Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 28 ayat untuk dengan manusia AND book:[1 TO 39] AND book:9 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 3:10) (ende)

Allah disini dibajangkan sebagai manusia.

(0.95) (1Sam 15:24) (sh: Tidak tertolong lagi. (Rabu, 10 Desember 1997))
Tidak tertolong lagi.

Ucapan demikian biasanya diucapkan orang yang telah berjerih payah menolong ternyata sia-sia. Itulah yang terjadi pada kerajaan Israel pertama. Kerajaan itu harus runtuh, karena rajanya tidak taat pada kehendak dan perintah Tuhan. Saul lebih takut kepada suara rakyat daripada firman Tuhan (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">24). Ia sadar telah berdosa, namun tidak berani melawan dosa itu dengan berpegang pada firman Tuhan. Memang ia memohon ampun, tetapi hal itu tidak sama dengan bertobat. Ia hanya ingin luput dari konsekuensi dosa, bukan benar-benar ingin kembali pada Tuhan apa pun konsekuensinya.

Hanya Satu yang dapat menolong. Boleh dikata tak satu pun pemimpin termasuk pemimpin gereja yang tak pernah gagal. Hanya Yesus yang taat sempurna pada kehendak Allah (dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">2:5-11">Flp. 2:5-11). Di masa advent ini kita diingatkan akan ketaatan Yesus yang bersedia menjelma, menjadi sama dengan manusia, kecuali dalam hal dosa. Ia melakukan semua pengorbanan diri tersebut hanya untuk menggenapi keinginan Allah Bapa, menyelamatkan manusia dari kegagalan dan kebebalan dengan segala konsekuensinya.

Renungkan: Sebagai milik-Nya kita masih harus berjuang melawan dosa. Marilah kita bertekun melawan dosa dengan mengingat Dia yang telah berkorban bagi kita.

(0.95) (1Sam 10:6) (full: MANUSIA LAIN. )

Nas : 1Sam 10:6

Allah mengubah sifat batin Saul melalui pengurapan-Nya dengan Roh Kudus (bd. ayat 1Sam 10:9). Perubahan ini tidak bersifat permanen atau tanpa syarat, tetapi sesuatu yang dapat dipelihara hanya oleh ketaatan kepada Allah. Kemudian Saul menolak untuk taat kepada Allah sehingga, setelah itu Roh Kudus meninggalkannya (1Sam 13:13-14; 15:11; 16:14).

(0.95) (1Sam 20:18) (sh: Kasih yang mewujud. (Jumat, 30 Januari 1998))
Kasih yang mewujud.

Kasih Yonatan penuh kerelaan dan pengorbanan. Ia rela membela Daud di hadapan Saul (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">28, 29), meskipun tindakannya ini membahayakan dirinya (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">30). Kasih yang diwujudkan dan dikembangkan Yonatan ini, mengingatkan kita akan kasih Kristus. Kasih yang memulihkan kembali hubungan manusia dengan Allah. Kasih yang terwujud lewat pertarungan melawan maut. Kasih yang rela berkorban demi manusia yang dikasihi-Nya. Kasih yang akhirnya keluar sebagai pemenang! Kasih seperti inilah yang harus diteladani dan dikembangkan dalam kehidupan bersama dengan sesama kita pada masa kini.

Tetap satu di dalam Tuhan. Keadaan situasi dan kondisi memaksa Yonatan dan Daud berpisah. Yonatan kembali meneruskan tugasnya sehari-hari. Daud meneruskan perjalanan dan perjuangannya sesuai arahan Tuhan. Namun mereka tetap yakin bahwa Tuhan ada di antara mereka (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">42). Tuhan selalu hadir di tengah-tengah kehidupan setiap orang yang mempersilahkan dan menyediakan tempat bagi-Nya. Keyakinan semacam itu tidak dapat dipisahkan oleh perpisahan karena jarak.

Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami bersehati dengan semua orang seiman tanpa memandang batas-batas yang diciptakan dunia.

(0.95) (1Sam 8:5) (full: ANGKATLAH SEKARANG SEORANG RAJA. )

Nas : 1Sam 8:5

Jabatan raja menjadi bagian dari janji Allah dalam perjanjian-Nya dengan Abraham (Kej 17:6); ketika memberkati putra-putranya, Yakub menentukan bahwa raja itu adalah dari keturunan Yehuda (Kej 49:10). Musa menubuatkan bahwa akan tiba saatnya ketika Israel tidak merasa puas lagi dipimpin Allah secara langsung (Ul 17:14-15; 28:36); nubuat tersebut tergenapi ketika Israel menuntut seorang raja manusia. Allah menganggap permintaan mereka sebagai penolakan terhadap diri-Nya sebagai Raja Israel (ayat 1Sam 8:7) dan sebagai petunjuk dari keinginan mereka untuk mengurangi peranan mereka selaku umat khusus Allah.

  1. 1) Mereka memohon seorang raja manusia "sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang" (ayat 1Sam 8:20). Mereka keliru ketika berpendapat bahwa penyebab segala persoalan dan kekalahan mereka ialah pemerintahan yang kurang memadai, padahal sebenarnya dosa mereka yang menyebabkannya. Oleh karena itu, mereka menyesuaikan diri dengan cara-cara masyarakat kafir di sekitar mereka daripada percaya akan Allah.
  2. 2) Sekalipun ketika itu bukanlah saat yang dipilih Allah bagi mereka untuk memiliki seorang raja, dan walaupun motivasi mereka salah, Tuhan memberikan apa yang mereka minta. Kemudian, Dia bermaksud akan menuntun umat-Nya kendatipun pemerintahan yang cacat dari para raja Israel (1Sam 12:14-15,19-25); hal ini menunjukkan kasih dan kesabaran Allah terhadap kelemahan manusia.
(0.94) (1Sam 27:1) (sh: Usaha Manusia (Minggu, 08 Februari 1998))
Usaha Manusia

Daud manusia biasa yang bisa jenuh tak tahan terus mengalami himpitan. Gerak lajunya memimpin 600 orang, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, mendatangkan kejenuhan dan mungkin juga stress dalam dirinya. Cukup sudah tekanan bayang-bayang Saul yang terus menghantuinya.Langkah pintas pun ditempuhnya. Datang kepada musuh bebuyutan bangsa Israel memohon perlindungan. Tindakan Daud ini sangat disayangkan karena dalam situasi kritis seperti itu ia tidak datang menyerahkan pergumulannya kepada Tuhan seperti yang selama ini dilakukannya. Kondisi fisik yang lemah, capek, jenuh, dan kondisi hati yang kecewa, sering membuat orang melupakan Allah dan mengandalkan dorongan hati. Dengan berbuat demikian, ia mengandalkan diri, sombong, melupakan Tuhan.

Tak disia-siakan. Di satu pihak keputusan Daud merupakan kesempatan emas bagi Raja Akhis untuk mengubah status dari musuh yang disegani menjadi sahabat sejati. Namun di pihak lain, ini tidak mudah, sebab bagaimanapun juga Daud tetap pahlawan sejati yang tidak mungkin mengkhianati bangsanya sendiri. Akibat tindakan gegabah ini, Daud berada pada posisi serba salah.

Andalkanlah Allah. Dari peristiwa Daud ini kita belajar, bahwa di luar Allah, kemampuan akal dan kesuksesan kuasa yang kita peroleh tidak mampu membebaskan kita dari permasalahan. Peranan Allah dalam kehidupan kita besar pengaruhnya. Selain mampu mengubah gerak hidup, kuasa-Nya juga mampu membangkitkan semangat dan meningkatkan mutu kehidupan kita. Kuasa Allah bukan isapan jempol. Kuasa Allah itu nyata dan akan terus berkarya.

Renungkan: Bila lupa bahwa kesuksesan dan kemampuan akal yang kita miliki adalah anugerah Tuhan, kita dapat dibuat lengah dan jatuh.

Doa: Ya Tuhan, ampuni kami yang berlebihan memperlakukan akal dan kesuksesan kami.

(0.94) (1Sam 15:3) (full: BUNUHLAH SEMUANYA ... KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU. )

Nas : 1Sam 15:3

Kejahatan, kekejaman, dan pemberontakan bangsa Amalek sudah demikian meluas sehingga penumpasan anak-anak yang menyusu adalah suatu tindakan kemurahan. Perhatikan bahwa karena hebatnya kefasikan umat manusia pada zaman Nuh, Allah dengan sedih mengambil keputusan untuk membinasakan semua orang termasuk anak-anak dan bayi-bayi (Kej 6:5-7). Di sini Allah juga memutuskan bahwa bangsa Amalek harus dimusnahkan. Lebih baik anak-anak Amalek mati ketika masih bayi daripada hidup di bawah pengaruh kebejatan dan kejahatan orang-tuanya.

(0.93) (1Sam 19:1) (sh: Kesetiaan dan dendam. (Rabu, 28 Januari 1998))
Kesetiaan dan dendam.

Dalam pembacaan kali ini kita berhadapan dengan dua peristiwa yang saling bertentangan. Yonathan, putra Saul sedemikian mencintai dan membela Daud mati-matian di depan ayahnya; bahkan berusaha membuka mata ayahnya dengan menceritakan semua kebaikan Daud (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">5). Untuk sementara hati Saul mencair dan berjanji tidak akan berusaha lagi membunuh Daud. Ternyata Saul tidak bisa berpegang pada janjinya. Ketika Daud sedang berusaha menghiburnya, Saul kembali menjalankan rencana jahatnya dengan menikam Daud. Kembali terbukti bahwa seseorang yang tidak lagi diisi oleh Roh Tuhan akan sukar menghilangkan dendam hatinya.

Berjalan bersama Tuhan. Dilihat dari pertimbangan sehat, sangat sulit bagi Daud untuk melepaskan diri dari kejaran tentara Saul. Tetapi ternyata Daud mampu membebaskan diri secara ajaib. Tuhan memiliki banyak cara, termasuk cara yang dianggap manusia tidak mungkin terjadi. Allah menyelamatkan Daud dari rencana keji Saul. Pengalaman Daud ini mengajarkan kita untuk tidak perlu ragu menempuh hidup sekalipun tampaknya penuh kesulitan dan tantangan. Pertanyaannya bukanlah apa yang saya alami, tetapi berjalan bersama Tuhankah saya?

Renungkan: Waspadalah! Jikalau dendam menguasai pikiran kita, tidak ada lagi tempat bagi kemuliaan Allah.

(0.93) (1Sam 2:11) (sh: Kesalehan: penting dan berpengaruh (Rabu, 30 Juli 2003))
Kesalehan: penting dan berpengaruh

Ada dua macam pelayan yang dipaparkan dalam nas ini. Pertama, orang yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, yang dihadirkan dalam sosok Hana (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">11, bdk. dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">1:28). Kedua, orang yang berkedok melayani Tuhan untuk melayani diri sendiri, yang hadir dalam sosok Hofni dan Pinehas (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">13-16, 22, bdk. Bil. 5:10).

Sejak awal nas 1 Samuel, kita sudah diperhadapkan dengan sosok Hana sebagai orang yang melayani Tuhan dengan kesungguhan hati dan keberserahan penuh. Bahkan ia rela menyerahkan Samuel, anak yang telah lama dinantikannya, untuk menjadi pelayan Tuhan (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">11, bdk. dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">1:28). Tindakan Hana ini bertolak belakang dengan tindakan anak-anak Eli: Hofni dan Pinehas. Mereka adalah orang-orang yang berkedok melayani Tuhan, tetapi sebenarnya mereka melayani diri sendiri. Dengan sewenang-wenang mereka melanggar dan mengubah peraturan kurban yang ditetapkan Tuhan disertai dengan tindakan- tindakan bejat (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">12-17). Hofni dan Pinehas tidak hanya tidak memedulikan nasihat ayah mereka, dan keluh kesah umat Israel, tetapi yang terparah, mereka tidak memedulikan tuntutan ilahi akan kekudusan mereka sebagai pelayan Allah. Mengapa kebejatan semacam ini bisa terjadi di dalam keluarga yang seharusnya menjadi panutan umat Allah? Sebab Imam Eli sendiri tamak dan lebih menyayangi anak-anaknya daripada menghormati Allah (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">29).

Kita belajar dua hal: pertama, konsekuensi ketaatan melayani dengan sungguh adalah berkat berlimpah (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">21), sedangkan konsekuensi terhadap ketidaktaatan dan hidup jahat di hadapan Allah adalah mati (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">25). Kesalehan adalah hal yang penting dan berpengaruh dalam perjalanan hidup manusia, membuahkan kesetiaan.

Renungkan: Ingatlah, kehidupan Kristen sehari-hari adalah ranah pelayanan utamanya di hadapan Allah. Jaga kekudusan hidup Anda!

(0.93) (1Sam 1:1) (sh: Keluarga yang bahagia? (Kamis, 20 November 1997))
Keluarga yang bahagia?

Berulangkali dalam Perjanjian Lama kita jumpai konsekuensi tidak enak keluarga yang poligami. Ketika beribadah di rumah Allah, seharusnya orang memuliakan Allah dan dipenuhi dengan kesukaan. Memang itulah yang dirasakan oleh keluarga Elkana. Setahun sekali seluruh keluarga mempersembahkan korban kepada Allah di Silo. Seusai ibadah, seluruh keluarga mengadakan perjamuan syukur. Namun dalam suasana suka itu, Hana malah sedih dan tertekan. Ia mandul dan madunya, Penina, merendahkan dan menghinanya (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">6). Bukankah lebih baik mandul namun setia dalam monogami daripada beroleh anak namun melukai pasangan sendiri?

Allah sumber harapan. Hana pergi berdoa ke rumah Allah (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">9). Ia menyapa Allah sebagai Yahwe Zebaoth (Allah semesta alam). Dalam nama itu tertampung pemahaman tentang kekuasaan Allah yang tak terbatas yang mampu mencurahkan berkat tak terbatas pula. Allah mendengarkan doa Hana. Memang saat berdoa belum terjadi perubahan apa pun. Namun tindakan Allah tidak tergantung pada apa yang manusia rasakan atau pikirkan.

Renungkan: Dalam diri orang berdoa terjadi perubahan sebab ia telah berjumpa dengan Allah penguasa seisi langit dan bumi.

Doa: Tolong kami saat berdoa melihat kepada-Mu, bukannya masalah.

(0.93) (1Sam 2:1) (sh: Berkat terbesar. (Jumat, 21 November 1997))
Berkat terbesar.

Banyaknya berkat yang Hana terima dari Allah merupakan alasan untuk memuji Allah. Tuhan telah memperhatikannya; Tuhan memberikannya seorang anak, bahkan memakai anaknya itu kelak menjadi hamba-Nya. Tetapi berkat terbesar yang dialami Hana ialah ia makin dekat dan makin jelas mengenal Tuhan. Itu tampak dalam ungkapan doanya yang sarat dengan kebenaran teologis tentang Allah dan perbuatan-Nya. Keesaan dan keunikan Allah dengan jelas disyukuri Hana (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">2). Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang menentukan seluruh kehidupan manusia (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">6-10).

Hitunglah berkat Tuhan dalam hidup Anda. Bila kita belajar menghitung berkat-berkat yang kita terima dari Tuhan selama ini, kita akan malu sendiri. Mengapa? Karena kita kurang memuji dan kurang mensyukuri Dia. Kita cenderung mudah bersungut dan meragukan kebaikan Allah. Saat topan keras melanda hidupmu, saat putus asa dan letih lesu, hitunglah berkat Tuhan satu-satu. Niscaya engkau kagum oleh kasih-Nya. Syair Kidung Jemaat No. 439 patut kita endapkan dalam sanubari kita.

Renungkan: Mana lebih Anda utamakan? Memohon berkat agar mengenal Tuhan atau mengenal Tuhan merupakan berkat besar?

Doa: Tolongku memiliki rohani yang benar, Tuhan.

(0.93) (1Sam 20:1) (sh: Antara Sahabat dan orang tua. (Kamis, 29 Januari 1998))
Antara Sahabat dan orang tua.

Kadang-kadang kita harus memilih antara memihak orangtua atau sahabat. Bagi Yonatan, di satu pihak ia begitu mengasihi Daud, tetapi di pihak lain ia menghormati orang tuanya. Apakah dengan memilih memihak Daud, berarti Yonatan telah tidak berbakti kepada orang tua? Bagi orang Timur, sikap ini sering dianggap mengundang kutuk. Sebagai orang yang menaati Tuhan, pertanyaannya bukanlah soal memilih di antara orangtua dan sahabat, tetapi memilih antara kehendak Tuhan dan kesalahan.

Bersikap bijak dalam memilih. Berada di antara dua atau lebih pilihan, kadang membuat kita bingung, sehingga tidak lagi berpikir logis realistis dalam menerapkan prinsip. Pengambilan keputusan lebih banyak dikuasai oleh sikap marah dan kecewa. Dalam kondisi seperti ini, Yonatan tidaklah bertindak gegabah dalam mengambil keputusan menentukan pilihan. Ia mampu berpikir jernih. Bahkan bersama Daud, ia mengikat persahabatan yang murni berdasarkan kasih Tuhan. Inilah suatu gambaran hubungan antar manusia yang indah, yang dipenuhi oleh Roh Tuhan. Mereka dapat mewujud-nyatakan hukum kasih yang difirmankan oleh Tuhan (band. 1Kor. 13).

Doa: Tuhan, mampukanlah Aku untuk mewujudnyatakan kasih Kristus dalam hidup dengan sesama.

(0.93) (1Sam 28:1) (sh: Daud terjepit. (Senin, 09 Februari 1998))
Daud terjepit.

Keputusan swpihak yang ditempuh Daud, tanpa melibatkan Tuhan, mulai mendatangkan kesulitan dirinya. Daud diperhadapkan dengan pilihan-pilihan pahit. Ibarat makan buah simala kama. Sampai berapa lama Daud mampu bertahan dalam dusta dan kepura-puraan? Pengalaman menyatakan, pada saat kita mulai meninggalkan Allah dan mengatasi persoalan dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri, kita akan terus terdorong melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah. Tanpa kita sadari semakin lama kita semakin menjauh dari-Nya.

Saul pun terjepit. Saul stress karena tak dapat menerima kenyataan bahwa dia telah ditolak oleh Tuhan dan bahwa Daud telah dipilih oleh Allah untuk menggantikannya. Datang kepada Tuhan tidak mungkin, karena ia sudah tahu bahwa Tuhan telah undur dan tidak lagi mau menjawab doa-doanya. Alternatif yang paling akhir menurut Saul adalah meminta bantuan paranormal. Dari cerita ini jelas sekali bahwa ketidaksetiaan kepada Allah, akan menjerumuskan manusia dari dosa yang satu ke dosa yang lain, sampai kepada kesesatan yang mematikan.

Renungkan: Di dalam dunia ini ada dua jalan, dua pilihan, dari dua asal yang berbeda posisi. Iblis tidak setara Allah, namun bila kita tidak memihak Allah, ia bisa berhasil memangsa kita.

(0.92) (1Sam 2:11) (sh: Anak-anak Imam Allah. (Sabtu, 22 November 1997))
Anak-anak Imam Allah.

Hofni dan Pinehas, anak-anak Eli sangat jahat. Hidup mereka dikatakan tidak mengenal Allah (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">12 terjemahan literal). Imam Eli gagal membimbing anak-anaknya untuk hidup takut akan Yahwe. Mereka suka korupsi persembahan korban sembelihan (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">13-16). Dengan demikian mereka menghina Tuhan yang telah mengatur bagaimana korban harus dipersembahkan dan dimakan (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">17). Mereka berzinah (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">22). Mengapa bisa terjadi di dalam keluarga yang seharusnya menjadi panutan umat Allah? Karena Eli sendiri tamak dan lebih menyayangi anak-anaknya daripada menghormati Tuhan Allah (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">29).

Kesalehan Samuel. Samuel tidak terpengaruh teladan buruk tersebut. Ia tumbuh dalam kesalehan dan memiliki hati yang teguh. Di samping nasihat dan petunjuk Eli, pastilah perhatian dan kesalehan ibunya berpengaruh besar pada dirinya (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">19). Kesalehan adalah hal yang penting dan berpengaruh dalam perjalanan hidup manusia. Keluarga Eli hancur karena ketidaksalehan. Demikian juga sejarah umat Israel menurun drastis ketika mereka hidup jahat di hadapan Allah.

Renungkan: Hamba Tuhan harus menerapkan firman lebih dulu dalam hidupnya dan keluarganya, barulah mengajar umat Tuhan.

Doa: Aku dan keluargaku ingin taat dan mengabdi Engkau, o Tuhan.

(0.92) (1Sam 5:1) (sh: Tangan Allah (Minggu, 3 Agustus 2003))
Tangan Allah

Tulisan-tulisan PL sering menggambarkan Allah secara antropomorfis, "seperti manusia", untuk mempermudah penceritaan tindakan dan sifat Allah yang sulit untuk dijelaskan dengan kata- kata. Pada nas ini, Allah dinyatakan sebagai bertangan, dan tangan-Nya itu sangat ditakuti, termasuk oleh orang Filistin. Sebelumnya mereka telah mengakui riwayat kedahsyatan tangan Tuhan di Mesir (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">4:8). Kini mereka akan mendapatkan penegasan tentang kedahsyatan "tangan" Allah kepada mereka (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">6,9). Tulah Mesir yang mereka takutkan itu, kini mereka alami.

Seorang penafsir menyatakan bahwa motivasi orang Filistin menaruh tabut Allah di kuil Dagon adalah untuk menghormati "dewanya Israel", yang walaupun kalah dari kekuatan dewa-dewa mereka, tetap saja ilahi. Ternyata, Tamu Khusus dari Israel ini justru berlaku "tidak hormat", sampai dua kali (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">3-4)! Pemenggalan kepala (dan tangan, ay. dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">4) adalah sesuatu yang wajar dalam peperangan (bdk. Daud vs. Goliat, dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">17:51). Ini (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">4) bermakna bahwa dalam pertempuran boleh saja Filistin mengalahkan Israel, tetapi Allahlah yang berjaya atas Dagon yang tersungkur, tanpa pertempuran! Tidak hanya itu, kesia-siaan dewa-dewi Filistin dipertegas dengan tulah kepada kota-kota yang disinggahi tabut Allah itu (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">6-12). Tidak ada dewa yang menolong. Bahkan, mereka akan mengembalikan tabut itu ke Israel (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">11). Allah tetap berkuasa dengan dahsyat, walau umat-Nya terpuruk dalam dosa dan kekalahan.

Renungkan: Bersyukurlah bahwa tangan yang dahsyat itu adalah juga tangan yang terulur dalam kasih melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.


Bacaan untuk Minggu ke-9 sesudah Pentakosta

II Samuel7:18-22; Roma 8:18-25; Matius 13:24-35; Mazmur 86:11-17

Lagu KJ 8

(0.92) (1Sam 2:27) (sh: Yang lebih dari Allah (Kamis, 31 Juli 2003))
Yang lebih dari Allah

Kadang, manusia tidak takut kepada Allah bukan karena tidak percaya akan kemahakuasaan Allah. Ia - seperti saya dan Anda - mungkin percaya sepenuhnya kepada Allah yang maha kuasa, adil, kudus, dll. Hanya saja, ia tidak merasakan Allah yang maha kuasa, adil dan kudus itu relevan dalam hidupnya. Yang 'jelas', ada banyak hal lain lebih mendesak, nyata, dan relevan dalam hidup ketimbang Allah.

Gambaran tadi bisa membantu kita membayangkan kondisi imam Eli sebelum Allah berfirman kepada-Nya. Bagi Eli, keberadaan diri anak-anaknya lebih nyata untuk dimaklumi dan dihidupi. Namun, pada saat seorang abdi Allah datang kepadanya, Eli menghadapi realitas sejati bahwa Allah terus dan selalu relevan dalam kehidupannya. Walaupun penyataan diri Allah terjadi dulu kepada nenek moyang Eli (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">27), tetapi Allah tetap relevan karena Ia menyatakan Diri-Nya dengan nyata (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">27) dan terus menuntut penghormatan kepada-Nya dalam kekudusan dan ketaatan (ayat 29- 30). Ketidaktaatan mereka berbuahkan penghukuman dari Allah melalui tiadanya lagi keturunan Eli yang akan melayani sebagai imam (ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">31-33 dan 36, para penafsir menunjuk pembantaian para imam di Nob, ps. dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">22:6-23 sebagai penggenapan nubuat ini). Tanda firman Tuhan itu adalah matinya kedua anak Eli pada hari yang sama (ayat 34, bdk. dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">4:11,17).

Mengalami penghukuman dari Tuhan adalah sesuatu yang sangat mengerikan (bdk. Ibr. 10:31). Dosa dan ketidaktaatan tiap orang, bahkan seorang imam atau hamba Tuhan pun pasti akan dihukum Tuhan, baik melalui hukuman yang bersifat punitif (menghukum) maupun yang bersifat pendisiplinan seorang anak. Ingatlah, Ia pengasih, tetapi juga kudus.

Renungkan: Bila kita lupa bergumul dalam doa; bila satu hari berlalu tanpa berjuang untuk mendengar dan menaati kehendak-Nya, saat itu kita dalam bahaya melupakan Allah dan menjadikan-Nya tidak relevan dalam hidup kita.

(0.87) (1Sam 17:12) (endetn: seorang)

diperbaiki menurut terdjemahan Syriah. Tertulis: "orang (Efrata) itu (tadi)".

(0.85) (1Sam 2:25) (ende)

Pepatah kebidjaksanaan ini berarti: Bila manusia bersalah terhadap manusia lain, maka Allah akan membela orang jang tak bersalah dan memulihkan kembali jang djahat itu. Tetapi bila orang berdosa lawan Allah, maka kedjahatan tidak dapat dipulihkan lagi dan akan dihukum sadja oleh Tuhan.

(0.84) (1Sam 6:7) (ende)

Apa jang dipakai untuk Allah (dan dewa) tidak boleh sudah terpakai untuk manusia sadja. Karena itupun pedati dan lembu itu nanti dibakar sebagai kurban (1Sa 6:14).

(0.84) (1Sam 25:25) (jerusalem: Nabal) Kata Ibrani nabal berarti: orang bebal;, ialah orang yang berlaku jahat baik terhadap Allah maupun terhadap manusia; orang tolol, fasik dan dursila, bdk Yes 32:5 dst.


TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA