Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 3 dari 3 ayat untuk dalam hatinya AND book:58 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ibr 4:1) (sh: Syarat masuk perhentian kekal (Selasa, 25 Oktober 2005))
Syarat masuk perhentian kekal

Sejarah Israel memberitahukan ada banyak orang yang tidak boleh masuk Tanah Perjanjian. Mereka gagal karena tidak percaya kepada Allah yang telah terbukti mencurahkan kasih karunia-Nya. Kekerasan hati mereka yang terus-menerus menolak Tuhan menyebabkan mereka binasa di padang gurun.

Penulis Ibrani mengingatkan para pembacanya yang sedang dicobai imannya untuk meninggalkan Tuhan, agar mereka tetap bertahan supaya jangan akhirnya ditolak oleh Tuhan. Tanah Perjanjian bukanlah perhentian terakhir bagi umat Tuhan (ayat dalam+hatinya+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">8). Penulis Ibrani memakainya sebagai lambang bagi perhentian kekal bagi semua umat manusia. Menurut penulis Ibrani, yang paling penting adalah berhasil masuk dalam perhentian kekal yang disediakan Allah bagi umat-Nya setelah menjalani hidup dalam dunia ini (ayat dalam+hatinya+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">9-11). Menurutnya, hari ketujuh sesudah rangkaian hari Allah menciptakan dunia menekankan hal tersebut (ayat dalam+hatinya+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">4). Dunia yang diciptakan selama enam hari melambangkan kehidupan di dalam dunia yang sementara ini. Oleh karenanya, hidup di dunia milik Allah ini harus dilakukan dengan iman dan ketaatan kepada-Nya. Ketidaktaatan akan rencana Tuhan akan membawa umat-Nya kepada kebinasaan yang lebih mengerikan dibandingkan kegagalan masuk Tanah Perjanjian.

Firman Allah tidak saja berisi undangan yang lembut, tetapi juga bisa menjadi senjata yang mematikan (ayat dalam+hatinya+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">12-13). Karena itu, penulis Ibrani mendesak pembacanya untuk berespons benar terhadap undangan Injil dari Roh Allah (ayat dalam+hatinya+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">7). Ini berarti setiap orang, termasuk mereka yang mengaku diri Kristen perlu memeriksa adanya kesejatian respons terhadap Injil. Kita perlu menyadari bahwa menunda-nunda keputusan untuk mengikut Yesus, atau mengurangi ketaatan kepada Yesus bisa berarti menutup kesempatan untuk beroleh hidup dari Dia.

Camkan: Orang yang menegarkan hatinya untuk menolak Kristus membuktikan dirinya memang bukan orang pilihan!

(1.00) (Ibr 12:12) (sh: Hidup Kristen bagi dirinya dan komunitasnya (Selasa, 9 Mei 2000))
Hidup Kristen bagi dirinya dan komunitasnya

Hidup sebagai umat Allah secara individu adalah hidup yang penuh vitalitas, bukan hidup dengan tangan dan lutut yang tidak berfungsi (12). Ini menggambarkan kelumpuhan rohani. Individu Kristen harus segera berbenah dan bertindak. Kesatuan jemaat Kristus harus senantiasa diutamakan. Sebagai jemaat yang utuh, mereka harus saling menolong. Yang kuat menolong yang lemah sehingga bersama-sama bersiap untuk hidup sebagai umat Allah menurut firman Tuhan. Dengan bertindak demikian, jemaat dapat bersaksi tentang keharmonisan dan kekudusan yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa kekudusan tidak akan ada keharmonisan di antara umat Tuhan, sebab orang yang kudus selalu berusaha hidup damai dengan orang lain. Jika dikatakan tanpa kekudusan tidak dapat melihat Allah, artinya jika tidak ada keharmonisan dalam umat Allah, maka mereka tidak akan mungkin melihat Allah.

Demonstrasi keharmonisan umat Allah dapat diperlihatkan dengan sangat efektif bukan melalui tidak adanya perbedaan ataupun perselisihan pendapat, namun melalui: pertama hidup yang saling menjaga satu dengan yang lain, sehingga tidak ada seorang pun yang akan undur dari perlombaan dan menolak 'hadiah' yang sudah tersedia baginya. Kedua saling menjaga agar tidak timbul akar kepahitan yaitu seseorang yang setelah mendengarkan firman Tuhan lalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa dirinya akan selamat. Namun kemudian berjalan di dalam kebebalan hatinya. Orang yang demikian membawa pengaruh destruktif kepada komunitas Kristen secara keseluruhan.

Tokoh Esau diketengahkan untuk mempertegas 2 buah peringatan. Yaitu bahwa ketidaktaatan (percabulan) seseorang dapat memberikan efek negatif kepada sebuah komunitas dimana ia tinggal. Esau mengambil 2 orang istri dari bangsa kafir. Tindakannya menimbulkan kepedihan kepada komunitasnya (Kej. 26:34-35; 27:46). Lalu tindakan menolak atau membuang berkat yang sudah menjadi miliknya sebagai ganti pemuasan nafsunya, menyebabkan ia kehilangan berkat itu untuk selama-lamanya.

Renungkan: Dosa yang Anda lakukan setelah percaya kepada Kristus tidak hanya mempunyai dampak negatif bagi Anda sendiri, namun juga bagi komunitas Ilahi dimana Anda menjadi bagiannya. Karena itu perhatikanlah bagaimana Anda hidup.

(0.79) (Ibr 3:7) (sh: Ketegaran hati yang membinasakan (Jumat, 22 Juli 2005))
Ketegaran hati yang membinasakan

Apa yang akan terjadi pada seorang anak yang bebal bila tidak ada yang menghajar dan mendidiknya secara benar? Anak seperti itu akan bertumbuh menjadi seorang dewasa yang berperangai keras kepala dan tidak tunduk pada otoritas. Ia hanya akan menjadi pengacau masyarakat.

Perilaku umat-Nya, bangsa Israel terhadap Allah pada masa lampau bagaikan seorang anak yang bebal. Mereka telah melihat dan mengalami kuasa Allah, namun tetap menolak percaya kepada-Nya. Kutipan Mazmur 95:7-11 di nas ini dan perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menunjukkan ketegaran hati mereka (ayat dalam+hatinya+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">7-11). Sikap inilah yang membuat Allah murka kepada mereka serta tidak mengizinkan mereka masuk ke Tanah Perjanjian untuk menikmati semua janji dan kemurahan-Nya.

Cara penulis Surat Ibrani mengutip Perjanjian Lama menunjukkan bahwa suratnya itu ditujukan kepada para pembaca Yahudi (ayat 16-19). Tujuannya menjadikan ketegaran hati Israel yang menuai murka Allah ini sebagai contoh agar para pembaca suratnya jangan ikut menegarkan hati. Ketegaran hati berasal dari hati yang jahat dan yang menolak percaya pada Yesus. Ketegaran hati ini dapat membuat seseorang menjadi murtad (ayat 12). Penulis tidak menginginkan akibat ini terjadi pada para pembaca suratnya karena mereka telah menjadi milik Yesus (ayat 14-15).

Tidak sedikit orang yang mengaku Kristen, namun tidak memercayai Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat meskipun ia telah mengalami kuasa, kemurahan, dan kasih Allah. Orang seperti ini menganggap percaya kepada Yesus karena iman dan akan menerima hidup kekal sebagai akibatnya merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Orang seperti ini akan sangat mudah berpaling dari Tuhan Yesus kepada hal-hal dunia yang menawan hatinya.

Camkan: Yesus Kristus tanpa pamrih telah memberi diri-Nya untuk keselamatan kita. Iman asal-asalan kita kepada-Nya adalah sikap menghina Dia.



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA