Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 20 ayat untuk dahan pohon AND book:[1 TO 39] AND book:19 (0.004 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 37:35) (ende: pohon aras)

lambang untuk orang sombong, djahat.

(0.97) (Mzm 29:9) (bis: menggoncangkan pohon-pohon berangan)

menggoncangkan pohon-pohon berangan: kemungkinan besar itu artinya. Menurut naskah Ibrani: membuat rusa beranak.

(0.92) (Mzm 80:11) (jerusalem: ke laut) Ialah ke laut Tengah, bdk Maz 72:8+.
(0.89) (Mzm 80:10) (ende)

(0.89) (Mzm 104:16) (jerusalem: pohon-pohon TUHAN) Bdk Maz 89:11+
(0.82) (Mzm 29:5) (ende: pokok2 Aras)

Rupanja disini bukan bahasa kiasan jang berarti orang2 sombong. Pohon Aras dianggap sebagai pohon jang lebih kuat dan besar.

(0.75) (Mzm 37:35) (jerusalem: pohon aras Libanon) Pohon itu melambangkan dan orang sombong dan fasik, bdk Maz 29:5+. Seluruh ayat ini dalam naskah Ibrani agak rusak dan diterjemahkan sesuai dengan terjemahan Yunani.
(0.75) (Mzm 29:5) (jerusalem: pohon aras) Pohon ini, terutama di pegunungan Libanon, dianggap pohon yang paling besar dan kuat. Kadang-kadang kata itupun berupa bahasa kiasan yang berarti: orang sombong, fasik, Yes 2:13; 10:18,33; 32:19; Yer 21:14; 46:23; Yeh 20:47; Zak 11:2. Mengenai pohon aras di pegunungan Libanon bdk Maz 92:13; 104:16
(0.70) (Mzm 128:3) (jerusalem: di dalam rumahmu) Yang dimaksud ialah halaman atau pekarangan rumah yang berpagar (tembok). Di situ kerap kali ditanam pokok anggur
(0.65) (Mzm 120:4) (ende: anak-panah....bara berpidjar)

Rupanja alat pengepungan ini disini adalah bahasa kiasan jang maknanja: fitnah dsb. Kedjahatan musuh dibalas dengan jang sama.

(0.65) (Mzm 52:8) (jerusalem: zaitun yang menghijau) Perbandingan ini cukup lazim, Maz 1:3; 37:35; 92:13; Yer 11:16; Ayu 29:19; Yeh 31; Zak 4:11. Di pelataran bait Allah memang ditanam pohon zaitun.
(0.58) (Mzm 56:1) (jerusalem: Kepercayaan kepada Allah dalam kesusahan) Ini nyanyian ratapan dan kepercayaan, Maz 56:4-5,11-12, yang menceritakan kesusahan yang dialami dari pihak musuh, Maz 56:2-3,6-7, dan meminta supaya Tuhan melenyapkan musuh itu, Maz 56:8-10; bdk Maz 5:11+. Lalu menyusullah doa syukur, Maz 56:12-13, yang barangkali kemudian ditambahkan untuk keperluan ibadat umat.
(0.55) (Mzm 52:1) (sh: Meneladani kebingungan Daud (Kamis, 23 Agustus 2001))
Meneladani kebingungan Daud

Daud sedang dalam keadaan yang sangat genting (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2 bdk. 1Sam. 22:9-10). Tindakan Doeg berpotensi untuk menghancurkan masa depan serta membahayakan keselamatan jiwa Daud. Namun ia tidak mengeluh. Sebaliknya ia justru bingung melihat Doeg yang bangga dengan kejahatannya terhadap orang yang dikasihi Allah (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3-6) sebab tindakannya itu akan mendatangkan cemoohan serta kehancuran bagi diri Doeg (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7-9).

Apa yang dapat dipelajari dari kebingungan Daud? Kebingungan Daud mendemonstrasikan keyakinannya yang tidak tergoyahkan dalam segala situasi tentang siapa dirinya dihadapan Allah dan siapa Allah bagi dirinya (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3). Karena itu ia mampu untuk selalu berorientasi pada masa yang akan datang dimana Allah akan merobohkan ... Ia akan merebut ... (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7). Kebingungan Daud juga memperlihatkan bahwa ia memahami realita kehidupan yaitu meskipun ia adalah seseorang yang dikasihi dan diurapi oleh Allah, ia tidak terbebas dari berbagai masalah maupun persoalan hidup.

Ia juga dengan yakin mengidentifikasikan dirinya sebagai pohon zaitun yang menghijau (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">10). Ini sangat mengagumkan. Pohon zaitun adalah pohon yang memerlukan waktu yang lama untuk bertumbuh. Pohon ini melambangkan keindahan, kekuatan, kedamaian, kelimpahan, bahkan berkat ilahi. Pengidentifikasiannya memperlihatkan kerohanian Daud yang dewasa dan kepribadiannya yang matang. Ia yakin tidak ada kekuatan apa pun yang akan mengubah rencana Allah bagi dirinya (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">10) namun ia tidak mengharapkan jalan pintas sebaliknya ia siap berjuang dan bekerja keras untuk merealisasikan rencana Allah bagi dirinya. Keyakinan yang luar biasa inilah yang mendorong Daud untuk bersyukur dan bersaksi akan kesetiaan dan kemuliaan Tuhan senantiasa tanpa tergantung pada situasi maupun keadaan (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">11).

Renungkan: Tekanan dan ancaman yang dialami oleh Daud mungkin sudah atau suatu saat akan kita alami. Namun hendaknya kita dapat bingung seperti Daud sebab bukankah kita adalah orang-orang yang dikasihi Allah, karena Ia sudah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk kita. Tak ada satu kekuatan pun yang dapat menghancurkan kita atau rencana Allah bagi hidup kita, maka bersiaplah senantiasa dan berjuang bagi perealisasian rencana-Nya dalam kehidupan kita.

(0.50) (Mzm 104:1) (sh: Menikmati alam, memuji Allah (Jumat, 19 April 2002))
Menikmati alam, memuji Allah

Bersama Mazmur 103, mazmur ini memuji Allah karena perbuatan- perbuatan-Nya. Mazmur 103 mengagungkan kasih dan kemurahan Allah yang membuat manusia beroleh perkenanan-Nya (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">4,8,11,13,17). Mazmur 104 mengagungkan perbuatan-perbuatan Allah yang menyebabkan segenap alam berjalan teratur menuruti ekosistem yang rumit, namun serasi. Dengan demikian, kedua mazmur ini mengingatkan bahwa karya penyelamatan Allah tidak boleh diceraikan dari karya penciptaan Allah dalam alam semesta. Bahkan karya penyelamatan Allah untuk umat-Nya harus dilihat dalam rangka Allah ingin memakai umat-Nya untuk memelihara keutuhan segenap ciptaan-Nya.

Kata kunci dalam mazmur ini adalah “perbuatan”/ ”membuat” (ayat 4,13,24ab,31). Apabila kita mengikuti gerak pemazmur menjelajahi perbuatan-perbuatan Allah dalam alam ini, kita mendapatkan kesan sekilas bahwa mazmur ini tidak beraturan. Perhatian pemazmur seolah melompat-lompat dari langit (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2-4) ke bumi (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">5-6), ke air (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7-10), ke binatang liar (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">11), ke burung-burung (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">12), ke bumi kembali (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">13), ke tanaman (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">14-15), ke pohon-pohon (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">16), ke burung-burung (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">17), ke binatang liar (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">18), ke benda-benda langit (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">19-20a), ke binatang liar (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">20b-22), ke manusia kembali (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">23). Bandingkan gerak tak menentu ini dengan ketika Anda memandang hamparan pemandangan indah atau ketika seorang anak pada hari ulang tahunnya menerima setumpuk hadiah. Bukan lompatan perhatian tak menentu, tetapi tarian perhatian karena luapan kekaguman luar biasa.

Semua keindahan dan kemegahan dalam alam adalah lambang dari keagungan diri Allah. Keteraturan alam adalah ungkapan dari kuasa dan kebaikan Allah. Bila bait Allah adalah buatan tangan manusia untuk melukiskan kehadiran Allah, seluruh alam semesta ini adalah buatan tangan Allah sendiri yang menjadi bait kudus bagi-Nya. Pemahaman ini menghasilkan keyakinan iman yang berbeda radikal dari kepercayaan lain. Di tangan para ilah, bumi terguncang (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">82:5); tetapi di tangan Allah seluruh alam semesta dari tubir terdalam sampai langit tertinggi terpelihara teguh.

Renungkan: Bagi orang Kristen, kepekaan akan tanggung jawab ekologis dimulai dari mensyukuri setiap kebaikan dan keindahan Tuhan dalam alam semesta.

(0.50) (Mzm 52:1) (sh: Bukan sikap terpuji. (Senin, 02 Maret 1998))
Bukan sikap terpuji.

Harta, tahta dan kuasa sejak dahulu diimpikan banyak orang. Sekalipun harus diperoleh dengan cara yang tidak wajar! Ini bukanlah sikap yang patut dibanggakan. Ahimelekh menjadi korban ambisi pribadi Doeg untuk menjatuhkan Daud (">1Sam. 22:9-10). Meskipun demikian Daud yakin bahwa dirinya akan seperti pohon Zaitun yang menghijau (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">22:10" context="true">10). Daud meyakini bahwa peristiwa demi peristiwa yang dialaminya tidak membuat putus asa melainkan memberi hikmat dan membentuk kehidupan imannya untuk bersyukur dan menyatakan kemasyhuran Allah.

Mengkhianati diri sendiri. Orang yang berkhianat, sebenarnya bukan sedang mengkhianati orang lain, tetapi dirinya sendiri. Dunia yang kita diami ini tidak begitu saja dapat dipermainkan oleh orang-orang yang punya kuasa. Dunia ini dunia kepunyaan Allah, yang di dalamnya berlaku hukum moral Allah. Barangsiapa berbuat jahat terhadap orang lain akan mengalami balasan Allah yang setimpal.

Renungkan: Bila Anda mengalami kesulitan dari orang yang tidak sungguh mengasihi Allah, janganlah gentar apalagi terpancing untuk menghakimi dan membalas dendam. Bukankah penghakiman Allah lebih adil dan lebih tepat?

Doa: Ajar kami untuk hidup taat dalam hukum moral Allah.

(0.49) (Mzm 80:1) (sh: Tuhan sumber pertolongan (Kamis, 28 April 2005))
Tuhan sumber pertolongan


Kehancuran tidak menggoda peMazmur untuk memalingkan wajah dari Allah dan mencari sumber pertolongan yang lain. Belajar dari sejarah Israel, peMazmur mempergunakan metafora tentang Allah untuk melukiskan kepastian jaminan penyertaan-Nya.

Mazmur ini bisa dibagi tiga bagian, masing-masing ditutup dengan permohonan yang sama, "pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat" (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4,8,20). Pada bagian pertama, peMazmur menyatakan permohonannya karena Allah adalah Gembala sekaligus Raja yang bertakhta di atas Kerubim. Ia berdaulat penuh atas hidup mereka. Tidak ada sumber pertolongan selain Allah. Pada bagian kedua, peMazmur meyakini bahwa oleh murka Tuhanlah mereka mengalami semua penderitaan ini (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">5-7). Oleh karena itu hanya pengampunan Tuhanlah yang dapat melepaskan mereka dari kesusahan ini.

Pada bagian ketiga, peMazmur menggunakan ilustrasi pohon anggur untuk menggambarkan bagaimana Tuhan telah melepaskan Israel dari perbudakan Mesir dan membawa serta menanamkan mereka di tanah perjanjian supaya mereka subur berkembang (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">9-12). Akan tetapi, Tuhan jualah yang melanda mereka dan menyerahkan mereka ke tangan musuh sehingga kebun anggur Tuhan dilanda, dirusak, dan dibakar (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">13-17). Oleh karena itu, peMazmur meminta supaya Tuhan mengindahkan milik-Nya sendiri (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">15-16), supaya mereka dapat menyatakan kesetiaan lagi kepada-Nya (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">18-19).

Gereja Tuhan tidak sekalipun boleh meragukan kesetiaan dan kasih Tuhan. Walaupun nampaknya saat ini Tuhan berdiam diri dan mengizinkan penderitaan menimpa kita, Dia tetap gembala umat-Nya masa kini. Dia tetap Raja yang bertakhta di atas kemuliaan dan Dia tetap pengusaha kebun anggur yang peduli akan milik-Nya.

Renungkan: Gembala yang baik telah menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Tak mungkin kini Ia membiarkan kita binasa. Berharap dan nantikan pertolongan-Nya!

(0.49) (Mzm 89:1) (sh: Kasih Allah vs realitas buruk? (Minggu, 2 Oktober 2005))
Kasih Allah vs realitas buruk?

"Manusia berubah," demikian ucapan yang sering kita dengar tentang mengapa seseorang tidak seperti yang dikenal sebelumnya. Manusia bisa berubah bukan saja dalam tindak tanduknya, tetapi juga dalam pandangan dan pemahamannya tentang sesuatu. Hal yang sama pun dapat terjadi pada orang beriman. Mazmur ini unik karena berisi pujian, keluhan, permohonan, ratapan pemazmur, juga ucapan ilahi, dan doxology. Beragamnya isi mazmur ini, menunjukkan sedang terjadinya proses pengkajian ulang pemahaman pemazmur tentang hidup dan Allah.

Segala sesuatu memerlukan dasar kokoh. Pohon perlu akar, bangunan perlu fondasi, manusia dan umat Tuhan pun perlu prinsip teguh dalam menjalani proses perubahan kondisi dan pemahaman. Dalam bagian ini, beberapa hal dasar dihayati secara mendalam oleh pemazmur. Ia menyatakan komitmennya untuk mewariskan kesadaran tentang kasih setia Allah kepada generasi berikutnya, dengan jalan memaparkan perbuatan dan sifat Allah (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Semua kesaksian, pengajaran, dan pujian tentang Tuhan bersumber pada ucapan Allah sendiri yang mencakup sifat-Nya (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-3,15-16), kemurahan-Nya (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4), kedudukan-Nya terhadap alam semesta (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">6-7), dan semua makhluk (ayat 12-3). Bahkan kedaulatan-Nya terhadap kekuatan-kekuatan yang acap kali mengancam kesejahteraan umat-Nya (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">10-11). Ibarat musik, pujian pemazmur ini selang-seling antara kekaguman lembut (pianissimo) sampai kepastian menggelora (forte).

Baik sebagai individu maupun umat, kita perlu bertumbuh apalagi di tengah kehidupan yang cepat berubah dan banyak kemungkinan ini. Pertumbuhan adalah proses penuh risiko. Salah satu bagian penting dalam pertumbuhan adalah pendalaman hal-hal hakiki tentang Allah dan arti Dia bagi hidup serta dunia ini. Bertumbuhlah dalam Kristus maka kita pasti akan bertumbuh ke arah Dia.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.49) (Mzm 92:1) (sh: Orang fasik mendapatkan laknat, orang benar mendapatkan berkat (Sabtu, 22 Desember 2001))
Orang fasik mendapatkan laknat, orang benar mendapatkan berkat

Sama halnya dengan pengalaman penulis Mazmur 73, kita seringkali menjumpai bahwa di dunia ini ada begitu banyak orang benar yang menghadapi hal-hal yang kurang menyenangkan, bahkan menyakitkan. Ini membuat kita bertanya-tanya, "Mengapa demikian?"

Mazmur hari ini memberikan jawaban atas pertanyaan dan fakta tersebut melalui sebuah kidung yang dirancang khusus untuk dibacakan pada hari Sabat. Pemazmur memulai nyanyiannya dengan ucapan syukur (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2-4) karena karya Allah yang penuh kasih, baik di dalam penciptaan maupun pemeliharaan-Nya. Namun, ciptaan dan karya Allah yang sedemikian agung tidak mungkin terselami oleh orang-orang yang mengandalkan kepandaian manusia (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7).

Seperti apakah maksud Allah sebenarnya? Ternyata Allah memiliki rencana yang dahsyat. Ia akan menghancurkan orang fasik pada akhirnya, meskipun mereka diizinkan untuk unjuk gigi sementara. Bagaimanapun, Tuhan akan menghukum pelaku kejahatan. Sebaliknya, orang benar yang kelihatannya justru menjadi pihak yang kalah, akan dimuliakan kembali. Bahkan pada akhirnya orang benar akan diberkati dengan limpah, tepat dengan gambaran "kurma" yang selalu berbuah lebat dan "aras Libanon" yang merupakan simbol keperkasaan dan kemuliaan. Ini mengingatkan kita pada Mazmur 1, orang benar tumbuh bagai pohon yang selalu berbuah di tepi aliran air.

Mazmur ini ditutup dengan sebuah tekad kemenangan. Orang-orang benar akan dipelihara oleh Tuhan, dan mereka yang sudah teruji imannya dapat memberikan kesaksian bahwa Allah yang setia tetap berdaulat selamanya (ayat 15-16). Mereka dapat beristirahat di dalam Dia. Ini juga satu keyakinan bahwa orang-orang benar akan menikmati hari Sabat kekal di surga, diam dalam kasih dan keadilan Allah yang abadi.

Renungkan: Anda tak perlu merasa iri pada orang-orang fasik yang kelihatannya menikmati kemakmuran. sebab pada akhirnya Tuhan akan mengadakan perhitungan dengan mereka. Jika pada saat- saat ini Anda sendiri mengalami kesusahan, nantikanlah waktu Tuhan dan percayalah pada janji penyertaan-Nya!

(0.47) (Mzm 37:26) (sh: Jaminan teguh di dalam Tuhan (Selasa, 7 Agustus 2001))
Jaminan teguh di dalam Tuhan

Manusia membutuhkan rasa aman, baik untuk masa sekarang maupun masa depannya, baik di dunia ini maupun di balik kematiannya. Berbagai upaya dilakukannya untuk mendapatkan rasa aman ini, tidak terkecuali untuk motivasinya beragama. Tetapi apakah yang dapat menjadi jaminan yang pasti dan tidak berubah bagi kita untuk mendapatkannya? Terlebih lagi bagi kita yang berupaya untuk hidup dengan benar, tulus, dan jujur, di tengah dunia yang fasik ini, dimana justru orang-orang fasiklah yang nampaknya dapat bertumbuh dengan subur? Daud dalam Mazmur ini mengungkapkan rahasia masa depan orang benar, yang hidup dengan jujur, tulus, dan menyukai damai.

Rahasia jaminan yang teguh ini hanya ditemukan dalam relasi orang benar dengan Tuhan. Relasi ini dapat terpelihara melalui menjauhi kejahatan dan melakukan yang baik (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">27), serta menantikan Tuhan dan mengikuti jalan-Nya (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">34). Alasan dari langkah- langkah tersebut adalah karena Tuhan itu mencintai keadilan hukum dan tidak meninggalkan orang yang dikasihi-Nya (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">28). Dialah yang menjadi tempat perlindungan orang benar pada waktu kesesakan. Ia tidak akan menyerahkan dan membiarkan orang benar yang mengucapkan hikmat, mengatakan keadilan hukum dan memiliki Taurat di dalam hatinya, ke dalam tangan orang fasik, ataupun membiarkannya goyah dan dipersalahkan (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">30-33). Dialah yang menyelamatkan, menolong, dan meluputkan orang benar dari tangan orang fasik (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">39, 40). Jaminan ini berlaku senantiasa dan selama-lamanya, melintasi hidup dan menembus kematian (ayat 27, 28, 37). Jaminan seperti ini bukanlah milik orang fasik, yang tidak menemukan persekutuan dengan Tuhan. Walaupun mereka nampak bertumbuh mekar seperti pohon aras yang gagah dan sombong, namun akan dibinasakan dan dilenyapkan Tuhan bersama masa depan dan anak cucu mereka (ayat dahan+pohon+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">28, 34, 38). Betapa tragisnya masa depan yang tiada pengharapan karena kesudahannya adalah kebinasaan.

Renungkan: Apakah Anda menyadari bahwa relasi dengan Tuhan yang terwujud dalam sikap menjauhi kejahatan, melakukan yang baik, menantikan dan mengikuti jalan-Nya, merupakan sesuatu yang sangat penting, bahkan terlebih penting dari semua upaya Anda yang lain?



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA