Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 179 ayat untuk dengan manusia AND book:[1 TO 39] AND book:1 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 32:29) (endetn)

Junani: "....dengan Allah, maka djuga terhadap manusia engkau kuat". Vulg.: "sebab djika engkau.... dengan Allah, lebih-lebih lagi akan mendapat kemenangan atas manusia".

(0.98) (Kej 5:3) (jerusalem: menurut rupa dan gambarnya) Jadi persamaan manusia dengan Allah adalah sesuatu yang terdapat pada manusia alamiah dan turun-temurun diteruskan.
(0.98) (Kej 8:20) (ende)

Perdjandjian jang diadakan oleh Tuhan, dari pihak manusia diperkuat dengan persembahan kurban penjerahan diri.

(0.98) (Kej 20:3) (ende)

Dalam tradisi E kebanjakan kali hubungan atau "pertemuan" antara Tuhan dan manusia terlaksana didalam impian. Begitulah pengarang mentjeritakan bagaimana Tuhan berhubungan dengan manusia, tanpa menggunakan bentuk-lahir manusia. Pengarang bermaksud menghindari gambaran tentang Tuhan jang terlampau bersifat manusiawi.

(0.94) (Kej 16:7) (ende)

Malaikat berarti: duta, utusan. Istilah "malaikat Jahwe" seringkali menundjukkan, bahwa Jahwe sendiri menjatakan hadirNja diantara manusia (lihat ajat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">13)(Kej 16:13). Dengan menggunakan istilah ini pengarang bermaksud menghindari kesan, seolah-olah Jahwe dilukiskan seperti manusia.

(0.94) (Kej 1:30) (jerusalem: segala tumbuh-tumbuhan hijau) Ayat ini menggambarkan suatu keadaan bahagia pada awal mula. Manusia berdamai dengan semua binatang dan sama-sama mereka memakan tumbuh-tumbuhan. Dalam Kej 9:3 mulailah zaman baru: manusia memakan daging bintang.
(0.93) (Kej 4:1) (jerusalem) Kisah mengenai Kain dan Habel mengandaikan suatu taraf peradaban yang sudah maju, ibadah yang sudah berkembang, sejumlah manusia lain yang dapat membunuh Kain dan sebuah suku bangsa yang melindungi Kain. Mungkin sekali aselinya ceritera ini tidak mengenai anak-anak manusia pertama, tetapi moyang suku Keni (Kain, bdk Bil 24:21+). Oleh tradisi Yahwista ceritera ini ditempatkan pada awal umat manusia dan begitu diberi arti umum, yaitu: setelah manusia memberontak terhadap Allah, ia mulai juga melawan manusia lain. Dengan kedua dosa manusia itu dilawankan perintah rangkap dua yang mengikhtisarkan seluruh hukum Taurat, yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia, Mat 22:40.
(0.93) (Kej 1:26) (sh: Raja atau penatalayan? (Kamis, 30 Januari 2003))
Raja atau penatalayan?

Manusia, sang homo sapiens (manusia yang berpikir), telah disebut juga sebagai homo faber (manusia yang membuat), juga homo ludens (manusia yang bermain), dan banyak homo lainnya. Semuanya adalah contoh dari usaha untuk menjawab pertanyaan berikut: siapakah sebenarnya manusia? Apa yang menjadi jati diri sejati dari manusia? Tetapi, manusia tidak eksis dan berada sendiri; manusia eksis di dalam alam. Segala pertanyaan tentang jati dirinya harus juga menjelaskan tentang hubungan manusia tersebut dengan alam sekitarnya. Manusia zaman dulu menjawab pertanyaan ini dengan menyembah alam semesta/unsur-unsurnya. Manusia masa kini menjawab pertanyaan tersebut dengan bersikap seperti seorang raja tiran mengeksploitasi alam habis-habisan. Yang lain mengambil jalan ketiga; menyatu dengan alam walaupun tidak jelas bagaimana ini bisa terjadi.Wawasan arkeologis terkini tentang zaman PL telah memungkinkan kita menafsirkan ayat dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">26 demikian: manusia adalah gambar Allah dalam pengertian menjadi wakil dan tanda kehadiran serta pemerintahan Allah di atas segenap ciptaan. Keberadaan manusia, dan tugasnya untuk berkuasa atas alam, adalah tanda atau "gambar" dari kedaulatan Allah atas semesta. Karena itu, tugas "penguasaan" yang dilakukan manusia mempunyai sifat penatalayanan. Manusia berkuasa atas alam demi Allahnya dan bukan demi dirinya sendiri. Manusia diberikan mandat ini semata-mata untuk memberlakukan tatanan yang teratur atas alam ciptaan, sebagaimana Allah juga telah mengatur alam semesta dari kekacauan mula-mula. Karena itu, kehadiran Kristen harus menimbulkan keteraturan pada alam sekitarnya, mulai dari pekarangan dan got di sekitar rumah, hingga keprihatinan makro bagi lingkungan hidup.

Renungkan: Gambar Allah pada kita tidak hanya ditemukan di dalam diri, melalui kapasitas mental dan rohani, tetapi juga di luar, melalui tindakan penatalayanan kita atas alam dan kehidupan kita.

(0.93) (Kej 2:7) (full: MAKHLUK YANG HIDUP. )

Nas : Kej 2:7

Pemberian hidup kepada manusia dilukiskan sebagai akibat dari tindakan Allah yang khusus, berbeda dengan penciptaan makhluk hidup lainnya. Allah secara khusus memberikan hidup dan nafas kepada manusia pertama, yang menunjukkan bahwa hidup manusia lebih tinggi dan berhakikat lain daripada bentuk kehidupan lain dan bahwa ada hubungan unik antara hidup ilahi dengan hidup manusia (bd. Kej 1:26-27). Allah merupakan sumber pokok dari hidup umat manusia.

(0.92) (Kej 2:8) (ende)

Bukanlah maksud pengarang menundjukkan dimana manusia ketika itu bertempat kediaman, melainkan melukiskan keadaannja rohani: manusia ditjiptakan oleh Tuhan supaja hidup berdekatan dengan Tuhan dan karena itu menikmati kebahagiaan sedjati. Keadaan ini diuraikan dengan konkritnja dengan menggunakan lukisan taman bahagia, tempat Tuhan sendiri bertamasja. Kesitulah manusia dipindahkan dari dunia jang masih serba gersang. Taman ini disebut "Eden", artinja Tanah Kelimpahan. Apa sadja jang tidak sempurna lagi serba buruk didunia ini, tidak terdapat disana.

(0.92) (Kej 2:5) (ende)

Turutan machluk-machluk disini berlainan dengan fasal dengan+manusia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">1(Kej 1). Disini pertama-tama manusialah jang ditjiptakan. Kemudian baru machluk-machluk hidup lainnja demi manusia.

(0.91) (Kej 3:22) (jerusalem: tahu tentang yang baik dan yang jahat) Manusia yang berdosa telah mengangkat dirinya menjadi hakim atas apa yang baik dan apa yang jahat, Kej 2:17+, dan dengan demikian merampas hak istimewa Allah
(0.91) (Kej 1:26) (ende)

Manusia ditjiptakan sebagai puntjak segala machluk. Ini ternjata dari uraian keputusan Tuhan: bukan titah biasa, melainkan seolah-olah Tuhan mempertimbangkan terlebih dahulu pentjiptaan manusia. Tuhan menaruh perhatian teristimewa kepadanja. Perbedaan dengan tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang terutama nampak dalam tertjiptanja manusia menurut tjitra-kesamaan Tuhan. Artinja: menurut tjitra jang "menjamai" Tuhan. Dasar persamaan manusia dengan Tuhan terletak pada bidang rohani. Namun dalam kissah ini sifat Tuhan jang terutama tampil kemuka ialah: Maha-kuasaNja dan pemerintahanNja atas segala machluk. Dalam hal ini manusia menjamai Tuhan dan mendjadi wakilNja terhadap machluk lain. Maka dari itu ia menerima tugas memerintahkan machluk-machluk lainnya atas nama Tuhan.

Dengan tjaranja melukiskan manusia sebagai tjitra-kesamaan Tuhan, pengarang menghindari djuga semua anggapan-anggapan politeistis.

(0.91) (Kej 6:18) (ende)

Kekuasaan Tuhan jang menjelamatkan manusia, disini sudah disebut "Perdjandjian". Disini Tuhan sudah menjiapkan PerdjandjianNja dengan Ibrahim, dan Perdjandjian jang kemudian diadakanNja dengan umat Israel dengan perantara Musa.

(0.91) (Kej 6:20) (jerusalem: satu pasang kepadamu) Makhluk-makhluk yang tidak berakal diikutsertakan dalam hukuman dan keselamatan manusia. Makhluk-makhluk itu senasib dengan manusia yang dosanya telah merusak seluruh dunia ciptaan, Kej 6:13. Dalam ayat ini terkandung ajaran yang berdekatan dengan pandangan yang kemudian diperkembangkan Paulus, Rom 8:19-22.
(0.90) (Kej 3:5) (ende)

Godaan ditjeritakan setjara psikologis, bersandarkan pengalaman manusia. Larangan dari Tuhan, jang pada hakekatnja mendjauhkan manusia dari kemalangan, dilukiskan oleh sipenggoda seolah-olah mengurangkan kebebasannja dan merintangi tertjapainja kebahagiaan. Dalam a. (Kej 3:5) dan Kej 3:6

(0.90) (Kej 6:5) (full: KEJAHATAN MANUSIA BESAR )

Nas : Kej 6:5

(versi Inggris NIV -- betapa besar kejahatan manusia). Di zaman Nuh sifat dosa manusia dengan terang-terangan ditunjukkan dalam dua hal utama: nafsu seksual (ayat Kej 6:2) dan kekerasan (ayat Kej 6:11). Kebejatan manusia tidak berubah; nafsu dan kekerasan masih merupakan sarana ungkapan kejahatan yang tak terkendali. Dewasa ini perilaku amoral, kefasikan, pornografi, dan kekerasan menguasai masyarakat kita (lih. Mat 24:37-39;

lihat cat. --> Rom 1:32).

[atau ref. Rom 1:32]

(0.90) (Kej 9:6) (full: SIAPA YANG MENUMPAHKAN DARAH MANUSIA, DARAH-NYA AKAN TERTUMPAH OLEH MANUSIA. )

Nas : Kej 9:6

Akibat nafsu untuk melakukan kekerasan dan penumpahan darah yang timbul di hati manusia (bd. Kej 6:11; 8:21), Allah berusaha untuk melindungi kekudusan hidup manusia dengan membatasi pembunuhan yang ada di dalam masyarakat;

  1. (1) dengan menekankan bahwa manusia telah diciptakan menurut gambar-Nya (Kej 1:26) dan bahwa nyawa mereka itu kudus di hadapan-Nya;
  2. (2) dengan menetapkan hukuman mati, yaitu memerintahkan agar semua pembunuh dijatuhi hukuman mati (bd. Kel 21:12,14; 22:2; Bil 35:6-34; Ul 19:1-13;

    lihat cat. --> Rom 13:4).

    [atau ref. Rom 13:4]

    Kekuasaan pemerintah untuk mempergunakan "pedang" dalam hukuman mati ditegaskan kembali dalam PB (Kis 25:11; Rom 13:4; bd. Mat 26:52).
(0.90) (Kej 2:7) (ende)

Manusia ('adam) badannja berasal dari tanah ('adamah). Tetapi kehidupannja berasal dari Tuhan. Dalam tjerita ini atjap kali kita berdjumpa dengan rangkaian kata seperti 'adam - 'adamah. Adam disini bukanlah nama orang tertentu, melainkan berarti "manusia" pada umumnja.

(0.90) (Kej 4:20) (ende)

Jabal = gembala. Nama Jubal (a.21)(Kej 4:21) ada hubungannja dengan yobhel = selompret. Kain dalam nama Tubal-Kain berarti tukang besi. Seperti manusia pertama disebut 'adam = Manusia, begitu pula gembala pertama disebut "Gembala", dsb.

Tiga golongan dalam masjarakat nomade ialah: golongan gembala -- pemain-pemain alat musik - dan tukang-tukang besi berkeliling.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA