Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 14 dari 14 ayat untuk dengan Yesus AND book:12 (0.024 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 5:13) (full: MANDILAH DAN ENGKAU AKAN MENJADI TAHIR. )

Nas : 2Raj 5:13-14

Bagian ini, bersama dengan banyak bagian lain dalam PL, menubuatkan Yesus Kristus, Mesias yang dijanjikan Allah. Untuk analisis mengenai pokok ini,

lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA.

(0.96) (2Raj 20:12) (sh: Ketika harta menjadi yang utama (Senin, 11 Juli 2005))
Ketika harta menjadi yang utama

Orang yang bijaksana menaruh pengharapannya pada hal-hal yang bernilai kekekalan. Baginya, hal-hal yang sementara seperti: kekayaan, kesehatan, kepandaian, dan kekuasaan walaupun penting, bukan hal yang utama. Ia tidak akan menjadikan hal-hal tersebut sebagai alat pengukur kebahagiaan. Sebab kebahagiaan adalah anugerah Tuhan yang membuat seseorang beroleh persekutuan dengan-Nya dan dapat menikmati kebaikan-Nya.

Sebagai seorang raja, Hizkia tentu tidak kekurangan apa-apa bahkan berlimpah dalam segala sesuatu. Kekayaannya pasti signifikan sehingga ia dengan bangga memperlihatkannya kepada para utusan raja Babel (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">13). Sebenarnya untuk apa Hizkia pamer kekayaan? Sangat mungkin untuk menimbulkan kesan pada raja Babel bahwa Yehuda berjaya dan rajanya perkasa. Atau untuk menunjukkan bahwa Hizkia dapat membayar (upeti) kepada Babel demi keamanan bangsanya, Yehuda. Tanpa disadari, Hizkia sudah terjebak oleh ukuran dunia tentang jaminan hidup, yaitu kekayaan, kekuasaan, dan hikmat. Padahal peringatan Allah kepada raja Israel akan godaan kekayaan sudah disampaikan di dalam kitab Ulangan (Ul. 17:17b). Itu sebabnya, Nabi Yesaya mengingatkan Raja Hizkia bahwa semua kekayaan itu kelak akan diangkut ke Babel termasuk keturunan Hizkia juga akan ditawan di tanah pembuangan (2Raj. 20:17-18). Respons Hizkia menunjukkan ketidakpekaannya bahwa sikap menggantungkan diri pada kekayaan adalah dosa. Bagi Hizkia kekayaannya sekarang menjamin hidup damai dan keamanan (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">19b).

Ajaran Tuhan Yesus mengenai hidup ini adalah "carilah dahulu kerajaan Allah, maka semua (kebutuhan hidup) akan ditambahkan kepadamu." Waktu kita belajar mengutamakan Tuhan, bukan harta dan takhta, Dia akan melimpahkan hal-hal itu sesuai dengan kehendak-Nya.

Renungkan: Hanya dengan sepenuhnya mendudukkan Tuhan Yesus di singgasana hati Anda, semua harta dunia ini beroleh posisinya yang tepat.

(0.96) (2Raj 8:11) (full: MENANGISLAH ABDI ALLAH ITU. )

Nas : 2Raj 8:11-12

Di dalam suatu penglihatan dari Roh penyataan, Elisa melihat bahwa Hazael akan menjadi raja Aram dan melakukan kejahatan yang dahsyat terhadap Israel (ayat 2Raj 8:12-13). Elisa menangis karena apa yang akan menimpa Israel sebagai akibat kemurtadan mereka. Sebagai abdi Allah yang sejati, ia merasakan kesedihan yang mendalam baik untuk Allah yang telah ditinggalkan oleh umat-Nya, maupun untuk umat itu yang kini harus menderita hukuman berat karena dosa-dosa mereka. Dengan cara yang sama Yesus menangisi Yerusalem (Luk 19:41) dan Paulus menangisi gereja (Kis 20:28-31). Kata-kata Elisa tidak membenarkan kekejaman Hazael di kemudian hari, tetapi hanya menguraikan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan orang bejat akhlak pada masa perang (bd. Yes 13:15; Hos 10:14).

(0.96) (2Raj 17:16) (full: SUJUD MENYEMBAH KEPADA SEGENAP TENTARA LANGIT. )

Nas : 2Raj 17:16

Orang Israel menyembah dewa-dewa bintang dan dewa-dewa yang lain karena menyangka bahwa dewa-dewa itu sanggup memberikan hidup yang lebih baik, yaitu kemakmuran yang lebih besar, kesuburan, kesehatan, kesenangan, keamanan, dan kesejahteraan

(lihat cat. --> Hak 2:13).

[atau ref. Hak 2:13]

Karena itulah Paulus menyebut keserakahan sebagai "penyembahan berhala"

(lihat cat. --> Kol 3:5).

[atau ref. Kol 3:5]

Yesus sendiri menyatakan bahwa mencari kemakmuran dan kekayaan sebagai tujuan utama hidup ini bertentangan dengan melayani Allah (Mat 6:24; bd. Ef 5:5).

(0.94) (2Raj 17:24) (full: MENYURUH MEREKA DIAM DI KOTA-KOTA SAMARIA. )

Nas : 2Raj 17:24

Raja Asyur mendatangkan tawanan asing untuk tinggal "di kota-kota Samaria" (yaitu seluruh wilayah kerajaan utara) supaya menghancurkan perasaan nasionalisme yang masih ketinggalan. Kawin campur di antara orang Israel yang tidak diangkut ke Asyur dan orang-orang asing yang dibawa ke wilayah Israel menghasilkan orang yang disebut "orang Samaria." Hasilnya ialah suatu campuran tradisi agama dan budaya asing dengan kebiasaan dan iman Ibrani (ayat 2Raj 17:29-33). Akan tetapi, pada zaman PB banyak orang Samaria telah meninggalkan cara-cara kafir mereka dan mengembangkan iman yang semata-mata dilandaskan pada Pentateukh (kelima kitab pertama Alkitab). Yesus bersaksi kepada seorang perempuan Samaria, berbicara tentang kurang lengkapnya tradisi Samaria (Yoh 4:4-26). Di kemudian hari banyak orang Samaria menjadi orang percaya di dalam Kristus melalui pelayanan Filipus (Kis 8:5-25).

(0.94) (2Raj 2:15) (sh: Peneguhan hamba Tuhan (Selasa, 3 Mei 2005))
Peneguhan hamba Tuhan


Dalam setiap alih kepemimpinan biasanya muncul pertanyaan siapakah orang yang paling tepat menggantikan pemimpin yang lama. Pertanyaan ini mencuat bisa dikarenakan oleh pamor pemimpin lama yang masih disegani sementara kemampuan calon pemimpin baru tersebut belum teruji.

Nabi Elia sudah terangkat ke surga. Elisa sudah ditetapkan menjadi nabi penggantinya. Semua itu adalah penetapan Allah yang berdaulat dan berhikmat. Namun, para pengikut Nabi Elia belum melihat hal itu. Itulah sebabnya, mereka pun berniat mencarinya. Mereka memuja Nabi Elia dan menganggapnya sebagai nabi besar yang tidak tergantikan. Maka, Elia harus ditemukan agar dapat dikuburkan di Israel. Dengan berbuat demikian berarti mereka meragukan pernyataan Tuhan yang telah mengangkat Nabi Elia ke surga (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">11,16-18).

Dua peristiwa yang dicatat di perikop hari ini menjadi peneguhan akan kenabian Elisa. Pertama, kuasa dan kasih Allah yang ada pada Elia kini ditunjukkan oleh Elisa. Sebagaimana Elia dulu peduli kepada janda di Sarfat akan bahaya kelaparan yang dialaminya, demikian pun sekarang Elisa peduli kepada rakyat biasa yang mengalami kesulitan hidup sehari-hari (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">19-22). Kedua, Tuhan sendiri menyatakan peneguhan-Nya terhadap Elisa dengan menghajar orang-orang yang meragukan bahkan menghina hamba-Nya (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">23-25). Orang-orang di sini bukan anak kecil melainkan pemuda-pemuda (bhs. Ibr. naar) yang sudah cukup umur untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Bukti seseorang adalah hamba Tuhan bukan penonjolan diri akan kehebatannya, melainkan kehadiran kuasa dan kasih Allah yang nyata di dalam dirinya. Sikap dan tutur kata yang lahir dari karakter ilahi merupakan tanda yang jelas dari orang pilihan-Nya.

Renungkan: Hamba Tuhan sejati nyata dari sikap, perkataan, dan pengajarannya yang meneladani hidup Tuhan Yesus.

(0.94) (2Raj 10:18) (sh: Ketaatan total (Kamis, 23 Juni 2005))
Ketaatan total


Tidak mudah membasmi dosa korupsi yang telah membudaya. Sama seperti sulitnya menghancurkan kebiasaan korupsi, dosa penyembahan berhala pun tidak dapat dihapuskan dengan memusnahkan para perintisnya saja. Harus ada tindakan "pembersihan" total, yaitu memusnahkan para pelaku penyembah berhala.

Tinggal satu langkah terakhir yang harus dilakukan Yehu, yakni menghabisi semua orang Israel yang pernah menyembah Baal mulai dari para pelayannya sampai dengan para simpatisannya. Cara Yehu memusnahkan para penyembah Baal itu sungguh taktis. Yehu berpura-pura ingin menyembah Baal yang juga diagungkan Ahab. Akibatnya sungguh dahsyat, tidak seorang pun penyembah Baal yang tidak hadir (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">18-22). Setelah mereka datang, Yehu menjebak mereka di rumah Baal saat mereka sedang menyembah Baal, dan memusnahkan mereka semua (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">23,25-28).

Tepat sebagaimana nubuat Elisa terhadapnya, demikianlah Yehu melenyapkan semua hal tentang Ahab (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">24). Ketaatan Yehu mendatangkan berkat Tuhan baginya dan bagi keturunannya (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">30). Sayangnya, hati Yehu tidak sepenuhnya berpaut pada Allah, ia masih melakukan dosa-dosa seperti yang dilakukan Yerobeam bin Nebat (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">29,31; Lihat 1Raj. 12:28-30). Oleh karena itu, pemerintahan Yehu akan berakhir pada keturunannya yang keempat. Dan daerah kekuasaannya pun berkurang (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">30,32-33).

Allah menghendaki ketaatan total dari umat-Nya ketika kita memutuskan untuk mengikut Dia. Salah satu bentuknya adalah tidak boleh ada hal apa pun yang lebih penting dari pada Tuhan. Sikap Tuhan Yesus yang taat kepada Bapa sampai akhirlah yang menjadi teladan nyata bagi kita. Mari kita memeriksa kehidupan kita, supaya jangan ada berhala-berhala yang menjauhkan kita dari ibadah sejati kepada-Nya dan yang akhirnya membuat kita menuai murka-Nya.

Doaku: Tuhan ajarku setia pada-Mu dan jadikan aku umat-Mu yang taat sepanjang hidupku.

(0.94) (2Raj 18:1) (sh: Hizkia kudus dalam lingkungan berdosa (Rabu, 6 Juli 2005))
Hizkia kudus dalam lingkungan berdosa

Betapa sulit menjaga hidup kudus di lingkungan yang tidak mengenal Tuhan. Apalagi bila keluarga juga tidak seiman. Namun, itulah risiko hidup di dunia modern.

Ternyata keadaan tersebut bukan hanya terjadi di dunia modern. Sejak zaman dulu anak-anak Tuhan sudah mengalami hal yang sama, yaitu tantangan dan godaan untuk kom-promi dengan dosa. Hizkia menjadi raja di tengah-tengah lingkungan yang jahat baik lingkungan di negaranya sendiri maupun di kerajaan Israel. Ahas, ayah Hizkia adalah raja yang tidak takut akan Tuhan. Pada masa pemerintahannya, Yehuda menyembah berhala. Sedangkan di bagian utara, kerajaan Israel dipimpin oleh Raja Hosea yang berlaku jahat sebagai penguasa terakhir. Tentu Hizkia menyaksikan kejatuhan Israel di tangan Asyur. Pada saat itu, ia belajar bahwa dosa harus dihukum. Israel berdosa besar terhadap Allah maka mereka harus menerima hukuman-Nya yang dahsyat.

Hizkia menyadari dosa tersebut maka ia tidak mau mengulang dosa yang dilakukan ayahnya dan bangsanya. Hizkia memutuskan untuk hidup kudus dan setia beribadah kepada Allah Israel (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">3-6). Penulis 2Raja memberikan komentar yang sangat positif terhadap Hizkia, "di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia" (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">5). Kesetiaannya dihargai oleh Allah dengan memberikan kepadanya kemenangan terhadap para musuh Yehuda. Pada masanya tidak ada musuh yang bertahan melawannya.

Sikap yang benar di tengah-tengah kedurjanaan adalah tetap percaya kepada Yesus, satu-satunya Allah yang layak disembah, dan setia mempertahankan hidup kudus. Biarpun orang lain menjalani hidup yang najis dan mengolok-olok cara hidup kudus kita sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak boleh menyerah apalagi kompromi. Tuhan akan menyertai kita seperti Ia menyertai Hizkia.

Camkan: Kita bisa melawan arus kejahatan dunia jika kita hidup dalam hadirat-Nya.

(0.94) (2Raj 17:24) (sh: Kekuatan yang mentransformasi (Sabtu, 8 Juli 2000))
Kekuatan yang mentransformasi

Proses asimilasi menjadi seorang warga negara menuntut perubahan seluruh keberadaan individu dan memerlukan waktu yang sangat panjang dan sangat sulit. Jika demikian, maka usaha untuk menjadi bangsa pilihan Allah adalah proses yang mustahil. Hal ini terbukti dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah raja Asyur mengangkut orang dari Babel, Kuta, Awa, Hamat, dan Sefarwaim untuk menjadi penduduk kota-kota Samaria. Awal mula tinggal di kota-kota itu, mereka sudah menghadapi maut karena serangan singa-singa yang dilepaskan oleh TUHAN, karena mereka tidak mempunyai rasa takut akan TUHAN.

Ada yang memahami Siapa di balik serangan singa-singa itu, namun dengan pemahaman yang salah. Karena itu usulan yang diajukan pun malahan akan menyebabkan kehidupan rohani mereka semakin bobrok dan amburadul. Ia mengira bahwa mengenal hukum beribadah kepada Allah adalah sama dengan takut akan Tuhan dan akan menghasilkan berkat Allah (26). Raja Asyur pun menyetujuinya sehingga ia memerintahkan agar seorang imam dikirim ke Samaria untuk mengajarkan hukum beribadah. Yang penting bagi mereka menjalankan ritual agama berdasarkan sistem tata ibadah yang dianut bangsa Yahudi. Implikasi dari konsep ini adalah bukan Allah sebagai Pribadi yang disembah, dihormati, dan dijunjung tinggi namun sistem yang diyakini sebagai allah sehingga dihormati dan ditaati. Akibatnya mereka dengan gampang melakukan sinkretisme (33-34a, 41).

Merekalah orang-orang Samaria yang berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi bahwa mereka pun bagian dari umat Allah karena mereka telah menyembah TUHAN dengan tata ibadah yang sama. Namun, pernyataan ini ditolak tidak hanya oleh bangsa Yahudi, Allah sendiri pun tidak mengakui keberadaan mereka sebagai umat pilihan Allah.

Renungkan: Kekuatan yang mentransformasi manusia menjadi umat pilihan-Nya tidak terletak pada sistem ibadah, tempat beribadah, dan atau usaha manusia melainkan pada karya anugerah Allah (36a) dan tuntutan agar hidupnya berpadanan sebagai umat pilihan-Nya (36b-37). Kristen sebagai umat pilihan-Nya tidak dapat dilenyapkan dengan melarang mereka beribadah dan membakar gedung gereja. Sebab kekuatan yang mentransformasikan manusia terletak pada Pribadi Yesus Kristus.

(0.93) (2Raj 2:1) (sh: Suksesi kepemimpinan dalam pelayanan (Senin, 2 Mei 2005))
Suksesi kepemimpinan dalam pelayanan


Pelayanan adalah hal yang serius dan mulia. Tidak sembarang orang boleh melayani Tuhan. Hanya Tuhan yang berhak memilih dan menetapkan hamba-hamba-Nya. Elisa adalah calon pengganti Nabi Elia yang telah Tuhan pilih dan persiapkan (Lihat 1Raj. 19:19-21). Elisa pun sudah mengikuti dan belajar dari hidup dan karya Nabi Elia. Sekarang waktunya sudah tiba bagi Elia untuk menyerahkan tongkat kenabiannya kepada Elisa. Apakah Elisa telah siap untuk menerimanya?

Berita tentang maksud Allah yang hendak memanggil Elia pulang kepada-Nya tanpa melalui kematian fisik telah menjadi rahasia umum (ayat 2Raj. 2:3,5,7). Itu sebabnya Elisa tidak ingin ditinggalkan menjelang detik-detik terakhir hidup Elia, meskipun Elia mencoba membujuknya agar mereka berpisah di Gilgal (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">2,4,6). Perjalanan dari Gilgal ke Sungai Yordan membawa dampak yang besar bagi keduanya. Bagi Elisa, perjalanan itu membuka matanya untuk melihat kedahsyatan kuasa Tuhan, Allah Israel yang dilayaninya (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">11-14). Jika selama ini Elisa mengenal Allah melalui pengajaran Elia saja, maka peristiwa di sungai Yordan ini telah mengubah pandangannya tentang Dia. Elisa semakin menyadari kebutuhannya bergantung penuh pada Allah untuk dapat menggantikan Elia melayani Dia (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">14). Bagi Elia, kesetiaan dan kesungguhan Elisa ingin menjadi hamba Allah menjadi semakin teruji dengan kesediaan Elisa mengikutinya dari Gilgal sampai ke Sungai Yordan. Bahkan permintaan Elisa akan roh Elia pun menyatakan keseriusannya (ayat dengan+Yesus+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">9-10).

Tuhan yang sudah memilih dan menetapkan seseorang untuk melayani Dia, pasti juga akan mempersiapkan hamba-Nya. Ada waktunya kita belajar dari mereka yang lebih dahulu melayani, yaitu para senior kita. Namun, yang jauh lebih penting adalah Tuhan Yesus sendirilah yang harus terus menerus menjadi Guru Agung kita.

Renungkan: Pekalah akan peran Anda pada zaman ini dan sambutlah pembentukan Allah atas hidup Anda.

(0.93) (2Raj 4:8) (sh: Jadilah seperti Elisa atau Gehazi (Jumat, 19 Mei 2000))
Jadilah seperti Elisa atau Gehazi

Pelayanan Elisa di kalangan masyarakat Israel terus berlanjut. Kali ini ia bertemu dengan seorang perempuan kaya, yang mampu memberi makan Elisa setiap kali Elisa melakukan perjalanan. Ia bahkan mampu membuatkan sebuah kamar batu lengkap dengan perabotannya. Dari apa yang ia lakukan, tidak hanya membuktikan bahwa ia kaya, namun juga baik hati dan penuh perhatian terhadap kepentingan orang lain.

Keadaan perempuan itu menunjukkan bahwa seakan-akan ia tidak membutuhkan apa-apa lagi. Ia tidak membutuhkan pertolongan orang lain, dan tidak kekurangan apa pun. Itulah sebabnya ketika Elisa bertanya "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu?", perempuan itu menjawab "Aku ini tinggal di tengah-tengah kaumku" yang artinya, aku ini sudah cukup dan tidak kekurangan sesuatu pun. Apakah benar bahwa ia tidak memerlukan apa pun dari Elisa yang mewakili Allah? Ternyata tidak! Masih ada yang ia butuhkan yang ia sendiri tidak mungkin dapat memenuhinya, yaitu seorang anak, karena suaminya sudah tua. Gehazi, abdi Elisa, dengan jeli melihat kebutuhan perempuan itu - suatu kebutuhan yang oleh perempuan kaya itu sendiri sudah dilupakan atau tidak diakuinya lagi.

Allah melalui hamba-Nya, Elisa, memenuhi kebutuhan perempuan itu walaupun pada mulanya perempuan itu meragukannya. Ketika anaknya yang sudah besar itu mati mendadak, barulah perempuan kaya itu menyadari bahwa ada kebutuhan dalam dirinya yang tidak mungkin dipenuhi oleh dirinya sendiri. Oleh karena itu ia pun datang kepada 'pihak' yang tepat yaitu Allah melalui hamba-Nya, Elisa. Karena dahulu Allahlah yang membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kini ketika anaknya mati, walaupun nampaknya tidak mungkin, ia akan minta supaya anaknya dihidupkan kembali. Dan memang benar anaknya hidup kembali. Mukjizat melalui Elisa menegaskan bahwa Allahlah Sang Pemberi dan Penguasa hidup, dan inilah yang paling dibutuhkan oleh perempuan Sunem yang secara materi tidak kekurangan apa pun.

Renungkan: Masih banyak jiwa seperti perempuan Sunem yang tidak membutuhkan apa pun, namun membutuhkan kehadiran Sang Pemberi dan Penguasa hidup yaitu Yesus Kristus. Kita bisa berperan seperti Gehazi jika tidak mempunyai kemampuan berperan seperti Elisa.

(0.86) (2Raj 9:13) (jerusalem: mengambil pakaiannya ....) Begitulah rakyat menyambut Yesus waktu masuk ke Yerusalem, Mat 21:8.
(0.76) (2Raj 5:15) (full: DI SELURUH BUMI TIDAK ADA ALLAH KECUALI DI ISRAEL. )

Nas : 2Raj 5:15

Sangat mengherankan bahwa Naaman, seorang asing, disembuhkan secara ajaib dari penyakit kusta dan bertobat kepada Allah yang benar, sedangkan masih banyak orang kusta di Israel yang tidak ditahirkan. Yesus sendiri menyebut Naaman (Luk 4:27) untuk menekankan bahwa ketika umat Allah tidak menaati Ia dan firman-Nya, Ia akan mengambil kerajaan-Nya dari mereka dan membangkitkan orang lain untuk mengalami keselamatan, kebenaran, dan kuasa kerajaan-Nya (bd. Mat 8:10-13; 23:37-39).

(0.73) (2Raj 19:1) (sh: Harta dan kemuliaan Allah (Selasa, 11 Juli 2000))
Harta dan kemuliaan Allah

Ingatkah Anda akan salah satu ucapan Yesus: di mana hartamu berada di situ hatimu berada? Harta adalah segala sesuatu yang dianggap paling bernilai bagi manusia sedangkan hati adalah pusat dari segala pikiran, kehendak, dan tindakan manusia. Manusia akan mencurahkan segenap pikiran, perhatian, dan tindakan hanya kepada apa yang dianggap paling bernilai.

Inilah yang ditampakkan oleh raja Yehuda yang dihargai oleh Allah sehingga walaupun kondisi ekonomi, sosial, dan politik negaranya sedang terpuruk karena serangan Asyur, namanya disebutkan secara lengkap tidak seperti raja Asyur (1, 6). Itulah tanda bahwa ia dihargai. Bagi Hizkia harta yang paling bernilai di dalam kehidupannya adalah nama Allah yang dimuliakan dan ditinggikan. Karena itu, ia berkabung bukan karena emas dan peraknya habis sementara Asyur terus menekan, melainkan karena nama Allah dicela oleh bangsa kafir (4). Hatinya berada pada Allah, bukan pada harta. Ia pun tidak dapat duduk berpangku tangan ketika harta yang paling indah itu dirusak oleh manusia lain. Ia bertindak. Namun tindakan apa yang paling tepat agar nama Allah tidak diinjak-injak oleh manusia? Sebab di satu sisi, ia tidak mempunyai kekuatan yang memadai untuk memerangi musuh yang menghujat nama Allah. Di sisi lain, ia tidak rela jika nama Allah diinjak-injak. Karena itulah ia berdoa. Ia menyampaikan tantangan dan hujatan raja Asyur kepada Allah dan mohon supaya Allah bertindak demi nama-Nya (3-5). Inilah tindakan yang paling tepat.

Di samping itu, ia juga meminta pertolongan Yesaya sang nabi Allah untuk berdoa. Ia sungguh-sungguh rindu agar Allah segera bertindak. Apa yang terjadi selanjutnya? Allah bertindak segera setelah Ia memberikan penghiburan dan jaminan bahwa doa Hizkia didengar dan Ia akan bertindak (6-9). Peristiwa ini bukan semata-mata pelajaran tentang fondasi doa yang kokoh dan doa yang dijawab, namun lebih kepada pelajaran tentang sebuah kehidupan yang menempatkan dan menghargai Allah di atas segala sesuatu yang dianggap bernilai oleh manusia, serta menempatkan dirinya di bawah kemuliaan-Nya.

Renungkan: Ketika sebuah gedung gereja yang megah dibakar habis, ketika yayasan kristen yang besar dibumihanguskan, apa yang membuat Anda bersedih? Apa yang Anda lakukan sebagai respons yang paling tepat karena Anda rindu nama-Nya semakin dipermuliakan?



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA