Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 1360 ayat untuk aku menyetujui (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 5:19) (jerusalem: berkatalah Elisa) Nabi Elisa menyetujui saja penyembahan berhala secara lahiriah.
(0.80) (Kis 15:12) (jerusalem: Maka diamlah seluruh umat) Teks barat: Oleh karena para penatua menyetujui apa yang dikatakan Petrus, maka...
(0.71) (1Raj 20:7) (jerusalem: emas dan perakku....) Dalam terjemahan Yunani terbaca: meskipun emas dan perakku aku tidak menolak..... Menurut terjemahan ini Ahab sudah bersedia menyerahkan harta bendanya, tetapi tidak mau menyerahkan keluarganya. Menurut naskah Ibrani Ahab bersedia menyerahkan segala sesuatu yang dituntut, tetapi tidak mau menyetujui bahwa kotanya digerebek dan dirampasi.
(0.50) (Kis 16:3) (jerusalem: menyunatkan dia) Paulus tidak menyetujui bahwa orang-orang Kristen bekas kafir bersunat, Gal 2:3; 5:1-12. Tetapi ibu Timotius adalah Yahudi, sehingga menurut hukum Timotius sendiri juga seorang Yahudi, seorang Israel.
(0.40) (Hak 15:14) (full: BERKUASALAH ROH TUHAN ATAS DIA. )

Nas : Hak 15:14

Dilengkapi dengan kuasa dari Roh Kudus dalam PL tidak menunjukkan bahwa Allah menyetujui gaya hidup orang tersebut (bd. Bil 24:2). Sesungguhnya, ada banyak aspek dalam gaya hidup Simson yang tidak baik.

(0.40) (1Tim 6:6) (full: IBADAH ... MEMBERI KEUNTUNGAN BESAR. )

Nas : 1Tim 6:6

Secara lahiriah para guru palsu di Efesus menjalankan "ibadah" untuk memperoleh kekayaan berlimpah-limpah. Mereka didorong oleh keserakahan sebagai motivasi yang pokok dan mengajar bahwa kekayaan mereka itu menandakan bahwa Allah menyetujui pengajaran mereka.

(0.40) (Yud 1:14) (full: HENOKH ... BERNUBUAT. )

Nas : Yud 1:14

Yudas mungkin mengutip dari kitab Henokh, kitab yang ditulis sebelum tahun 110 SM, atau sekadar dari tradisi Yahudi. Kutipan Yudas hanya menunjukkan kebenaran dari nubuat Henokh; ini tidak berarti bahwa Yudas menyetujui seluruh kitab ini.

(0.35) (Kis 24:14) (full: JALAN TUHAN. )

Nas : Kis 24:14

Keselamatan yang disediakan Kristus disebut "Jalan Tuhan" (bd. Kis 9:2; 16:17; 19:9,23; 24:14,22). Kata Yunani yang dipakai di sini (_hodos_) berarti suatu jalan setapak. Orang percaya PB melihat keselamatan dalam Kristus bukan saja sebagai pengalaman untuk diterima, tetapi juga sebagai jalan untuk ditempuh dalam iman dan persekutuan dengan Yesus. Kita harus menempuh jalan itu supaya memasuki keselamatan terakhir pada masa yang akan datang

(lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN).

(0.35) (Bil 22:21) (sh: Kedaulatan Allah mengendalikan segala sesuatu (Senin, 8 November 1999))
Kedaulatan Allah mengendalikan segala sesuatu

Walaupun Allah sudah mengizinkan Bileam pergi, akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa Ia menyetujui atau membenarkan tindakan tersebut. Dosa yang dilakukan oleh seseorang tidak bisa dianggap lebih ringan atau tidak mengundang amarah Allah, walaupun Ia mengizinkan atau membiarkan hal itu dilakukan (21-22). Tidak ada yang lebih membuat Allah murka, selain daripada rencana jahat yang dirancang bagi umat-Nya yang adalah biji mata-Nya.

Kekayaan akar kedegilan. Ambisi dan nafsu untuk memiliki kekayaan telah membutakan mata Bileam, sehingga ia tidak menyadari keanehan tingkah laku keledainya sampai tiga kali. Seseorang yang sedang melakukan dosa tidak peka dan akan marah bila tindakannya dihalangi.

Allah mampu melakukan berbagai cara. Allah begitu berdaulat, sehingga mampu memakai binatang yang paling bodoh - keledai - untuk menyatakan tujuan-Nya. Dengan berbagai cara Ia menghancurkan hati yang keras. Di pihak Bileam, cara Allah itu diresponi dengan menunjukkan pertobatan yang semu, yakni dengan mengatakan: "Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang".

Renungkan: Keras hati adalah sikap melawan kehendak dan kedaulatan-Nya, yang mengakibatkan murka Allah.

(0.35) (Luk 9:18) (sh: Bukan apa kata orang (Minggu, 1 Februari 2004))
Bukan apa kata orang

”Tetapi kamu, apa katamu, siapakah Aku ini?” Dengan pertanyaan ini Yesus mendesak para murid untuk memberikan jawaban berdasarkan keputusan pribadi dan keyakinan sendiri. Mengaku percaya tidak sama dengan mengulang rumusan-rumusan gereja sebagai dogma atau pengakuan iman. Mengakui berarti menjadikan isi kebenaran menjadi bagian hidup.

Dari sekian banyak murid yang ditanyakan tentang siapa Yesus sebenarnya, hanya Petrus yang menjawab dengan benar (ayat aku+menyetujui&tab=notes" ver="">20). Namun, di balik pengakuan yang menurut Yesus diajarkan oleh Roh Allah, tersimpan keinginan politik dalam diri Petrus yaitu bahwa Mesias akan melepaskan/membebaskan bangsa Israel (=Yahudi). Tampaknya Yesus membaca keinginan tersebut sehingga Ia melarang mereka mempublikasikan berita itu karena selain akan membuat pengharapan politis itu bertumbuh subur, itu akan membuat sulit para murid menerima bahwa Mesias harus menderita.

Hal menerima dan menolak berkaitan erat dengan konsep dan penghayatan praktis kita tentang Kristus. Artinya, ketika kita menerima dan mengakui Yesus Kristus adalah Mesias, kita pun harus menerima kenyataan bahwa Tuhan Yesus, Sang Mesias, Juruselamat yang kita imani itu harus menderita. Kita tidak hanya harus berani mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang mati tersalib, tetapi juga harus siap sedia memikul salib itu kembali.

Renungkan: Mengenal dan mengikut Yesus secara pribadi lebih dari sekadar menyetujui pandangan-pendangan dan ajaran-ajaran tentang Yesus.

(0.35) (Kis 16:6) (full: ROH KUDUS MENCEGAH MEREKA UNTUK MEMBERITAKAN INJIL. )

Nas : Kis 16:6

Setiap usaha penginjilan, dan kegiatan misionaris khususnya dalam perjalanan pekabaran Injil di dalam kitab ini adalah hasil pimpinan Roh Kudus (Kis 1:8; 2:14-41; 4:8-12,31; 8:26-29,39-40; 10:19-20; 13:2; Kis 16:6-10; 20:22). Bimbingan itu bisa berupa penyataan nubuat, dorongan dalam hati, keadaan tertentu atau penglihatan (ayat Kis 16:6-9). Dengan dorongan Roh Kudus orang percaya bergerak maju memberitakan Injil kepada yang belum diselamatkan. Ketika dicegah oleh Roh untuk pergi ke suatu arah, mereka akan ke arah yang lain, sambil berharap pada Roh Kudus untuk menyetujui atau tidak menyetujui rencana perjalanan mereka.

(0.35) (Dan 1:12) (full: ADAKANLAH PERCOBAAN DENGAN HAMBA-HAMBAMU ... SEPULUH HARI. )

Nas : Dan 1:12

Karena Daniel dan kawan-kawannya diperhatikan raja secara khusus, murka raja akan menimpa pejabat itu apabila ia menyetujui permintaan Daniel; karena itu ia menolak (ayat Dan 1:10). Daniel tidak berdebat; sebaliknya dengan bijaksana dan tenang ia pergi kepada pengawal yang menyajikan makanan mereka dan menawarkan suatu percobaan selama 10 hari.

(0.33) (Kis 15:35) (sh: Aku beda, boleh kan? (Selasa, 13 Juni 2000))
Aku beda, boleh kan?

Iklan ini begitu akrab di telinga kita menjelang pemilihan umum 1999 kemarin. Iklan ini menegaskan bahwa perbedaan selera, pendapat, dan pilihan itu wajar, dan memang akan selalu ada bila manusia hidup bersama dalam suatu komunitas. Namun harus diingat bahwa keberbedaan itu tidak boleh menghambat jalannya pembangunan nasional dan proses demokratisasi di negara ini.

Perselisihan tajam antara Paulus dan Barnabas dalam masalah Markus harus dipandang juga sebagai kewajaran yang terjadi di antara dua individu. Namun demikian tidak bisa dikatakan bahwa Allah mentolerir/menyetujui perbedaan yang berakhir dengan pecahnya tim pelayanan mereka yang solid. Dimasukkannya peristiwa ini oleh Lukas dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan gereja memberikan manfaat yang sangat besar bagi gereja sepanjang segala abad dan tempat untuk belajar: 'berbeda secara dewasa dan bertanggungjawab'.

Sehubungan dengan kasus Markus (18), Paulus dan Barnabas bukan sekadar salah paham namun sudah berselisih tajam, sudah sampai pada satu titik dimana tidak mungkin dicari jalan tengah, kecuali harus berpisah. Yang menarik untuk diamati adalah bahwa Paulus dan Barnabas mampu melihat pokok permasalahan secara obyektif dan melokalisir perselisihan tajam, sehingga tidak merambah ke pribadi ataupun pelayanan mereka. Secara pribadi Paulus dan Barnabas dan Markus tidak terlibat permasalahan pribadi. Walaupun tidak dicatat di dalam kelanjutan Kisah Para Rasul, Paulus tetap menghargai dan menilai baik Barnabas (1Kor. 9:6). Bahkan setelah itu Paulus begitu memuji dan membutuhkan Markus (Kol. 4:10; Flm. 24; 2Tim. 4:11). Perselisihan yang terjadi di antara mereka tidak menghambat pelayanan mereka dan merugikan jemaat. Sebaliknya pelayanan mereka berdua pun tetap memberikan berkat bagi jemaat-jemaat yang dilayani (40-41). Bahkan dengan berpisahnya Paulus dan Barnabas memungkinkan terbentuknya 2 tim pelayanan yang solid, yang dipimpin oleh orang-orang yang berdedikasi dan bermotivasi tinggi bagi Injil Kristus (26).

Renungkan: Inilah gambaran 'berbeda yang dewasa dan bertanggung jawab'. Berbeda namun dapat tetap memperkaya pelayanan dan memberdayakan jemaat. Tumbuhkembangkanlah semangat untuk berani 'berbeda' yang dewasa dan bertanggungjawab.

(0.31) (Mzm 56:1) (sh: Biarkan aku berdiam diri seperti merpati (Selasa, 2 Oktober 2001))
Biarkan aku berdiam diri seperti merpati

Keterangan pembuka syair ini memberi petunjuk tentang latar belakang masa kembara Daud di Gat, ketika ia merasa sangat takut kepada Akhis, raja kota Gat (ayat 1Sam. 21:13; 22:1). Isi curahan hati Daud kepada Allah ini disusun menjadi dua bagian besar, yakni sebait pengulangan (ayat aku+menyetujui&tab=notes" ver="">5, 11, 12) dan sebuah konklusi ringkas (ayat aku+menyetujui&tab=notes" ver="">13, 14).

Ketika pemazmur mengadu kepada Tuhan terlihat bahwa Allah berada di antara orang-orang yang tertindas dan orang-orang yang menghimpit dia dengan segala keangkuhan mereka (ayat aku+menyetujui&tab=notes" ver="">2, 3). Pemazmur mengalami dilema jiwa yang tercetus seolah bertentangan di dalam pernyataan: aku takut...aku tidak takut (ayat aku+menyetujui&tab=notes" ver="">4, 5, 12). Namun pergumulan sukma ini diatasi dengan kesadaran bahwa firman Allah tidak pernah gagal. Di dalam himpitan para musuhnya Daud memohon agar murka Allah yang adil itu meruntuhkan cemooh keangkuhan serta perilaku kesombongan orang Filistin (ayat aku+menyetujui&tab=notes" ver="">6-8). Di dalam penantiannya akan intervensi Allah, Daud bersikap seperti merpati yang jinak. Di tengah penganiayaan Saul, ia berdiam diri dan tetap sabar. Ia percaya bahwa Allah mengenal segala jalan yang menimpa kehidupannya (ayat aku+menyetujui&tab=notes" ver="">9).

Setelah pemazmur dengan leluasa menyatakan isi batinnya, kini benak Daud meluap dengan ucapan syukur karena kebaikan Tuhan. Ia ingat akan nazarnya, bahkan lebih dari itu ia boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan (ayat aku+menyetujui&tab=notes" ver="">13, 14).

Sama seperti merpati jinak (ayat aku+menyetujui&tab=notes" ver="">1) yang mengumpulkan kekuatan di dalam ketenangan jiwa, orang beriman pun dapat menyediakan diri untuk menulis atau melantunkan sebuah ode sakral. Sepanjang perjalanan hidup yang penuh dengan nuansa kejadian, kita membutuhkan belas kasihan Allah. Bila kita menyetujui hal ini, kita harus menaruh harapan kita hanya di atas pundak-Nya yang memberi proteksi penuh kepada kita. Kekuatan dalam kegalauan kita dapatkan dalam ketenangan diri bersama-Nya.

Renungkan: Wahai saudara, pernahkah kita membiarkan diri kita berdiam diri seperti merpati tatkala kita dikejar-kejar oleh musuh yang melontarkan fitnah, perseteruan, ancaman, dan amarah walaupun kita tidak bersalah? Apakah langkah pertama kita mengadu adalah berlari kepada atasan, aparat keamanan, dan lembaga pengadilan? Cobalah berdiam diri sambil menghayati sebuah pujian, mazmur, atau firman- Nya.

(0.30) (1Taw 21:7) (full: DIHAJAR-NYA ORANG ISRAEL. )

Nas : 1Taw 21:7

Sangat mungkin orang Israel menyetujui keinginan Daud yang berdosa untuk menghitung mereka. Yoab sendiri tahu bahwa menghitung jumlah orang Israel merupakan dosa besar yang akan mendatangkan kesalahan atas Israel (ayat 1Taw 21:3). Oleh karena itu tampaknya sebagian besar rakyat ikut bersalah karena mendukung sensus tersebut. Dengan semangat kebanggaan nasional, mereka ikut ambil bagian dalam dosa Daud dan menjadi sasaran hukuman

(lihat cat. --> 1Taw 21:8 berikutnya).

[atau ref. 1Taw 21:8]

(0.28) (Rm 1:32) (full: MEREKA JUGA SETUJU DENGAN MEREKA YANG MELAKUKANNYA. )

Nas : Rom 1:32

Kata akhir rasul Paulus mengenai dosa manusia adalah kecaman Allah atas keadaan yang lebih terkutuk dari tindakan dosa itu sendiri, yaitu mendukungnya dan mendorongnya dengan merasa senang akan perbuatan dursila orang lain. Inilah puncak kemerosotan akhlak -- menikmati seolah mengalami sendiri dosa dan kejahatan yang dilakukan orang lain. Dosa kini menjadi hiburan.

  1. 1) Kata "setuju" (Yun. _suneudokeo_) berarti "setuju dengan", atau "menyetujui" menunjuk kepada penikmatan sembarangan dosa yang dilakukan oleh orang lain di dalam masyarakat.
  2. 2) Dewasa ini kita sudah mengetahui kerusakan besar yang diakibatkan oleh pemeranan perbuatan dursila yang menguasai media hiburan; namun banyak orang menikmati dan bahkan menyetujuinya. Dihibur dengan melihat orang lain berbuat dosa, sekalipun tidak terlibat di dalamnya, membawa orang di bawah kutukan ilahi yang sama dengan mereka yang melakukannya. Dosa makin meningkat dalam suatu masyarakat di mana tidak ada pencegahan dari mereka yang tidak menyetujuinya.
  3. 3) Mereka (dan khususnya mereka yang mengaku percaya kepada Kristus) yang mempergunakan perbuatan dursila orang lain sebagai sarana hiburan dan kenikmatan secara langsung menyumbang kepada pendapat umum yang menyetujui kedursilaan dan dengan demikian kepada kerusakan dan hukuman kekal atas banyak orang lain yang tidak terhitung jumlahnya. Dosa semacam ini layak dihukum mati dan akan tersingkap dan dihukum pada hari hukuman terakhir (2Tes 2:12).
(0.25) (Mat 19:1) (sh: Benarkah satu ditambah satu sama dengan satu? (Kamis, 22 Februari 2001))
Benarkah satu ditambah satu sama dengan satu?

Menurut ilmu pasti, hasilnya pasti salah. Tetapi inilah rumus pernikahan yang menurut beberapa orang sulit dipertahankan. Salah seorang yang menangani hot line service, menanyakan bagaimana memberikan saran kepada seorang ibu yang ingin minta cerai dari seorang lelaki yang telah menjadi suaminya selama 14 tahun, karena tidak tahan menerima perlakuan sadis suaminya? Bagaimana pula dengan seorang istri yang menceritakan betapa sakit hatinya ketika suaminya telah menikah lagi? Bagaimana kita meresponi kasus-kasus tentang ketidakharmonisan hidup pernikahan? Bolehkah kita menyetujui perceraian?

Dalam perikop ini orang Farisi mempertanyakan pendapat Yesus tentang perceraian. Yesus tidak langsung menjawab, tetapi Ia menjelaskan dasar pernikahan. Masalah sesungguhnya bukan perceraian, tetapi makna pernikahan. Kristen akan mengerti arti perceraian, bila sebelumnya telah mengerti makna pernikahan. Allah tidak hanya menciptakan laki-laki atau perempuan saja, supaya suatu saat nanti keduanya meninggalkan keluarga masing-masing untuk menjadi satu keluarga baru dalam hubungan yang sangat intim, lebih dari sekadar hubungan dua manusia. Pernyataan `mereka menjadi satu daging' menegaskan bahwa mereka tidak dapat lagi dipisahkan, karena Allah sendiri yang telah mempersatukan mereka. Kemudian orang-orang Farisi menanggapi lebih jauh tentang masalah surat cerai yang diberikan Musa. Yesus tidak membenarkan bahwa Musa menyetujui perceraian, tetapi surat izin cerai yang diberikan Musa adalah karena kehendak mereka sendiri yang memaksakan perceraian. Sejak kapan pun dan sampai kapan pun, sesungguhnya perceraian tidak pernah diizinkan Allah.

Meresponi masalah perceraian, murid-murid menganggap bahwa orang yang tidak menikah akan hidup lebih mudah. Yesus mengatakan bahwa keputusan tidak menikah bukanlah suatu keputusan untuk menghindari konflik dalam hidup pernikahan, karena kehidupan tidak menikah pun bukanlah hidup yang mudah. Menikah atau tidak menikah tetap harus diputuskan di dalam rencana dan anugerah-Nya.

Renungkan: Mudahkah seorang memilih jalan perceraian, bila ia menyadari makna pernikahan, dimana ia dan pasangannya telah dipersatukan Tuhan menjadi satu, bukan lagi dua insan?

(0.20) (Kej 6:9) (full: NUH ADALAH SEORANG YANG BENAR DAN TIDAK BERCELA DI ANTARA ORANG-ORANG. )

Nas : Kej 6:9

Di tengah kefasikan dan kejahatan yang merajalela ketika itu (ayat Kej 6:5), Allah menemukan dalam diri Nuh seorang yang benar dan yang masih berusaha untuk berhubungan dengan-Nya.

  1. 1) "Tidak bercela di antara orang-orang sezamannya" menunjukkan bahwa dia memisahkan diri dari kejahatan moral masyarakat di sekitarnya. Karena dia adalah orang benar yang takut akan Allah dan tidak menyetujui pandangan dan kelakuan umum yang populer, Nuh berkenan kepada Allah (ayat Kej 6:8; 7:1; Ibr 11:7; 2Pet 2:5).
  2. 2) Kebenaran dalam hidup Nuh ini dihasilkan oleh kasih karunia Allah, oleh iman Nuh dan pergaulannya dengan Allah (ayat Kej 6:9). Keselamatan di zaman PB harus diperoleh dengan cara yang sama, yaitu oleh kemurahan dan kasih karunia Allah yang diterima melalui iman yang begitu vital sehingga menghasilkan usaha yang tulus untuk bergaul dengan Allah dan hidup terpisah dari angkatan yang jahat (ayat Kej 6:22; Kej 7:5,9,16). Ibr 11:7 menyatakan bahwa Nuh "ditentukan untuk menerima kebenaran sesuai dengan imannya."
  3. 3) PB juga menyatakan bahwa Nuh merupakan pengkhotbah kebenaran (2Pet 2:5). Di dalam hal ini dia merupakan teladan bagi para pengkhotbah.
(0.20) (Yes 5:20) (full: MENYEBUTKAN KEJAHATAN ITU BAIK. )

Nas : Yes 5:20

Pada satu pihak, masyarakat sering kali mengagungkan dosa dengan menyebutkan kebobrokan akhlak itu kekuatan jantan, atau dengan menyebutkan kebejatan dan perbuatan tidak wajar itu kebajikan sejati dan kebebasan yang patut dipuji; pada pihak yang lain, masyarakat menentang kebenaran dengan menyebutnya kejahatan. Perhatikan kedua contoh umum ini di mana pola ini terjadi:

  1. 1) Ketidakwajaran seksual (mis. homoseksualitas atau lesbianisme) disebut sebagai gaya hidup alternatif yang sah yang harus diterima secara terbuka, sedangkan penentang perilaku semacam itu, yaitu orang yang menerima standar alkitabiah, disebut orang fanatik yang mengabadikan prasangka yang menindas

    (lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).

  2. 2) Golongan yang menyetujui pengguguran kandungan disebut orang "peka" dengan komitmen tinggi kepada hak-hak asasi seorang wanita, sedangkan golongan pro-hidup aktif disebut "ekstremis" atau "fanatik agama". Akan tetapi, orang percaya tetap harus mengabdi dengan sepenuh hati dan tidak goyah kepada semua standar Allah mengenai baik dan buruk sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis.
(0.20) (1Tim 2:13) (full: ADAM YANG PERTAMA DIJADIKAN. )

Nas : 1Tim 2:13

Argumentasi Paulus untuk tanggung jawab laki-laki sebagai pimpinan dan pembina rohani, baik di rumah maupun di gereja

(lihat cat. --> Ef 5:23;

[atau ref. Ef 5:23]

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK),

mempunyai dua landasan.

  1. 1) Didasarkan pada maksud Allah dalam penciptaan. Allah menciptakan laki-laki dahulu, dan dengan demikian menyatakan maksud-Nya bahwa laki-laki harus mengatur dan memberi pimpinan kepada wanita dan keluarga. Wanita, yang diciptakan setelah laki-laki, direncanakan sebagai pendamping dan penolong dalam memenuhi kehendak Allah bagi kehidupan mereka (Kej 2:18; 1Kor 11:8-9; 14:34).
  2. 2) Argumentasi Paulus ini juga didasarkan pada akibat yang merusak apabila laki-laki dan wanita mengabaikan peranan yang diberikan Allah kepada mereka dalam Taman Eden. Hawa, yang bertindak terlepas dari Adam sebagai kepala, memakan buah terlarang itu. Adam, dengan mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pemimpin di bawah Allah, menyetujui ketidaktaatan Hawa. Sebagai akibatnya dia jatuh juga dan membawa dosa dan kematian atas seluruh umat manusia (ayat 1Tim 2:14; Kej 3:6,12; Rom 5:12).


TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA