Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 20 ayat untuk begitu lama AND book:49 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ef 4:22) (ende: Manusia lama)

jaitu tabiat, tjara berpikir dan sikap hidup sebelum bertobat.

(0.92) (Ef 4:7) (sh: Kesucian umat Allah (Selasa, 15 Oktober 2002))
Kesucian umat Allah

Orang yang percaya pada Yesus harus hidup sesuai dengan panggilannya sebagi umat Allah. Paulus menasihatkan mereka untuk tidak lagi hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">17). Bagaimanakah hidup orang yang tidak mengenal Allah? Hati mereka yang keras mengakibatkan pikiran sia-sia (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">17), pengertian gelap dan kebodohan, serta jauh dari Allah mengakibatkan mereka hidup di bawah murka Allah. Sehingga hidup mereka serba kacau yang nampak dari pikiran yang tumpul. Dikuasai hawa nafsu dan serakah berbuat cemar (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19).

Sebagai umat Allah, orang percaya harus hidup suci, karena orang yang percaya Yesus telah belajar mengenal Yesus Kristus, mendengar Kristus dan menerima pengajaran dalam Kristus (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">21). Sentralitas Kristus terlihat jelas. Ini berarti orang percaya menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru, setiap hari dibarui dalam roh dan pikiran (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">23). Tidak ada artinya menyatakan diri sebagai ciptaan baru namun tabiat dan kebiasaan lama masih terus dilakukan. Semua tabiat lama harus dibuang karena manusia lama sudah dibuang. Sekarang orang percaya harus membuang dusta dan berkata benar (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">25). Kebohongan menghancurkan persekutuan umat Allah. Orang percaya harus menguasai diri (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">26-27). Boleh marah, tetapi jangan menjadi angkuh, dendam dan benci. Boleh marah, namun jangan dipelihara dan berkembang tidak terkendali. Boleh marah, tetapi saat marah jangan membiarkan iblis mengubah kemarahan menjadi kekerasan dan kebencian. Orang percaya jangan mencuri tetapi bekerja keras dan jujur (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">28). Jangan mengambil hak dan milik orang lain. Orang percaya mempergunakan mulut untuk membangun sesama (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">29), bukan untuk menghancurkan orang lain (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">30). Orang percaya jangan memiliki relasi yang pahit, geram, marah, pertikaian, dan fitnah dengan sesama orang percaya. Sebaliknya, dalam persekutuan umat hendaklah ada keramahan, kasih dan pengampunan (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">31-32).

Renungkan: Adakah tabiat lama yang harus dibuang hari ini? Mengapa terus memelihara tabiat lama, bila itu berarti menyebabkan kematian?

(0.92) (Ef 1:14) (jerusalem: penebusan yang menjadikan kita milik Allah) Harafiah: penebusan (bangsa yang menjadi) milik. Artinya: bangsa yang oleh Allah diperoleh sebagai milikNya yang khas melalui darah AnakNya, ialah bangsa orang-orang pilihan. Setelah memungut dari Perjanjian Lama gagasan-gagasan "berkat", "memilih", "anak-anak angkat", "penebusan", "bagian Allah", Paulus di sini mengambil gagasan lain lagi dari Perjanjian Lama, yaitu "milik". Hanya gagasan itu diperluas dan disempurnakan dan diterapkan pada Israel baru, jemaat orang-orang diselamatkan, yang tidak lain kecuali Gereja orang-orang Kristen.
(0.92) (Ef 3:5) (ende: Tidak.... seperti)

Diperkenalkan dalam Perdjandjian Lama djuga, tetapi samar-samar sadja tanpa mendjadi kenjataan, tetapi mendjadi njata dengan sepenuhnja oleh Indjil.

(0.92) (Ef 6:14) (ende: Pinggang berikatkan)

Ungkapan ini dari Yes 11:5. Ikat pinggang melambangkan persiapan lengkap.

(0.92) (Ef 3:5) (jerusalem: nabi-nabiNya) Ialah nabi-nabi Perjanjian Baru, bdk Efe 2:20+. Nabi-nabi Perjanjian Lama hanya secara samar-samar dan tak sempurna mengenal rahasia Kristus, bdk 1Pe 1:10-12; Mat 13:17.
(0.92) (Ef 5:32) (jerusalem) Dalam ayat Kej 2:24 Paulus menemukan sebuah pralambang yang membuatkan persatuan Kristus dan Gereja "rahasia" itu lama sekali tersembunyi, tetapi sekarang disingkapkan, sama seperti "rahasia" mengenai keselamatan bangsa-bangsa bukan Yahudi, bdk Efe 1:9 dst; Efe 3:3 dst.
(0.92) (Ef 6:11) (jerusalem) Perjanjian Lama menggambarkan Allah yang mengenakan perlengkapan senjata untuk menghadapi musuhNya, bdk Yes 11:4-5; 59:16-18; Wis 5:17-23. Menurut pandangan Paulus orang Kristen mempunyai juga senjata-senjata ilahi itu, bdk 1Te 5:8.
(0.90) (Ef 4:17) (sh: Hitam—putih; di luar—di dalam Kristus (Minggu, 9 November 2003))
Hitam—putih; di luar—di dalam Kristus

Hitam bukan putih, keduanya berbeda tajam. Ilustrasi warna ini    tepat untuk menggambarkan kehidupan orang Kristen yang jelas,    sebagai manusia baru yang hidup di dalam Kristus. Artinya, hidup    kita kini jelas-jelas telah menanggalkan manusia lama yang hidup    dalam dosa. Orang yang ada di dalam Kristus tidak mungkin    serempak hidup di dalam dosa.Dalam bagian ini Paulus memberikan    perbandingan mencolok antara kehidupan orang di dalam Kristus    dengan orang yang di luar Kristus. Orang yang berada di luar    Kristus adalah orang yang tidak mengenal Tuhan. Mereka hidup    terpisah dari Sang Pencipta, dan menyerahkan diri kepada    kecemaran hawa nafsu untuk memperoleh kenikmatan semu (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">17-19).    Sedangkan orang yang berada di dalam Kristus adalah orang    yang mengenal Kristus. Mereka adalah orang yang hidupnya telah    ditebus dari dosa, dan menjadi anak-anak Allah (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">21-24).    Hidup mereka menuju kepada kehidupan kekal bersama Allah. Apa    maksud Paulus membuat dan memaparkan perbandingan ini? Maksudnya    adalah agar jemaat di Efesus melakukan tanggung jawabnya hidup    sebagai orang kudus di dalam Kristus. Diharapkan pula bahwa    kita, orang-orang Kristen sebagai tubuh Kristus masa kini pun    melakukan tanggung jawab hidup kudus di hadapan Tuhan Yesus    Kristus.

Renungkan:    Anda yang telah menanggalkan citra kemanusiaan lama untuk    selama-lamanya, haruslah juga menanggalkan semua perilaku lama    yang penuh kecemaran.

(0.89) (Ef 2:20) (jerusalem: para nabi) Nabi-nabi itu bukanlah para nabi Perjanjian Lama, tetapi nabi-nabi yang berperan dalam Perjanjian Baru, Efe 3:5; 4:11; Kis 11:27+. Bersama dengan para rasul, para nabi itu menjadi angkatan saksi yang pertama-tama menerima pewahyuan tentang rencana penyelamatan Allah, Efe 3:5, dan memberitakan Injil, bdk Luk 11:49; Mat 23:34; 10:41. Maka mereka merupakan dasar dan di atas itu gereja dibangun. Kristus sendiri juga disebut "dasar" Gereja, 1Ko 3:10 dst.
(0.89) (Ef 5:22) (jerusalem) Ayat-ayat ini membandingkan perkawinan dengan persatuan Kristus dan Gereja. Kedua titik perbandingan saling menjelaskan: Kristus dapat dikatakan isteri Gereja oleh karena merupakan Kepalanya dan mengasihinya seperti tubuhNya sendiri, sama seperti halnya suami isteri, setelah diterima, maka perbandingan itu pada gilirannya menyodorkan persatuan Kristus dengan Gereja sebagai contoh perkawinan manusia. Perlambang itu berakar dalam Perjanjian Lama, yang kerap berkata tentang Israel sebagai isteri Yahwe, Hos 1:2; Yes 1:21-26; Yer 2:2; 3:1,6-12; 23; Yes 50:1; 54:6-7.
(0.89) (Ef 1:1) (full: )

Penulis : Paulus

Tema : Kristus dan Gereja

Tanggal Penulisan: Sekitar 62 M

Latar Belakang

Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak ditulis sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti banyak surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang melimpah sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini ketika dipenjara karena Kristus (Ef 3:1; Ef 4:1; Ef 6:20), kemungkinan besar di Roma. Ada banyak persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose dan mungkin ditulis tidak lama sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara serentak ke tujuannya oleh seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus (Ef 6:21; bd. Kol 4:7).

Kepercayaan umum ialah bahwa Paulus menulis surat ini dengan maksud agar sidang pembaca akan lebih luas daripada jemaat di Efesus saja -- mungkin surat ini ditulisnya sebagai surat edaran untuk gereja-gereja di seluruh propinsi Asia. Pada mulanya mungkin setiap jemaat di Asia Kecil menyisipkan namanya sendiri di Ef 1:1, sebagai bukti relevansi amanatnya yang mendalam bagi semua gereja Yesus Kristus yang sejati. Banyak orang mengira surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di Laodikea yang disebut Paulus dalam Kol 4:16.

Tujuan

Tujuan Paulus dalam menulis surat ini tersirat dalam Ef 1:15-17. Dengan tekun ia berdoa sambil merindukan agar para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat, dan penyataan Bapa yang mulia. Dia sungguh-sungguh menginginkan agar hidup mereka layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus (mis. Ef 4:1-3; Ef 5:1-2). Oleh karena itu, Paulus berusaha untuk menguatkan iman dan dasar rohani mereka dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan "dalam Kristus"(Ef 1:3-14; Ef 3:10-12) untuk gereja (Ef 1:22-23; Ef 2:11-22; Ef 3:21; Ef 4:11-16; Ef 5:25-27) dan untuk setiap orang (Ef 1:15-21; Ef 2:1-10; Ef 3:16-20; Ef 4:1-3,17-32; Ef 5:1--6:20).

Survai

Secara paling sederhana PB terdiri atas dua tema dasar:

  1. (1) bagaimana kita ditebus oleh Allah, dan
  2. (2) bagaimana kita harus hidup sebagai umat tertebus itu.

Pasal begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1-3 (Ef 1:1--3:21) secara umum membahas tema yang pertama, sedangkan pasal begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4-6 (Ef 4:1--6:24) difokuskan pada yang kedua.

  1. (1) Pasal begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1-3 (Ef 1:1--3:21) dimulai dengan suatu paragraf pembukaan yang merupakan salah satu nas yang paling dalam di Alkitab (Ef 1:3-14). Kidung penebusan yang sangat indah ini menaikkan pujian karena Bapa telah memilih, menentukan dan mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya (Ef 1:3-6), karena Putra yang menebus kita dengan darah-Nya (Ef 1:7-12), dan karena Roh Kudus sebagai meterai dan jaminan warisan kita (Ef 1:13-14). Di bagian ini Paulus menekankan bahwa dalam penebusan karena kasih karunia oleh iman, Allah memperdamaikan kita dengan diri-Nya (Ef 2:1-10) dan dengan sesama umat tertebus (Ef 2:11-15), dan sedang mempersatukan kita di dalam Kristus dalam satu tubuh, yaitu gereja (Ef 2:16-22). Tujuan penebusan adalah "mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di sorga maupun yang di bumi," (Ef 1:10).
  2. (2) Pasal begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4-6 (Ef 4:1--6:24) pada umumnya terdiri atas arahan-arahan praktis bagi gereja mengenai tuntutan penebusan di dalam Kristus atas kehidupan pribadi dan kehidupan bersama kita.

Di antara 35 pengarahan yang diberikan dalam surat ini mengenai bagaimana seorang tertebus harus hidup, ditekankan tiga kategori luas.

  1. (1) Orang percaya dipanggil kepada suatu kehidupan baru yang murni dan terpisah dari dunia. Mereka dipanggil untuk "kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya" (Ef 1:4), "menjadi bait Allah yang kudus" (Ef 2:21), "hidup ... berpadanan dengan panggilan (mereka) itu" (Ef 4:1), "mencapai ... kedewasaan penuh" (Ef 4:13), hidup "di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Ef 4:24), "hiduplah di dalam kasih" (Ef 5:2; bd. Ef 3:17-19), dan menjadi kudus "dengan ... firman" (Ef 5:26) agar Kristus bisa memperoleh "jemaat ... tanpa cacat atau kerut ... kudus dan tidak bercela" (Ef 5:27).
  2. (2) Orang percaya dipanggil kepada suatu cara hidup baru dalam hubungan keluarga dan kerja (Ef 5:22--6:9). Semua hubungan ini hendaknya dikuasai oleh prinsip-prinsip yang menandai orang percaya berbeda sekali dari masyarakat sekular di mana mereka hidup.
  3. (3) Akhirnya, orang percaya dipanggil untuk tetap berdiri teguh terhadap semua rencana jahat Iblis dan terhadap "roh-roh jahat di udara" yang hebat sekali (Ef 6:10-20).

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai surat ini.

  1. (1) Penyingkapan kebenaran teologis akbar dalam pasal begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1-3 (Ef 1:1--3:21) dihentikan sejenak oleh dua doa rasuli yang paling berkuasa dalam PB: yang pertama memohon hikmat dan wahyu dalam pengenalan akan Allah (Ef 1:15-23); yang kedua berfokus pada mengenali kasih, kuasa, dan kemuliaan Allah (Ef 3:14-21).
  2. (2) "Di dalam Kristus", sebuah istilah Paulus yang sangat berbobot (dipakai 160 kali dalam surat-surat Paulus) secara khusus menonjol dalam surat ini (sekitar 36 kali). "Setiap berkat rohani" dan setiap persoalan praktis dalam hidup ini berhubungan dengan perihal berada "di dalam Kristus".
  3. (3) Maksud dan tujuan abadi Allah bagi gereja ditekankan dalam surat Efesus.
  4. (4) Beraneka segi dari peranan Roh Kudus di dalam kehidupan Kristen ditekankan (Ef 1:13-14,17; Ef 2:18; Ef 3:5,16,20; Ef 4:3-4,30; Ef 5:18; Ef 6:17-18).
  5. (5) Surat Efesus kadang-kadang dianggap sebagai "surat kembar" dengan Kolose, karena persamaan dalam isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang sama (bd. Garis Besar kedua surat itu).
(0.88) (Ef 1:13) (jerusalem: kamu juga) Berkat yang keenam ialah panggilan orang-orang bukan Yahudi untuk mendapat keselamatan yang dahulu dikhususkan bagi Israel. Mereka telah mendapat jaminannya waktu menerima Roh yang dijanjikan
(0.88) (Ef 1:21) (jerusalem: pemerintah, penguasa ...) Ini adalah nama macam-macam "kuasa" di jagat raya dan cukup lazim dipakai dalam karangan-karangan Yahudi. Paulus tidak membenarkan atau menyangkal adanya kuasa-kuasa semacam itu. Ia hanya menekankan bahwa semua takluk kepada Kristus, Kol 1:16; 2:10. Dengan menghubungkan kuasa-kuasa itu dengan malaikat-malaikat yang tampil dalam tradisi alkitabiah dan dengan pemberian hukum Taurat, Gal 3:19+, Paulus memasukkan kuasa-kuasa itu ke dalam sejarah penyelamatan. Dalam pandangan Paulus kuasa-kuasa itu menjadi makin lama makin buruk, Gal 4:3+; Kol 2:15+, sampai akhirnya dianggap kuasa-kuasa setani, Efe 2:2+; Efe 6:12+; bdk 1Ko 15:24+.
(0.87) (Ef 3:14) (ende)

"Segala kebapaan". Ada jang menterdjemahkan (menjadur) "segala bangsa". Dan memang Paulus memaksudkan dengan istilahnja segala bangsa, suku-bangsa atau golongan, jang berasal dari satu bapak-bangsa jang mereka banggakan. Paulus tentu sadja pertama-tama ingat disini akan kaum Israel, tetapi pandangannja meluas merangkum segala bangsa manusia dan kalangan Malaekat-Malaekat disurga, jang dibajangkannja merupakan suatu kesatuan seperti kaum Israel, dan k.l. berkepribadian seperti kaum Israel pula. Tetapi istilah Paulus mengandung suatu tjorak istimewa jang djangan diabaikan. Ia berkata bahwa segala bapak-bangsa (dan melalui mereka segala bangsa) mendapat namanja dari Allah-Bapa. Nama disini berarti seperti sangat umum dalam bahasa Perdjandjian Lama: hidup dengan seluruh kepribadian dan segala keutamaannja. Paulus hendak menegaskan, bahwa segala leluhur jang didjundjung tinggi dan dibanggakan oleh para turunannja (seperti Abraham misalnja oleh kaum Israel) mendapat hidupnja dengan segala keutamaan dan keunggulannja dari Allah, dan melalui mereka segala turunan mereka djuga. Segala hidup didunia, dan keutamaan segala machluk adalah berwudjud setjara takterbatas dan mutlak dalam Allah, dan berpantjar daripadaNja, jaitu dari "seluruh kepenuhan Allah" karena tjinta kebapaanNja.

(0.87) (Ef 3:16) (full: MENEGUHKAN ... BATINMU. )

Nas : Ef 3:16-19

"Batin" yang diteguhkan Roh Kudus berarti semua perasaan, pikiran, dan maksud kita makin lama makin tunduk kepada pengaruh dan pengarahan-Nya sehingga Roh dapat menyatakan kuasa-Nya melalui kita dalam cara yang lebih besar. Peneguhan ini mempunyai empat tujuan:

  1. (1) supaya Kristus dapat memantapkan kehadiran-Nya di dalam hati kita (ayat Ef 3:16-17; bd. Rom 8:9-10);
  2. (2) supaya kita berakar di dalam kasih yang sungguh-sungguh kepada Allah, Kristus, dan sesama manusia;
  3. (3) supaya kita dapat memahami di dalam pikiran dan mengalami di dalam hidup, kasih Kristus kepada kita (ayat Ef 3:18-19);
  4. (4) supaya kita dipenuhi dengan "seluruh kepenuhan Allah" (ayat Ef 3:19), yaitu supaya kehadiran Allah sedemikian memenuhi kita sehingga kita mencerminkan dari batin kita kodrat dan sifat yang dimiliki Tuhan Yesus Kristus (bd. Ef 4:13,15,22-24).
(0.87) (Ef 1:18) (jerusalem: mata hatimu) Hati (harafiah: jantung) di sini dianggap sebagai pusat dan pangkal perasaan, pikiran dan kelakuan manusia. Pandangan ini sudah terdapat dalam Perjanjian Lama, Kej 8:21; 1Sa 16:7; Maz 17:3; 44:22; Yer 11:20; Maz 51:12,19; Yer 4:4; 31:31-33; Yeh 36:26; Ula 4:29; Maz 105:3; 119:2,20; 1Ra 3:9; Hos 2:16; dll, dan juga dalam Perjanjian Baru. Allah mengenal hati manusia, Luk 16:15; Kis 1:24; Rom 8:27. Manusia perlu mengasihi Allah dengan segenap hati, Mar 12:29-30 dsj. Allah mengutus RohNya ke dalam hati orang beriman, Rom 5:5+; 2Ko 1:22; Gal 4:6; Kristus juga diam dalam hati manusia, Efe 3:17. Orang yang hatinya tulus, Kis 2:46; 2Ko 11:3; Efe 6:5; Kol 3:22, lurus, Kis 8:21, dan suci, Mat 5:8; Yak 4:8, terbuka lebar-lebar bagi kehadiran dan pengaruh Allah. Dan orang-orang beriman adalah sehati dan sejiwa, Kis 4:32.
(0.87) (Ef 2:1) (sh: Kedudukan rohani di dalam Kristus (Senin, 3 November 2003))
Kedudukan rohani di dalam Kristus

Setelah menjelaskan kekayaan rohani kita di dalam Kristus, Paulus menjelaskan dua hal: kedudukan rohani jemaat di dalam Kristus dan apa yang Allah perbuat terhadap orang-orang Yahudi dan non Yahudi. Paulus mengungkapkan apa yang telah diperbuat Allah bagi orang berdosa. Ia memaparkan status dan kondisi hidup jemaat Efesus bahkan juga dirinya sebelum menerima Kristus (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3). Paulus ingin agar jemaat makin memahami perbedaan tajam antara akibat dosa dan akibat anugerah. Jemaat yang hidup di luar Kristus memiliki kehidupan rohani yang kosong dan hidup dalam ketidakberdayaan menghadapi dunia. Sebaliknya, jemaat yang hidup di dalam Kristus akan dihidupkan, diperbarui dan dibangkitkan untuk hidup dalam kemuliaan kuasa pemerintahan dan kedaulatan Kristus. Pada bacaan esok,Paulus menjelaskan tentang status dan kondisi orang-orang Yahudi dan non Yahudi yang berseteru, melalui kebangkitan-Nya didamaikan dan dibangun menjadi Bait Allah (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11,22). Keajaiban anugerah Allah telah mengeluarkan kita dari kubangan dosa yang dahsyat dan ditempatkan dalam ruang takhta kemuliaan-Nya. Tepat bila dikatakan bahwa orang yang hidup tanpa Kristus sebenarnya mati. Keberdosaan dan dosa perbuatan mematikan dalam arti mencemarkan hati, menggelapkan pikiran, melumpuhkan kehendak dan akhirnya menjerumuskan orang ke dalam kebinasaan. Hidup dapat berubah radikal hanya oleh dan dalam Kristus. Hanya Dialah yang mampu mengubah seluruh hidup lama kita yang cemar oleh dosa menjadi suatu ciptaan baru berciri kemuliaan ilahi (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">10).

Renungkan: Allah tidak dapat bekerja di dalam kita tanpa Ia terlebih dahulu bekerja bagi kita dan tanpa kita percaya kepada Anak-Nya. Melalui firman Allah, doa dan penderitaanlah Allah bekerja dalam kita.

(0.87) (Ef 2:11) (sh: Keajaiban Allah berlaku universal (Selasa, 4 November 2003))
Keajaiban Allah berlaku universal

Dosa menyebabkan orang melupakan Allah. Akibatnya egoisme, curiga, sombong, dan perseteruan antaretnis menyambangi kehidupan manusia. Dalam keadaan demikian bagaimana mungkin kita dapat bersekutu dengan Allah di dalam hadirat-Nya? Komunitas Allah di sini tidak lagi menunjuk pada etnis Yahudi saja, tetapi juga kepada etnis non Yahudi. Oleh sebab itu Paulus menempatkan etnis non Yahudi sebagai umat yang juga dapat menikmati karya Kristus (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Paulus menjelaskan hal ini karena kebanyakan petobat baru di jemaat Efesus berasal dari etnis non Yahudi, dan mereka sungguh mengetahui dan menyadari bahwa program Allah dalam Perjanjian Lama sebagian besar memang hanya melibatkan orang-orang etnis Yahudi. Kondisi ini menimbulkan kesombongan dalam diri orang-orang Yahudi yang selalu berusaha agar orang-orang non Yahudi tidak pernah melupakan hal itu. Bangsa Israel salah besar jika menganggap Allah dan karya-Nya adalah mutlak hak mereka, sebab Allah juga berjanji bahwa Ia akan menciptakan “damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat” (bdk. Yes. 57:19); dan janji itu dipenuhi dalam Yesus Kristus. Melalui peristiwa salib, Yesus Kristus tidak hanya memperdamaikan perseteruan etnis Yahudi dengan etnis non Yahudi, tetapi memperdamaikan keduanya dengan diri-Nya dalam satu tubuh yaitu jemaat (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13-18). Umat yang diperdamaikan itu dilihat sebagai Bait Allah Perjanjian Baru. Penggenap perjanjian Allah itu bukan pada bangunannya tetapi pada persekutuan yang hidup dari anggota keluarga Allah yang didasari oleh pewartaan janji Allah melalui para nabi PL dan kesaksian para rasul tentang Kristus.

Renungkan: Di dalam ibadah, pergaulan, dan karya kita, sepatutnyalah nama Tuhan ditinggikan.

(0.87) (Ef 4:1) (sh: Disatukan oleh Kristus (Jumat, 7 November 2003))
Disatukan oleh Kristus

Bhinneka tunggal jika adalah asas yang dianut bangsa kita sebagai upaya untuk mempersatukan keragaman budaya di negeri ini. Jika negara kita disatukan oleh satu asas, apakah yang mempersatukan orang-orang Kristen yang jumlahnya milyaran dengan beragam karakter? Melalui tulisan ini, kita mendapatkan jawaban menarik bahwa orang Kristen dipersatukan oleh panggilan Allah yang dialaskan pada satu tubuh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4-6). Semua faktor internal dalam kehidupan orang-orang Kristen mengimplikasikan bahwa manusia yang harkat kemanusiaannya yang lama telah rusak, kini berada dalam pendamaian dan penyatuan di dalam Kristus. Jelas bahwa seharusnya tidak ada perpecahan dalam gereja karena itu bertentangan dengan panggilan Allah. Allah memanggil kita untuk menjadi satu, dan kesatuan itu harus dinyatakan dalam praktik hidup kita sehari-hari (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1-3). Namun, dalam kenyataannya sulit sekali mencegah terjadinya perpecahan di dalam gereja. Sebenarnya, pemicu perpecahan tersebut adalah ketidakseriusan kita memahami arti panggilan Allah. Berbagai perbedaan karakter dan kepentingan dalam jemaat tidak dilihat sebagai “kekayaan umat” yang mempersatukan tetapi dilihat sebagai “kekayaan pribadi” yang mengancam. Paulus mengingatkan dan mengimbau supaya setiap orang Kristen memiliki kehidupan yang berpadanan dengan panggilan-Nya (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1). Artinya, orang Kristen harus menerapkan sikap rendah hati, lemah lembut, sabar, serta menunjukkan kasihnya terhadap sesama dalam menjalankan kehidupannya baik di tengah-tengah persekutuan gereja maupun di tengah-tengah masyarakat (ayat begitu+lama+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">2). Bisa dibayangkan betapa indahnya kehidupan seperti ini bila terjadi di dalam gereja.

Renungkan: Sudahkah hidup kita mencerminkan perpadanan serasi dengan panggilan Allah sehingga Kristus terlihat nyata di dalamnya?



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA