. Belum lagi lama Saul menjadi raja, ia sudah gagal untuk sabar dan taat. Samuel sudah mengantisipasi hal tersebut dalam doa syafaatnya (ayat dengan+tegas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">12:23-25). Saul tidak sabar menantikan masa tujuh hari. (ayat dengan+tegas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">8-9). Ia tidak taat kepada aturan yang melarangnya melakukan tugas yang bukan wewenangnya. Pemimpin yang tidak tahu batas wewenangnya akan berkembang menjadi pemimpin yang membahayakan bukan mendatangkan sejahtera.

Keputusan Tuhan. Beranikah kita seperti Samuel, menegur pemimpin yang salah? Samuel dengan tegas menyebut Saul bodoh (ayat dengan+tegas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">13a). Lebih dari itu ia menyatakan keputusan Allah yang tegas. Kerajaan di bawah Saul tidak akan langgeng. Takhta itu adalah pemberian Allah, bukan milik Saul, bukan juga datang dari Israel. Tuhan Allah yang mengangkat pemimpin, akan mencopotnya juga jika tidak tunduk kepada-Nya.

Renungkan: Kepemimpinan dimulai dengan kesabaran dan ketaatan.

Doa: Dalam keterdesakan bagaimanapun, ajar kami berpegang teguh pada firman-Mu.

(0.98) (1Sam 15:1) (sh: Tuhan atau perut sendiri? (Selasa, 9 Desember 1997))
Tuhan atau perut sendiri?

Perintah Tuhan pada dasarnya menuntut orang untuk mengutamakan Tuhan melampaui apa pun termasuk pertimbangan manusiawi. Perintah untuk menumpas Amalek kedengarannya tidak manusiawi dan menimbulkan banyak pertanyaan. Namun alasan Saul tidak menaati perintah itu bukanlah pertimbangan perikemanusiaan, melainkan manipulasi perintah Tuhan untuk memenuhi ketamakan dan kecongkakannya sendiri (ayat dengan+tegas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">9). Wajarlah bila Tuhan menyesal. Orang yang sedemikian dipercaya untuk mengemban tugas ilahi ternyata hanya memikirkan perut sendiri.

Ketaatan lebih penting dari persembahan. Tuhan begitu tegas terhadap hamba yang diurapi-Nya, untuk menegaskan keadilan dan kebenaran-Nya. Ia tidak dapat didustai dan ditipu. Hal yang lebih menyedihkan hati Allah, ketika Saul dengan "dusta kudus" mempersembahkan hasil jarahan yang dikorupsinya untuk Allah. Samuel dengan tegas menyuarakan firman Allah: Taat kepada Tuhan lebih baik dari pada mempersembahkan persembahan yang tidak kudus.

Renungkan: Yang utama dan yang pertama Tuhan inginkan dari kita ialah persembahan kasih dari hati yang tulus bagi-Nya.

Doa: Selidikilah hati kami, o Tuhan. Tunjukkan bila ada ibadah yang tidak benar di dalam kami. Bantu kami untuk bertobat.

(0.97) (1Sam 15:22) (full: MENDENGARKAN LEBIH BAIK DARIPADA KORBAN SEMBELIHAN )

Nas : 1Sam 15:22

(versi Inggris NIV -- "menaati lebih baik ..."). Menaati Firman Allah dengan segenap hati adalah lebih baik daripada suatu bentuk penyembahan, pelayanan atau pengorbanan pribadi yang lahiriah. Dosa Saul ialah menempatkan pemahamannya sendiri tentang apa yang benar di atas penyataan alkitabiah; dosa ini akan menjadi titik pusat dari kemurtadan terakhir yang dinubuatkan untuk masa sebelum Yesus datang kembali (Mat 24:11,24; 2Tes 2:9-12; 2Tim 4:3-4; bd. 2Pet 2:1-22). Penyembahan, doa, puji-pujian, karunia-karunia rohani, dan pelayanan kepada Allah tidak berharga dalam pandangan-Nya jikalau tidak disertai ketaatan tegas kepada Allah dan standar kebenaran-Nya (bd. Yes 58:2; 59:2; 1Kor 13:1-13).

(0.95) (1Sam 30:1) (sh: Terjepit namun tetap percaya. (Rabu, 11 Februari 1998))
Terjepit namun tetap percaya.

Kita pasti pernah mengalami keadaan terjepit, karena berbagai kondisi. Meski jarang mengalami situasi terjepit seberat Daud, namun seringkali iman percaya kita cukup tergoncang. Tidak demikian dengan Daud. Kesulitan yang dialaminya begitu besar, membuat ia dan rakyatnya meratap sampai kehabisan air mata. Namun dalam situasi terjepit itu, ia tidak kehabisan iman malah memperkuat iman kepada Tuhan (ayat dengan+tegas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">6; Bdk. Mzm. 56:4-5).

Jalan keluar dari Tuhan. Selain tergoncang iman, keterjepitan mudah membuat kita mencari jalan keluar yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi Daud justru lebih dulu mencari kehendak dan memohon berkat Tuhan. Tentu saja semua usaha adalah sah dan dapat Tuhan pakai. Namun apakah usaha kita mengatasi masalah itu dialaskan dan dibangun di atas prinsip iman dan campur tangan Tuhan? (ayat dengan+tegas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">7-20).

Menang bersama. Keberhasilan bisa membuat lupa daratan, lupa teman dekat. Daud dengan tegas menolak usul mereka yang berhati jahat (ayat dengan+tegas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">22-23). Ia mengingatkan bahwa kemenangannya bukan hasil kekuatan dan strategi mereka semata tetapi karunia Tuhan (ayat dengan+tegas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">23).

Doa: Ajar kami memahami situasi sesuai kehendak-Mu, agar berseru saat terjepit, bersyukur bersama saat berhasil.



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA