Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 25 ayat untuk bagaimanapun juga AND book:50 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Flp 4:22) (jerusalem: segala orang kudus) Ialah semua orang Kristen dari jemaat di mana Paulus menulis surat ini
(0.76) (Flp 3:18) (jerusalem: banyak orang) Yang dimaksudkan agaknya orang-orang Kristen yang berhaluan Yahudi, yang juga dimaksudkan dalam Fili 3:2.
(0.75) (Flp 4:3) (jerusalem: Sunsugos) Nama Yunani Sunsugos (Suzigus) berarti: teman, rekan. Bdk File 10-11. Suatu permainan kata dengan arti tertentu seperti juga terdapat dalam File 10-11.
(0.74) (Flp 1:5) (jerusalem: persekutuanmu) Persekutuan itu tidak hanya bantuan berupa uang, Fili 4:15-16, tetapi juga sumbangan bagi kesaksian rasuli, Fili 1:7; bdk Fili 2:15-16, berupa penderitaan demi Injil, Fili 1:29-30.
(0.74) (Flp 2:1) (jerusalem) Dalam bahasa Yunani ayat ini berupa semacam sumpah demi segala sesuatu yang paling suci. Ayat ini juga dengan cukup jelas menyinggung Tritunggal (Kristus, kasih, Roh). Kasih merupakan ciri khas Allah Bapa, bdk 2Ko 13:13+.
(0.74) (Flp 2:11) (jerusalem: segala lidah mengaku) Var: segala lidah akan mengaku
(0.74) (Flp 1:20) (jerusalem: di dalam tubuhku) Orang Kristen benar-benar dipersatukan dengan Kristus melalui baptisan dan Ekaristi, sehingga juga tubuhnya menjadi milik Kristus, bdk 1Ko 6:15; 10:17; 12:12 dst, 1Ko 12:27; Gal 2:20; Efe 5:30. Itulah sebabnya maka hidup tubuh, penderitaan dan kematiannya secara mistik menjadi hidup, penderitaan dan kematian Kristus sendiri yang diam dalam tubuh itu dan dimuliakan oleh tubuh itu juga, 1Ko 6:20; Rom 14:8. Terutama pada seorang rasul seperti Paulus, persatuan itu erat sekali, bdk Kol 1:24; 2Ko 4:10 dst.
(0.74) (Flp 2:2) (jerusalem) Ajakan hangat untuk bersatu ini menyarankan bahwa kedamaian jemaat di Filipi terancam oleh perselisihan dan pertikaian. Lihat juga Fili 1:27; 2:14; 4:2 dan tekanan dengan mana Paulus menyapa "semua" bersama, Fili 1:1,4,7,8,15-17,25; 2:17,26; 4:21.
(0.72) (Flp 1:6) (full: AKAN HAL INI AKU YAKIN SEPENUHNYA. )

Nas : Fili 1:6

Keyakinan Paulus akan jemaat Filipi itu tidak hanya didasarkan pada pekerjaan Allah yang baik di dalam diri mereka, tetapi juga pada semangat dan pengorbanan mereka demi iman (ayat Fili 1:5,7; 4:15-18). Kesetiaan Allah senantiasa tersedia bagi orang percaya yang setia, tetapi kesetiaan-Nya tak dapat berbuat apa-apa bagi mereka yang menolak kasih karunia-Nya

(lihat cat. --> Fili 2:13;

lihat cat. --> 2Tim 2:13).

[atau ref. Fili 2:13; 2Tim 2:13]

(0.72) (Flp 1:1) (sh: Persekutuan dalam penginjilan (Kamis, 20 Mei 2004))
Persekutuan dalam penginjilan

Kualitas apa dalam gereja kita membuat kita bersyukur? Karena warganya banyak? Karena gedung dan fasilitasnya megah dan lengkap? Karena programnya OK dan partisipasi jemaatnya tinggi? Apakah ukuran Anda akan kesuksesan sebuah gereja? Perhatikan hal-hal dalam gereja di Filipi yang membuat Paulus bersyukur (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">3)! Paulus mengenal gereja itu sebab ia sendiri yang mendirikannya (Kis. 16). Di situ ada anak-anak Tuhan yang setia dan dedikatif seperti Lidia, kepala penjara, dll. Mereka pasti loyal kepada Paulus dan kepada Tuhan.

Namun, Paulus mengucap syukur bukan karena keadaan eksternal gereja itu. Apalagi, keadaan eksternal gereja di Filipi juga gereja-gereja di Asia Kecil dan Eropa pada abad-abad permulaan Kristen pasti tidak dapat dibandingkan dengan gereja-gereja di kota-kota besar di Indonesia. Paulus mengucap syukur karena persekutuan warga gereja di Filipi dalam penginjilan dari sejak gereja ini baru berdiri sampai saat Paulus menulis surat ini (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">5). Paulus mengucap syukur bukan saja karena mereka berpegang teguh kepada iman mula-mula dan tetap setia bertumbuh dalam iman tersebut, tetapi juga karena semangat mereka untuk terlibat dalam pelayanan rasul Paulus.

Pelajaran apa yang dapat kita tarik tentang kemajuan gereja dan kemajuan penginjilan? Pertama, pendiri (pemimpin) gereja selalu memperhatikan gereja ini bahkan saat ia jauh dan tidak dapat hadir bersama mereka. Ia terus bersekutu menaruh gereja itu dalam doa-doanya, bahkan ketika ia sendiri dalam kesusahan dipenjarakan. Kedua, sejak awal gereja itu sudah diarahkan untuk menjadi gereja yang berperan serta melayani dalam berbagai bentuk pelayanan, bukan hanya menerima berkat dan pelayanan. Gereja yang pemimpin dan warganya terfokus melayani Injil Kristus akan menjadi gereja yang sukses di mata Allah.

Camkanlah: Jangan menilai gereja sukses bila ukurannya duniawi. Gereja sukses jika setia menginjili dan bertumbuh dalam iman.

(0.72) (Flp 4:1) (sh: Bagaimana mungkin sukacita terwujud (Selasa, 1 Juni 2004))
Bagaimana mungkin sukacita terwujud

bila di antara para pelayan Tuhan tidak terdapat kesehatian? Bagaimana mungkin sukacita dapat menjadi pengalaman nyata warga gereja bila di antara mereka masih ada yang terbiasa hidup dalam kekuatiran?

Seperti Tuhan Yesus menjelang kematian-Nya berdoa untuk kesehatian para pengikut-Nya, kini Paulus dalam keadaan terpenjara pun mempedulikan keadaan gereja di Filipi. Ketidakserasian hubungan, apalagi itu terjadi di antara para aktivis seperti Euodia dan Sintikhe, adalah hal yang tidak baik dibiarkan. Paulus meminta keduanya bersikap sepadan dengan status mereka sebagai pewaris hidup kekal (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">3). Di dalam Kristus semua orang percaya adalah sesama pewaris Kerajaan. Karena itu, ia meminta juga warga jemaat lainnya (Sunsugos berarti sesama pemikul kuk - 3) untuk turut berusaha mendamaikan kedua pelayan Tuhan itu. Hanya gereja yang warganya sehati terdapat kesukaan. Ini juga kondisi yang membuat hamba Tuhan dan Tuhan melihat gereja sebagai sukacita dan mahkota (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">1).

Berbagai kesulitan seperti yang dialami gereja di Filipi wajar membuat mereka kurang bersukacita. Kekuatiran baik tentang kehidupan pribadi maupun gereja memang bisa membuat kesukaan menjadi sesuatu yang tidak akrab dalam pengalaman Kristen. Tetapi Paulus mengingatkan bahwa sukacita Kristen berasal dari Tuhan (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">4). Sebaliknya dari membiarkan kondisi sukar mempengaruhi sikap Kristen, Paulus meminta agar Kristen di Filipi secara aktif menyatakan kebaikan hati mereka (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">5). Status 'dalam Tuhan' yang menjadi sumber Kristen memiliki sukacita dan damai sejahtera tidak boleh dihayati oleh orang Kristen secara pasif. Hanya bila secara aktif orang Kristen memupuk status tersebut dalam doa, maka relasi dengan Tuhan itu menjadi komunikasi yang hidup dan hangat. Dalam kondisi demikian kekuatiran tak beroleh tempat sebab damai dan sukacita Allah sendiri penuh dalam hati orang percaya (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">4-7).

Renungkan: Sukacita dan damai tidak tergantung pada kondisi luar tetapi pada keakraban hubungan sesama Kristen dan dengan Tuhan.

(0.72) (Flp 4:14) (sh: Menjadi pemberi-pemberi bagi Allah (Kamis, 3 Juni 2004))
Menjadi pemberi-pemberi bagi Allah

Bagian terakhir surat ini mencatat sukacita Paulus karena jemaat di Filipi boleh berbagi dalam pelayanan Paulus termasuk dengan harta milik mereka. Paulus mengangkat hal ini bukan dengan motivasi agar dia sebagai hamba Tuhan boleh menerima lebih banyak dan lebih banyak lagi. Dia bukan seorang hamba Tuhan yang mempersoalkan fasilitas hidup atau lebih parah lagi serakah dan tamak, melainkan telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">11). Paulus pernah hidup dalam kekurangan maupun kelimpahan, dan segala perkara itu ditanggungnya di dalam Dia (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">12). Hidupnya tidak digoncangkan oleh keadaan miskin atau kaya, dia telah belajar untuk sepenuhnya bergantung pada Tuhan yang sanggup memberi kekuatan kepadanya.

Dengan kemurnian motivasi seperti itu Paulus dapat mendorong jemaat untuk terus memberi persembahan. Paulus mendidik jemaat untuk terlibat dan berbagi dalam pekerjaan Tuhan. Memberi bagi pekerjaan Tuhan sungguh adalah suatu hak istimewa yang tidak diberikan Tuhan kepada setiap orang. Tuhan tidak membutuhkan apa-apa dari kita sebab segala sesuatu adalah milik-Nya. Kesempatan memberi adalah kebahagiaan dan kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada mereka yang dilibatkan-Nya.

Sekali lagi, bagi Paulus yang utama bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya. Harta dunia suatu saat akan lenyap dan musnah, namun mereka yang dengan bijaksana menggunakannya untuk pekerjaan Tuhan telah mengubahnya menjadi simpanan yang bertahan sampai kepada kekekalan. Mari kita belajar berkorban bukan hanya waktu, tenaga, kepandaian kita, melainkan juga harta kita, uang kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Kita juga akan menikmati buah-buahnya.

Renungkan: Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, agar kita dapat menjadi pemberi-pemberi bagi Allah.

(0.72) (Flp 2:7) (full: TELAH MENGOSONGKAN DIRI-NYA SENDIRI. )

Nas : Fili 2:7

Hal inilah yang benar-benar dikatakan dalam naskah Yunani, yaitu mengesampingkan kemuliaan (Yoh 17:4), kedudukan (Yoh 5:30; Ibr 5:8), kekayaan (2Kor 8:9), segala hak sorgawi (Luk 22:27; Mat 20:28), dan penggunaan sifat-sifat ilahi-Nya (Yoh 5:19; 8:28; Yoh 14:10). "Pengosongan diri-Nya" ini tidak sekadar berarti secara sukarela menahan diri untuk menggunakan kemampuan dan hak istimewa ilahi-Nya, tetapi juga menerima penderitaan, kesalahpahaman, perlakuan buruk, kebencian, dan kematian yang terkutuk di salib.

(0.72) (Flp 4:6) (full: JANGANLAH HENDAKNYA KAMU KUATIR TENTANG APAPUN JUGA. )

Nas : Fili 4:6

Satu-satunya cara untuk melenyapkan kekhawatiran adalah doa, karena alasan-alasan berikut:

  1. 1) Oleh doa kita memperbaharui kepercayaan kita dalam kesetiaan Tuhan dengan menyerahkan segala kecemasan dan persoalan kita kepada Dia yang memelihara kita (Mat 6:25-34; 1Pet 5:7).
  2. 2) Damai sejahtera Allah akan mengawal hati dan pikiran kita sebagai akibat dari persekutuan kita dengan Kristus Yesus (ayat Fili 4:6-7; Yes 26:3; Kol 3:15).
  3. 3) Allah menguatkan kita untuk melakukan segala perkara yang Ia inginkan dari kita (ayat Fili 4:13; Ef 3:16

    lihat cat. --> Fili 3:20).

    [atau ref. Fili 3:20]

  4. 4) Kita menerima rahmat, kasih karunia, dan pertolongan pada waktu kita memerlukannya (Ibr 4:16).
  5. 5) Kita yakin bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita

    (lihat cat. --> Fili 4:11;

    lihat cat. --> Rom 8:28).

    [atau ref. Fili 4:11; Rom 8:28]

(0.72) (Flp 2:6) (jerusalem) Bagian ini berupa sebuah madah yang menurut sementara ahli sudah tersedia dan Paulus tinggal memungutnya. Masing-masing bait madah ini menonjolkan sebuah tahap tersendiri dalam misteri Kristus: kepraadaan ilahinya, perendahanNya dalam inkarnasi; perendahanNya lebih jauh lagi dalam kematian; pemuliaan sorgawiNya; pemujaanNya oleh dunia semesta; gelar Kristus historis, yang adalah Allah dan manusia dalam persatuan pribadi yang oleh Paulus tidak pernah dipisah-pisahkan, meskipun membedakan beberapa tahap dalam beradanya Kristus. Bdk Kol 1:13 dst.
(0.72) (Flp 2:7) (jerusalem: mengosongkan diriNya) Ini tidak mengenai inkarnasi sendiri, melainkan caranya inkarnasi terwujud. Apa yang dengan rela ditinggalkan Kristus dengan menjadi manusia bukanlah hakikat ilahiNya, melainkan kemuliaan yang merupakan hakNya dan dimilikiNya dalam kepra-adaanNya, bdk Yoh 17:5; pada diriNya kemuliaan ilahi itu juga memancar dari kemanusiaanNya (bdk Yesus yang dimuliakan di atas gunung, Mat 17:1-8 dsj). Kristus menanggalkan kemuliaan itu untuk hanya menerimanya dari Bapa, (bdk Yoh 8:50,54) sebagai ganjaran korbanNya, Fili 2:9-11
(0.72) (Flp 1:1) (sh: Tim yang kompak. (Jumat, 23 Oktober 1998))
Tim yang kompak.

Seperti biasanya, Paulus mengirimkan salam yang sarat dengan kebenaran teologis. Seperti halnya sumber salam itu ialah Keesaan Allah, Bapa dan Putra, yang dari-Nya mengalir kasih karunia dan damai sejahtera (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">2), demikian pula pemberi salam dan alamat salam itu pun kompak dalam persekutuan mereka (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">1). Di satu pihak persekutuan Paulus dan Timotius sebagai para hamba Kristus Yesus. Di lain pihak jemaat Tuhan sebagai orang-orang kudus dengan para penilik jemaat dan diaken. Alangkah indahnya bila kekompakan sedemikian kita alami juga dalam tim pelayan dan jemaat kita kini.

Ingatan yang menyukakan. Manusia dikaruniakan Tuhan ingatan. Sayangnya ingatan kita tentang orang lain, atau ingatan tentang diri kita yang kita tinggalkan pada orang lain sering tidak positif. Ingatan Paulus tentang jemaat di Filipi membuatnya mengucap syukur dan bersukacita (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">3-4). Itu tidak dibuat-buat, sebab jemaat itu terlibat aktif dalam pelayanan misi Paulus. Kristen di Indonesia pun harus lebih terlibat satu dengan yang lain, supaya Tuhan dimuliakan dan gereja disukakan.

Renungkan: Kesehatian dan kekompakan antar orang beriman adalah hal yang indah dan memberikan kekuatan.

(0.72) (Flp 1:12) (sh: Yang penting Injil diberitakan (Minggu, 23 Mei 2004))
Yang penting Injil diberitakan

Karena jelas apa misi yang diembannya, Paulus siap menanggung apa saja agar misi itu tercapai. Misi itu ialah Injil diberitakan ke seluruh dunia. Kesulitan dan penderitaan tidak menyurutkan niat dan kegiatannya, bahkan ia melihat semua halangan tadi menjadi sarana untuk kemajuan Injil (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">12).

Paulus bukan sekadar optimis, tetapi realistis. Keadaannya di penjara tidak membuat pekabaran Injil terhambat. Ia bisa memberitakan Injil kepada orang-orang di penjara, juga kepada pengawal dan pegawai istana di mana penjara itu berada. Lebih daripada itu, Paulus melihat akibat pemenjaraannya itu, orang lain semakin giat menginjili (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">14). Ada orang yang dikuatkan iman untuk lebih setia dan mau melayani Tuhan karena kesaksian keteguhan iman Paulus. Ada orang yang sengaja PI untuk memperberat situasi Paulus. Hal itupun bagi Paulus telah menghasilkan kemajuan bagi pemberitaan Injil (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">17).

Arswendo Atmowiloto, seorang penulis terkenal di Indonesia pernah masuk penjara. Di penjara ia bertemu Tuhan, dan bahkan masih di dalam penjara ia menjadi orang yang membawa orang lain dekat kepada Tuhan. Setelah keluar ia menuliskan satu buku yang merangkumkan segala berkat yang ia dapat dan bagikan kepada sesama napi. Penjara tidak dapat menghalangi Injil diberitakan, dihayati, dan dinikmati.

Renungkan: Cara kita menilai Injil dan kesulitan dalam pelayanan yang menentukan apakah kita akan terhambat atau justru menjadi pendorong.

(0.72) (Flp 4:4) (sh: Bersukacitalah senantiasa. (Senin, 2 November 1998))
Bersukacitalah senantiasa.

Meskipun banyak anggapan mengatakan bahwa anjuran ini tidak realistis dan mustahil untuk dilakukan, tetapi perintah ini dianjurkan oleh orang dalam posisi menderita, Paulus kepada jemaat yang juga terancam aniaya, Filipi! Yang mustahil menjadi mungkin, sebab sukacita yang dimaksud tidak bergantung kepada situasi atau peristiwa-peristiwa tertentu, melainkan sukacita yang keluar dari hati dan jiwa yang dipenuhi oleh damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, dan yang memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus (ayat bagaimanapun+juga+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">7; bdk. Yoh. 14:27).

Rahasia sukacita. Tak ada penyangkalan bila ditanyakan apakah seseorang merindukan damai sejahtera dan sukacita dalam hidupnya. Bahkan berbagai usaha dilakukan untuk pemenuhan kedua hal tersebut. Memang Paulus menganjurkan untuk melakukan sesuatu, tetapi bukan dengan cara askese (mengasingkan diri), mengkonsumsi obat penenang, kemaruk harta, budak uang, dlsb. Damai sejahtera dan sukacita tidak dapat diperoleh dengan cara-cara kedagingan! Hanya dari Allah dan dekat dengan Kristus saja, hati dan pikiran kita boleh mengalaminya. Hanya oleh anugerah Allah dalam Tuhan Yesus sajalah mendatangkan sukacita terus-menerus dalam kehidupan kita.

Renungkan: Segala keadaan dapat diatasi dalam keyakinan pemeliharaan-Nya.

(0.72) (Flp 3:8) (full: SUPAYA AKU MEMPEROLEH KRISTUS. )

Nas : Fili 3:8-11

Ayat-ayat ini memperlihatkan hati rasul Paulus dan hakikat kekristenan. Kerinduan terbesar Paulus ialah mengenal Kristus dan mengalami persekutuan pribadi dan keakraban dengan Dia secara lebih erat. Usahanya untuk mencapai hal-hal ini menyangkut yang berikut:

  1. 1) Mengenal Kristus secara pribadi dan juga mengetahui cara-cara, sifat, dan tabiat-Nya seperti yang dinyatakan dalam Firman Allah. Pengenalan yang sebenarnya akan Kristus meliputi mendengarkan Firman-Nya, mengikuti Roh-Nya, menanggapi semua tindakan-Nya dengan iman, kebenaran dan ketaatan, serta menyatu dengan segala urusan dan maksud-Nya.
  2. 2) Berada di dalam Dia (ayat Fili 3:9), yaitu mempunyai persatuan dan persekutuan dengan Kristus yang menghasilkan suatu kebenaran yang dialami sebagai karunia dari Allah saja (Fili 1:10-11;

    lihat cat. --> 1Kor 1:30;

    [atau ref. 1Kor 1:30]

    lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN).

  3. 3) Mengenal kuasa kebangkitan-Nya (ayat Fili 3:10), yaitu mengalami pembaharuan hidup, kelepasan dari dosa (Rom 6:4; Ef 2:5-6), dan kuasa Roh yang menghasilkan kesaksian yang efektif, penyembuhan, mukjizat, dan akhirnya kebangkitan kita sendiri dari antara orang mati (ayat Fili 3:11; Ef 1:18-20).
  4. 4) Mengambil bagian dalam penderitaan Kristus dengan menyangkal diri, menyalibkan manusia lama, dan menderita karena Kristus dan kerajaan-Nya (bd. Fili 1:29; Kis 9:16; Rom 6:5-6; 1Kor 15:31; 2Kor 4:10; Gal 2:20; Kol 1:24; 1Pet 4:13).


TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA