Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 12 dari 12 ayat untuk anak buah AND book:2 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kel 1:16) (jerusalem: waktu anak itu lahir) Terjemahan ini tidak pasti. Naskah Ibrani kurang jelas. Secara harafiah berbunyi: kedua batu. Mungkin dimaksudkan tempat perempuan bersalin, tetapi mungkin juga tersinggung kemaluan bayi (buah pelir).
(0.95) (Kel 32:25) (jerusalem: buah cemooh) Kata Ibrani yang dipakai kurang jelas artinya.
(0.85) (Kel 4:18) (sh: Harus dikuduskan dulu! (Sabtu, 2 April 2005))
Harus dikuduskan dulu!


Seseorang yang mau dipakai Tuhan sebagai alat-Nya, tidak cukup hanya menyatakan kesediaan dan ketaatan. Ia harus menyesuaikan diri dengan panggilan kudus tersebut. Tanpa kekudusan tak seorang pun layak dipakai Tuhan.

Akhirnya, Musa taat pada pengutusan Allah. Dia memutuskan kembali ke Mesir. Suatu keputusan yang tidak mudah, namun dengan jaminan Tuhan Musa pulang (ayat 4:19). Atas izin mertuanya, Yitro ia membawa keluarganya pulang ke Mesir (ayat 18). Musa harus mempersiapkan umat Israel untuk keluar dari Mesir dengan menyatakan firman-Nya disertai tanda-tanda mukjizat (ayat 28-31). Kemudian Musa harus menghadap Firaun untuk pembebasan umat Israel. Tanda mukjizat pun akan menyertai Musa, baik yang sudah diberikan Tuhan sebelumnya maupun tulah kematian anak sulung Firaun kelak. Hukuman Tuhan jelas dan adil. Kalau Firaun menahan anak sulung Tuhan (Israel), maka Tuhan akan membunuh anak sulung Firaun (ayat 22-23). Dengan cara demikian kuasa Tuhan didemonstrasikan di hadapan orang yang menolak taat.

Mengapa tiba-tiba Tuhan mau membunuh Musa? Musa melalaikan sunat sebagai tanda perjanjian Abraham. Sunat merupakan tanda seseorang adalah umat perjanjian (lihat Kej. 17:9-14). Musa tentu sudah disunat, namun rupanya anaknya belum. Musa sebagai orang tua yang beriman bertangung jawab menyunatkan anaknya. Artinya, komitmen Musa untuk melayani Tuhan harus disertai dengan komitmen mengkuduskan diri dan keluarganya.

Sunat dapat dibandingkan dengan baptisan kudus. Seseorang memberi diri dibaptis sebagai pengakuan diri sudah menjadi anak Tuhan. Namun, yang jauh lebih penting bukan tanda melainkan kehidupan yang menunjukkan buah-buah pertobatan. Bagi hamba Tuhan, hal ini sangat penting. Pelayanan Anda dimulai dengan hidup kudus yang nyata di hadapan orang lain.

Camkan: Pelayanan kudus hanya dapat dilakukan oleh mereka yang hidupnya kudus.

(0.79) (Kel 1:16) (ende)

Tempat bersalin: sebetulnja: dua buah batu. Jang dimaksudkan: tempat (dari batu) wanita berbaring sedang ia melahirkan. Keterangan lain: kelamin si baji.

(0.79) (Kel 23:29) (ende)

Ajat-ajat berikutnja merupakan buah-pikiran dari djaman kemudian dan mengutarakan alasan, mengapa Israel membutuhkan djangka-waktu jang lama untuk merebut kekuasaan atas tanah Kanaan.

(0.75) (Kel 23:16) (ende)

Perajaan panen disebut djuga "pesta minggu-minggu" (Kel 34:22) atau "Pentekosta" (50 hari sesudah Paskah: Ima 23:16). Perajaan panen buah-buah lebih terkenal sebagai "pesta kemah daun-daunan" dan dirajakan dimusim gugur.

Segala perajaan ini diantara umat Israel memperoleh arti keagamaannja sendiri, bukan hanja sebagai pesta-pesta alam, melainkan djuga sebagai peringatan peristiwa-peristiwa sedjarah Keselamatan (lih. Ula 8:7-20; 16:1-17).

(0.69) (Kel 34:29) (ende)

Menurut tradisi E ajat ini menjusul Kel 31:18. Tjatatan pada wadjah Musa mentjerminkan kemuliaan Tuhan, jang djuga dilambangkan tjahaja atau api (Kel 24:17; bandingkan 2Ko 4:6).

Kata "menjinarkan" (hibr. "qaran") ada hubungannja dengan kata "tanduk" ("qeren"), seperti dalam Hab 3:4. Oleh karena itu kemudian dilukiskan, seakan-akan tjahaja itu bersinar dari wadjah Musa dalam bentuk dua buah tanduk.

(0.63) (Kel 23:14) (jerusalem) Keempat tradisi yang termaktub dalam Pentateukh masing-masing memuat sebuah penanggalan liturgis: Kel 23:14-17 berasal dari tradisi Elohista; Kel 34:18-23 berasal dari tradisi Yahwista; Ula 16:1-16 berasal dari tradisi Yahwista; Ula 16:1-16 berasal dari tradisi Ulangan; Ima 23 berasal dari tradisi Para Imam dan bersesuaian dengan tata upacara yang tercantum dalam Bil 28-29. Kendati perbedaan dalam penetapan terperinci, keempat tradisi tsb sepakat dalam menyebut tiga perayaan pokok yang disajikan dalam Kel 23. 1 Di musim semi ada Hari Raya Roti Tidak Beragi; 2. perayaan panenan yang dalam Kel 34:22 disebut Hari Raya Tujuh Minggu; pesta ini dirayakan tujuh minggu. Ula 16:9, atau lima puluh hari, Ima 23:16, sesudah Paskah (karena itu dalam bahasa Yunani disebut Pentakosta, Tob 2:1); pesta ini mengakhiri musim panen gandum; kemudian pesta ini dihubungkan dengan pengumuman hukum Taurat gunung Sinai; 3. perayaan pemetikan buah-buahan di musim rontok, pada akhir musim buah-buahan; perayaan ini disebut Hari Raya Pondok Daun, Ula 16:13; Ima 23:34, sebab selama perayaan itu orang tinggal di gubuk-gubuk yang dibuat dari ranting-ranting dan didirikan di kebun anggur di musim pemetikan: pondok-pondok itu mengingatkan umat Israel yang dahulu berkemah di padang gurun, Ima 23:43; perayaan yang paling digemari rakyat justru Hari Raya Pondok Daun sehingga begitu saja disebut "Hari Raya", 1Ra 8:2,65; Yeh 45:25. Ketiga perayaan tsb baru mulai dirayakan setelah Israel menetap di tanah Kanaan. Dalam penanggalan Kel 23 dan Kel 34 tidak ada tanggal yang ditetapkan. Sebab penanggalan-penanggalan itu berasal dari zaman waktu ibadat belum berpusatkan Yerusalem. Orang dapat merayakan pesta-pesta tsb di tempat suci setelah sesuai dengan kemajuan pekerjaan di ladang di daerah tertentu. Di zaman kemudian masih ditetapkan beberapa hari raya lain, yakni: Tahun Baru, Ima 23:24; Hari Pendamaian, Ima 16; 23:27-32; Hari Purim (sesudah pembuangan), Est 9:24; Hari Raya Pentahbisan Bait Allah, 1Ma 4:59, dan Hari Nikanor, 1Ma 7:49.
(0.62) (Kel 20:4) (ende)

Dalam menafsirkan larangan mengenai artja-artja kita harus mempertimbangkan latarbelakangnja, jakni pandangan-pandangan suku-suku Semit. Gambaran manusia binatang-binatang dan bintang-bintang dianggap sebagai "pendjelmaan" kekuatan-kekuatan ilahi, jang dapat dipengaruhi dengan disembah-sembah (Lihat: Kel 20:25 dan Ula 4:15-20). Maka dari itu mendirikan artja-artja sematjam itu sama sadja dengan menjembah berhala, oleh karena itu mendjadi larangan bagi Israel. Bilamana tidak ada bahaja, bahwa orang menjembah berhala atau menurunkan deradjat Tuhan jang tidak kelihatan, larangan ini tidak berlaku pula. Lih.: dua buah kerub (Kel 25:18) diatas Peti Kesaksian; 1Ra 6:25 dalam kenisah jang didirikan Salomon); ular perunggu (Bil 21:8) bandingkan 2Ra 18:4); lembu-lembu tembaga dalam kenisah (1Ra 7:25) dan perhiasan-perhiasan lainnja (1Ra 6:29-35). Akan tetapi Jahwe sendiri tidak kelihatan, karena itu djuga tidak dapat digambarkan (lihat Kel 33:20-23).

Menurut para Bapa Geredja Junani dan berbagai golongan saudara protestan, aj. 4-6 (Kel 20:4-6) merupakan perintah tersendiri (jakni jang kedua). Djuga beberapa ahli Kitab Sutji katolik menganggap perintjian ini lebih selaras dengan pembagian teks dalam sepuluh perintah singkat (Bandingkan djuga fasal Kel 34:14-17). Lihat tjatatan pada aj. 17 (Kel 20:17).

(0.62) (Kel 38:1) (sh: Tanduk-tanduk mezbah. (Kamis, 25 September 1997))
Tanduk-tanduk mezbah.

Ada empat buah tanduk di atas mezbah itu. Orang yang takut akan pembalasan dendam dengan memegang tanduk di atas mezbah itu, mendapatkan perlindungan (1Raj. 1:50; 2:28">1Raj. 2:28). Semua orang mengetahui bahwa manusia membutuhkan pegangan bagi hidupnya. Semua segi ibadah yang dilambangkan dalam berbagai alat di Kemah Suci itu akan sepi arti bila tidak menampung kebutuhan orang yang berbeban berat dan berdosa sarat.

Bejana pembasuhan. Bejana itu dipakai para imam untuk membersihkan tangan mereka, sebelum memimpin atau merayakan ibadah atau ritus keagamaan lainnya. Hal itu diperlukan sebab pemimpin agama dari umat Israel adalah orang berdosa juga. Hanya satu yang tidak berdosa yang tidak memerlukan pengampunan ataupun pembasuhan bagi diri-Nya, yaitu Yesus Kristus. Para pemimpin rohani masa kini beroleh kelayakan untuk memimpin di hadapan Allah, bila terus bersekutu dalam Kristus, beroleh pengudusan dan teladan dari-Nya.

Renungkan: Tuhan tidak saja menyediakan jalan pengampunan, Dia sendiri menuntun kita masuk ke dalam keselamatan dan kehidupan kudus.

Doa: Terbitkanlah dalam kami damai sejahtera karena telah beroleh pengampunan dari-Mu, o Tuhan.

(0.61) (Kel 1:1) (sh: Dibabat malah merambat (Senin, 28 Maret 2005))
Dibabat malah merambat


Sudah jatuh tertimpa tangga. Ini adalah gambaran orang yang ditimpa malapetaka beruntun. Tepatkah pepatah ini dikenakan kepada Israel? Tinggal di negeri asing, diperbudak dengan kerja paksa, sekarang bayi-bayi lelakinya harus dibunuh.

Pembacaan menyeluruh terhadap nas ini justru memperlihatkan anugerah Allah yang tetap memelihara Israel. Anugerah itu nampak dari penggenapan janji-Nya kepada Abraham bahwa Israel akan menjadi bangsa yang besar (ayat 7). Upaya raja Mesir untuk menghancurkan mereka melalui perbudakan tidak berhasil, bangsa Israel tetap semakin berkembang (ayat 8-14). Upaya kejam membunuh bayi lelaki yang baru lahir pun tidak mampu menghambat pertumbuhan umat Allah ini. Allah memakai dua bidan Mesir untuk menyelamatkan bayi-bayi itu (ayat 15-21). Umat Allah semakin bertambah berlipat ganda. Sekeras dan sekeji apa pun musuh Israel mau memusnahkan mereka, tangan Allah melindungi mereka.

Nas kita hari ini ditutup dengan satu lagi upaya Firaun untuk membinasakan Mesir (ayat 22). Akankah ia berhasil? Jawaban iman Israel seharusnya: "tidak!" karena Allah pun akan sekali lagi bertindak dalam kasih karunia. Allah justru memakai kejadian ini untuk membangkitkan seorang pembebas bagi umat yang sedang tertindas ini (pasal 2).

Allah yang sama yang memelihara umat-Nya pada masa lampau juga peduli dan memperhatikan kita, umat Allah masa kini. IMB gereja boleh dipersulit; kebijakan pendidikan Kristen bisa dijegal; Gereja dapat dirusak, ditutup, bahkan dibakar; orang Kristen mungkin diteror, dianiaya, bahkan dibunuh. Namun, Kerajaan Allah tidak dapat dimusnahkan. Tuhan tetap menopang umat-Nya. Iman Kristen sejati tidak akan luntur karena tekanan dan penganiayaan, malah bertumbuh dan menghasilkan buah berlipat ganda.

Renungkan: Kekuatan destruktif yang berasal dari musuh-musuh Tuhan tidak akan mungkin dapat mengatasi kekuatan konstruktif rencana Allah.

(0.61) (Kel 20:17) (sh: Jauhi iri hati (Jumat, 23 September 2005))
Jauhi iri hati

Hal yang membuat terjadinya dosa pertama yang adalah iri hati. Hawa iri hati melihat Tuhan berdaulat atas dirinya. Ketika Iblis melalui ular menipu Hawa dengan mengatakan bahwa setelah makan buah ia akan menjadi sama seperti Allah, Hawa segera memakannya.

Dalam masyarakat majemuk yang memungkinkan orang-orang yang berbeda hidup berdekatan, iri hati bisa menjadi dosa besar. Perintah kesepuluh ini menekankan pen-tingnya menjaga hati dari motivasi salah. Menginginkan sesuatu tidaklah salah. Yang salah adalah menginginkan sesuatu yang bukan haknya. Dosa ini bisa berkait atau menyebabkan dosa-dosa lainnya seperti mencuri, membunuh, berzina, dll. Berbagai kejahatan keji sebenarnya bersumber dari sikap hati yang iri dan menginginkan hak orang lain. Dosa ini identik dengan tidak menghargai batas-batas diri dan orang lain.

Perintah kesepuluh ini menunjukkan bahwa Perjanjian Lama memberikan penekanan yang seimbang antara dosa perbuatan dan dosa pikiran/hati. Peristiwa saat Allah mengingatkan Kain akan perasaan marah dan cemburunya terhadap Habil memperlihatkan dosa sudah terjadi ketika masih direncanakan (Kej. 4:5-7). Perintah ini menegaskan bahwa kecenderungan dosa selalu dimulai dari pikiran dan hati yang tidak kudus. Oleh karena itu, menjaga pikiran dan hati dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan merupakan keharusan. Perintah ini juga menekankan pentingnya rasa puas dan syukur untuk anugerah Tuhan atas hidup ini sehingga tidak mudah iri hati melihat keadaan orang lain.

Iri hati muncul ketika seseorang tidak menyadari anugerah Tuhan sudah melimpah dalam hidupnya. Ia merasa Tuhan lebih memberkati orang lain daripada dirinya sendiri. Hal ini sama dengan tidak memercayai janji Tuhan bahwa Ia pasti memberikan sesuatu yang terbaik untuk hidupnya.

Renungkan: Memiliki Tuhan dalam hidup kita berarti kita memiliki segala-galanya. Dalam terang ini, tidak ada alasan apa pun untuk iri hati terhadap orang lain.



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA