Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 11 dari 11 ayat untuk berjalan mengikuti AND book:12 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 3:1) (sh: Siapa yang Anda andalkan? (Rabu, 4 Mei 2005))
Siapa yang Anda andalkan?


Siapa atau apa pusat hidup seseorang akan nyata melalui tindakan-tindakan yang ia ambil. Kalau Tuhan yang menjadi pusat hidupnya, maka ia pasti menaati pimpinan-Nya dan hidup dalam kebenaran dan kesalehan.

Yoram memang tidak meniru dosa ayah dan ibunya menyembah Baal dan Asyera (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">2), tetapi ia juga tidak berpaling kepada Tuhan, Allah Israel. Ia mengikuti dosa Yerobeam bin Nebat, yaitu menyembah lembu emas di Betel dan Dan (lihat 1Raj. 12:25-33). Itu sebabnya ketika Raja Mesa memberontak, Yoram memilih bergantung pada sekutunya daripada meminta petunjuk Allah Israel (ayat 2Raj. 3:4-8). Sikap Yoram untuk mengatasi pemberontakan Moab menunjukkan kepada siapa ia berharap. Seharusnya Yoram lebih dulu meminta petunjuk Tuhan sebelum mencari bantuan raja Yehuda dan raja Edom, bukan mencari Tuhan setelah ia menemui kesulitan di padang gurun Edom dan hilang semangatnya (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">10).

Sebaliknya, Yosafat mencari Tuhan melalui perantaraan Nabi Elisa, walaupun ia ikut-ikutan melawan Moab. Sikap Nabi Elisa yang mencari petunjuk Tuhan dalam perkara Yoram patut kita teladani. Ia tidak menjadikan pengakuan pegawai raja bahwa dirinya pengganti Nabi Elia sebagai jalan untuk memegahkan diri sendiri (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">11-12,15). Ia juga tidak menolak membantu Yoram walaupun ia tidak suka terhadap sikap Yoram (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">13-14). Yoram yang telah berjalan menurut rencananya sendiri kini menghadapi fakta bahwa Tuhan, Allah Israel berkuasa memberikan kemenangan baginya (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">16-25). Kemenangan Yoram juga membuktikan bahwa Tuhan, Allah Israel lebih berkuasa daripada para allah sesembahan Moab (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">26-27).

Seperti siapakah Anda? Yoram, yang hidup dalam dosa dan mengandalkan kekuatan sendiri? Yosafat, yang walaupun anak Tuhan, masih bersekutu dengan orang tidak seiman? Atau Elisa, yang setia mengandalkan Tuhan yang ia layani?

Renungkan: Bila andalan hidup Anda adalah Tuhan maka bersama-Nya Anda akan menang terhadap segala masalah.

(0.98) (2Raj 2:1) (sh: Suksesi yang berhasil (Senin, 15 Mei 2000))
Suksesi yang berhasil

Masalah suksesi kepemimpinan baik di dalaminstitusi sekuler maupun rohani merupakan peristiwa yang sangat penting. Karena kelanjutan hidup, misi, dan visi institusi itu terletak di tangan pemimpin pengganti. Peran, tugas, dan tanggung jawab seorang pemimpin memang sangatlah vital. Bagaimana gereja melakukan regenerasi agar kelangsungan misi dan visi gereja tetap terjamin? Suksesi dari Elia dan Elisa dapat memberikan model yang baik bagi gereja.

Pembangunan iman bangsa Israel harus berlanjut. Konflik yang terjadi antara Allah yang diwakili oleh Elia dan kuasa iblis yang diwakili oleh raja-raja Israel akan terus berlanjut. Karena itu diperlukan seorang nabi pengganti Elia yang mempunyai kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas Allah dalam misi pembangunan iman bangsa Israel.

Elisa merupakan figur yang tepat sebagai pengganti Elia karena ia mempunyai kualifikasi sebagai berikut: Ia adalah seorang yang setia dan gigih berjuang. Hal ini terlihat dari keinginannya untuk tetap mengikuti Elia kemana pun Elia disuruh pergi oleh Tuhan, walaupun Elia telah berulangkali menyuruhnya pergi. Kesetiaan kepada Tuhan dan kegigihan untuk berjuang diperlukan karena Elisa akan menghadapi berbagai godaan dan ancaman. Tanpa karakter demikian, sulit bagi Elisa untuk menjalankan fungsinya. Elisa adalah saksi mata ketika Elia diangkat ke surga. Peristiwa itu merupakan penyataan Allah yang luar biasa yang meneguhkan Elisa bahwa Allahlah yang memilih dan mengutusnya untuk menggantikan Elia. Ini merupakan bukti legitimasi dari Allah yang diterima oleh Elisa. Di samping itu Elisa pun terbukti mempunyai kompetensi seperti Elia ketika ia membuat mukjizat seperti yang dilakukan Elia. Semua ini karena Roh Allah ada padanya. Di samping legitimasi dari Allah, Elisa pun mendapatkan legitimasi dari rekan-rekan nabi yang lain.

Renungkan: Karakter, legitimasi dari Allah, kompetensi, dan legitimasi dari rekan sekerjanya merupakan kualifikasi seorang pemimpin yang tidak boleh dibolak-balik urutannya. Dua hal pertama menekankan siapa calon pemimpin itu di hadapan Allah dan yang ketiga menekankan apa yang ia punyai untuk melakukan tugasnya. Yang terakhir adalah siapa mereka di hadapan rekan-rekan sekerja lainnya. Bila urutan ini dibolak-balik, maka dapat dipastikan bahwa peran dan fungsi pemimpin itu tidak akan berjalan maksimal. Bagaimana gereja memilih para pemimpinnya?

(0.81) (2Raj 7:16) (full: SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN. )

Nas : 2Raj 7:16

Melalui peristiwa yang tercatat dalam pasal ini, bangsa Israel memahami bahwa firman Allah memang benar, bahwa karena kemurahan-Nya Allah telah menyelamatkan bangsa yang murtad itu dari malapetaka agar mereka dapat bertobat dan kembali kepada-Nya, dan bahwa ketidakpercayaan dan kegagalan untuk mengikuti firman Allah akan mengakibatkan hukuman selanjutnya (ayat 2Raj 7:2,17-20).

(0.81) (2Raj 23:4) (full: DIBAKARNYALAH SEMUANYA ITU. )

Nas : 2Raj 23:4

Pembaharuan Yosia mengikuti prinsip alkitabiah bahwa pertobatan untuk dosa-dosa khusus adalah perlu sekali untuk kebangunan rohani yang sungguh. Apabila pertobatan sejati terjadi, dosa-dosa khusus akan diketahui, saudara-saudara yang palsu diusir, kebiasaan-kebiasaan duniawi ditinggalkan, dan standar-standar rohani dikembalikan. Setiap pembicaraan mengenai perlunya kebangunan rohani dan pertobatan di dalam gereja-gereja tanpa menentukan apa yang harus diubah menunjukkan bahwa tidak adanya komitmen untuk perubahan sungguh-sungguh dalam hati dan gaya hidup orang.

(0.79) (2Raj 24:3) (full: MENJAUHKAN MEREKA DARI HADAPAN-NYA. )

Nas : 2Raj 24:3

Kejatuhan Yehuda menjadi hukuman Allah atas umat-Nya yang keras kepala dan tidak mau bertobat yang mengikuti dosa-dosa Manasye yang dahsyat,

  1. 1) Kemurtadan mereka sudah mencapai puncak. Para imam dan nabi mengucapkan dusta (Yer 5:31; 6:13). Keserakahan dan penipuan (Yer 6:13), kebejatan dan pelacuran (Yer 5:8-9), ketidakadilan dan kekerasan (Yer 6:7), penolakan firman Allah (Yer 8:9-10) dan ketidaksetiaan (Yer 9:2-3) menandai gaya hidup umat itu.
  2. 2) Hukuman Allah yang keras atas umat PL-Nya merupakan peringatan bagi orang percaya masa kini. Kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan yang dicangkokkan jikalau mereka menyesuaikan diri dengan dunia dan gaya hidup penuh dosa (lih. Rom 11:18-25).
(0.76) (2Raj 17:7) (full: TELAH BERDOSA KEPADA TUHAN. )

Nas : 2Raj 17:7

Dalam ayat 2Raj 17:7-41 Roh Kudus memberikan alasan teologis dan moral mengapa Allah menimbulkan keruntuhan umat perjanjian-Nya yang tertebus dan menyingkirkan mereka dari hadapan-Nya (ayat 2Raj 17:18).

  1. 1) Mereka melupakan kasih dan kasih karunia Allah yang dinyatakan dalam penebusan mereka dari Mesir (ayat 2Raj 17:7).
  2. 2) Mereka menyembah dewa-dewa masyarakat kafir keliling mereka, karena mengira bahwa mereka akan mendapat sukses, sejahtera, dan bimbingan (ayat 2Raj 17:7,12,17;

    lihat cat. --> Kol 3:5).

    [atau ref. Kol 3:5]

  3. 3) Mereka mengikuti kebiasaan dan gaya hidup dunia fasik (ayat 2Raj 17:8-11,15-17).
  4. 4) Mereka menolak nabi-nabi Allah dan berita kebenaran-Nya (ayat 2Raj 17:13-15; bd. Kis 7:51).
  5. 5) Mereka secara terang-terangan memberontak melawan penyataan tertulis dan perjanjian Allah (ayat 2Raj 17:13-16).
  6. 6) Mereka melakukan tenung, ilmu sihir, dan bermacam-macam kebejatan (ayat 2Raj 17:9,15-17). Berita ini memperingatkan semua orang percaya yang hidup di bawah perjanjian yang baru (lih. 1Kor 10:1-12). Allah akan menyingkirkan semua orang dari kerajaan-Nya (baik perorangan maupun gereja) yang tidak tinggal setia kepada kasih dan Firman-Nya. Akibat-akibat dari meninggalkan Allah adalah hukuman, kehancuran, penderitaan, dan akhirnya penolakan (bd. Wahy 2:5; 3:15-16).
(0.76) (2Raj 2:1) (sh: Suksesi kepemimpinan dalam pelayanan (Senin, 2 Mei 2005))
Suksesi kepemimpinan dalam pelayanan


Pelayanan adalah hal yang serius dan mulia. Tidak sembarang orang boleh melayani Tuhan. Hanya Tuhan yang berhak memilih dan menetapkan hamba-hamba-Nya. Elisa adalah calon pengganti Nabi Elia yang telah Tuhan pilih dan persiapkan (Lihat 1Raj. 19:19-21). Elisa pun sudah mengikuti dan belajar dari hidup dan karya Nabi Elia. Sekarang waktunya sudah tiba bagi Elia untuk menyerahkan tongkat kenabiannya kepada Elisa. Apakah Elisa telah siap untuk menerimanya?

Berita tentang maksud Allah yang hendak memanggil Elia pulang kepada-Nya tanpa melalui kematian fisik telah menjadi rahasia umum (ayat 2Raj. 2:3,5,7). Itu sebabnya Elisa tidak ingin ditinggalkan menjelang detik-detik terakhir hidup Elia, meskipun Elia mencoba membujuknya agar mereka berpisah di Gilgal (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">2,4,6). Perjalanan dari Gilgal ke Sungai Yordan membawa dampak yang besar bagi keduanya. Bagi Elisa, perjalanan itu membuka matanya untuk melihat kedahsyatan kuasa Tuhan, Allah Israel yang dilayaninya (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">11-14). Jika selama ini Elisa mengenal Allah melalui pengajaran Elia saja, maka peristiwa di sungai Yordan ini telah mengubah pandangannya tentang Dia. Elisa semakin menyadari kebutuhannya bergantung penuh pada Allah untuk dapat menggantikan Elia melayani Dia (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">14). Bagi Elia, kesetiaan dan kesungguhan Elisa ingin menjadi hamba Allah menjadi semakin teruji dengan kesediaan Elisa mengikutinya dari Gilgal sampai ke Sungai Yordan. Bahkan permintaan Elisa akan roh Elia pun menyatakan keseriusannya (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">9-10).

Tuhan yang sudah memilih dan menetapkan seseorang untuk melayani Dia, pasti juga akan mempersiapkan hamba-Nya. Ada waktunya kita belajar dari mereka yang lebih dahulu melayani, yaitu para senior kita. Namun, yang jauh lebih penting adalah Tuhan Yesus sendirilah yang harus terus menerus menjadi Guru Agung kita.

Renungkan: Pekalah akan peran Anda pada zaman ini dan sambutlah pembentukan Allah atas hidup Anda.

(0.76) (2Raj 8:16) (sh: Lukisan ilahi di kanvas sejarah (Jumat, 13 Mei 2005))
Lukisan ilahi di kanvas sejarah


Sejarah kerajaan di kitab Raja melukiskan kasih karunia Allah yang tak putus-putusnya atas umat-Nya meskipun mereka berulang-ulang berkhianat kepada-Nya. Allah tetap setia memelihara dan menopang bangsa Israel, namun mereka tetap harus mengalami konsekuensi perbuatan dosa-dosa mereka.

Yoram, raja Yehuda lebih memilih untuk mengikuti jalan Ahab, mertuanya dengan menyembah Baal dan bukan menyembah Tuhan, Allah Israel yang disembah Yosafat, ayahnya (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">18). Pengkhianatan rohani ini harus dibayar mahal dengan terlepasnya Edom dan Libna dari kekuasaan Yehuda (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">20-22). Setelah Yoram mati dalam peperangan maka Ahazia, anaknya dari Atalya (putri Ahab) menggantikannya. Ahazia juga meniru jejak ayahnya yang hidup dalam dosa keluarga Ahab (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">26-27). Akibatnya, ketika keluarga besar Ahab kelak dimusnahkan oleh Yehu, Ahazia ikut pula dibunuh (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">9:27). Meski Yoram dan Ahazia tidak menyembah Allah Israel, Dia tidak menghancurkan kerajaan Yehuda sebab mereka adalah keturunan Daud. Sebagai keturunan Daud, mereka memiliki ikatan perjanjian dengan-Nya untuk duduk di atas takhta kerajaan Israel (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">8:19; lihat 2Sam. 7:15-16). Akan tetapi, sesuai dengan isi perjanjian itu juga, kedua raja itu harus mempertanggungjawabkan kesalahan mereka dengan mendapatkan hukuman-Nya (ayat 2Sam. 7:14).

Sejarah gereja juga menggambarkan kesetiaan Allah dan pengkhianatan umat. Acapkali gereja mendewakan kuasa politik. Bahkan tidak jarang kemewahan dan harta dunia pun menjadi tujuan hidup para pemimpinnya. Maka tidak heran kalau perjalanan sejarah gereja dipenuhi kerikil-kerikil masalah sebagai konsekuensi ketidaktaatan pada Allah. Meski demikian, oleh kasih setia dan perlindungan-Nya gereja dan umat-Nya tetap ada sampai kini.

Renungkan: Allah berdaulat atas umat-Nya. Dia ingin kita menorehkan karya iman agar tercipta lukisan indah dalam sejarah umat-Nya.

(0.76) (2Raj 11:21) (sh: Teman rohani (Jumat, 2 Juni 2000))
Teman rohani

Seorang perempuan kristen baru-baru ini menceritakan bahwa ia baru saja melewati masa krisis kejiwaan. Namun ia mengalami frustasi karena tidak seorang kristen pun yang kepadanya ia dapat berpaling. Dia berasal dari keluarga yang baik namun mereka tidak siap untuk menolongnya. Dia pun rajin mengikuti ibadah Minggu walaupun khotbah-khotbah Minggu tidak cukup membantu dia di dalam persoalan pribadinya. Dia sudah mencoba untuk menemui pendeta dan hamba Tuhan yang lain, namun nampaknya mereka tidak mempunyai cukup waktu untuknya. Kemana ia harus pergi? Dia butuh teman rohani agar ia dapat melewati krisis dengan tetap mempertahankan imannya.

Itulah juga yang dialami oleh Yoas. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa ia melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan seumur hidupnya selama imam Yoyada mengajar dia. Apa yang dilakukan oleh Yoas sangat bertentangan dengan Ahazia orang tuanya. Walaupun tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, Yoas tidak menyembah Baal. Karena pengaruh Yoyada, Yoas berinisiatif untuk memperbaiki Bait Allah. Bahkan ketika para imam belum memperbaikinya, Yoas sendirilah melalui panitera raja yang memimpin pengumpulan dana dan membayarkan kepada para pekerja. Namun apa yang terjadi setelah Yoyada meninggal? Di dalam 2Taw. 24:15-21 diungkapkan bahwa setelah kematian Yoyada, Yoas mendapatkan pengaruh dari para pemimpin Yehuda dan meninggalkan Allah untuk berpaling kepada berhala. Bahkan ketika anak Yoyada berusaha mengingatkan Yoas, ia malah dibunuhnya.

Karena dosa-dosa itulah maka Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka Allah. Salah satunya adalah majunya Hazael raja Aram menyerang dan merebut Gat. Serangan ini berlanjut hingga mengarah ke Yerusalem. Dalam keadaan demikian, Yoas mengalami krisis baik kejiwaan maupun rohani. Ia tidak lagi mempunyai teman rohani seperti Yoyada selain para pemimpin Yehuda yang justru menyesatkan. Ia menggunakan persembahan yang dikhususkan buat Allah sebagai persembahan kepada Hazael. Seharusnya ia berpaling kepada Allah dan bukannya merampok Allah untuk meminta pertolongan manusia.

Renungkan: Kita pun membutuhkan sahabat-sahabat rohani, agar kita dapat mempertahankan komitmen kita kepada-Nya.

(0.76) (2Raj 15:27) (sh: Yotam kurang sungguh mengikut Tuhan (Jumat, 1 Juli 2005))
Yotam kurang sungguh mengikut Tuhan

Hidup di lingkungan yang jahat tidak berarti harus ikut-ikutan jahat. Tuhan pasti melindungi anak-anak-Nya yang hidup kudus. Namun, tidak berarti mereka boleh hidup seenaknya. Mereka tetap bertanggung jawab memelihara hidup suci dan tidak kompromi dengan dosa.

Sejarah kerajaan Israel yang dipimpin Raja Pekah sedang mendekati kehancuran. Tidak satu pun raja yang baik. Secara agamawi, mereka semua menyembah berhala dan membawa umat Allah berdosa. Secara politik, kudeta berdarah terus-menerus terjadi. Secara moral, terjadi ketimpangan sosial dan penindasan rakyat kecil. Karena itu, hukuman Tuhan akan segera datang. Di bawah pimpinan Tiglat Pileser, Asyur merebut sebagian wilayah Israel dan menawan penduduknya ke tanah pembuangan (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">29).

Raja-raja yang memimpin Yehuda pada periode ini relatif lebih baik daripada raja-raja Israel. Azarya (2Raj. 15:1-7) dan Yotam, keduanya menjauhkan diri baik dari penyembahan berhala maupun dari beribadah kepada dewa-dewi bangsa kafir (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">34). Sayangnya, kesungguhan mereka mengikut Tuhan tidak cukup tuntas. Sama seperti Azarya (2Raj. 15:4), Yotam masih membiarkan rakyat memberikan persembahan kurban di bukit-bukit pengurbanan (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">35) mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa kafir dan perbuatan keliru Israel. Padahal ada Bait Allah yang telah ditetapkan Tuhan untuk digunakan beribadah kepada-Nya. Akibat ketidaktuntasan dalam mengikut Tuhan ialah mulai masa Yotam Tuhan mengizinkan Aram dan Israel mengganggu Yehuda (ayat berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">37).

Mengikut Tuhan harus sepenuh hati dan tuntas. Jangan biarkan kebiasaan nonkristen bercampur dengan ibadah kudus. Kompromi seperti itu berdampak jangka pendek menggerogoti kesetiaan dan iman kita, sedangkan dampak jangka panjang adalah hidup kita semakin mirip dunia.

Renungkan: Hidup kudus berarti tidak mengizinkan hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan mengatur hidup kita.

(0.75) (2Raj 23:31) (sh: Jika 13 tahun gagal, bagaimana dengan 1 jam? (Rabu, 19 Juli 2000))
Jika 13 tahun gagal, bagaimana dengan 1 jam?

Berapa banyak waktu yang Anda berikan untuk meluangkan waktu bersama-sama anak Anda, mendidik, dan membimbing mereka? Apa saja yang Anda lakukan agar nantinya mereka menjadi manusia dewasa yang mempunyai kehidupan sosial, moral, dan spiritual yang baik? Anda mungkin terus memerangi nilai-nilai dan norma-norma yang masuk ke dalam pikiran anak-anak melalui televisi, vcd, video game, bacaan, teman-teman di sekolah dan apa yang terjadi di sekitar mereka, agar itu semua tidak menjadi bagian pembentukan kepribadian mereka.

Yosia sang pembaharu bangsa Yehuda telah kehilangan anak-anaknya. Yoahaz, anaknya yang langsung menggantikan dia, tidak mengikuti jalannya (31). Akibatnya hidupnya berakhir tragis (34). Elyakim, anak Yosia yang lain, juga tidak berbeda dengan Yoahaz. Bahkan lebih lagi, ia telah memenuhi Yehuda dengan kejahatan dan memimpin bangsanya kembali kepada perzinahan rohani (Yer. 18:18-20; 22:13-17; 26:20-23). Ia tidak lagi mempunyai kuasa atas dirinya apalagi terhadap kerajaan dan rakyat yang ia pimpin, sehingga namanya diubah seenaknya oleh raja Mesir, ia harus memeras rakyatnya sendiri yang seharusnya dilindungi demi takhtanya (35). Ia dilemparkan dari satu penguasa ke penguasa lainnya untuk menjadi sapi perahannya tanpa dapat mempertahankan dirinya (berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">24:1-2). Itu semua harus dialami oleh anak-anak Yosia, karena mereka hidup tidak seturut dengan firman Tuhan (2-4).

Mereka menjadi raja ketika berumur 23 dan 25 tahun sedangkan Yosia melaksanakan pembaharuan selama 13 tahun (berjalan+mengikuti+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">22:1-3). Tentunya mereka juga menjadi target dari pembaharuan itu. Ternyata waktu 13 tahun disertai komitmen penuh, tidak berhasil memerangi pengaruh-pengaruh negatif yang memasuki pikiran-pikiran anak-anak Yosia.

Renungkan: Jika Yosia tidak berhasil, apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita, jika kita hanya menyediakan waktu beberapa jam dalam 1 minggu? Memang ada yang berkata: yang penting bukan berapa lama tapi bagaimana kualitasnya. Namun harus diingat bahwa 'bobot' pengaruh-pengaruh dari luar akan sangat membekas dalam pikiran anak-anak kita. Dapatkah ini diperangi hanya dalam waktu singkat? Seperti bakteri penyakit yang akut harus dimatikan dengan antibiotik dosis tinggi dan diberikan dalam waktu cukup panjang.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA