Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 179 ayat untuk anak buah AND book:[1 TO 39] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.28) (Yes 16:9) (jerusalem: musuhmu menyerbu dengan pekik pertempuran) Terjemahan ini tidak pasti. Secara harafiah tertulis: pekik (teriakan) sudah jatuh (hilang). Ini dapat dimengerti sebagai pekik pertempuran musuh yang menyerbu, tetapi juga sebagai pekik kegembiraan atas hasil kebun anggur (waktu pesta pemetikan buah anggur). Pekik kegembiraan itu hilang lenyap oleh karena hasil kebun anggur dilenyapkan musuh.
(0.28) (Yer 50:19) (jerusalem: Basan) Daerah Basan dan Gilead, di seberang sungai Yordan, terkenal karena padang rumputnya yang subur, bdk Bil 32; Ams 4:1; Mik 7:14. Gunung Karmel (kata itu berarti: kebun pohon buah-buahan) dan pegunungan Efraim, bdk Yos 17:18, berhutan lebat. Oleh kaum buangan dipandang sebagai lambang negeri yang subur yang baik untuk didiami.
(0.28) (Ams 3:1) (sh: Cara hidup orang berhikmat (Jumat, 23 Juli 1999))
Cara hidup orang berhikmat

Hikmat yang dibicarakan sebenarnya berhubungan dengan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Jika kita memberi respons yang sesuai dengan kehendak-Nya, maka buah-buah kehidupan dengan hasilnya akan mengalir. Bagaimana caranya? Pertama, percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan mengakui Dia dalam segala hal (ay. 5-6); kedua, bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan tidak pada diri sendiri (ay. 7-8); ketiga, memuliakan Tuhan dengan harta (ay. 9-10). Cara hidup seperti inilah yang menjadi manifestasi ketergantungan manusia kepada Tuhan, Sang Sumber Hikmat.

Berkat dan hikmat. Bila kita memiliki cara hidup orang berhikmat, maka berkat itu akan kita nikmati, seperti: panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera, mendapatkan kasih dan penghargaan dari Allah dan manusia; jalan kita diluruskan, dan lumbung-lumbung kita akan diisi penuh bahkan sampai melimpah-limpah. Kita memiliki cara hidup orang berhikmat, bukan supaya berkat-berkat ini mengalir dalam hidup kita; tetapi yang benar adalah karena kita memang memiliki cara hidup demikian, maka berkat-berkat ini akan menjadi buah-buah kehidupan kita.

Doa: Ya Tuhan, terima kasih atas segala berkat-Mu. Ingatkanlah aku selalu akan hikmat-Mu agar selalu mempermuliakan-Mu..

(0.27) (Kej 21:22) (sh: Menjadi berkat bagi orang lain (Selasa, 11 Mei 2004))
Menjadi berkat bagi orang lain

Perjumpaan orang lain dengan kita, seharusnya menjadi perjumpaannya dengan Yesus yang kita sembah, dan akhirnya ia diberkati! Namun yang sering terjadi, perjumpaan orang lain dengan kita justru menjadi batu sandungan baginya untuk berjumpa dengan Yesus!

Perjumpaan Abimelekh dengan Abraham (betapapun Abraham tidak bijaksana pada waktu itu) pada perikop terdahulu, menyebabkan Abimelekh bertemu dengan Allah. Kini perjumpaan itu dilanjutkan dengan ikatan perjanjian di antara mereka. Hal itu diadakan untuk memastikan masing-masing pihak saling peduli dan saling mengindahkan satu sama lainnya.

Di satu sisi perjanjian itu meredam kemungkinan pertikaian, perebutan tempat, dll. Hal itu ditegaskan misalnya dengan masing-masing memberikan tanda ikatan. Abimelekh telah memberikan tanahnya untuk ditinggali Abraham sebagai orang asing, sebagai gantinya Abraham memberikan domba dan lembunya kepada Abimelekh (ayat 27). Perdebatan mengenai sumur juga diselesaikan dengan persembahan tujuh anak domba betina langsung kepada ta-ngan Abimelekh dari tangan Abraham (ayat 28-30).

Di sisi lain, persahabatan yang diikat melalui perjanjian itu akan berdampak positif bagi Abimelekh, karena ia dapat belajar banyak dari kehidupan dan ibadah Abraham. Pertanyaannya, apakah kehidupan dan ibadah Abraham bisa diteladani Abimelekh dan membuatnya semakin mengenal Allah? Hanya oleh anugerah Abraham bisa menjadi berkat. Demikian pun, anugerah-Nya saja menentukan apakah Abimelekh akhirnya mengenal Allah.

Pertanyaan sekarang ditujukan kepada Anda! Dapatkah orang lain yang dekat dengan Anda melihat buah-buah iman sejati sehingga mereka menjadi orang yang diberkati Allah melalui diri Anda?

Doa: Tuhan, mohon tunjukkan hal-hal dalam diriku yang harus kutinggalkan, atau yang harus kuubah supaya aku tidak menjadi batu sandungan buat orang lain.

(0.26) (Pkh 4:7) (sh: Pentingnya persahabatan. (Jumat, 29 Mei 1998))
Pentingnya persahabatan.

Persahabatan adalah hal indah yang Tuhan anugerahkan bagi kemanusiaan. Tidak ada gunanya orang menjadi kaya atau berhikmat bila tidak memiliki sahabat. Persa-habatan bisa membawa banyak manfat. Di antaranya pengkhotbah menyebut bahwa persahabatan berguna untuk saling tolong menolong (ayat 10). Juga untuk melengkapi kelemahan. Puncak persahabatan yang juga adalah puncak karunia Tuhan bagi kemanusiaan ialah pernikahan. Di dalam hubungan nikah yang serasi terjadi proses saling menghangatkan (jasmani dan rohani) yang berbuah dalam buah kasih, anak-anak mereka (ayat 11-12).

Hikmat dan kekuasaan. Semua bentuk pekerjaan termasuk menjadi pemimpin adalah anugerah Allah juga kewajiban manusia, karena itu harus dilaksanakan dalam takut akan Tuhan yang empunya pekerjaan itu. Takut akan Tuhan adalah hikmat yang paling besar yang menjadikan kita dapat melakukan segala sesuatu dengan penuh sukacita. Bekerja seperti ini akan berfaedah bagi banyak orang sekaligus menjadikan kepujian bagi Allah. Sebaliknya, bila kita bekerja berdasarkan kekuasaan, apalagi dalam arti arogansi kekuasaan, maka pasti menimbulkan petaka bagi banyak orang.

Renungkan: Selain Kristus, kita perlu sahabat rohani yang bijak yang sedia menjadi alat kebenaran Kristus disampaikan kepada kita tanpa pamrih.

(0.25) (Neh 5:18) (full: BERMACAM-MACAM ANGGUR. )

Nas : Neh 5:18

Di zaman PL ada bermacam-macam anggur -- sari buah anggur baru, lama, murni, dan campuran -- jadi ada yang sari buah segar, ada yang dididihkan dan dikentalkan, ada yang manis dan kental seperti madu, ada yang dicampur dengan air dan ada pula yang dicampur dengan obat bius. Dari anggur-anggur ini, ada yang diragikan dan ada pula yang tidak

(lihat cat. --> Ams 23:30; juga

[atau ref. Ams 23:30]

lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA;

lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1);

dan

lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2)).

(0.25) (Kej 1:30) (ende)

Manusia hidup dari buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan. Djuga binatang-binatang hanja makan tumbuh-tumbuhan. Maksud pengarang melukiskan, bahwa keadaan dunia seperti dimaksudkan semula, adalah keadaan serba damai. Belum ada penumpahan darah, belum ada permusuhan antara manusia dan binatang, ataupun antara binatang satu sama lain. Kemudian keadaan ideal sematjam itu akan terganggu karena manusia djatuh berdosa (lihat Kej 9:3).

(0.25) (Kej 2:9) (ende)

Pohon kehidupan melambangkan hidup lestari tidak terantjam maut. Djuga pohon pengertian baik dan djahat mengibaratkan hakekat rohani. Nanti akan ternjata pohon pengertian baik dan djahat membawa kemalangan bagi manusia. Hingga sekarang baginja kedjahatan belum ada. Tetapi sesudah makan buah pohon ini djuga kedjahatan akan diketahui dan dialaminja.

Disinipun pengarang ternjata suka menggunakan kata jang sama dengan arti-arti jang agak berbeda. Arti "memahami baik dan djahat" berlainan menurut konteksnja.

(0.25) (Kel 34:29) (ende)

Menurut tradisi E ajat ini menjusul Kel 31:18. Tjatatan pada wadjah Musa mentjerminkan kemuliaan Tuhan, jang djuga dilambangkan tjahaja atau api (Kel 24:17; bandingkan 2Ko 4:6).

Kata "menjinarkan" (hibr. "qaran") ada hubungannja dengan kata "tanduk" ("qeren"), seperti dalam Hab 3:4. Oleh karena itu kemudian dilukiskan, seakan-akan tjahaja itu bersinar dari wadjah Musa dalam bentuk dua buah tanduk.

(0.25) (Ul 26:5) (ende)

Disini terpelihara rumusan mengenai pengakuan imam jang kiranja sudah sangat tua. Disinilah tertjantum tradisi bahwa para leluhur berasal dari bangsa Aram. Nampaknja Jakublah jang terutama dimaksudkan disini. Selandjutnja tradisi mengenai Pengungsian serta pengembaraan digurun pasir.

Maksud daripada penjerahan buah-buahan jang pertama ialah sebagai pengakuan bahwa negeri beserta dengan hasil penenannja pun merupakan anugerah Jahwe serta milikNja. Hal itu merupakan perajaan kegembiraan dan rasa terima kasih.

(0.25) (Im 23:15) (full: GENAP TUJUH MINGGU. )

Nas : Im 23:15

Hari Raya Tujuh Minggu (bd. Ul 16:10), juga dikenal dengan Hari Raya Pentakosta, dirayakan pada akhir panen gandum, 50 hari ("Pentakosta" artinya "lima puluh") setelah Hari Raya Buah Sulung (ayat Im 23:16). Pada hari ini umat Allah bersyukur atas berkat makanan berkelimpahan dan segala sesuatu yang menopang mereka. Pada hari raya Pentakosta itulah Allah mencurahkan Roh Kudus atas murid-murid Yesus (Kis 2:1-4).

(0.25) (Im 24:5) (full: DUA BELAS ROTI BUNDAR. )

Nas : Im 24:5

Kedua belas buah roti (roti sajian) melambangkan kedua belas suku Israel dan kesadaran mereka bahwa mereka hidup di hadapan Allah dan harus senantiasa berserah kepada-Nya

(lihat cat. --> Kel 25:30).

[atau ref. Kel 25:30]

(0.25) (Hak 9:13) (full: ANGGUR. )

Nas : Hak 9:13

Istilah Ibrani yang diterjemahkan dengan anggur di sini ialah _tirosh_ yang artinya "anggur baru." _Tirosh_ pada umumnya mengacu kepada sari buah anggur yang segar dan murni, hasil pohon anggur

(lihat cat. --> Yes 65:8;

[atau ref. Yes 65:8]

lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA).

(0.25) (Kid 1:1) (full: )

Penulis : Salomo

Tema : Kasih dalam Pernikahan

Tanggal Penulisan: + 960 SM

Latar Belakang

Secara harfiah, nama Ibrani kitab ini diterjemahkan Nyanyian Atas Segala Nyanyian suatu ungkapan yang berarti "Nyanyian yang Terbaik" (sama seperti "Raja atas segala raja" berarti "Raja yang Maha Besar"); karena itu kitab ini dianggap sebagai nyanyian pernikahan yang terbaik yang pernah digubah. Salomo dianggap sebagai penggubah Kidung Agung ini (Kid 1:1).

Salomo menjadi penggubah sekitar 1005 nyanyian (1Raj 4:32). Di dalam ayat judul namanya disebutkan (Kid 1:1), dan sebanyak enam kali di dalam kitab ini (Kid 1:5; Kid 3:7,9,11; Kid 8:11-12). Ia juga dikenal sebagai mempelai laki-laki ("kekasih"); pada mulanya kitab ini mungkin merupakan rangkaian syair di antara Salomo dengan mempelai perempuannya. Kedelapan pasal kitab ini menyebut paling sedikit 15 jenis binatang dan 21 jenis tanaman; kedua kelompok ini diteliti dan disebutkan oleh Salomo dalam banyak lagu gubahannya (1Raj 4:33). Akhirnya, berbagai acuan ilmu bumi di dalam kitab ini menunjuk kepada tempat-tempat di seluruh Israel, yang menunjukkan bahwa kitab ini digubah sebelum negeri itu terbelah dua menjadi kerajaan utara dan selatan.

Rupanya Salomo sudah menggubah kitab ini pada usia muda sebagai raja Israel, jauh sebelum ia memiliki 300 istri dan 700 gundik (1Raj 11:3); namun timbul pertanyaan: bagaimana Salomo bisa memakai bahasa yang menunjukkan monogami jikalau dia sudah mempunyai 140 istri dan gundik (Kid 6:8)? Mungkin jawabannya ialah bahwa gadis Sulam itu (Kid 6:13) adalah istri pertama Salomo pada masa muda sebelum ia naik takhta (Kid 3:11; Kid 6:8) mungkin mencerminkan keadaan ketika kitab ini digubah secara resmi untuk diterbitkan. Gadis Sulam dilukiskan sebagai gadis biasa dari pedesaan, menarik dan jelita. Perasan Salomo terpikat secara mendalam dengan gadis ini sebagaimana biasanya orang terpikat kepada kekasih dan pengantin pertamanya.

Secara liturgis, Kidung Agung menjadi salah satu di antara lima gulungan dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu _Hagiographa_ ("Tulisan-Tulisan Kudus"). Masing-masing tulisan ini dibacakan di hadapan umum pada hari raya Yahudi tertentu; kitab ini dibacakan pada hari raya Paskah.

Tujuan

Kitab ini diilhamkan oleh Roh Kudus dan dimasukkan ke dalam Alkitab untuk menggarisbawahi asal-usul ilahi dari sukacita dan martabat kasih manusia di dalam pernikahan. Kitab Kejadian menyatakan bahwa seksualitas manusia dan pernikahan mendahului kejatuhan manusia ke dalam dosa (Kej 2:18-25). Walaupun dosa telah menodai bidang pengalaman manusia yang paling penting ini, Allah ingin kita tahu bahwa pernikahan itu bisa murni, sehat, dan indah. Karena itu Kidung Agung, memberikan model yang bersifat memperbaiki di antara dua ekstrem dalam sejarah:

  1. (1) peninggalan kasih pernikahan untuk perilaku seksual yang tidak wajar (yaitu, hubungan homoseksual atau lesbian) dan hubungan heteroseksual sepintas di luar pernikahan, dan
  2. (2) pertapaan yang sering kali secara keliru dianggap pandangan Kristen terhadap seks, yang menyangkal kasih jasmaniah di dalam hubungan pernikahan.

Survai

Isi kitab ini tidak dapat dianalisis dengan mudah. Isinya tidak bergerak secara metodis dan logis dari pasal pertama hingga terakhir, melainkan melingkar-lingkar sekitar tema inti yaitu kasih. Sebagai kidung, kitab ini terdiri atas enam stanza atau syair, masing-masing membahas suatu aspek dari perilaku pacaran dan kasih pernikahan antara Salomo dengan pengantinnya (Kid 1:2--2:7; Kid 2:8--3:5; Kid 3:6--5:1; Kid 5:2--6:3; Kid 6:4--8:4; Kid 8:5-14). Keperawanan mempelai wanita dilukiskan sebagai "kebun tertutup" (Kid 4:12) dan penyempurnaan pernikahan sebagai memasuki kebun untuk menikmati buah-buah pilihan (Kid 4:16; Kid 5:1). Sebagian besar percakapan adalah di antara mempelai wanita (gadis Sulam), Salomo sang raja, dan sekelompok teman dari mempelai laki-laki dan wanita yang disebut "gadis-gadis Yerusalem". Ketika kedua mempelai sedang berdua, mereka terpuaskan; ketika mereka terpisah, mereka mengalami kerinduan satu sama lain. Puncak sastra kidung ini adalah Kid 8:6-7.

Ciri-ciri Khas

Empat ciri utama menandai kitab ini.

  1. (1) Inilah satu-satunya kitab Alkitab yang khususnya membahas kasih unik di antara dua orang mempelai. Seluruh kitab ini melukiskan masa bercumbu-cumbuan dan kasih pernikahan, khususnya kebahagiaan orang yang baru menikah.
  2. (2) Kitab ini merupakan karya sastra akbar yang penuh dengan kiasan sensual yang sopan, terutama diambil dari alam. Aneka metafora dan bahasa deskriptif melukiskan perasaan, kuasa, dan keindahan dari kasih pernikahan yang romantis, yang dipandang murni dan suci pada zaman Alkitab.
  3. (3) Kitab ini termasuk salah satu dari sejumlah kecil kitab PL yang tidak dikutip atau disinggung dalam PB.
  4. (4) Merupakan satu dari dua kitab (bd. kitab Ester) PL yang tidak secara jelas menyebutkan Allah (sekalipun beberapa naskah berisi petunjuk kepada "Tuhan" dalam Kid 8:6).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

  1. (1) Kidung Agung melambangkan sebuah tema PB yang dinyatakan kepada penulis surat Ibrani, "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur" (Ibr 13:4). Orang Kristen boleh dan bahkan seharusnya menikmati kasih romantis di dalam ikatan pernikahan.
  2. (2) Banyak penafsir pada masa lampau telah menganggap kitab ini terutama atau khususnya sebagai kiasan bersifat nubuat yang melukiskan hubungan kasih di antara Allah dengan Israel, atau di antara Kristus dengan gereja, mempelai-Nya.

Karena PB tidak pernah memandang Kidung Agung dengan cara demikian, bahkan sama sekali tidak mengutipnya, maka penafsiran ini sangat diragukan. Alkitab tidak pernah menunjukkan bahwa aspek apa pun dalam pernikahan Salomo dimaksudkan oleh Tuhan sebagai "lambang" Kristus. Akan tetapi, karena beberapa nas penting PB melukiskan kasih Kristus bagi gereja dengan memakai hubungan pernikahan (mis. 2Kor 11:2; Ef 5:22-33; Wahy 19:7-9; Wahy 21:1-2,9), kitab ini dapat dipandang sebagai melukiskan kualitas kasih yang ada di antara Kristus dan mempelai-Nya, yaitu gereja. Kasih itu merupakan kasih yang ekslusif, penuh pengabdian dan sangat pribadi sehingga tidak memberi peluang untuk bercumbu dengan pihak yang lain.

(0.25) (Yes 56:1) (full: TAATILAH HUKUM ... SEBENTAR LAGI AKAN DATANG KESELAMATAN. )

Nas : Yes 56:1-2

Keadilan dan kebenaran merupakan buah keselamatan, terkait langsung dengan pengaruh Kerajaan Allah; hal-hal itu tidak dapat dipisahkan.

(0.25) (Yes 63:3) (full: SEORANG DIRILAH YANG MELAKUKAN PENGIRIKAN. )

Nas : Yes 63:3

Allah sendiri akan berperang melawan bangsa-bangsa dan mengalahkan mereka; Ia akan menginjak-injak mereka sebagaimana orang menginjak-injak buah anggur di tempat pengirikan (bd. Yoel 3:13; Wahy 14:17-20; 19:15).

(0.25) (Yer 1:11) (full: DAHAN POHON BADAM. )

Nas : Yer 1:11

Pohon badam adalah pohon yang pertama bersemi pada musim semi. Penglihatan ini menyiratkan dua hal:

  1. (1) firman Allah melalui Yeremia akan segera digenapi, dan
  2. (2) umat itu akan sadar bahwa Allah itu hidup dan sedang mengatur jalan sejarah untuk memenuhi maksud-maksud-Nya (bd. tongkat Harun yang menghasilkan buah badam, Bil 17:1-10).
(0.25) (Pkh 12:5) (jerusalem: pohon badam berbunga) Bdk Kid 2:11; Kej 43:11
(0.25) (2Raj 8:16) (sh: Pergaulan yang mengundang hukuman Allah (Sabtu, 27 Mei 2000))
Pergaulan yang mengundang hukuman Allah

Paulus pernah menasihatkan jemaat Korintus bahwa pergaulan yang buruk merusakan kebiasaan yang baik (1Kor. 15:33). Rupanya Paulus melihat bahwa pergaulan itu mempunyai kekuatan konstruktif (bersifat membangun) dan sekaligus destruktif (bersifat merusak). Kekuatan konstruktif ada di dalam persekutuan (koinonia) anak-anak Allah sedangkan kekuatan destruktif ada di dalam pergaulan dimana norma-norma Kristiani tidak menjadi norma utama. Maka Paulus menasihatkan agar Kristen menghindari pergaulan yang demikian.

Yoram menantu Ahab serta anaknya Ahazia adalah contoh dari umat Allah yang hidup dan kariernya sebagai raja Israel digilas oleh kekuatan destruktif dari pergaulan buruk. Hubungan Yoram dan Ahazia dengan anak-anak Ahab bukan sekadar bersosialisasi dengan sesama manusia namun hubungan yang sudah disahkan oleh hukum dan norma-norma sosial masyarakat masing-masing pihak. Berarti dua dinasti Israel yang memerintah di Utara dan Selatan sudah dihubungkan oleh darah dan ideologi. Dalam kualitas dan tingkat kedekatan hubungan yang demikianlah maka pengadopsian norma dan etika oleh satu pihak atas pihak yang lain pasti terjadi, demi menjaga kelanggengan hubungan itu. Pengadopsian ini biasanya terjadi secara bertahap, dimulai dengan rasa sungkan dan solidaritas yang menghalalkan kompromi. Kemudian berkembang menjadi kebiasaan dan akhirnya tidak sekadar mengambil, namun juga menyetujui norma-norma dan etika pihak lain.

Buah yang dihasilkan sangat ironis. Seharusnya penggabungan dua dinasti itu akan menghasilkan kekuatan yang dahsyat dan berlipat ganda. Namun justru Edom dan Libna berani memberontak terhadap Yehuda. Ahazia pun tidak mampu menaklukkan Aram meskipun sudah dibantu oleh Yoram. Sebab kekuatan mereka adalah kekuatan destruktif yang akan menghancurkan diri sendiri. Allah di belakang semua itu sebab Ia menentang penggabungan mereka.

Renungkan: Keberadaan dan identitas Kristen dapat terimbas kekuatan destruktif dari sebuah jalinan hubungan yang salah. Kristen memang harus bersosialisasi dengan siapa saja namun juga harus selektif. Ini meliputi tidak hanya perkawinan, namun juga rekanan bisnis, asosiasi-asosiasi, dan klub-klub.

(0.25) (Kej 2:17) (jerusalem: pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat) Pengetahuan itu merupakan milik khusus Allah. Dengan berbuat dosa manusia berusaha merebut hal itu bagi dirinya, Kej 3:5,22. Yang dimaksudkan dengan pengetahuan itu bukanlah pengetahuan akan segala-galanya yang tidak lagi dimiliki manusia setelah berdosa. Tidak dimaksudkan pula kemampuan membeda-bedakan baik dan jahat di bidang kesusilaan. Kemampuan itu sudah dimiliki manusia sebelum berdosa dan tidak dapat tidak diberikan kepada makhluk yang berakal. Pengetahuan itu harus diartikan sebagai kemampuan untuk sendiri menentukan apa yang baik dan apa yang jahat, lalu berlaku sesuai dengan penentuan itu. Jadi pada pokoknya pengetahuan itu berakhir bahwa manusia menuntut otonomi di bidang kesusilaan. Dengan demikian manusia ingin meniadakan kedudukannya sebagai makhluk, bdk Yes 5:20, dan merebut kedudukan Allah. Maka dosanya pada pokoknya dosa kesombongan. Pemberontakan manusia terhadap Penciptanya secara kongkrit diungkapkan sebagai pelanggaran suatu perintah Allah yang dilambangkan oleh buah yang terlarang itu


TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.12 detik
dipersembahkan oleh YLSA