(0.9968666) | (Kis 15:7) | (jerusalem: berdirilah Petrus) Teks barat (dll) menambah: dalam (terdorong oleh) Roh. |
(0.6978066) | (Mzm 142:4) | (jerusalem: Pandanglah) Mungkin naskah Ibrani perlu diperbaiki menjadi: aku memandang |
(0.59812) | (Im 1:3) |
(ende) Pada pintu kemah itu berdirilah mesbah untuk kurban-kurban bakar; hanja disitu sadjalah kurban-kurban boleh dipersembahkan (bdk. Ima 17:3-5). |
(0.39874664) | (Why 15:2) |
(full: TELAH MENGALAHKAN BINATANG ITU.
) Nas : Wahy 15:2 Di tepi lautan kaca berdirilah (bd. Wahy 4:6) mereka yang tidak melepaskan imannya pada Kristus ketika dianiaya, diancam atau dibunuh oleh antikristus (bd. Wahy 13:7-10). |
(0.3489033) | (Kis 1:15) |
(ende: Diantara para saudara) Dalam pergaulan umat sendiri, orang-orang serani saling menjapa dan djuga dinamakan "saudara". Djuga dinamakan "murid" dalam arti "murid Jesus", lagi "orang kudus", dalam arti bahwa mereka dikuduskan dalam permandian mendjadi milik Allah dan anggota "umat Allah terpilih jang baru". |
(0.3489033) | (Kej 28:13) |
(full: BERDIRILAH TUHAN DI SAMPINGNYA
) Nas : Kej 28:13-15 (versi Inggris NIV -- di atasnya). Allah menampakkan diri kepada Yakub dengan berita bahwa berkat yang dijanjikan kepada Abraham akan disalurkan melalui dirinya (bd. Kej 12:3; 13:14-17). Dengan berkat ini datang pula janji akan kehadiran, bimbingan, dan perlindungan Allah. |
(0.29906) | (Yer 17:19) |
(full: BERDIRILAH DI PINTU GERBANG.
) Nas : Yer 17:19-23 Ayat-ayat ini mengenai pemeliharaan kekudusan hari Sabat menunjukkan bahwa nubuat-nubuat Yeremia tentang malapetaka juga bersyarat. Jikalau saja bangsa itu mau berbalik kepada Allah, menguduskan hari Sabat, dan melakukan yang benar, maka mereka akan mengelak penawanan (ayat Yer 17:24-26); jalan keselamatan masih terbuka bagi Yehuda. |
(0.28195643) | (1Kor 15:50) |
(sh: Siaga selalu. (Jumat, 31 Oktober 1997)) Siaga selalu.Siaga selalu. Karena itu berdirilah teguh! Karena Kristus sudah bangkit, karena Injil Yesus yang mati dan bangkit benar dan berkuasa, karena kita pasti akan dibangkitkan-Nya, karena hidup ini disertai dan dipelihara-Nya, karena kelak kita akan berjumpa Dia, karena kelak Ia akan datang kembali,... karena itu berdirilah teguh! Iman Kristen bukan sekadar rumus-rumus yang pasti namun kering tetapi adalah kekuatan Allah yang menghidupkan dan mengubahkan hidup dari hari ke hari, sampai kekal kelak. Kekuatan Tuhan sendiri landasan teguh bagi gereja-Nya. Renungkan: Api keyakinan dan fondasi kepastian para reformator perlu menjiwai kembali para aktivis Kristen masa kini. Doa: Di dalam-Mu Tuhan, kami beroleh hidup yang bermakna. |
(0.17445165) | (Mat 9:9) |
(sh: Sukacita karena anugerah (Minggu, 24 Januari 2010)) Sukacita karena anugerahJudul: Sukacita karena anugerah Orang Farisi tidak dapat menerima Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa lain. Bagi mereka dan masyarakat Yahudi pada umumnya, pemungut cukai punya dosa tiga rangkap. Dianggap pengkhianat bangsa karena mau menjadi antek-antek penjajah dengan memungut pajak dari bangsanya untuk kepentingan bangsa penjajah. Dalam pandangan Taurat, ia seorang yang najis (Im. 20:5). Ia se-orang yang bergaul dengan orang-orang berdosa (ayat 10) sehingga patut dikucilkan oleh orang-orang Yahudi yang mengaku saleh. Ketika Yesus masuk ke rumah Matius dan makan bersama-sama dengan kelompok orang berdosa, Ia dianggap sudah mencederai kehormatan pemimpin Yahudi. Tujuan Yesus jelas, Ia datang untuk memanggil orang berdosa pulang. Maka ketika orang-orang seperti Matius merespons panggilan Yesus, sesungguhnya Kerajaan Surga sedang ditegakkan! Terhadap kritik murid-murid Yohanes, jawaban Yesus justru konsisten dengan misi-Nya. Yesus datang membawa pembaruan bagi orang berdosa, maka kedatangan-Nya paling tepat direspons dengan bersukacita, bukan berpuasa. Orang yang tidak bisa bersukacita ketika melihat orang lain bertobat adalah orang yang belum pernah mengalami anugerah Tuhan. Dia adalah orang yang masih terjebak pada pemahaman lama yang salah, ibarat kantung anggur tua yang jebol karena tidak sanggup menerima anggur baru. Seperti Matius kita juga tidak layak di hadapan Allah. Tuhan Yesus menerima kita apa adanya, bahkan sudah mati bagi kita agar kita hidup. Tugas kita sekarang adalah mewartakan kabar baik kepada semua orang yang sama tidak layaknya dengan kita. |