Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 9 dari 9 ayat untuk aku harus mengampuni AND book:42 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 17:3) (full: JIKALAU IA MENYESAL, AMPUNILAH DIA. )

Nas : Luk 17:3

Perhatikan hal-hal berikut berkenaan dengan pernyataan Yesus mengenai pengampunan:

  1. 1) Yesus menginginkan agar kita memiliki sikap yang suka mengampuni dan menolong mereka yang bersalah kepada kita, daripada sikap yang membalas dendam atau benci.
  2. 2) Pengampunan dan kerukunan kembali tidak dapat benar-benar terjadi sebelum orang yang bersalah itu mengakui tindakannya yang keliru dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Selanjutnya, Yesus tidak menunjuk kepada kesalahan yang sama yang dilakukan berulang-ulang.
  3. 3) Kita harus rela untuk terus memberi pengampunan jikalau orang yang bersalah itu benar-benar bertobat. Pernyataan Yesus mengenai mengampuni "tujuh kali sehari" tidak dimaksudkan untuk membiarkan dosa yang terbiasa dilakukan. Ia juga tidak bermaksud bahwa orang percaya harus membiarkan seseorang untuk menganiaya atau berlaku kejam kepadanya selama waktu yang tidak terbatas. Sebaliknya, Ia mengajarkan bahwa kita harus memelihara suatu sikap yang selalu siap untuk menolong dan mengampuni orang yang bersalah.
(0.95) (Luk 6:27) (sh: Kasih yang melampaui (Minggu, 18 Januari 2004))
Kasih yang melampaui

Seorang wanita korban kemelut di Timtim (=Timor Leste) mengatakan bahwa ia mengampuni orang-orang yang pernah menganiaya dan memperkosa dia. Mengapa ia mampu melakukan itu? Karena kasih ilahi yang melampaui kodrat manusia itu yang memampukannya.

Teks hari ini menuntut orang Kristen untuk menyatakan kasih kepada sesama mereka, termasuk kepada mereka yang mungkin lebih pantas disebut musuh. Orang Kristen harus mengasihi dan mengampuni bahkan melampaui semua itu menyatakan kasih tersebut dengan tindakan yang baik.

Tuhan Yesus memberikan beberapa alasan mengapa orang Kristen harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Pertama, orang jahat membalas kebaikan dengan kebaikan. Jika orang Kristen melakukan perbuatan baik karena ia diperlakukan baik, ia tidak lebih daripada orang berdosa (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">32-33). Kedua, orang jahat melakukan kebaikan untuk mendapatkan balasan. Jika orang Kristen melakukan kebaikan karena motivasi untuk memperoleh kebaikan maka ia tidak beda dengan orang berdosa (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">34). Ketiga, Allah Bapa di surga memberikan kebaikan kepada orang berdosa yang sebenarnya tidak pantas diperlakukan sedemikian karena sikap mereka yang tidak tahu berterima kasih. Maka dengan sendirinya kita harus meneladani sikap Allah Bapa.

Renungkan: Kita tidak dapat tidak akan berbuat baik kepada siapa saja, termasuk orang berdosa dan orang jahat karena Allah telah menyatakan kebaikan-Nya kepada kita.

(0.94) (Luk 17:1) (sh: Karakter murid yang beriman (Kamis, 11 Maret 2004))
Karakter murid yang beriman

Beberapa nasihat dalam perikop ini saling berkaitan satu sama lain karena merupakan aspek-aspek dari karakter murid. Setiap aspek hanya mungkin dikembangkan bila aspek lain diikutsertakan dan juga ikut dikembangkan. Orang yang mengabaikan salah satu aspek, atau hanya menekankan aspek tertentu saja tidak mungkin menjadi murid yang berkenan kepada Tuhan.

Aspek pertama yang dibahas adalah menegor dan mengampuni dosa (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">3-4). Kristen yang tidak menegor ada dalam bahaya membiarkan penyesatan terjadi atau bahkan turut serta dalam penyesatan (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">1-2). Orang yang bersalah sering tidak menyadari kesalahannya sehingga perlu kehadiran orang lain untuk menegornya. Kristen yang tidak menegor berarti bersikap tidak peduli terhadap keselamatan orang lain. Sebaliknya menegor dosa harus diimbangi pula dengan mengampuni dosa. Orang yang bertobat atas kesalahannya harus diberi kesempatan untuk memperbarui dirinya.

Aspek kedua adalah mengenai iman (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">5-6). Bagi para murid, menjadi Kristen yang peka terhadap dosa dan siap memberi pengampunan membutuhkan iman yang besar. Namun, Yesus mengajar bahwa yang penting bukan besar-kecilnya iman melainkan bagaimana iman itu dikerjakan. Maka rintangan sebesar apapun akan teratasi. Kerjakanlah penegoran atas dosa, dan pengampunan sebagaimana Allah sudah mengampunimu. Itulah buah imanmu.

Aspek ketiga adalah mengenai ketaatan sebagai hamba (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">7-10). Murid yang beriman mendapatkan kekuatannya justru dari ketaatannya sebagai hamba. Sumber kekuatan untuk menegor dan mengampuni dosa adalah ketaatan sepenuhnya kepada Allah. Jadi semua aspek kemuridan ini berkait satu sama lainnya.

Renungkan: Iman yang diwujudkan dalam tindakan nyata akan menghasilkan karakter Kristen yang menjadi berkat bagi sesama.

(0.89) (Luk 17:1) (sh: Pelayanan Kristen dan resep manjur bagi seorang pelayan (Senin, 3 April 2000))
Pelayanan Kristen dan resep manjur bagi seorang pelayan

Para Rasul agak takut dan bimbang ketika menghadapi tugas pelayanan yang akan diserahkan kepada mereka. Tugas mereka tidak ringan. Di dalam pelayanan mereka akan menghadapi penyesat- penyesat. Konflik yang akan mereka hadapi dalam kehidupan jemaat juga tak kalah rumitnya. Ada kemungkinan mereka akan mengalami sakit hati atau bahkan mengalami penderitaan fisik. Sikap yang harus ditunjukkan oleh para Rasul adalah mengampuni dengan tidak terbatas. Cara pengampunan yang diperintahkan oleh Yesus sangat berbeda dengan tradisi orang Yahudi (Mat. 5:38-44). Oleh karena itu, mereka memohon agar imannya ditambahkan. Dan jawaban yang diberikan oleh Yesus sangat melegakan yaitu bahwa iman yang hanya sekecil biji sesawi pun sebetulnya mempunyai kuasa yang sangat besar.

Kuasa iman yang besar bisa menimbulkan sombong rohani. Karena itulah Kristus pun kemudian memberikan pengajaran yang lebih lanjut tentang sikap mereka terhadap Allah, yaitu mengenai kerendahan hati (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">7-10). Sikap ini harus dimanifestasikan melalui tindakan yang tidak mengharapkan pujian atau terima kasih, karena mereka sebetulnya hanyalah hamba-hamba Allah. Apa yang harus mereka lakukan adalah kewajiban mereka. Sikap kerendahhatian ini juga harus dimanifestasikan melalui perbuatan dan tindakan yang memuliakan Allah seperti yang didemonstrasikan oleh satu dari 10 orang kusta (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">11-19). Setelah melihat bahwa dirinya sembuh, ia kembali kepada Kristus bukan sekadar mengucapkan terimakasih, namun untuk memuliakan Allah.

Bila uraian di atas kita rangkumkan maka akan tergambar bahwa pelayanan Kristen bukanlah pelayanan yang mudah karena akan menemui tantangan dan serangan terhadap ajaran maupun dirinya secara pribadi. Namun demikian ia tidak boleh begitu saja meninggalkan pelayanannya, karena kedudukannya hanyalah seorang hamba. Apa yang ia kerjakan merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa dibantah. Ia tidak bisa menentukan apa, kapan, dan bagaimana ia akan melakukan pelayanan. Semuanya harus berpusat kepada-Nya.

Renungkan: Seorang pelayan juga tidak boleh melakukan segala sesuatu bagi kepopuleran dan keuntungan dirinya. Semuanya semata-mata bagi kemuliaan-Nya.

(0.88) (Luk 3:10) (sh: Buah-buah pertobatan (Sabtu, 3 Januari 2004))
Buah-buah pertobatan

Seorang perempuan tua berkata kepada pendetanya bahwa sekarang ia sudah bertobat. Pendeta itu lalu bertanya, “apa buktinya engkau sudah bertobat?” Perempuan itu menjawab, “dulu saya selalu menyapu kotoran ke bawah karpet. Namun, sekarang saya membuangnya ke tempat sampah.” Tanda pertobatan sejati adalah buah-buah yang dihasilkannya.

Kepada orang banyak yang bertanya apa yang harus mereka perbuat, Yohanes berkata bahwa mereka harus menunjukkan kasih, sebagaimana kasih Allah sudah mengampuni mereka (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">10-11). Kepada pemungut cukai, Yohanes mengingatkan mereka akan integritas dalam pekerjaan (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">12-13). Sangat mudah bagi mereka untuk memperkaya dirinya sendiri dengan memanipulasi uang-uang pajak yang diterimanya. Godaan itu begitu besar, sehingga kalau mereka bisa menolak untuk melakukan penipuan, itu membuktikan mereka sungguh-sungguh bertobat.

Kepada para prajurit, Yohanes berkata bahwa pertobatan mereka harus dibuktikan dengan tidak lagi memanfaatkan kuasa demi kepentingan mereka sendiri (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14-15). Orang Kristen tidak mengenal prinsip aji mumpung. Sebaliknya, mereka harus menjadikan kuasa dan kesempatan yang mereka miliki untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Peringatan yang keras ini dimaksudkan agar tidak terjadi kemunafikan di antara orang banyak yang mengaku sudah bertobat. Yohanes mengerti bahwa dia bukan Mesias sehingga tidak berhak menghukum orang berdosa. Namun, apabila Mesias datang, di tangan-Nya sudah tersedia alat untuk menyaring siapa orang percaya dan siapa yang tidak. Pertobatan yang main-main atau munafik justru akan dihakimi secara tuntas.

Renungkan: Adakah bukti-bukti nyata yang dapat dilihat orang banyak bahwa Anda sungguh-sungguh sudah mengalami pertobatan?

(0.84) (Luk 5:17) (sh: Tuhan Yesus tahu isi hati kita (Senin, 12 Januari 2004))
Tuhan Yesus tahu isi hati kita

Seorang selebriti yang sedang ngetop ditanyai wartawan tentang bagaimana perasaannya menjadi sorotan publik. Selebriti itu mengatakan bahwa dia harus semakin mawas diri, karena sadar bahwa banyak orang tidak menyukai kesuksesannya. Nampaknya, artis ini tahu isi hati sesama selebriti, karena mungkin saja ia pun akan bersikap serupa terhadap orang lain yang lebih sukses daripada dirinya.

Bacaan kita hari ini memperlihatkan Yesus yang oleh kuasa Allah tidak hanya dapat melakukan mukjizat kesembuhan kepada orang-orang yang sakit tetapi juga berkuasa untuk mengetahui isi hati orang-orang yang dengki dan iri kepada-Nya (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22). Yesus mengetahui hal tersebut bukan karena Ia tidak beda dengan mereka yang mendengkinya. Tuhan Yesus mengetahui dan menyadari bahwa kedengkian dan iri hati para ahli Taurat dan orang Farisi kepada-Nya disebabkan oleh kebebalan hati mereka sendiri. Hati mereka bebal oleh karena tidak dapat melihat kuasa Allah yang sedang bekerja (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">21).

Untuk membuktikan bahwa diri-Nya memiliki kuasa ilahi bahkan kuasa untuk mengampuni, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu. Dengan bukti itu, seharusnya para ahli Taurat dan orang Farisi segera sadar dan bertobat. Lukas tidak mencatat apa reaksi mereka. Namun, Lukas mencatat bahwa semua orang (yang menyaksikan penyembuhan itu) takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut. Mereka ini adalah orang-orang yang menyadari kuasa Allah dalam diri Yesus (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">26). Yesus bisa melihat isi hati mereka; Yesus tahu isi hati mereka itu tulus atau tidak.

Renungkan: Tuhan Yesus tahu isi hati kita, tulus dan percaya atau bebal dan penuh kedengkian. Oleh karena Dia Allah yang berkuasa, tidak seorang pun yang dapat menutupi isi hatinya dari pengetahuan-Nya. Apakah Anda masih menyimpan dosa atau kedengkian dalam hatimu?

(0.84) (Luk 23:33) (sh: Yesus disalib (Jumat, 9 April 2004))
Yesus disalib

Perjalanan ke penyaliban dilukiskan Lukas dengan jelas sekali (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">26-32). Perjalanan Yesus ke tempat penyaliban terhenti oleh dua peristiwa. Yesus sudah tidak mampu memikul kayu salib-Nya, sehingga tentara Romawi memaksa seorang bernama Simon yang berasal dari Kirene memikul salib itu (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">26). Peristiwa kedua adalah percakapan Yesus dengan perempuan-perempuan (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">28-31). Menyusul narasi perjalanan adalah narasi penyaliban (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">33-38), narasi dialog dua penjahat dan Yesus (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">39-43) dan narasi respons alam dan manusia terhadap kematian Yesus (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">44-49).

Di tempat penyaliban bernama 'Tengkorak' Yesus disalibkan. Bersama Yesus turut disalibkan dua orang penjahat (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">33). Meski disalibkan dengan tidak adil Yesus mengampuni orang-orang yang menyalibkan-Nya. Tindakan demikian merupakan demonstrasi nyata pada apa yang Yesus ajarkan sebelumnya (Luk. 6:29,35). Di bukit “Tengkorak” itu tentara-tentara memperebutkan jubah Yesus (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">34) dan orang banyak mengolok-olok-Nya (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">35-38). Tiga kali olokan yang mengejek ketidakmampuan Yesus menyelamatkan diri sendiri ditujukan kepada Yesus (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">35,37,39). Kebutaan rohani menyebabkan pengejek tidak melihat karya keselamatan yang dilakukan Yesus. Orang banyak tidak dapat menerima bahwa Sang Mesias harus mati di kayu salib. Ejekan ketiga datang dari salah seorang penjahat yang turut disalibkan bersama Yesus (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">39).

Penjahat ini setuju dengan ejekan orang banyak yang didengarnya. Penjahat yang lain menyadari bahwa Yesus disalib meski tanpa kesalahan apapun. Penjahat itu menyadari ketidakadilan yang dialami Yesus sehingga ia menegur penjahat yang mengejek Yesus. Terhadap ejekan orang banyak ia tidak memberi respons. Tetapi kepada ejekan penjahat yang satunya ia memberi respons yang tegas. Lalu, ia memohon kepada Yesus untuk mengingatnya (ayat aku+harus+mengampuni+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">42).

Camkanlah: Yesus telah mendemonstrasikan kasih sempurna. Kasih yang memaksa Yesus untuk tetap tinggal di kayu salib.

(0.78) (Luk 23:33) (jerusalem) Kalau cerita Lukas ini dibandingkan dengan cerita Markus dan Matius, maka jelaslah bahwa Lukas berhasil memperlunak kekejaman: orang banyak, Luk 23:27,35,48, lebih ingin tahu saja daripada bermusuh dan akhirnya malah menyesal, Luk 23:48; Yesus tidak mengucapkan kata yang nampaknya kata putus harapan ini: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku; sampai akhir Yesus melakukan karyaNya ialah mengampuni dosa, Luk 23:34,39-43; Yesus wafat dengan "menyerahkan nyawaNya ke dalam tangan Bapa".
(0.78) (Luk 15:25) (ende)

Dalam sikap anaksulung itu tergambar tepat sekali djuga orang-orang parisi jang hanja tahu mempersalahkan dan tidak tahu mengampuni.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA