Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 3 dari 3 ayat untuk bertindaklah bijaksana AND book:18 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 33:1) (sh: Bijaksana di mata sendiri (Senin, 12 Agustus 2002))
Bijaksana di mata sendiri

Bijaksana di mata sendiri. Elihu bukan hanya penuh dengan kata-kata (ayat bertindaklah+bijaksana+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">32:18-19), tetapi juga memiliki rasa percaya diri yang luar biasa besarnya. Di tengah ucapannya yang mengakui keterciptaannya (ayat 4-6), Elihu bermain menjadi Allah. Walau benar bahwa Ayub mengeluh kepada Tuhan, namun kutipan Elihu dalam ayat bertindaklah+bijaksana+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">9 merupakan penyelewengan fakta. Ayub tidak pernah menyatakan dia bersih secara moral, tanpa dosa dan pelanggaran, meski ia pernah berkata bahwa doanya bersih (ayat bertindaklah+bijaksana+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">16:17). Elihu telah menuduh sama seperti Zofar menuduh (ayat bertindaklah+bijaksana+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">11:4). Penyelidikan Elihu telah dimulai dengan kesimpulan yang salah!

Sebelumnya, Elihu menjawab dulu tuduhan Ayub tentang sikap diam Allah (ayat bertindaklah+bijaksana+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">12-13, bdk. bertindaklah+bijaksana+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">30:20). Menurut Elihu, Allah menjawab dengan cara misterius (ayat 14-15), dan Ayub gagal menangkap suara Allah. Kemudian, dalam ayat bertindaklah+bijaksana+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">16-30, Elihu berusaha keras menghibur Ayub dengan meyakinkan bahwa Allah selalu bermaksud baik kepada manusia dengan berbagai cara. Pertama, Ia menggunakan mimpi untuk memperingatkan manusia agar terhindar dari kematian dini akibat dosanya (ayat 16-18). Kedua, bila manusia tersebut tidak mengerti mimpi dari Allah, maka Ia akan menghukum dengan penyakit dan penderitaan (ayat 19-22). Namun, Allah tidak membiarkan mereka binasa (ayat 23-25). Malaikat penengah akan menyelamatkannya, sebagaimana dirindukan Ayub (ayat bertindaklah+bijaksana+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">19:25). Hanya, orang itu harus hidup benar agar diperhitungkan oleh malaikat tersebut (ayat 23). Pemulihan orang berdosa akan diikuti oleh pengakuan dosa secara publik dan pujian kepada Allah yang kembali berkenan menerima dia (ayat 26-28) dengan menyatakan wajah-Nya. Ia akan melihat terang kehidupan. Ini memang benar, namun sesungguhnya Elihu tidak memahami situasi yang dialami Ayub.

Sebagai penutup, perkataan Elihu janggal (ayat 31-33). Ia ingin membuktikan kebenaran Ayub (ayat bertindaklah+bijaksana+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">32b) walau tadinya ia sudah menyatakan kesalahan Ayub. Ia juga merasa mampu mengajarkan kebenaran Allah. Inilah kesombongan seorang anak muda.

Renungkan: Batas antara rendah hati dan kesombongan amat tipis terutama pada orang yang merasa mengetahui kebenaran (Ams. 26:5).

(0.97) (Ayb 12:13) (full: PADA ALLAHLAH HIKMAT DAN KEKUATAN. )

Nas : Ayub 12:13

Kita harus percaya bahwa Allah itu bijaksana dan berkuasa sehingga cara-cara-Nya menghadapi kita itulah yang terbaik dan yang paling tepat untuk mencapai yang paling baik bagi kita (bd. Ayub 9:4; 36:5; Yes 40:26,28; Dan 2:20; Rom 16:25,27;

lihat cat. --> Rom 8:28).

[atau ref. Rom 8:28]

  1. 1) Orang percaya tidak boleh berpikir bahwa Allah menjanjikan hidup tanpa kesukaran (bd. Mazm 34:20). Allah mungkin mengirim baik kesenangan maupun kesusahan supaya melepaskan kasih kita akan hal-hal dari dunia ini dan mengikat kasih itu kepada diri-Nya.
  2. 2) Allah mengarahkan semua peristiwa di dalam kehidupan orang percaya yang mengabdi dengan tujuan pengudusan pribadi dan menggenapi pelayanannya di dalam kerajaan Allah (bd. Yakub dalam pasal Kej 28:1-35:29; Yusuf dalam Kej 37:28,

    lihat cat. --> Kej 37:28;

    [atau ref. Kej 37:28]

    lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

  3. 3) Di dalam hidup ini orang percaya tidak pernah dapat memahami sepenuhnya tujuan akhir dari segala sesuatu yang menimpa diri mereka, demikian pula tidak senantiasa jelas bagaimana Allah bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Pengkh 3:11; 7:13; 11:5; Rom 8:28). Selama saat-saat itu, ketika kita tidak bisa mengerti sepenuhnya cara Allah menangani kita, kita harus menyerahkan diri kepada Bapa sorgawi, sama seperti yang dilakukan Kristus ketika Ia disalibkan (bd. Mat 27:46; Luk 23:46).


TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA