(0.19) | (Yer 31:32) |
(full: KUADAKAN DENGAN NENEK MOYANG MEREKA.
) Nas : Yer 31:32 Perjanjian baru diperlukan karena yang lama tidak memadai. Sedangkan yang lama ditulis pada loh batu, Yeremia menubuatkan bahwa yang baru akan ditulis pada loh hati umat Allah (ayat Yer 31:33; bd. pasal 2Kor 3:1-18). Karena kediaman Roh Kudus, perjanjian baru akan disertai kuasa dan kasih karunia yang cukup bagi semua orang untuk hidup benar di hadapan Allah. |
(0.19) | (Kel 23:24) | (jerusalem: tugu-tugu berhala) Ungkapan ini menterjemahkan kata Ibrani massebot. Massebot itu ialah tiang-tiang (dari kayu atau batu) suci yang berperan dalam ibadat agama negeri Kanaan. Tiang itu adalah lambang dewa (laki-laki). Massebot dikutuk oleh hukum, Kel 23:24; 34:13; Ula 7:5; 12:3; 16:22; Ima 26:1, dan oleh para nabi, Hos 3:4; 10:1; Mik 5:12. Sebaliknya dalam agama para bapa bangsa tiang-tiang suci berperan Kej 28:18,22. |
(0.19) | (Kel 25:16) | (jerusalem: loh hukum) Kata Ibrani yang dipakai (loh) edut, kerap kali diterjemahkan dengan: kesaksian. Tetapi naskah-naskah lain dari daerah itu di zaman dahulu memberitahukan bahwa kata itu berarti: syarat-syarat dan kewajiban-kewajiban sebuah perjanjian yang oleh seorang raja dibebankan pada raja-raja taklukan. Yang dimaksudkan di sini ialah Dekalog yang tersurat pada loh-loh batu. Loh-loh itu kadang-kadang disebut "loh-loh kesaksian" (terj: loh hukum Allah), Kel 32:18; 32:15; 34:29. Karena itupun tabut dapat disebut sebagai "tabut kesaksian" (terj:tabut hukum) Kel 25:22; 26:33; 40:21) |
(0.19) | (Bil 20:12) | (jerusalem) Mana kesalahan Musa dan Harun itu belum juga diketahui. Adakah Musa kurang percaya dengan memukul bukit batu sebanyak dua kali? Unsur ini memang tidak ada dalam Kel 17:1-7. Barangkali penyusun ceritera yang berasal dari kalangan Para Imam dengan jalan itu mau menerangkan mengapa Musa dan Harun tidak memasuki Tanah yang dijanjikan. Karena itupun kiranya ia menempatkan peristiwa itu sebelum Harun wafat sambil mengolah ceritera seperlunya. Kembali ia menyinggung peristiwa itu waktu menceritakan wafatnya Musa, Ula 32:51. Menurut Ula 1:37; 3:26; 4:21 Musa dihukum oleh karena rakyat yang dari Kadesy tidak mau langsung memasuki negeri Kanaan, bdk Bil 14. |
(0.19) | (Yos 7:26) | (jerusalem: timbunan batu) Begitulah seorang penjahat dikubur, bdk raja Ai, Yos 8:29, Absalom, 2Sa 18:17, kelima raja Kanaan, Yos 10:27 |
(0.19) | (Yes 16:1) | (jerusalem: Mereka mengirim) Dalam naskah Ibrani tertulis: Kirimlah. Maksud ayat ini kurang jelas dan ada berbagai tafsirannya. Mungkin maksudnya begini: Orang Moab terancam oleh penyerbu, lalu mencari perlindungan pada raja Yehuda, atau mungkin sudah mendapat perlindungan itu. Anak domba yang dikirim dapat diartikan sebagai tanda penaklukan diri, bdk 2Ra 3:4 |
(0.19) | (Ams 18:1) |
(sh: Ingin batu atau roti? (Senin, 7 Agustus 2000)) Ingin batu atau roti?Permasalahan tentang kata-kata kembali diperhadapkan kepada kita oleh Amsal, walau kali ini penulis Amsal tidak menyebutkan secara langsung tapi lebih banyak menyebut bibir dan mulut sebagai organ manusia yang dipakai untuk berkata-kata. Bila dalam bagian yang lalu, perkataan dihubungkan dengan dampaknya terhadap orang lain, kini perkataan lebih banyak dihubungkan dengan orang yang mengeluarkan perkataan tersebut. Penulis berusaha menyadarkan dan meyakinkan pembacanya bahwa mereka tidak bisa sembarangan berkata-kata. Sebab dalam kegagalan atau kesuksesan, kemalangan atau keuntungan, bahkan kehidupan atau kematian, perkataan seseorang mempunyai andil. Dengan kata lain berhati-hatilah, pertimbangkan masak-masak, pahami permasalahan dengan benar dan teliti sebelum berkata-kata (13). Ingatlah bahwa salah berkata-kata dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan antar manusia atau gejolak sosial dalam masyarakat (6). Dan bagi orang yang salah berkata-kata, risiko yang harus ia tanggung sangat berat yaitu nyawanya sendiri. (7). Namun kenyataannya, banyak orang yang tidak memahami pengajaran tentang berbahayanya lidah. Sehingga mereka senang berbicara berdasarkan perasaannya saja dan tidak berdasarkan pengertian. Ia tidak peduli apakah yang dikatakan itu ada maknanya atau tidak bagi orang lain (2). Dengan kata lain ia hanya senang mendengar perkataannya sendiri. Pelajaran apa yang kita dapatkan dari uraian di atas? Seorang yang berkata-kata adalah seperti seseorang yang melemparkan sebuah benda yang diikat dengan karet panjang dan ujung karet itu diikatkan pada lehernya. Ketika benda itu dilempar, karet akan teregang hingga maksimal, setelah itu karena kelenturannya, karet itu akan menarik kembali benda itu dan pasti benda itu akan mengenai orang itu sendiri. Jika orang itu berhikmat, maka benda yang dilempar itu bukanlah batu ataupun potongan besi, melainkan roti, buah, atau hal-hal yang lain yang tidak akan menyakitinya namun memberikan kesenangan dan kenikmatan. Dengan kata lain, perkataan seseorang bersifat mengikat orang itu (7), ia tidak akan dapat melepaskan diri dari apa yang pernah ia ucapkan, entah itu perkataan baik atau buruk. Renungkan: Apakah Anda akan terhantam oleh batu atau roti yang berbalik? Anda yang tahu! |
(0.18) | (1Raj 8:1) |
(full: TABUT PERJANJIAN TUHAN.
) Nas : 1Raj 8:1 Tabut perjanjian menjadi satu-satunya perabot di Tempat Yang Mahakudus. Tabut itu merupakan sebuah kotak sepanjang 1 m 14 cm, lebar 68.5 cm dan setinggi 68.5 cm, terbuat dari kayu penaga dan dilapisi dalam dan luar dengan emas murni. Tabut itu mula-mula berisi tiga benda pengingat bahwa Allah adalah raja atas Israel:
|
(0.18) | (Dan 2:44) |
(full: KERAJAAN YANG TIDAK AKAN BINASA.
) Nas : Dan 2:44-45 Di dalam mimpi itu, sebuah batu yang terungkit lepas dari gunung, bukan oleh tangan manusia (yaitu, adikodrati) menimpa kaki patung itu. Bukan hanya kaki patung itu yang binasa, tetapi emas, perak, tembaga, besi, dan tanah liat semuanya menjadi debu dan dihembuskannya.
|
(0.18) | (Ul 1:28) | (jerusalem: orang-orang Enak) Orang Enak, orang Emim, Ula 2:10, orang Refaim, Ula 2:20, dan orang Zamzumim (atau: Zusim), Ula 2:20, adalah bangsa-bangsa dongeng yang dikatakan dahulu mendiami negeri Palestina dan daerah seberang sungai Yordan. Bdk Kej 14:5. Mereka dianggap keturunan orang Nefilim (raksasa), Bil 13:33; Kej 6:4. Dengan bangsa-bangsa itupun dihubungkan peninggalan (batu-batu besar) dari masa yang lampau. Ula 3:11. Orang Enak dikatakan di masa Yosua masih tampil sebagai orang berkuasa di pegunungan Hebron dan daerah pesisir, Yos 11:21 dst; Ula 14:12-15; 15:13-15; 21:11. Orang Refaim berhasil mempertahankan diri di daerah Basan, Ula 3:13; Yos 12:4 dst; Ula 13:12. Di bawah suku Yehuda nama mereka terpelihara dalam nama "Lembah orang Refaim", Yos 15:8; 18:16; 2Sa 5:18. Anak buah Daud dikatakan beradu dengan keturunan terakhir dari Rafa (raksasa) yang memberi namanya kepada seluruh bangsa Refaim, 2Sa 21:16-22; 1Ta 20:4-8. Kata "refaim" juga berarti orang-orang mati yang berupa "bayangan" tinggal di dunia orang mati (syeol), bdk Ayu 26:5 dst; Maz 88:11; Yes 14:9; 26:14,19. |
(0.18) | (Yos 4:19) | (jerusalem: Gilgal) Kata Ibrani gilgal berarti: bundaran batu-batu. Kata itu menjadi nama beberapa tempat, bdk Ula 11:30; 2Ra 2:1; Gilgal yang dimaksudkan di sini terletak antara sungai Yordan dan kota Yerikho. Namun tempatnya tidak diketahui. Gilgal ini adalah sebuah tempat beribadat sejak dahulu kala, tetapi menjadi tempat kudus utama bagi suku Benyamin. Dengan tempat kudus ini dihubungkan sunat yang pertama kalinya diadakan di sebelah barat sungai Yordan dan dengan Paskah yang untuk pertama kalinya dirayakan di negeri Kanaan, Yos 5:9-10, dan lagi dengan sumpah yang diangkat suku-suku Israel demi untuk orang Gibeon, Yos 9:6. Tempat berkemah yang pertama ini tetap pangkalan untuk menyerbu negeri Kanaan, Yos 10:6; 14:6. Di masa pemerintahan Saul Gilgal tetap sebuah pusat kegiatan politik dan keagamaan, bdk 1Sa 11:15+. Para nabi mengecam ibadat yang dirayakan di Gilgal Hos 4:15; 9:15; 12:12; Ams 4:4; 5:5. |
(0.18) | (2Sam 16:1) |
(sh: Ada udang di balik batu. (Sabtu, 04 Juli 1998)) Ada udang di balik batu.Mefiboset adalah cucu Saul yang telah ditolong Daud (ps.9). Ziba, hamba Mefiboset, menjumpai Daud dengan berbagai persembahan. Kebaikannya memang menghasilkan upah! Segala kepunyaanMefiboset kini diserahkan kepadanya oleh Daud! Dan pengabdiannya dinyatakan kepada Daud (ayat 4). Tetapi sungguhkah Ziba tulus dan jujur? "> Kepasrahan Daud dan kebesaran jiwanya. Dalam hidup, kita harus siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan (kebaikan semu, seperti yang ditampilkan Ziba, kejahatan karena dendam seperti tindakan Simei!). Selagi Daud jaya, Simei kecut dan takut; selagi Daud dalam posisi yang tersudut, Simei melancarkan keinginannya untuk membalas dendam! Celakanya, dendam telah membutakan akal warasnya. Daud tidak pernah menumpahkan darah Saul dan keluarganya, tetapi didakwa demikian (ayat 19:8" context="true">8). Menanggapi kebrutalan Simei, Daud tetap bersikap pasrah dalam kebesaran jiwanya. Dia berserah kepada Tuhan! Daud tidak membalas kekerasan dengan kekerasan. Renungan: Seorang pemimpin perlu mendisiplin diri belajar sikap pasrah berserah kepada Tuhan dan berjiwa besar. |
(0.18) | (Mzm 93:1) |
(sh: Tuhan Raja yang kekal dan Hakim yang adil. (Sabtu, 7 November 1998)) Tuhan Raja yang kekal dan Hakim yang adil.Seorang raja di dunia, berada pada posisi sangat berkuasa dan penuh kemuliaan. Bagaimana dengan Allah sebagai Raja di atas segala raja? Ia sungguh dapat diandalkan (bdk. Allah gunung batu perlindunganku. Orang-orang congkak dan fasik tidak menghiraukan Tuhan. Mereka meremukkan umat Tuhan, menindas dan berkata: Tuhan tidak melihatnya (ayat Doa: Terima kasih Tuhan atas perlindungan dan pengajaran-Mu. |
(0.18) | (Pkh 3:1) |
(sh: Untuk segala sesuatu ada waktunya. (Rabu, 27 Mei 1998)) Untuk segala sesuatu ada waktunya.Dalam tulisan artistik khas Iberani, penulis mengungkapkan pasangan hal-hal yang menurutnya masing-masing ada masanya. Ada tujuh (angka penting dalam Perjanjian Lama berarti lengkap) ayat yang masing-masingnya berisi dua pasang hal yang bertentangan. Lahir/meninggal, menanam/mencabut, membunuh/menyembuhkan, merombak/membangun, menangis/tertawa, meratap/ menari, membuang batu/mengumpulkan batu, memeluk/menahan diri, mencari/merugi, menyimpan/membuang, merobek/ menjahit, berdiam diri/berbicara, mengasihi/membenci, perang/damai. Maksud pengkhotbah, semua kejadian dalam alam dan dalam hubungan manusia, telah diatur dalam ritme demikian. Menerima ritme hidup. Perenungan pengkhotbah bisa dianggap frustrasi. Hidup sudah diatur begitu rupa oleh Tuhan, tidak lagi ada kebebasan. Bisa juga dianggap sesuatu yang positif. Hidup teratur di tangan Allah, aman, terpola punya makna. Jadi dari frustrasi, pengkhotbah bisa bersukacita. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya". Kehendak Allah. Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya. Kepada manusia diberi pengertian berupa akal dan pikiran melebihi ciptaan lain. Juga dalam hal menikmati hidup ini. Justru dengan menyadari bahwa segala sesuatu di tangan Allah dan diatur sesuai kehendak-Nya, kita belajar mengakui ketergantungan kita akan Dia. |
(0.18) | (Yes 48:1) |
(sh: Tegar tengkuk (Selasa, 16 Februari 1999)) Tegar tengkukSeperti seorang anak kecil yang ingin mengatur hidupnya sendiri, padahal tidak memiliki kemampuan. Sifat inilah yang dimiliki Israel, umat pilihan Allah. Ketegartengkukan telah menyelubungi mata hati mereka untuk menguak tabir kasih dan kesetiaan Allah; bahkan sifat kepala batu telah membuat mereka menolak Allah dan berpaling kepada berhala (5). Allah kenal benar sifat Israel ini, namun Ia tetap mengasihani mereka sehingga tidak melenyapkan mereka (9). Betapa besar kasih dan kesetiaan Allah kepada umat pilihan-Nya. Memurnikan dalam dapur kesengsaraan. Apakah Allah yang penuh kasih akan membiarkan umat-Nya tenggelam dalam dosa pemberontakan? Allah tidak kompromi dengan dosa Israel yang telah menajiskan nama-Nya. Karena nama-Nya, kehendak-Nya, dan diri-Nya sendiri, Allah akan memurnikan umat-Nya dalam dapur kesengsaraan, bukan supaya umat menderita, tetapi agar umat menyadari kasih dan kekudusan Allah. Melalui ujian kesengsaraan inilah Allah akan kembali memurnikan kasih umat dan memberi masa depan yang baru. Renungkan: Kehancuran hati Allah yang mengasihi umat-Nya terwujud dalam tindakan pemurnian bagi yang tegar tengkuk, keras kepala, dan berkepala batu. |
(0.18) | (1Kor 8:1) |
(sh: Jangan menjadi batu sandungan. (Jumat, 29 Agustus 1997)) Jangan menjadi batu sandungan.Bagi mereka yang telah memiliki banyak pengetahuan Alkitab dan pertumbuhan iman yang baik, soal makan daging bekas persembahan berhala bukan suatu masalah. Mereka yakin dan percaya, hanya ada satu Allah, yang lain palsu. Berhala hanya benda mati yang tak berdaya dan tak berpengaruh apa pun. Tidak demikian halnya dengan para pemula dan simpatisan Kristen. Orang-orang ini masih memegang teguh keyakinan bahwa penyembahan berhala itu riil, maka daging bekas persembahan itu tak boleh dimakan. Yang lebih kuat iman tidak boleh sengaja makan daging bekas persembahan, sebab tindakan itu akan menggoncangkan iman yang lemah. Saling membangun dalam kasih. Persekutuan orang beriman harus menjadi tempat saling melengkapi dan membangun di dalam kasih. Kebersamaan ini penting, sebab ibadah yang benar bukan hanya bersifat individual-vertikal, mementingkan kepuasan persekutuan pribadi dengan Tuhan. Segi horisontal, saling mengasihi, memperhatikan, dan membangun, pun sama pentingnya. Orang yang hanya memikirkan paham dan keadaannya sendiri dan melukai hati sesamanya, melukai juga hati Tuhan. Doa: Hidup seperti Kristus, itulah kerinduanku, Tuhan. |
(0.16) | (2Taw 3:1) |
(full: SALOMO MULAI MENDIRIKAN.
) Nas : 2Taw 3:1 Membandingkan bait Salomo dengan bait Kristus (yaitu gereja) menyatakan hal-hal berikut ini:
|
(0.16) | (Kej 3:22) |
(ende) Dulu manusia hanjalah mengalami apa jang baik sadja, dan belum mempunjai gambaran tentang apakah kedjahatan itu (Kej 2:25). Tetapi sekarang dia telah berkenan dengan kedjahatan, jang dialaminja sebagai sesuatu jang merugikan baginja. Demikian dalam arti tertentu ia "menjerupai" Tuhan, karena mengenal hakekat kedjahatan. Bahwa pintugerbang kearah pohon kehidupan telah ditutup, merupakan lukisan lebih landjut dari siksaan maut jang telah didjatuhkan atas diri manusia. Pengarang menjelesaikan tjeritanja setjara konkrit dengan menggunakan gambaran-gambaran jang sesuai dengan lukisan taman-bahagia: firdaus adalah tempat kehidupan kekal; kerub-kerub (a. 24)(#TB Kej 3:24) pendjaga pintu-gerbang taman-bahagia itu. Pada tjandi-tjandi dan istana-istana radja didunia timur djaman dahulu pintu-gerbang dihiasi dengan artja-artja batu (seperti pada tjandi-tjandi Hindu di Djawa, apa jang disebut "kala"). Disini para pendjaga-pintu adalah machluk- machluk hidup, hamba istana Tuhan. |
(0.16) | (Kel 17:6) |
(ende) Mukdjidjat jang sama ditjeritakan di Bil 20:1-11, tetapi pada saat lain dan ditempat lain, jakni di Kadesj disebelah Selatan tanah Palestina, dalam tahap perdjalanan jang terachir. Bukit Horeb disebut disini, supaja dua tjerita itu djelas-djelas terbedakan, sungguhpun mungkin sekali keduanja berkenaan dengan peristiwa jang sama. Dalam tradisi selandjutnja kerap kali Tuhan digambarkan sebagai Allah jang menjegarkan umatNja: Ula 8:15; Maz 114:8; Yer 2:13; Yeh 47; Yoe 3:18; Zak 14:8. Demikian pulalah Kristus adalah batu karang jang memantjarkan air: 1Ko 10:4 (bandingkan Yeh 4:10-14). Ia Bait Allah baru, dan padaNja bersumberlah air kehidupan: Yoh 7:37-39; Wah 22:1). |
(0.16) | (Rat 4:1) |
(ende) Lagu keempat ini serupa dengan lagu 2(Rat 2) menurut isinja dan bentuknja, tetapi chususnja keruntuhan dan kebinasaan Jerusjalem digambarkan. Lagu tersendiri atau tiga bagian. Jang pertama (Rat 4:1-12) memuat dua bagian jang sedjadjar satu sama lain Rat 4:1-6,7-12 dan jang melukiskan keadaan penduduk Jerusjalem serta sebab-musababnja. bagian kedua (Rat 4:13-20) menjatakan, bahwa tjelaka Jerusjalem disebabkan oleh nabi-nabi palsu dan para imam (Rat 4:13-16) serta kepertjajaan pada pertolongan insani (Rat 4:17-20). Bagian ketiga (Rat 4:21-22) minta balasan dari pihak Jahwe atas musuh-musuh. |