(1.0007798780488) | (1Kor 15:48) |
(ende) Tubuh manusia sesudah bangkitnja akan menjerupai tubuh Kristus. |
(0.92546990853659) | (1Kor 11:29) | (jerusalem: makan dan minum) Sejumlah naskah menambah: dengan cara yang tidak layak |
(0.88781493902439) | (1Kor 15:44) | (jerusalem: tubuh alamiah) Harafiah: tubuh berjiwa, artinya: sebuah makhluk yang hanya mempunyai hidup alamiah saja sehingga kena kerapuhan dan kefanaan. |
(0.85481884146341) | (1Kor 6:18) |
(ende: Djadi diluar tubuh) Tentu sadja lain-lain dosa dilakukan dengan memakai anggota-anggota tubuh djuga, tetapi Paulus hanja mau menekankan, bahwa dosa tjabul lebih langsung dan dalam-dalam memperkosa seluruh tubuh. |
(0.85481884146341) | (1Kor 15:44) |
(ende: Tubuh kodrati) dan "djiwa kodrati". Maksudnja tubuh jang dihidupi djiwa kodrati sadja dan takluk kepada hukum alami. |
(0.83723881097561) | (1Kor 6:2) |
(ende: Mengadili dunia) sebagai anggota tubuh Kristus turut mengambil bagian dalam kekuasaan Kristus. |
(0.83723881097561) | (1Kor 15:50) |
(ende: Daging dan darah) tubuh djasmani dengan segala kelemahan dan kebutuhan kodrati dan terikat pada hukum alam. |
(0.82191884146341) | (1Kor 15:35) |
(sh: Kebangkitan tubuh rohani (Jumat, 3 Oktober 2003)) Kebangkitan tubuh rohaniKebangkitan tubuh rohani. Masih ada orang yang belum memahami tentang arti kebangkitan orang mati. Persoalannya, apa substansi tubuh kebangkitan itu. Andai saja orang mati tenggelam di laut, jatuh dari pesawat terbang, atau terbakar api, bukankah tubuh mereka akan rusak, tak berbentuk bahkan terpecah-pecah? Akankah tubuh mereka dibangkitkan tidak sempurna? Mengerikan! Tetapi 'bodoh' orang yang berandai-andai demikian. Untuk menjawab kebingungan jemaat tentang kebangkitan, Paulus menjelaskan bahwa kebangkitan orang mati yang adalah kebangkitan tubuh rohaniah dari kematian tubuh alamiah, harus dipandang dari dua sudut yang berbeda. Pertama, Paulus menjelaskan dengan perumpamaan. Kebangkitan tubuh rohaniah diibaratkan seumpama menabur biji, tetapi yang tumbuh adalah tubuh tanaman. Tubuh duniawi, tubuh sorgawi, matahari, bulan, bintang-bintang mempunyai kemuliaan masing-masing yang berbeda. Daging manusia lain dari daging binatang. Kebangkitan orang mati ditabur dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan; ditabur dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditabur dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan; yang ditabur tubuh alamiah, yang dibangkitkan tubuh rohaniah (ayat 35-44). Kedua, Paulus menggunakan analogi. Tubuh alamiah analog dengan Adam pertama yang berasal dari debu tanah, bersifat jasmaniah, menjadi makhluk hidup. Tubuh rohaniah analog dengan Adam terakhir yang berasal dari sorga: bersifat rohaniah, menjadi roh yang menghidupkan. Kita telah memakai rupa dari yang alamiah, kita juga akan memakai rupa dari yang sorgawi, yaitu tubuh rohaniah (ayat 45-49). Memahami bahwa yang akan binasa, daging dan darah tidak mendapat bagian dalam yang tidak akan binasa yaitu Kerajaan Allah (ayat binasakan+tubuh+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">50), seyogyanya kita menjadi manusia baru di dalam Kristus Yesus. Renungkan: Tak perlu takut karena meski tubuh alamiah akan mati, tetapi tubuh sorgawi akan dibangkitkan bersama Kristus. |
(0.81250509146341) | (1Kor 2:14) | (jerusalem: manusia duniawi) Harafiah: manusia yang (hanya) berjiwa (dan tidak ber-Roh). artinya manusia yang hanya mempunyai daya-daya manusiawi saja. Bdk "tubuh alamiah" (harafiah: tubuh yang (hanya) berjiwa), 1Ko 15:44. |
(0.81061280487805) | (1Kor 11:30) | (jerusalem) Karena kurang hormat terhadap "tubuh dan darah Tuhan" orang-orang Korintus tertimpa penyakit dan bahkan kematian. |
(0.79262832317073) | (1Kor 15:35) |
(sh: Tubuh kemuliaan. (Rabu, 29 Oktober 1997)) Tubuh kemuliaan.Tubuh kemuliaan. Belajar dari alam. Benar sekali Allah berbicara dalam dua kitab: kitab pertama ialah alam, kitab kedua ialah Alkitab. Bila disimak dengan teliti dan hati-hati, nyata bahwa keduanya saling mendukung dan melengkapi. Dari alam kita belajar bahwa kematian bukanlah akhir tetapi awal dari kehidupan baru. Dari alam kita belajar bahwa hal yang sama memiliki tingkat kemuliaan yang berbeda. Demikian juga halnya dengan kebangkitan tubuh kita kelak. Karena kita mati di dalam Kristus, maka kita akan bangkit oleh kemuliaan-Nya. Karena Kristus telah lebih dulu bangkit, maka Ia yang akan membangkitkan semua orang beriman dari kematian. Tentu saja tidak lagi dalam tubuh yang akan binasa, tetapi dalam tubuh rohani yang mulia karunia-Nya. Doa: Segarkanlah aku dalam tubuh yang fana ini oleh kuasa hidup kekal dalam kebangkitan-Mu, o Tuhan. |
(0.79223317073171) | (1Kor 12:12) |
(sh: Keragaman dalam satu tubuh (Selasa, 23 September 2003)) Keragaman dalam satu tubuhKeragaman dalam satu tubuh. "Bhineka Tunggal Ika." Semboyan ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari beragam agama, bahasa dan suku bangsa. Namun, keberagaman itu tidak berarti menutup kemungkinan untuk bekerja bersama-sama. Paulus memakai keragaman ini melalui kesatuan tubuh dengan banyak anggota, untuk menggambarkan kesatuan gereja Kristus. Diakui bahwa tubuh kita terdiri dari bagian-bagian yang unik, khas, berbeda bentuk dan fungsinya (ayat 18). Peranan dan fungsi masing-masing anggota tubuh itu baru bisa dirasakan apabila ditempatkan dalam kesatuan tubuh. Di luar kesatuan itu masing- masing anggota tidak bisa berfungsi dan berperan sebagaimana mereka dibentuk. Kesatuan tubuh itu sedemikian solidnya sampai- sampai ketika gigi kita yang berlubang terasa nyeri maka kepala kita juga ikut pusing dan, pada akhirnya, seluruh anggota tubuh terganggu aktivitasnya (ayat 26) Kiasan ini sebenarnya merupakan adaptasi Paulus dari kuil Asklepius di Korintus. Dalam kuil tersebut terdapat banyak sekali anggota- anggota tubuh -- secara terpisah. Paulus ingin menekankan kepada jemaat tentang kesatuan tubuh Kristus. Jemaat Kristen di Korintus adalah gambaran tentang keadaan tubuh Kristus yang sebenarnya. Melalui penjelasan tersebut Paulus mengarahkan bagaimana jemaat Tuhan seharusnya hidup. Ada orang-orang yang diberikan fungsi khusus dalam rangka kesatuan jemaat. Tetapi tidak dapat dikatakan bahwa karunia yang satu lebih bernilai dibandingkan karunia lainnya, meskipun satu sama lainnya berbeda. Tetapi, Paulus mengingatkan bahwa mereka bisa berfungsi sebagai tubuh Kristus hanya bila mereka menyadari kebergantungan dan kesatuan dengan bagian tubuh lainnya. Renungkan: Manfaatkanlah karunia-karunia khusus yang dianugerahkan oleh Kristus dalam kerjasama yang baik karena Dia yang kita layani. |
(0.78398673780488) | (1Kor 6:13) |
(ende: Tubuh bukan untuk pertjabulan) Segolongan filsuf Junani tertentu menjamakan napsu sjahwat dengan napsu makan, sampai menjimpulkan: tak ada pemuasan napsu sjahwat jang "nadjis", jaitu merupakan dosa. |
(0.78398673780488) | (1Kor 11:11) |
(ende) Maksud kedua ajat ini, ialah: dilapangan rohani-ataskodrati, sebagai anggota tubuh Kristus, prija dan wanita sama deradjat dan martabatnja, sama bergantung seorang dari seorang dan saling membutuhkan. |
(0.78398673780488) | (1Kor 15:39) |
(ende) Dalam ketiga ajat ini kita bukan sadja diingatkan akan kemahakuasaan Allah, melainkan djuga mendapat kesan, bahwa dalam kehidupan abadi bukan semua manusia sama bentuk tubuh dan kemuliaannja. |
(0.77485006097561) | (1Kor 12:12) |
(full: DEMIKIAN PULA KRISTUS.
) Nas : 1Kor 12:12 Lihat cat. --> 1Kor 12:1 [atau ref. 1Kor 12:1] tentang karunia rohani dan tubuh Kristus. |
(0.7736687195122) | (1Kor 12:12) | (jerusalem) Meskipun menggunakan perbandingan yang lazim dalam dunia yang berkebudayaan Yunani-Romawi antara sebuah masyarakat dengan tubuh yang terdiri atas berbagai anggota, namun Paulus tidak mengambil gagasannya tentang Tubuh Kristus dari perbandingan itu. Gagasan ini sebenarnya berasal dari pengalaman Paulus sendiri waktu mulai percaya, bdk Kis 9:4 dst; Gal 1:15 dst, ialah dari kepercayaan kepada Yesus yang dibangkitkan dengan tubuhNya yang dihidupkan oleh Roh Kudus, Rom 1:4+, sebagai yang pertama dari dunia baru, 1Ko 15:23; orang Kristen bahkan dalam tubuhnya, Rom 8:11+, dipersatukan dengan tubuh Yesus itu melalui upacara baptisan, 1Ko 12:13; bdk Rom 6:4+, dan Ekaristi, 1Ko 10:16 dst. Dengan jalan itu orang Kristen menjadi "anggota" tubuh Yesus yang bangkit itu, 1Ko 6:15, dan bersama denganNya menjadi "Tubuh Kristus" yang kita menyebutkannya sebagai "Tubuh Mistik", 1Ko 12:27; bdk Rom 12:4 dst. Pikiran yang sangat realistis ini mulai tampil dalam 1 Korintus, kemudian dalam "surat-surat dari penjara" (Efesus, Kolose) diperkembangkan lebih jauh. Memanglah perdamaian manusia yang menjadi anggota tubuh Kristus, Efe 5:30, selalu dikerjakan melalui tubuh Kristus yang disalibkan "menurut daging" tetapi dihidupkan "menurut Roh", Efe 2:14-18; Kol 1:22. Hanya persatuan Tubuh yang mengumpulkan semua orang Kristen dalam Roh yang sama, Efe 4:4; Kol 3:15, serta penyamaan dengan Gereja, Efe 1:22 dst; Efe 5:23; Kol 1:18,24, dalam surat-surat dari penjara itu lebih ditekankan. Dengan jalan itu gagasan "tubuh Kristus" dijadikan lebih bersifat pribadi, Efe 4:12 dst; Kol 2:19, dan selanjutnya Kristus ditonjolkan sebagai "kepala", Efe 1:22; 4:15 dst; Efe 5:23; Kol 1:18; 2:19 (bandingkan dengan 1Ko 12:21); dalam hal ini Paulus kiranya terpengaruh oleh pikirannya tentang Kristus sebagai "Kepala semua pemerintah dan penguasa", Kol 2:10. Akhirnya "tubuh Kristus" bahkan sampai merangkum, entahlah bagaimana, seluruh jagat raya yang dipersatukan di bawah kekuasaan Kyrios, Tuhan Kristus, Efe 1:23+, bdk Yoh 2:21+. |
(0.76512213414634) | (1Kor 12:14) |
(sh: Saling diperlukan dan saling memerlukan. (Sabtu, 6 September 1997)) Saling diperlukan dan saling memerlukan.Saling diperlukan dan saling memerlukan. Tubuh yang salah aturan main. Pentingnya aturan main di atas dapat lebih dipahami bila membayangkan apa akibat dari salah aturan. Apa jadinya bila seluruh anggota tubuh kita adalah mata? Apa jadinya bila semua anggota tubuh kita mogok kerja karena bukan mata? Apa yang harus dibuat untuk mencegah kekacauan dan kelumpuhan tersebut? Warga gereja harus belajar menghargai keunikan tiap orang. Warga gereja harus menilai kemampuannya sendiri dan kemampuan orang lain dalam perspektif kebersamaan tubuh Kristus. Renungkan: Bila kesatuan dan pertumbuhan bersama adalah hal terpenting, karunia apakah yang lebih harus diutamakan dan diupayakan? |
(0.76401713414634) | (1Kor 6:9) |
(sh: Tubuh untuk kemuliaan Tuhan (Selasa, 9 September 2003)) Tubuh untuk kemuliaan TuhanTubuh untuk kemuliaan Tuhan. Paulus mengingatkan jemaat Korintus, bahwa dahulu mereka memang berdosa, tetapi sekarang mereka telah dikuduskan dan dibenarkan dalam Yesus Kristus melalui baptisan. Konsekuensi dari perubahan status itu adalah: [1] mereka harus meninggalkan dosa-dosanya yang dahulu; [2] mereka tidak lagi bebas melakukan segala hal yang dilakukan oleh komunitas di luar kekristenan. Standar yang baru ini bukan mempermasalahkan halal atau haram, tetapi apakah yang mereka lakukan itu berguna bagi dirinya dan memuliakan Tuhan (ayat 20)? Peringatan ini diberikan agar kita tidak memberikan diri untuk diperhamba oleh apa pun. Yesus Kristus telah mati untuk menebus orang-orang yang percaya kepada-Nya secara utuh. Itu sebabnya orang percaya tidak dapat menyerahkan tubuh -- yang sudah menjadi milik Kristus -- kepada percabulan. Ada kecenderungan dalam pemikiran jemaat bahwa dorongan seksual itu dapat disamakan dengan keinginan untuk makan. Jadi jika dorongan untuk makan dituruti, seperti itu pulalah aktivitas seks. Masalahnya, jika dorongan seksual itu dituruti, kemungkinan bisa diikuti oleh percabulan. Percabulan bukanlah semata-mata hubungan fisik, namun juga melibatkan penyerahan diri secara total. Seluruh tubuh dan jiwa yang sudah menjadi milik Kristus menjadi milik dosa karena sudah diikat atau dijadikan satu dengan pelacur. Ketaatan kepada peraturan seringkali dianggap sebagai "belenggu" yang membatasi dan mengekang gerak langkah kita. Namun sebenarnya dengan mengekang tubuh dari dosa percabulan, kita justru dibebaskan dari perhambaan seks. Hasilnya adalah pembebasan tubuh dari perbudakan dosa. Dengan tubuh yang bebas, kita dapat menggunakannya untuk memuliakan Tuhan. Renungkan: Tubuh kita ini adalah bait Roh Kudus. Selayaknya kita mengabdikan seluruh tubuh kita untuk memuliakan Tuhan. |
(0.76258341463415) | (1Kor 11:24) |
(full: TUBUHKU ... DARAHKU.
) Nas : 1Kor 11:24-25 Kata-kata ini menunjuk kepada tubuh Kristus yang diserahkan dalam kematian-Nya dan darah-Nya yang dicurahkan sebagai korban di kayu salib. Ketika Kristus berkata tentang roti, "Inilah tubuhKu", Dia bermaksud bahwa roti itu melambangkan tubuh-Nya. "Cawan" itu melambangkan darah Kristus yang dicurahkan untuk mengesahkan "perjanjian baru". Makan roti dan minum cawan itu berarti mengumumkan dan menerima keuntungan dari korban kematian Kristus (ayat 1Kor 11:26). |