Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 66 ayat untuk barang yang baik AND book:44 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 2:2) (jerusalem: tiupan angin keras) Ada kesamaan antara Roh Kudus dan angin. Kata (Yunani) yang sama berarti: baik "roh" maupun "angin/nafas", bdk Yoh 3:8+.
(1.00) (Kis 20:32) (jerusalem: kepada Tuhan) Var: kepada Allah
(0.98) (Kis 27:35) (jerusalem: mengucap syukur) Setiap orang Yahudi yang baik waktu mulai makan selalu mengucapkan sebuah doa syukur. Tetapi kata-kata yang dipilih Lukas mengingatkan upacara Ekaristi, bdk Kis 2:42+
(0.95) (Kis 15:39) (full: PERSELISIHAN YANG TAJAM. )

Nas : Kis 15:39

Kadang-kadang perselisihan dapat timbul di antara orang percaya yang mengasihi Tuhan dan sesamanya. Pada saat perselisihan ini tidak dapat diatasi, yang paling baik adalah membiarkan masing-masing dengan pendapatnya sendiri serta membiarkan Allah bekerja sesuai kehendak-Nya dalam mereka yang terlibat. Perbedaan pendapat yang membawa pemisahan, sebagaimana terjadi dalam kasus Paulus dan Barnabas, tidak boleh disertai kepahitan dan kemusuhan. Baik Paulus maupun Barnabas tetap melanjutkan pekerjaan mereka bagi Allah dengan kasih karunia dan berkat Allah.

(0.95) (Kis 22:12) (jerusalem: seorang saleh yang menurut hukum Taurat) Paulus memperkenalkan Ananias sebagai orang Yahudi yang baik, tetapi tidak mengatakan bahwa ia seorang Kristen, Kis 9:10, dan tidak mengatakan apa-apa tentang penglihatan yang diterima Ananias, Kis 9:10-16.
(0.93) (Kis 13:43) (jerusalem: penganut agama Yahudi) Di sini kata "proselit" mendapat makna yang luas, sehingga searti dengan "mereka yang takut akan Allah"
(0.93) (Kis 22:29) (jerusalem: ia suruh ikat itu) Pada kenyataannya Paulus tetap terbelenggu: Kis 22:30; 23:18; 24:27; 26:29. Barangkali harus dibedakan dua macam "rantai" (belenggu), yakni: rantai yang cukup berat sehingga merupakan hukuman; Paulus dilepaskan dari rantai berat itu; dan rantai yang kurang berat supaya orang tahanan dapat dijaga dengan baik.
(0.92) (Kis 13:42) (sh: Hasil baik-buruk (Selasa, 17 Mei 2005))
Hasil baik-buruk


Kita cenderung mengukur keberhasilan pelayanan dari jumlah orang yang berespons positif. Bila setiap orang yang kita injili bertobat, kita berpikir bahwa pelayanan kita diberkati Tuhan. Sebaliknya, apabila kebanyakan orang yang kita layani mengeraskan hati, kita beranggapan bahwa Tuhan tidak mengurapi kita.

Seperti halnya kesaksian Injil sekaligus memiliki sisi baik dan buruk demikian pula hasil kesaksian. Bukankah justru ketika kesaksian Injil disampaikan di dalamnya terkandung kabar buruk. Yaitu, peringatan keras Tuhan terhadap mereka yang mendengar, namun mengeraskan hati? Kedua hasil itu terjadi dalam penginjilan yang dilakukan Paulus. Sebagian orang yang takut akan Allah, baik Yahudi maupun bukan merespons Injil (ayat barang+yang+baik+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">43). Dengan demikian, mereka menjadi bagian dari umat Allah sejati. Paulus dan Barnabas memperlakukan mereka sebagai kawanan domba Allah. Kedua rasul itu menggembalakan mereka dengan pengajaran dan nasihat agar mereka hidup dalam anugerah. Hasil buruk ternyata tidak kalah banyak. Mereka yang iri melihat penerimaan orang banyak terhadap Injil yang Paulus beritakan tidak saja menolak, tetapi juga menghujat dan membantah (ayat barang+yang+baik+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">45). Sikap penolakan mereka terhadap kebaikan Allah ini, berarti mereka lebih mencintai maut kekal daripada hidup kekal (ayat barang+yang+baik+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">46).

Orang Kristen dan gereja di Indonesia mengemban panggilan untuk bersaksi. Kita perlu belajar bersaksi yang memperhatikan konteks dan dengan cara yang dialogis bukan konfrontatif. Namun, jika semua faktor itu sudah kita pertimbangkan dan tetap terjadi penolakan bahkan perlawanan, terimalah itu sebagai sifat Injil yang memang selalu membawa akibat positif dan negatif. Jangan merasa gagal, takut, dan malu bila ditolak. Kita harus terus bersaksi kepada lebih banyak orang yang belum berkesempatan mendengar Injil.

Ingat: Tuhan tetap diperkenan oleh kesaksian Injil yang benar terlepas dari bagaimana reaksi orang terhadap pemberitaan tentang-Nya.

(0.92) (Kis 15:29) (full: KAMU HARUS MENJAUHKAN DIRI. )

Nas : Kis 15:29

Roh Kudus (ayat Kis 15:28) memberikan beberapa pembatasan bagi orang bukan Yahudi yang akan memungkinkan mereka hidup dengan rukun bersama dengan saudara seiman yang Yahudi. Orang bukan Yahudi diharapkan menjauhkan diri dari hal-hal yang merupakan pelanggaran bagi orang Yahudi. Salah satu patokan kedewasaan Kristen adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang dianggap baik oleh beberapa orang Kristen dan yang dianggap salah oleh yang lain (lih. pembahasan Paulus dalam 1Kor 8:1-11).

(0.91) (Kis 4:36) (jerusalem: Barnabas) Lihat Kis 9:27; 11:22-30; 12:25; 13-15; 1Ko 9:6; Gal 2; Kol 4:10
(0.91) (Kis 18:13) (jerusalem: dengan hukum Taurat) Teks Yunani hanya berkata "hukum". Ini dapat berarti baik hukum Roma, bdk Kis 16:21; 17:7, maupun hukum Taurat Yahudi, yang terlindung oleh hukum Roma. Galio menganggap seluruh persoalannya hanya sebagai soal penafsiran hukum Yahudi saja, (Kis 18:15), dan karenanya tidak bersedia memutuskan perkara itu.
(0.91) (Kis 5:16) (full: MEREKA SEMUA DISEMBUHKAN. )

Nas : Kis 5:16

Para rasul melakukan apa yang dilakukan oleh Tuhan sendiri; mereka menyembuhkan orang yang dirasuk setan (lih. Mr 1:34). Kenyataan ini menjadi tanda yang terpenting bahwa kerajaan Allah telah datang dengan kuasa di antara manusia

(lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

Tidak pernah salah untuk berdoa supaya melalui Roh Kudus kita dapat melakukan hal-hal yang baik dan menyembuhkan mereka yang sakit dan dikuasai setan (Kis 4:30;

lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

(0.91) (Kis 20:17) (sh: Paulus yang profesional (Selasa, 27 Juni 2000))
Paulus yang profesional

Para top eksekutif perusahaan besar berhasil mencapai segudang prestasi di dalam bidangnya karena mereka menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan profesionalisme yang tinggi. Bagaimanakah seorang dikatakan profesional? Pertama, ia mempunyai wawasan, pengetahuan, dan pemahaman yang mendalam dan luas dalam bidang yang ditekuni. Kedua, ia dapat menterjemahkan pengetahuan yang dimiliki ke dalam ketrampilan yang berguna untuk berkarya. Ketiga, ia mempunyai integritas yang tinggi yang diakui oleh kolega (teman sejawat) dan masyarakat dimana ia berkarya.

Bila dibandingkan dengan para top eksekutif, Paulus tidak kalah. Sebagai pelayan Tuhan, ia mempunyai profesionalisme yang tinggi sesuai standar masa kini. Ceramah Paulus di depan para penatua Efesus secara tidak langsung mengungkapkan bahwa Paulus adalah seorang profesional sejati. Ia mempunyai integritas yang tinggi, dibuktikan dengan hidupnya yang transparan di hadapan jemaatnya (18b, 34). Integritas ini meliputi setia terhadap tujuan hidupnya yaitu melayani Tuhan, tetap setia dan taat mengemban misi dan tanggung jawabnya walaupun situasi dan kondisi tidak mendukung (19-220, 23-24), tuntas dalam menjalankan tugasnya (26), kesungguhannya (31), bersih dan jujur dalam soal keuangan (34). Siapa yang meragukan bahwa Paulus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang Injil dan doktrin-doktrin Kristen.

Tidak hanya itu, ia juga mempunyai wawasan yang luas sehingga ia tahu apa yang akan dihadapi oleh jemaat Efesus dan ia pun tahu Siapa yang dapat mendukung dan menopang mereka (31-32). Di dalam setiap pelayanan yang ia lakukan, Paulus tidak pernah menggunakan hanya satu metode pendekatan dan pengajaran. Ia memberitakan dan mengajar baik dalam kelompok besar maupun kelompok kecil (20), bersaksi (21), menasehati (28), memperingati (31), membimbing, dan memimpin kepada sumber kasih karunia yaitu Allah. Tiga Faktor inilah yang selalu mewarnai setiap gerak dan langkah pelayanannya. Karena itulah Paulus pun mempunyai 'segudang prestasi'.

Renungkan: Bagaimana jika setiap pelayan Tuhan baik mereka yang melayani penuh waktu maupun yang melayani sebagai majelis, aktivis gereja dan kampus, tidak memilih tiga faktor ini?

(0.90) (Kis 3:26) (jerusalem: Allah membangkitkan HambaNya) Begitu Allah melaksanakan janji yang disebutkan dalam Kis 3:22. Kata kerja Yunani yang sama berarti baik "membangkitkan/menampilkan" dan "membangkitkan dari alam maut". Dengan membangkitkan Yesus, Allah telah memenuhi janji-janji yang diberikan kepada para bapa bangsa, Kis 13:32-34; 24:14-15; 26:6-8
(0.90) (Kis 13:26) (sh: Kabar baik-buruk (Senin, 16 Mei 2005))
Kabar baik-buruk


Bersaksi dan menginjil itu tidak mudah. Kita harus setia kepada Yesus Kristus dan karya-Nya, juga memelihara kepekaan akan kondisi dan kebutuhan pendengar. Bila kedua hal itu tidak seimbang, kita dapat tergelincir pada kekeliruan. Entah kita akan ngotot menyaksikan hal yang tidak dipahami pendengar, atau kita akan sangat disukai pendengar karena yang kita sampaikan sesuai dengan pemahaman mereka.

Penginjilan ternyata adalah bercerita. Bercerita yang menarik melibatkan imajinasi. Inilah yang dilakukan Paulus saat ia memaparkan kisah hidup, kematian, dan kebangkitan Yesus secara gamblang. Cara Paulus menceritakan kisah Yesus luar biasa sebab menyentuh hati dan ingatan pendengar secara mendalam (ayat barang+yang+baik+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">27-34). Bercerita yang menarik tentu juga harus jujur, tanpa tendensi membela atau menghakimi siapa pun. Ini yang dilakukan Paulus waktu ia memaparkan segala penderitaan yang telah Yesus tanggung. Kedua unsur bercerita ini saja belum cukup tanpa diikuti dengan makna cerita itu menurut Allah. Menyampaikan makna kisah Yesus itulah inti berita Injil Paulus (ayat barang+yang+baik+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">35,38-39). Itu yang seharusnya menjadi ciri kesaksian kita pada masa kini. Injil adalah tawaran Allah agar manusia bersedia diselamatkan. Di akhir ceritanya, Paulus menantang pendengarnya untuk merespons Injil dengan benar (ayat barang+yang+baik+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">40-41).

Kisah Injil adalah cerita tentang kebaikan Allah terhadap manusia itu kabar baik. Namun, jangan abaikan sisi lain, yaitu adanya peringatan bagi pendengar agar tidak mengabaikan kebaikan Allah karena akan berakibat buruk. Itulah sisi buruk yang harus ikut diceritakan saat bersaksi. Karena itu, bersaksi lebih daripada sekadar bercerita. Bersaksi karena kasih kepada Allah dan manusia berarti memperhadapkan orang kepada Allah dan mendesaknya untuk menentukan sikap terhadap Allah dengan segala konsekuensinya.

Renungkan: Pertimbangan maksud Allah dan nasib kekal manusia haruslah mengalahkan segala hal yang merintangi kita untuk bersaksi.

(0.89) (Kis 11:19) (sh: Injil tidak bisa dimatikan (Senin, 7 Juli 2003))
Injil tidak bisa dimatikan

Kekristenan di Yerusalem tidak dimatikan seiring dengan kematian Stefanus. Walau peristiwa kematian Stefanus sangat tragis, tetapi juatru telah menjadi titik berangkat bagi tersebarnya Injil. Di dalam kehidupan kita sekarang, banyak sekali nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan yang kelihatannya sedang dihancurkan secara teratur dan sistematis. Tetapi teks ini menyiratkan kepada kita bahwa nilai-nilai kebenaran tidak pernah bisa dimatikan. Peristiwa tragis itu telah membuat Kekristenan keluar dari padang gembalaan lokal dan mulai menjangkau dunia secara utuh sebagai ladang Injil. Dengan demikian Kekristenan keluar dari cobaan untuk selalu mempersempit ruang gerak atau membatasi karya pelayanan hanya di satu kawasan tertentu. Hasil yang diperoleh? Jumlah orang Kristen semakin bertambah. Firman Tuhan mengatakan: "Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan." Tidak saja terjadi perubahan secara kuantitas, tetapi juga perubahan secara kualitas.

Barnabas, seorang pemimpin yang baik dan berkualitas. Seorang dermawan, berkarakter baik, dan beriman kepada Tuhan. Hal pertama yang dilakukan ketika sampai di Antiokia ialah mengingat Paulus. Ia bisa melihat sebuah potensi yang luar biasa di dalam diri Paulus, akan sangat disesalkan jika potensi itu ditelantarkan. Bukankah banyak sekali pemimpin yang tidak bisa bekerja sama dengan orang lain? Akibatnya banyak sekali kesempatan-kesempatan yang menentukan berlalu begitu saja. Banyak sekali masalah besar di dalam gereja, karena kepemimpinan yang sangat menyedihkan.

Renungkan: Ketika tantangan datang baik dari dalam dan dari luar menerpa kehidupan kekristenan, kita membutuhkan seorang pemimpin seperti Barnabas. Pemimpin seperti inilah yang mampu membuat suatu perubahan besar.

(0.89) (Kis 20:37) (full: MENANGISLAH MEREKA SEMUA. )

Nas : Kis 20:37

Perpisahan ini merupakan suatu teladan persekutuan dan kasih Kristiani yang sangat baik. Paulus telah melayani para penatua di Efesus dengan kepedulian dan perhatian tanpa pamrih. Dia ikut merasakan sukacita dan dukacita mereka sambil melayani mereka dengan air mata dan melalui berbagai pencobaan (ayat Kis 20:19,31). Mereka sangat sedih dan menangis tersedu-sedu karena mengira tidak akan melihatnya kembali (ayat Kis 20:38). Kasih yang mendalam di antara Paulus dengan para penatua ini seharusnya merupakan ciri dari semua orang yang kerja sama dalam iman.

(0.89) (Kis 18:24) (jerusalem: Apolos) Tentang Apolos itu dikatakan dalam 1Korintus. Datangnya ke Korintus disambut dengan semangat. Semangat itu lekas merosot menjadi semangat berpartai-partai, bdk 1Ko 1:12; 3:4-11,22; lihat juga Tit 3:13. Catatan tentang Apolos itu serupa dengan yang berikut mengenai murid-murid Yohanes Pembaptis yang terdapat di Efesus, Kis 19:1-7. Baik Apolos maupun murid Yohanes itu ternyata orang Kristen yang kurang lengkap. Ini barangkali sesuai dengan keadaan jemaat di kota Aleksandria di zaman itu.
(0.89) (Kis 24:15) (full: KEBANGKITAN ... BAIK ORANG-ORANG YANG BENAR MAUPUN ORANG-ORANG YANG TIDAK BENAR. )

Nas : Kis 24:15

Alkitab mengajarkan bahwa orang benar dan orang yang tidak benar akan dibangkitkan. Yang benar akan dibangkitkan untuk hidup selamanya dalam tubuh kebangkitannya bersama Tuhan (1Tes 4:13-18), sedangkan yang tidak benar akan dibangkitkan untuk dihukum oleh Allah (mengenai kedua kebangkitan ini,

lihat cat. --> Dan 12:2;

lihat cat. --> Yoh 5:29;

lihat cat. --> Wahy 20:6 dst. catatan-catatan s/d Wahy 20:14

lihat cat. --> Wahy 20:14).

[atau ref. Dan 12:2; Yoh 5:29; Wahy 20:6-14]

Kenyataan bahwa kedua kebangkitan ini disebut dalam ayat yang sama tidak perlu berarti bahwa kedua kebangkitan ini akan terjadi secara bersamaan

(lihat cat. --> Yoh 5:29).

[atau ref. Yoh 5:29]

(0.88) (Kis 9:36) (full: DORKAS ... BANYAK SEKALI BERBUAT BAIK. )

Nas : Kis 9:36

Sebagaimana Allah bekerja melalui Petrus untuk mengadakan kesembuhan (ayat Kis 9:33-35) dan membangkitkan orang mati (ayat Kis 9:40), Dia juga bekerja melalui Dorkas dengan perbuatan-perbuatan kebaikan hati dan kasih. Tindakan-tindakan kasih yang menolong mereka yang perlu bantuan adalah perwujudan Roh Kudus sama dengan tanda-tanda ajaib dan mukjizat. Paulus menekankan kebenaran ini dalam pasal 1Kor 13:1-13 (bd. 1Pet 4:10-11).



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA