Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, ^y  tetapi orang yang pandai berjalan lurus.

Orang yang berpengetahuan menahan ^u  perkataannya ¹ , orang yang berpengertian berkepala dingin. ^v 

Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh ^q  membiarkan amarahnya meledak. ^r 

Hikmat terlalu tinggi bagi orang bodoh; ia tidak membuka mulutnya di pintu gerbang.

Memikirkan kebodohan mendatangkan dosa, dan si pencemooh adalah kekejian bagi manusia.

Batu adalah berat dan pasirpun ^e  ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.

Jika orang bijak beperkara dengan orang bodoh, orang bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan.

Sebab aku ini lebih bodoh dari pada orang lain, pengertian manusia tidak ada padaku.

Kalau ternyata penting, bahwa aku juga pergi, maka mereka akan pergi bersama-sama dengan aku.

Sahut Laban: "Lebih baiklah ia kuberikan kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku."

Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku." Jawab perempuan itu kepadanya: "Katakanlah!"

Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa, ^z  dalam kegelapan ^a  mereka berjalan; goyanglah segala dasar ^b  bumi.

Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, ^a  tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.

Karena tiga hal bumi gemetar, bahkan, karena empat hal ia tidak dapat tahan:

Sungguh, gembala-gembala ^l  sudah menjadi bodoh, ^m  mereka tidak menanyakan petunjuk TUHAN. ⁿ  Sebab itu mereka tidak berbahagia ^o  dan seluruh binatang gembalaan mereka cerai-berai. ^p 

Kemudian berbicaralah raja kepada abdi Allah itu: "Marilah bersama-sama dengan aku ke rumah, segarkan badanmu, sesudah itu aku hendak memberikan suatu hadiah ^b  kepadamu."

(49-11) Sungguh, akan dilihatnya: orang-orang yang mempunyai hikmat mati, ^l  orang-orang bodoh dan dungupun ^m  binasa bersama-sama dan meninggalkan harta benda ⁿ  mereka untuk orang lain. ^o 

Karena tidak ada kenang-kenangan ^q  yang kekal baik dari orang yang berhikmat, maupun dari orang yang bodoh, sebab pada hari-hari yang akan datang kesemuanya sudah lama dilupakan. ^r  Dan, ah, orang yang berhikmat mati ^s  juga seperti orang yang bodoh!

Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu ^x  karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, ^y  tidak ada nyawa di dalamnya,

Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas akan menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, ^y  tidak ada nyawa di dalamnya,