Pesta mendatangkan tawa ria, anggur memberi kegembiraan, dan uang memungkinkan segala-galanya!

Ada sebuah kota kecil yang berpenduduk sedikit. Seorang raja yang perkasa datang dengan bala tentaranya dan mengepung kota itu.

INGATLAH akan Penciptamu pada masa mudamu sebelum datangnya tahun-tahun yang malang, pada waktu engkau tidak lagi dapat menikmati hidup.

Karena yang bijaksana maupun yang bodoh sama-sama akan mati, dan pada hari-hari yang akan datang kedua-duanya akan dilupakan orang.

(1-3)

Karena walaupun kelahirannya itu sia-sia dan berakhir dalam kegelapan, bahkan ia tidak bernama

Pada waktu itu akan terlambat sudah untuk berusaha mengingat Dia karena matahari dan terang bulan dan bintang-bintang telah menjadi redup pada penglihatanmu, dan tidak ada lagi berkas cahaya di antara awan-awanmu.

Bagikan pemberianmu di antara banyak orang -- tujuh atau delapan orang -- karena pada hari-hari yang mendatang engkau sendiri mungkin memerlukan banyak pertolongan.

(5-15) Ini juga adalah kemalangan karena segala jerih payahnya sia-sia saja; semuanya hilang lenyap.

(5-14) Orang yang berspekulasi akan segera kembali kepada keadaannya yang semula, seperti ketika ia keluar dari kandungan ibunya -- tidak mempunyai apa-apa.

(5-6) Berangan-angan saja tanpa bekerja adalah suatu kebodohan, dan kata-kata yang kosong mendatangkan keruntuhan. Hendaknya engkau takut akan Allah.

(5-9) Orang yang mencintai uang tidak akan pernah merasa mempunyai cukup uang. Bodoh sekali jika orang beranggapan bahwa kekayaan mendatangkan kebahagiaan.

Akan datang waktunya tubuhmu gemetar karena tua, kakimu yang kuat menjadi lemah, gigimu terlalu sedikit untuk dapat bekerja dengan semestinya, dan matamu menjadi rabun.

Ia dapat memimpin jutaan orang dan menjadi populer. Tetapi angkatan yang lebih muda menjadi dewasa, kemudian menolak dia! Jadi, semua itu pun sia-sia saja, sama seperti mengejar-ngejar angin.

Nikmatilah kemakmuran kapan saja engkau diberi kesempatan untuk menikmatinya, dan apabila datang kesulitan, ketahuilah bahwa kesulitan maupun kemakmuran sama-sama berasal dari Allah supaya semua orang sadar bahwa tidak ada orang yang tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dalam hidupnya.

Maka terpikirlah olehku bahwa tidak ada yang lebih baik bagi orang daripada menikmati makanan serta minumannya dan pekerjaannya. Kemudian aku sadar bahwa kesenangan ini pun berasal dari tangan Allah. Siapakah yang dapat makan dan merasakan kenikmatan kalau terpisah dari Dia? Karena Allah memberikan kebijaksanaan, pengetahuan, dan sukacita kepada orang yang menyukakan hati-Nya; tetapi kepada orang yang berdosa Allah memberikan tugas untuk mengumpulkan dan menimbun kekayaan yang kemudian akan diberikan kepada orang yang menyukakan hati-Nya. Jadi, di sini pun kita dapat melihat contoh kesia-siaan, sama seperti mengejar-ngejar angin belaka.

Berapa pun panjangnya umur seseorang, biarlah dia bersukacita sepanjang hidupnya, tetapi hendaknya ia ingat bahwa kekekalan jauh lebih panjang. Segala sesuatu di dunia ini sia-sia saja kalau dibandingkan dengan kekekalan.

Celakalah negeri yang rajanya seorang kanak-kanak dan yang para pemimpinnya sudah berpesta pora dan bermabuk-mabuk pada pagi hari. Berbahagialah negeri yang rajanya agung dan yang para pemimpinnya bekerja keras, lalu mereka makan dan minum sekadar untuk memperkuat diri dalam menghadapi tugas-tugas yang mendatang!

Jadi, aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia selain daripada merasa bahagia dalam pekerjaan mereka. Itulah bagian mereka dalam kehidupan ini yang dapat mereka nikmati sekarang. Karena setelah mereka mati, siapakah yang dapat menghidupkan mereka kembali untuk menikmati apa yang ada pada masa yang akan datang?

Tidak seorang pun dapat menahan nyawanya supaya jangan meninggalkan tubuhnya. Tidak seorang pun dapat menolak maut, atau mempunyai kuasa mencegah datangnya hari kematian. Tidak seorang pun dibebaskan dari keharusan turut berperang pada masa perang dan dari pergumulan yang mengerikan itu. Kejahatan seseorang pasti tidak dapat menolongnya pada waktu itu.