(1.00) | (Am 2:4) | (jerusalem) Nubuat ini bergaya bahasa tradisi Ulangan. ia merupakan suatu tambahan pada kitab Amos atau saduran yang berasal dari negeri Yehuda, Hos 1:7+. Sementara ahli menganggap nubuat melawan Tirus dan Edom juga sebagai sebuah tambahan. |
(0.77) | (Am 2:4) |
(full: PERBUATAN JAHAT YEHUDA.
) Nas : Am 2:4 Yehuda dan Israel adalah umat pilihan Allah, tetapi mereka juga akan dihukum karena dosa-dosa mereka. Dosa Yehuda berpusat pada penolakan hukum Allah dan ketidaksediaan mereka untuk mematuhi ketetapan-ketetapan-Nya. Mereka telah tersesat ke dalam penyembahan berhala, yaitu penyembahan allah-allah palsu bangsa lain. Umat Allah selalu berhadapan dengan pencobaan untuk disesatkan oleh kebiasaan dan kepercayaan masyarakat di sekitarnya. |
(0.76) | (Am 3:1) | (jerusalem: segenap kaum) Rupanya nabi berkata kepada segenap umat Israel, kedua belas suku. Ini barangkali suatu saduran yang berasal dari negeri Yehuda. Maksud saduran itu ialah mengetrapkan nubuat Amos pada bangsa Yehuda setelah kerajaan (utara) Israel hilang lenyap, bdk Ams 2:4 dst+. |
(0.75) | (Am 1:2) | (jerusalem: dari Sion) Entahlah ayat ini berasal dari Amos sendiri atau dari seorang penyadur berbangsa Yehuda, bdk Hos 1:7+. Ayat ini menegaskan bahwa kendati perpecahan, Yerusalem tetap tempat kediaman Tuhan dan unsur pemersatu segenap umat Israel. |
(0.75) | (Am 6:1) | (jerusalem: di Sion) Ini barangkali suatu saduran yang mengetrapkan nubuat Amos pada bangsa Yehuda, bdk Ams 3:1+; Hos 1:7+ |
(0.73) | (Am 3:1) |
(full: SEGENAP KAUM.
) Nas : Am 3:1 Baik Israel maupun Yehuda dimaksudkan di sini. Mereka adalah umat pilihan Allah yang harus diminta pertanggungjawaban. |
(0.71) | (Am 1:3) |
(full: KARENA TIGA PERBUATAN JAHAT ... BAHKAN EMPAT.
) Nas : Am 1:3-2:5 Amos mulai dengan mengucapkan hukuman atas tujuh bangsa tetangga Israel. Ia menyebut dosa-dosa khusus dari masing-masing bangsa itu, bahkan juga dosa Yehuda, serta mencantumkan semua itu di bawah rumusan yang sama, "karena tiga perbuatan jahat ... bahkan empat" (yaitu, karena dosa mereka yang banyak, dan khususnya dosa yang disebutkan). |
(0.70) | (Am 1:1) |
(full:
) Penulis : Amos Tema : Keadilan, Kebenaran dan Hukuman Ilahi Karena Dosa Tanggal Penulisan: + 760 - 755 SM Latar Belakang Amos adalah seorang nabi abad ke-8 SM, rekan sezaman Yesaya dan Mikha di Yehuda, dan Yunus serta Hosea di Israel. Ia menyatakan empat fakta penting tentang dirinya dalam Am 1:1.
Para ahli purbakala telah menemukan bukti terjadinya sebuah gempa bumi besar yang merusak dari waktu ini di beberapa tempat di Israel, termasuk ibukotanya Samaria. Zakharia juga menyebutkan gempa bumi yang sama (Za 14:5) lebih dari 200 tahun kemudian, serta menyatakan bahwa gempa itu sangat besar. Acuan oleh Amos menyinggung bahwa ia memandangnya sebagai pengesahan dari berita dan pelayanannya sebagai nabi kepada Israel (bd. Am 9:1). Ketika Amos bernubuat kepada kerajaan utara pada pertengahan abad ke-8 SM, bangsa itu secara lahiriah berada di puncak perluasan wilayah, stabilitas politik dan kemakmuran nasional, tetapi secara batiniah sudah bobrok. Kemunafikan dan penyembahan berhala sudah merata, masyarakat hidup mewah secara berlebihan, kebejatan merajalela, sistem peradilan rusak dan penindasan orang miskin merupakan kebiasaan umum. Dalam rangka mengikuti panggilan Allah, Amos pergi ke Betel, tempat tinggal raja Yerobeam II dan pusat agama yang dibanjiri para penyembah. Di sanalah Amos dengan berani memberitakan berita keadilan, kebenaran dan hukuman ilahi karena dosa kepada umat yang tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan Tuhan kepada mereka. Tujuan Kemakmuran Israel hanyalah memperdalam kebobrokan mereka. Ketika Allah dalam kemurahan-Nya mengutus Amos ke Betel untuk memberitakan amanat "bertobat atau mati", sang nabi diusir dari kota itu dan diperintahkan jangan bernubuat di situ lagi (bd. tanggapan Niniwe kepada berita Yunus). Pada waktu itu atau tidak lama sesudah itu, rupanya Amos pulang ke rumahnya di Yehuda dan menulis beritanya. Maksudnya melakukan itu adalah
Survai Kitab ini dengan sendirinya terbagi ke dalam tiga bagian utama.
Ciri-ciri Khas Enam ciri utama menandai kitab Amos.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Berita Amos adalah tampak dengan jelas sekali dalam ajaran Yesus dan kitab Yakobus. Yesus dan Yakobus keduanya menerapkan berita Amos bahwa ibadah yang sejati kepada Allah bukanlah pelaksanaan formal dari tatacara agama, tetapi "mendengar" dan "melaksanakan" kehendak Allah, yang ditunjukkan dengan perlakuan yang adil dan benar terhadap sesama manusia (mis. Mat 7:15-27; Mat 23:1-39; Yak 2:1-26). Juga, Amos dan Yakobus menekankan prinsip bahwa "agama yang sejati menuntut perilaku yang benar". Akhirnya, Yakobus mengutip Am 9:11-12 pada Sidang di Yerusalem (lih. Kis 15:16-18) dalam hubungan dengan penerimaan orang bukan Yahudi di dalam gereja. |
(0.70) | (Am 6:1) |
(full: CELAKA ... ORANG-ORANG YANG MERASA AMAN.
) Nas : Am 6:1-7 Umat Allah baik di Israel (Samaria) maupun Yehuda (Sion) ditegur di sini.
|
(0.70) | (Am 1:1) |
(jerusalem) AMOS Amos bekerja sebagai peternak domba. Ia tinggal di Tekoa, di pinggir padang gurun Yehuda, Am 1:1. Amos tidak mempunyai hubungan dengan "tarekat-tarekat nabi". Allah memanggil dia dari pada ternaknya dan mengutus dia sebagai nabi kepada kerajaan Israel, Am 7:14. Amos tidak bekerja lama sebagai nabi. Mula- mula karyanya berkisar pada kali yang didirikan di Betel akibat perpecahan antara kerajaan Israel dan Yehuda, Am 7:10 dst, kemudian barangkali ia tampil di kota Samaria, bdk Am 3;9; 4:1, 6:1, dan akhirnya ia diusir dari kerajaan Israel lalu ia kembali kepada kepercayaannya semula. Amos menunaukan tugasnya sebagai nabi di masa pemerintahan Yerobeam II, thn 783-743. Pada waktu itu kerajaan Israel memperluas wilayah kekuasaannya dan bertambah kaya. Akan tetapi kekayaan segelintir penguasa di Israel itu hanya mempertajam kemelaratan rakyat jelata. Lagi pula kesemarakan ibadat yang dipraktekkan dalam kerajaan tsb tidak lebih dari pada kedok untuk menutup ketidak-adanya semangat keagamaan yang sejati. Dengan bahasa sederhana seorang kampung yang berterus terang, dan dengan kiasan yang lazim pada kaum tani, Amos mengutuk atas nama Allah cara hidup para penduduk kota yang mesum. Nabi mengecam mereka atas ketidak-adilan di bidang sosial. Dicelanya rasa aman yang percaya pada ibadat yang tidak melibatkan hati dan jiwa, Am 5;21-22. Amos mengajar, bahwa Yahwe, Tuhansemesta alam, yang menghakimi segala bangsa, 1-2, akan menghukum Israel dengan keras. Justru karena dipilih Tuhan, maka terutama Israel wajib mengusahakan keadilan akhlak, Am 3:2. "Hari Tuhan" (istilah ini muncul di sini untuk pertama kalinya) akan menjadi hari kegelapan bagi Israel dan bukan hari terang, Am 5:18 dst. Allah akan membalas dendam kepada Israel secara mengerikan, Am 6:8 dst, dengan perantaraan suatu bangsa yang diutus Allah sendiri, Am 6:14, yairu Asyur. Nama bangsa itu tidak pernah disebut dalam kitab Amos, tetapi pasti terbayang di depan mata. Namun demikian Amos masih memberi harapan tipis juga. Kadang-kadang ia bicara mengenai kaselamatan yang akan diberikan Allah kepada keturunan Yakub, Am 9:8, yaitu kepada "sisa" keturunan Yusuf, Am 5:15. Untuk pertama kalinya ungkapan ini dipakai sehubungan dengan masa depan. Ajaran mengenai Allah Tuhan semesta alam dan mahakuasa, yang senantiasa membela keadilan, dibentangkan nabi Amos dengan keyakinan yang tidak tergoyahkan. Tampaknya nabi tidak pernah memberi kesan seolah-olah menciptakan suatu ajaran baru. Ciri baru ajaran Amos terletak dalam nada tegas yang dengannya Amos mengingatkan segala tuntutan agama Yahwe yang sejati. Susunan kitab Amos yang kita miliki agak kacau. Khususnya kisah yang ditulis dalam prosa, Am 7:10-17, dan menyela di antara dua penglihatan, lebih pada tempatnya sehabis kumpulan firman kenabian. Boleh diragukan kalau-kalau beberapa bagian kecil berasal dari nabi Amos sendiri. Diksologi-doksologi, Am 4:13; 5:8- 9; 9:5-6, mungkin ditambahkan pada kitab dalam rangka melengkapinya sebagai buku bacaan liturgis. Nubuat-nubuat pendek melawan Tirus, Edom, Am 1:9-12, dan Yehuda, Am 2:4-5, agaknya berasal dari zaman pembuangan. Yang paling diragu- ragukan dalam kitab Amos ialah asal-usul Am 9:8b-10, khususnya Am 9:11-15. Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk mengatakan, bahwa Am 9:8b-10 tidak berasal dari nabi sendiri. Tetapi bagian berikut, yaitu Am 9:11-15 mungkin sekali sebuah tambahan. Hal ini tidak dapat disimpulkan karena ayat-ayat ini berisikan janji-janji mengenai keselamatan. Sebab sejak awal-mula para nabi mengumandangkan tema ini dalam khotbah-khotbahnya (bdk Am 5:15 dan isi wejangan Hosea yang berkarya di masa yang sama). Kesimpulan itu diambil berdasarkan uraian ayat-ayat tsb mengenai pondok Daud yang telah roboh, mengenai pembalasan terhadap bangsa Edom, mengenai kembalinya Israel dari Babel dan hidup baru yang dimulai mereka sesudah pembuangan. Justru uraian in mengandaikan, bahwa ayat-ayat ini berasal dari zaman pembuangan. Bagian, Am 9:11-15, ini beserta beberapa saduran kecil lainnya barangkali berasal dari tradisi Ulangan yang kembali menerbitkan kitab Amos. |
(0.69) | (Am 1:3) | (jerusalem) Bagian ini mengumpulkan berbagai nubuat yang dibawakan oleh Amos pada saat yang berbeda-beda. Nubuat-nubuat itu melawan tujuh bangsa (tambah Yehuda: tetapi ini merupakan suatu tambahan). Susunan nubuat-nubuat itu sama dengan memakai rumusan-rumusan yang sama pula. Semua bermaksud menampilkan keadilan Allah yang di mana-mana menghukum setiap ketidakadilan. Nubuat terakhir barulah mengenai bangsa Israel. Begitu ditekankan bahwa Israel dihukum sama seperti bangsa-bangsa lain, meskipun mereka sendiri sekali-kali tidak menantikan hukuman itu. Bahkan hukuman atas Israel menjadi penyataan keadilan Tuhan yang paling jelas. |
(0.68) | (Am 2:4) |
(sh: Hukuman juga atas umat Allah sendiri (Kamis, 17 Juli 2003)) Hukuman juga atas umat Allah sendiriBayangkan bagaimana perasaan orang Israel ketika mendengar nubuat Amos menuding kejahatan bangsa-bangsa sekitar mereka yang jahat (ps. 1), juga kemudian menelanjangi kejahatan Yehuda saudaranya sendiri (ayat bahasa+Yehuda+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">2:4-5). Pasti senang dan mendukung penuh. Namun betapa terperangah mereka ketika panjang lebar teguran keras Tuhan pun ditujukan kepada mereka. Memang mereka adalah umat Allah, namun itu tidak berarti mereka beroleh perkecualian untuk segala kejahatan mereka. Dosa pertama yang Allah bongkar menyangkut ketidakadilan para elit terhadap orang lemah (ayat bahasa+Yehuda+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">6-7a). Pemimpin dan orang yang berlebih harta atau kuasa tidak memperlihatkan kesadaran bahwa mereka adalah pelayan Tuhan. Kedua, percabulan dibiarkan merajalela bahkan sampai merasuki upacara keagamaan (ayat bahasa+Yehuda+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">7b-8). Hal ini membuat Israel sama melakukan dosa bangsa kafir yang menjadikan kesuburan menjadi objek ibadah. Ketiga, menyembah kekuatan alam berarti melupakan Allah sumber hidup dan segala keberhasilan (ayat bahasa+Yehuda+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9-10). Keempat, semua dosa itu memuncak dalam kebebalan rohani. Tidak lagi ada keinginan untuk mendengarkan firman. Para nabi disuruh bungkam (ayat bahasa+Yehuda+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11). Allah tidak akan membuat perkecualian apabila umat-Nya sendiri berbuat dosa. Allah tidak menggunakan standar ganda. Justru keberadaan sebagai umat harus membuat Israel berjuang agar sifat- sifat dan kehadiran Allah tampak dalam seluruh kehidupan mereka. Begitu pun kini, justru di tengah kondisi masyarakat yang semakin anarkis dan bebal rohani orang Kristen harus memiliki cap kehadiran dan kemuliaan Allah di dalam tingkah lakunya sehari- hari. Renungkan: Apa istimewanya berbagai kebangunan dan penyegaran rohani, apabila Kekristenan tidak gigih menegakkan kebenaran dan kekudusan dalam masyarakat mulai dari diri sendiri? |