Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 12 dari 12 ayat untuk dan untuk AND book:[40 TO 66] AND book:65 (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yud 1:4) (jerusalem: untuk dihukum) Var: untuk berdosa
(0.97) (Yud 1:20) (full: BANGUNLAH DIRIMU SENDIRI. )

Nas : Yud 1:20

Orang percaya harus mempertahankan dan menyebarluaskan iman serta melawan ajaran palsu dengan empat cara.

  1. 1) Dengan membangun diri kita sendiri di dalam iman kita yang paling kudus itu. Iman kudus ialah penyataan PB yang disampaikan kepada kita oleh Kristus dan para rasul (ayat Yud 1:3). Hal ini menuntut agar kita mempelajari Firman Allah dan mempunyai ketetapan teguh untuk berusaha mengetahui kebenaran dan ajaran Alkitab (bd. Kis 2:42; Kis 20:27; 2Tim 2:15; Ibr 5:12).
  2. 2) Dengan berdoa dalam Roh. Kita harus berdoa dengan kemampuan yang diberikan Roh Kudus, yaitu dengan memohon Roh Kudus untuk mengilhami, menuntun, menguasai, memelihara, dan menolong kita untuk berjuang dalam doa kita

    (lihat cat. --> Rom 8:26;

    [atau ref. Rom 8:26]

    bd. Gal 4:6; Ef 6:18). Berdoa dalam Roh termasuk berdoa dengan pikiran kita dan berdoa dengan roh kita

    (lihat cat. --> 1Kor 14:15).

    [atau ref. 1Kor 14:15]

  3. 3) Dengan tetap tinggal dalam lingkaran kasih Allah kepada kita. Ini termasuk ketaatan yang setia kepada Allah dan Firman-Nya (Yoh 15:9-10).
  4. 4) Dengan merindukan dan menantikan kedatangan Tuhan dan kemuliaan abadi yang menyertai kedatangan-Nya

    (lihat cat. --> Yoh 14:2).

    [atau ref. Yoh 14:2]

(0.97) (Yud 1:3) (full: IMAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA ORANG-ORANG KUDUS. )

Nas : Yud 1:3

Mereka yang setia kepada Kristus diberikan tugas yang sangat serius untuk "mempertahankan iman" yang disampaikan Allah kepada para rasul dan orang kudus (Fili 1:27; bd. 1Tim 1:18-19; 6:12).

  1. 1) "Iman itu" terdiri atas Injil yang diberitakan Kristus dan para rasul. Iman itu merupakan kebenaran yang sudah kokoh dan tidak bisa berubah, diberikan oleh Roh Kudus dan diungkapkan dalam PB. Akan tetapi, "iman itu" bukan sekadar kebenaran objektif saja. Iman juga adalah cara hidup yang harus dijalankan dalam kasih dan kemurnian (Kol 1:9-11; 1Tim 1:5). Itulah suatu kerajaan yang datang dengan kuasa untuk membaptiskan semua orang percaya di dalam Roh Kudus

    (lihat art. KERAJAAN ALLAH; dan

    lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS),

    supaya mereka dapat memberitakan Injil kepada semua bangsa (Mr 16:15-17;

    lihat cat. --> 1Tes 1:5)

    [atau ref. 1Tes 1:5]

    dengan tanda-tanda dan mukjizat serta karunia Roh (lih. Kis 2:22; Kis 14:3; Rom 15:19;

    lihat cat. --> Ibr 2:4;

    [atau ref. Ibr 2:4]

    lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).

  2. 2) Kata "berjuang" (Yun. _epagonizomai_) menggambarkan pertempuran yang harus diikuti oleh seorang percaya yang setia dalam rangka mempertahankan iman. Kata ini secara harfiah artinya "bergumul", "menderita", "di bawah tekanan besar", atau "berjuang dalam pertempuran". Kita harus mengerahkan segala tenaga kita untuk mempertahankan Firman Allah dan iman PB, sekalipun itu menuntut pengorbanan besar. Kita harus menyangkal diri dan, apabila perlu, bersiap mati syahid demi Injil (bd. 2Tim 4:7).
  3. 3) Memperjuangkan iman berarti
    1. (a) berhadapan langsung dengan mereka di dalam gereja yang menyangkal kekuasaan Alkitab atau memutarbalikkan iman yang sejati sebagaimana disampaikan oleh Kristus dan para rasul, dan
    2. (b) memberitakannya sebagai kebenaran yang menebus semua orang

      (lihat cat. --> Yoh 5:47;

      [atau ref. Yoh 5:47]

      lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

      Mereka yang setia kepada Kristus dan iman PB sepenuhnya sama sekali tidak boleh membiarkan beritanya dilemahkan dengan mengurangi kekuasaannya, memutarbalikkan kebenarannya atau menjadikan kuasa dan janjinya itu tidak penting.
(0.97) (Yud 1:1) (sh: Berjuang mempertahankan iman (Senin, 10 Desember 2001))
Berjuang mempertahankan iman

Maksud semula Yudas adalah menulis sepucuk surat mengenai keselamatan kita bersama, tetapi kemudian ia harus mengubah maksud tersebut karena para penyesat telah menyusup ke tengah-tengah jemaat dan mengacaukan orang Kristen (ayat 4a). Yudas kemudian mengubah maksudnya dengan menulis sepucuk surat yang berisi nasihat untuk berjuang mempertahankan iman (ayat 3b). Kata mempertahankan menggambarkan suasana pertempuran rohani yang harus diikuti oleh orang percaya yang setia mempertahankan iman.

Berjuang mempertahankan iman berarti: [1] Menentang mereka yang walaupun berada di dalam persekutuan gereja, namun menyangkal kekuasaan Alkitab atau memutarbalikkan iman yang sejati, sebagaimana disampaikan oleh Kristus dan para rasul; [2] Memberitakan kebenaran kepada setiap orang (Yoh. 5:47) dan tidak membiarkan beritanya dilemahkan oleh orang-orang fasik yang memutarbalikkan kebenaran. Para penyesat yang Yudas maksudkan adalah mereka yang menyalahgunakan kasih karunia Allah dan menyangkal Yesus Kristus.

Salah satu parameter yang paling sederhana untuk mengukur skala benar-tidaknya suatu ajaran yang ada di dalam kehidupan anggota jemaat adalah dengan filter firman Tuhan yang dijabarkan dengan ringkas di dalam pengakuan iman rasuli. Bila mereka menolak Yesus di dalam penganiayaan, menolak Yesus demi kesenangan hidup, menolak Yesus di dalam penghiburan, atau menolak Yesus dengan mengembangkan gagasan palsu tentang Allah, berarti mereka telah menolak seluruh esensi ajaran firman Tuhan dan kredo gereja. Dengan demikian, kita dapat segera mengantisipasi para penyesat yang mencoba mengombang-ambingkan para pengikut Kristus di dalam suatu komunitas.

Renungkan: Perjuangan yang banyak memeras tenaga dan pikiran bukan hanya milik para prajurit militer yang sedang bertugas di medan pertempuran, tetapi juga berlaku di dalam peperangan rohani. Kristen perlu menyadari hal ini dan turut mengambil bagian dalam perjuangan yang nyata untuk membangun benteng pertahanan iman yang kokoh.

(0.97) (Yud 1:17) (sh: Membangun iman yang teguh di atas dasar yang benar (Rabu, 12 Desember 2001))
Membangun iman yang teguh di atas dasar yang benar

Bagian terpenting di dalam surat Yudas ada pada ayat 17-25 yang memberikan nasihat sehubungan dengan maksud penulisannya, yaitu agar umat percaya membangun iman yang teguh di atas dasar yang benar. Yudas mengajak umat Tuhan untuk mengingat kembali mengenai pokok-pokok kepercayaan yang sudah diajarkan oleh rasul-rasul (ayat 17-19). Selain itu, umat Tuhan juga dituntut untuk memberikan kesaksian kehidupan yang suci (ayat 20-23), dengan penjabaran empat nasihat khusus yang berkaitan dengan membangun diri kita sendiri di atas dasar iman yang paling suci, dengan berdoa dalam Roh Kudus, dengan memelihara diri kita sendiri dalam kasih Allah, dan dengan menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hidup yang kekal. Dengan demikian, iman gereja tidak hanya terbina dan terpelihara, tetapi juga terus dibangun di atas dasar yang benar, yakni firman Tuhan.

Selain hal-hal prinsipal di atas, Yudas juga menyerukan pentingnya kepedulian sosial yang dinyatakan dengan menunjukkan belas kasihan kepada tiga kelompok orang, yakni: mereka yang skeptis di dalam imannya, mereka yang terbakar oleh api dosa, dan mereka yang tetap bertekun di dalam dosa. Yudas menghendaki Kristen menjangkau mereka yang terancam kebinasaan dan tetap mengingatkan agar selalu berhati-hati di dalam usahanya.

Kristen dituntut proaktif di dalam mengatasi setiap tantangan, baik dari luar maupun dari dalam. Di dalam menyikapi tantangan ini kita akan berperanan sejajar dengan pahlawan iman, bila kita mampu mengatasi dilema-dilema yang ada dengan cara yang dikehendaki Allah. Kondisi gereja yang ada di ujung tanduk penyesatan tidak seharusnya mengalah dan berserah dalam kelemahan iman. Kristen mungkin tidak dapat menghalangi hadirnya sang penyesat, tetapi Kristen dapat menjadikan kondisi ini sebagai batu loncatan untuk menumbuhkan iman agar semakin kuat di dalam Dia.

Renungkan: Kepentingan membangun iman di atas dasar yang benar tidak melulu merupakan kebutuhan Kristen di zaman dahulu, tetapi juga zaman kini. Setiap Kristen yang sudah mendengar seruan dari pesan Yudas seharusnya juga bersedia menjadi corong estafet bagi sesama.

(0.96) (Yud 1:5) (sh: Awas, banyak penyesat! (Selasa, 11 Desember 2001))
Awas, banyak penyesat!

Di dalam bagian ini, Yudas memberikan peringatan kepada pembacanya agar bersikap kritis dalam menghadapi para penyesat yang ada bersama-sama dengan mereka di dalam satu lingkungan. Yudas membeberkan beberapa contoh pemberontakan yang secara gamblang dan pasti mendatangkan hukuman. Ia mulai dengan sejarah ketidaktaatan bangsa Israel (ayat 5), malaikat yang tidak taat (ayat 6), dan dosa penyimpangan penduduk Sodom dan Gomora (ayat 7). Yudas juga mempertajam tulisannya dengan menyebutkan tingkah laku para penyesat yang cepat menghujat semua yang mulia di surga (ayat 8-9), dan bertindak seperti Kain: sang pembunuh saudara, atau seperti Bileam: si pengajar bangsa Israel untuk berbuat dosa.

Para penyesat ini ibarat gembala palsu yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab kepada orang lain, kecuali bagi dirinya sendiri. Pangkal perbandingan dalam ayat 12b adalah jelas karena awan-awan dan pohon-pohon memang menjanjikan suatu hasil, namun kenyataannya gagal sama sekali.

Sama seperti bangsa Israel, sekalipun telah menerima hak istimewa, mereka tetap dapat jatuh ke dalam malapetaka. Kita juga tidak dapat memandang diri kita sudah aman, oleh sebab itu kita perlu selalu berada di dalam kewaspadaan terhadap hal-hal yang keliru. Untuk mengantisipasi kondisi ini maka kita harus mengingat bahwa demikian juga mereka yang mengacaukan gereja tidak pernah memandang diri mereka sebagai musuh-musuh gereja dan kekristenan, melainkan menganggap diri mereka sebagai pemikir-pemikir yang sudah lebih maju atau suatu golongan yang berada di atas orang Kristen biasa. Kelompok ini sering dikenal sebagai kelompok elite rohani palsu. Kita perlu mewaspadai mereka dengan sungguh-sungguh.

Renungkan: Para penyesat yang sedang melancarkan propaganda ajarannya tidak pernah memasang plang atau spanduk yang bertuliskan bahwa mereka adalah penyesat. Kitalah yang harus selalu memperingatkan diri sendiri dan saudara seiman agar tidak tertipu oleh para penyesat yang berada dekat dengan jemaat. Alih-alih mereka yang mempengaruhi kita, kitalah yang seharusnya mempengaruhi mereka.

(0.86) (Yud 1:1) (ende)

SURAT RASUL SANTU JUDAS

KATA PENGANTAR

Pengarang surat

Penulis memperkenalkan diri sebagai "Judas" abdi Jesus Kristus, dan saudara Jakobus". Untuk menundjukkan kafanatikannja, ia memperkenalkan diri sebagai saudara Jakobus, seorang fanatik pula, tokoh utama dan uskup Jerusalem, pengarang surat katolik jang pertama.

Markus 5:3 menjebut Jakobus dan Judas sebagai saudara Jesus. Entah penulis surat ini dimaksudkan Judas rasul (Kis. Ras. dan+untuk+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A65&tab=notes" ver="ende">1:13), jang djuga bernama Tadeus (Mk. 3:18), tidak pasti. Sardjana-sardjana katolik dimasa ini membedakan kedua Judas itu. Apakah surat ini ditulis oleh Judas ataukah oleh seorang lain jang tak ingin disebut namanja? Pemakaian nama samaran, lazim dalam Kitab Kudus. Masa, bilamana surat ini ditulis, dapat memberi djawaban seperlunja. Djika ditulis mendjelang achir abad pertama, hampir pasti bahwa pengarangnia tidak tjukup hidup semasa dengan Kristus.

Masa penulisan

Dalam ajat dan+untuk+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A65&tab=notes" ver="ende">17 kita batja bahwa para rasul sudah wafat, dan bersama mereka sudah berlalu pula generasi kristen jang pertama. Penulis sambil lalu menjebutkan suatu sekte sesat jang hidup dimasa itu. Karena kurang pasti sekte mana jang dimaksudkan, maka kesimpulan jang dapat diambil ialah bahwa dalam lingkungan umat kristen sendiri sudah timbul keretakan ketjil-ketjilan.

Tafsiran jang tjukup kena ialah bahwa surat ini ditulis antara tahun 70 dan 80. Dugaan ini tjukup pasti, karena memungkinkan bahwa surat ini dapat dikutip oleh penulis surat kedua Petrus, jang ditulis mendjelang achir abad pertama.

Judas, sebagai seorang Galilea, jang pendidikannja tak seberapa tinggi, tentu tak dapat menulis dalam bahasa Junani jang semudah dan selancar itu. Djadi, ia rasa. rasanja mempergunakan seorang djurutulis jang pandai bahasa Junani.

Pembatja dan pada kesempatan mana

Tidak mungkin menentukan umat manakah jang menerima surat itu. Beberapa orang mengira orang Jahudi kristen. Orang Jahudi kristen dengan dasar kejakinannja jang kuat, tak mudah tertipu begitu sadja oleh pengadjar-pengadjar palsu. Orang lain mengira orang kristen jang baru sadja bertobat dari kekafirannja. Orang- orang ini hampir tak dapat dipengaruhi oleh banjak asas dan adjaran Perdjandjian Lama dan tradisi Jahudi. Dimanakah umat jang dimaksudkan itu tinggal? Djuga tidak pasti. Bahaja adjaran sesat datangnja dari beberapa orang kristen jang mempropagandakan perbuatan-perbuatan taksusila. Judas menulis suratnja untuk memberanikan dan meneguhkan iman umat serani dalam menghadapi krisis achlak jang berbahaja ini.

Gajabahasa

Sebagaimana halnja dengan surat pertama dan kedua Petrus, surat Judas ini berbentuk kotbah. Bahwa ia bukan berbentuk surat dalam arti sebenarnja ternjata dari hal bahwa ia tidak dialamatkan kepada golongan umat tertentu. Salam penutup djuga tidak dikemukakan. Menurut djenisnja, surat Judas ini dapat digolongkan kedalam kotbah-kotbah Jahudi jang lazim diwaktu itu.

Adjaran

Sekalipun singkat, namun surat Judas berisikan kebenaran-kebenaran asasi kristen. Allah jang Esa (25), dikemukakan sebagai Bapa (1), mahakuasa lagi mulia (25), dan pembawa keselamatan manusia melalui Kristus (1,25), satu-satunja Tuhan dan Guru (4). Kristus inilah jang dipudja oleh orang kristen (1) dan jang akan menggandjar segala perbuatan jang baik (21). Iman jang benar, sebagaimana telah diwartakan oleh para rasul, (3,17), hendaknja mendjadi asas hidup kristen (20). Apabila orang kristen tekun membina iman ini (3), akan bertumbuhlah hidup rohani mereka dalam Roh Kudus (20). Iman ini tak terpisah dari tjinta akan Tuhan (21) dan tjinta akan sesama t,22). Orang kristen akan luput dari aniaja para pendjahat (4,14) dan memperoleh hidup abadi (21).

Achirnja, dengan terang dinjatakan bahwa ada Malaekat jang baik dan jang djahat .(6,9). Mereka itu takluk kepada Allah, sebagaimana njata dalam hukuman terhadap malaekat-malaekat jang memberontak (6).

(0.85) (Yud 1:9) (ende)

Tjeritera tentang Malaekat Mikael ini dipakai Judas hanja sekedar untuk memperdjelas karangannja.

(0.84) (Yud 1:9) (full: MIKHAEL ... BERTENGKAR DENGAN IBLIS. )

Nas : Yud 1:9

Jikalau penghulu malaikat terbesar menolak untuk mengumpat Iblis namun bersandar pada kuasa Allah, apalagi kita harus menahan diri sebagai manusia untuk tidak mengumpat segala sesuatu, termasuk roh-roh jahat (lih. 2Pet 2:11).

(0.83) (Yud 1:5) (jerusalem: mengetahui semuanya) Seharusnya: mengetahui semuanya sekali untuk selamanya, bdk Yud 1:3. Ini juga berarti: tidak boleh dirubah sedikitpun
(0.83) (Yud 1:4) (full: KASIH KARUNIA ALLAH KITA UNTUK MELAMPIASKAN HAWA NAFSU MEREKA. )

Nas : Yud 1:4

Yudas mengecam beberapa orang yang mengajarkan bahwa keselamatan oleh kasih karunia memberi peluang bagi orang yang mengaku percaya untuk berbuat dosa serius namun tidak dihukum Allah. Mereka mungkin mengajar bahwa Allah dengan cuma-cuma akan mengampuni orang yang terus menerus berbuat dosa seksual, atau bahwa mereka yang saat ini akhlaknya tercemar tetap dijamin hidup kekal jikalau mereka pernah percaya kepada Kristus pada suatu saat di masa lampau (bd. Rom 5:20; 6:1-2). Mereka memberitakan pengampunan dosa tetapi bukan pentingnya hidup kudus.

(0.82) (Yud 1:3) (jerusalem: keselamatan kita) Var: keselamatan kamu


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA