Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 17 dari 17 ayat untuk akan membiarkan AND book:26 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yeh 14:9) (full: NABI ITU ... MEMUNAHKANNYA. )

Nas : Yeh 14:9-10

Allah akan membinasakan setiap nabi yang membiarkan, mendukung atau mendorong penyembahan berhala Israel. Demikian pula, para pendeta dari gereja yang membiarkan anggota jemaat yang tunasusila dan menolak untuk mengecam kefasikan mereka dengan mengucilkannya dari jemaat

(lihat cat. --> Yeh 14:7 sebelumnya)

[atau ref. Yeh 14:7]

akan dinyatakan sama bersalah dengan anggota munafik tersebut.

(0.96) (Yeh 11:7) (full: KAMU AKAN KUGIRING KELUAR. )

Nas : Yeh 11:7

Allah mengancam akan membuang bangsa itu dari dalam periuk (Yerusalem) dan membiarkan mereka dihancurkan oleh Babel (ayat Yeh 11:8-11).

(0.93) (Yeh 8:6) (full: MENJAUHKAN DIRI DARI TEMPAT KUDUS-KU. )

Nas : Yeh 8:6

Allah menyatakan kepada Yehezkiel bahwa Dia tidak akan diam di dalam Bait Suci jikalau penyembahan berhala dan dosa tetap dibiarkan. Yesus sendiri menyatakan bahwa gereja-gereja yang berkompromi dengan dunia, meninggalkan ajaran rasuli, atau membiarkan kebejatan akan kehilangan kehadiran-Nya dan tempat mereka di dalam kerajaan Allah (lih. pasal Wahy 2:1-3).

(0.92) (Yeh 24:13) (full: TIDAK MENJADI TAHIR ... SAMPAI. )

Nas : Yeh 24:13

Karena Yerusalem menolak untuk membiarkan Allah membersihkanya dari kenajisannya, maka ia harus berhadapan dengan murka Allah yang hebat. Demikian pula, semua bangsa akan menghadapi murka Allah pada akhir zaman. Hanya oleh hukuman Allah yang adil dunia dapat dibersihkan dari dosa (pasal Wahy 5:1-22:21).

(0.91) (Yeh 39:7) (ende)

Allah tidak membiarkan namaNja ditjemarkan, jakni dengan membiarkan umatNja ditindas, sehingga kaum kafir bersangka Jahwe tidak kuasa dan mampu.

(0.89) (Yeh 16:43) (full: MASA MUDAMU. )

Nas : Yeh 16:43

Pada masa-masa pembentukannya, Yerusalem tergantung kepada Tuhan dan berkat-berkat-Nya; tetapi kini ia telah melupakan saat-saat itu dan sekarang mengejar dewa-dewa lainnya. Kesalahan tragis yang sama dilakukan oleh berbagai gereja dan aliran ketika tidak lagi lapar akan kehadiran Allah atau tidak lagi mencari dahulu kerajaan-Nya di dalam kebenaran, damai sejahtera, sukacita dan kuasa Roh Kudus (bd. Rom 14:17); sebaliknya, mereka membiarkan kebiasaan-kebiasaan duniawi dan ketiadaan hidup rohani yang murni serta manifestasi Roh.

(0.84) (Yeh 38:1) (sh: Pemulihan tak bebas hambatan (Sabtu, 17 November 2001))
Pemulihan tak bebas hambatan

Ketika Tuhan melakukan pemulihan bagi umat-Nya, segala sesuatunya tidak selalu akan berjalan lancar. Adakalanya Tuhan mengirimkan angin badai dan awan gelap ke atas kita. Dalam situasi seperti ini, mungkin kita merasakan bahwa kehadiran angin badai dan awan gelap ini akan memporak- porandakan pemulihan yang kita alami. Namun, di balik semuanya itu, kita perlu menyadari bahwa tujuan dari krisis itu adalah untuk menyatukan pengenalan kita akan kebesaran Tuhan yang melakukan pemulihan.

Proses pemulihan seperti inilah yang dinubuatkan Yehezkiel bagi Israel (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9, 16). Yehezkiel bernubuat bahwa Tuhan akan menggerakkan Gog beserta tentaranya yang perkasa, untuk menjadi angin badai dan awan gelap bagi Israel yang sedang menikmati keadaan yang aman tenteram (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4-9). Gog dengan segala kekuatannya yang besar dan niat jahatnya akan menyerang Israel yang sedang membangun kembali tembok- temboknya yang telah roboh (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">10-13).

Mungkin semuanya ini merupakan tindakan Tuhan yang mengherankan, meskipun bukanlah tindakan Tuhan yang memporak-porandakan. Melalui datangnya krisis pada saat pemulihan, Tuhan memproklamasikan dan mendemonstrasikan Diri-Nya sebagai jaminan yang teguh. Guncangan yang dikirimkan-Nya mengajar umat-Nya bahwa Dialah yang berkuasa dan memegang kendali atas bangsa-bangsa (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">14-16). Dialah Tuhan yang menggenggam sejarah umat manusia. Dia sedemikian besar, sehingga tidak ada suatu kuasa pun yang dapat menggagalkan pemulihan-Nya. Dia sedemikian kudus sehingga tidak membiarkan pemulihan-Nya bagi umat-Nya dipermainkan (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">17-23).

Renungkan: Kita perlu menyadari bahwa proses pemulihan yang Tuhan kerjakan bagi kita tidak terlepas dari berbagai tantangan. Tetapi, kita juga perlu mempercayai bahwa Dia yang melakukannya adalah jaminan yang teguh. Apakah Anda sedang mengalami proses pemulihan dari dampak-dampak dosa yang merusakkan hidup dan relasi Anda? Ingatlah bahwa ujian dan pencobaan yang mengiringi langkah-langkah pemulihan itu merupakan sarana yang Tuhan berikan bagi kita untuk semakin mengenal dan bersandar pada-Nya.

(0.83) (Yeh 32:1) (sh: Aku memasang jaringku menangkap engkau (Minggu, 23 September 2001))
Aku memasang jaringku menangkap engkau

Ratapan kepada Firaun dan Mesir terbagi dua bagian, yakni ayat 2- 10 yang melukiskan tentang nasib Firaun sebagai makhluk yang mengerikan di dalam sungai Nil dan ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11-16 mengenai keruntuhan Mesir yang ditimbulkan oleh raja Babel.

Di dalam kemegahannya Mesir menyamakan dirinya dengan singa muda, padahal aslinya ia adalah seperti buaya di laut. Di Mesir, lambang kerajaan ialah patung makhluk yang berbadan singa. Hingga kini, gambaran Spinx masih ada. Banyak penafsir yang menduga bahwa badan makhluk besar itu adalah sejenis naga besar, suatu makhluk yang dahsyat di dalam dongeng Tiamat. Makhluk yang merupakan personifikasi dari sungai-sungai, berusaha berjuang melawan surga namun akhirnya ia diremukkan oleh Marduk. Kisah ini dilekatkan kepada bangsa yang kejam (Yes. 27:1; Dan. 7) tetapi terlebih khusus dikenakan kepada Mesir (Yes. 30:7; 51:9-10) sambil menunjukkan perangainya yang jahat.

Allah pasti menghukum Mesir (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3) dan ketika penghukuman itu dijatuhkan kepada rakyatnya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">12-15) maka air yang sudah dikeruhkan itu menjadi jernih kembali, artinya tidak ada orang atau binatang yang akan terus membuat air itu beriak lagi. Dan ini adalah suatu pertanda kemusnahan.

Allah selalu menepati firman-Nya. Bila murka-Nya dicurahkan, Ia akan membiarkan semuanya menjadi reruntuhan.

Renungkan: Banyak manusia berpikir dapat menghindari penghukuman Allah, namun sebagai Kristen, kita tidak perlu iri kepada mereka. Cepat atau lambat Tuhan pasti akan menyatakan penghukumannya. Sepandai- pandainya tupai melompat, akhirnya akan terpeleset juga. Sepandai apakah manusia melompat dan menghindari hukuman Allah?

Bacaan untuk Minggu ke-16 sesudah Pentakosta

Yesaya 35:4-7

Yakobus 2:1-5

Markus 7:31-37

Mazmur 146

Lagu: Kidung Jemaat 38

PA 3 Yehezkiel 29

Pada zaman bapak leluhur Israel, Mesir adalah tempat yang tepat bagi mereka untuk menyelamatkan diri dari permasalahan yang pelik (Kej. 46:2-5). Namun jika hal ini menjadi preseden teologis dimana setiap kali mereka mempunyai masalah yang serius, mereka segera lari ke Mesir (Yer. 42:1-22), tindakan itu sudah menjadi preseden yang buruk. Sebab Allah tidak pernah berkomitmen untuk melakukan karya-Nya dengan cara yang selalu sama.

PA hari ini akan memperlihatkan kepada kita bahwa Allah dengan tegas menyatakan kepada Israel bahwa Mesir bukanlah kubu keselamatan Yehuda.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Bagaimanakah sikap Allah terhadap Mesir yang menjadi harapan Yehuda (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-3)? Bagaimanakah sesumbar Firaun tentang dirinya sendiri (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3)? Apa yang akan dilakukan Allah atas Firaun (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4-5)? Bandingkan sesumbar Firaun dengan apa yang akan dilakukan Allah atasnya! Apa yang dapat Anda pelajari dari perbandingan itu? Apa tujuan tindakan Allah atas Mesir, bagi Mesir sendiri dan bagi kaum Israel (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6-9, 16)?

2. Mengapa Allah menghukum Mesir (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9b)? Seberapa seriuskah sesumbar Firaun sehingga Allah perlu mendatangkan penghukuman yang dahsyat atasnya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">10-16, 17-21)?

3. Siapakah Allah dan bagaimanakah kedaulatan-Nya dinyatakan dalam bagian ini (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6, 10-16, 19-20)? Berdasarkan tindakan Allah terhadap Mesir dan Nebukadnezar, apa yang dapat Anda simpulkan dari cara Allah bekerja?

4. Nubuat ini dinyatakan kepada bangsa Israel sekitar 1 tahun setelah Yerusalem hancur (lih. Yer. 52:1). Seandainya Anda adalah bangsa Yehuda yang tinggal di Yerusalem, apa yang akan Anda lakukan dan apa yang akan Anda usulkan kepada para saudara dan tetangga Anda dalam rangka meresponi nubuat ini dengan benar? Mengapa? Ada waktunya kita merenungkan apa yang Allah telah lakukan di masa lampau untuk mempertebal keyakinan bagi masa depan, namun kita tidak boleh membakukan proses karya Allah menjadi suatu prinsip yang mati. Setujukah Anda dengan pemahaman ini? Jelaskan!

(0.83) (Yeh 39:1) (sh: Jangan pandang enteng kekudusan Nama Tuhan (Minggu, 18 November 2001))
Jangan pandang enteng kekudusan Nama Tuhan

Di tengah dunia yang serba canggih ini, tanpa kita sadari, seringkali kita tidak lagi menganggap serius reputasi, kekudusan, kuasa, dan otoritas Tuhan di dalam tindakan dan percakapan sehari-hari kita.

Melalui nubuat Yehezkiel ini, kita dapat melihat bahwa Tuhan yang ada di Yerusalem mempertahankan dan memperkenalkan Nama-Nya yang kudus sebab Nama-Nya tidak boleh dinajiskan (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7). Nama Tuhan yang kudus ini bukanlah semata-mata suatu sebutan bagi-Nya. Nama ini mewakili kuasa, otoritas, sifat, dan reputasi-Nya sebagai Tuhan yang kudus.

Tuhan menegaskan kepastian penghukuman bagi mereka yang menajiskan nama-Nya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5, 8). Ia mengaumkan firman-Nya melawan mereka yang meremehkan otoritas-Nya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1); melumpuhkan tangan-tangan yang mencemarkan reputasi-Nya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2-3); merebahkan mereka yang tidak mempedulikan kekudusan-Nya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4); menghanguskan dan membiarkan rebah, di padang- padang, mereka yang tetap tinggal tenang walaupun telah menajiskan nama-Nya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6). Semuanya ini dilakukan Tuhan, agar bangsa-bangsa mengetahui bahwa Nama Tuhan adalah kudus dan tidak boleh dinajiskan (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7). Nubuat Yehezkiel ini menegaskan bahwa Ia dengan pasti akan menegakkan kembali reputasi nama-Nya yang kudus. Ia akan mengadakan pembalasan dengan cara yang sedemikian dahsyatnya dan bangsa-bangsa yang tidak menghormati-Nya pasti akan dikalahkan (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9-10).

Renungkan: Adakah tindakan dan perkataan Anda yang telah menganggap enteng kekudusan, reputasi, kuasa, dan otoritas Tuhan? Biarlah kesadaran akan kekudusan nama Tuhan membakar segala kecemaran hati kita.

PA 2: Yehezkiel 37:1-14

Israel sedang berada di titik nol keberadaannya. Mereka putus asa karena pemberontakan Zedekia terhadap Nebukadnezar gagal dan Yerusalem ditaklukkan (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">33:21-22). Bangsa Israel tidak hanya menyadari ketidakberdayaan mereka di dalam situasi waktu itu, tetapi juga mengakui bahwa mereka telah begitu bersalah pada Tuhan. Mereka hancur karena kecerobohan mereka. Inilah 2 kondisi umum manusia: berdosa dan tidak berdaya. Bagian pertama pasal akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">37 merupakan semacam pengantar klimaks dari pasal akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">33-37, sebelum keadaan ideal akan mereka rasakan lagi (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">37:15-28). Bagaimanakah mereka dapat bangkit dari kebangkrutan?

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Tulang-tulang yang ditunjukkan kepada Yehezkiel sangat kering (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2). Bila ini adalah gambaran tentang tulang-tulang para tentara yang gugur di medan perang (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">10b), keadaan seperti apa yang ingin dinyatakan Allah kepada Yehezkiel melalui penglihatan semacam ini?

2. Apakah respons Yehezkiel terhadap pertanyaan Tuhan dalam ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3 sudah tepat? Mengapa? Apakah respons Anda sendiri jika pertanyaan yang sama diajukan kepada Anda? Mengingat ayat 1- 2, apakah kira-kira reaksi Yehezkiel ketika Allah memerintahkan dia untuk bernubuat (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4)? Bagaimana reaksi Anda sendiri?

3. Apa yang akan dilakukan Tuhan terhadap tulang-tulang tersebut (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5-6)? Mengapa Ia melakukan hal tersebut (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6)? Apa yang dimaksud dengan kata "mengetahui" di ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6 bagian akhir (bdk. Yoh 17:3)? Mengapa Allah ingin diketahui sebagai TUHAN (Yahweh)?

4. Berapa tahap proses penghidupan tulang terjadi (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7-10)? Istilah "nafas" dalam ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7-10 lebih baik diterjemahkan dengan kata "roh". Apa yang dimaksud dengan istilah "roh" (kaitkan dengan kondisi kematian)?

5. Ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11-14 merupakan penjelasan dari penglihatan dalam ayat 1- 10. Apa yang bangsa Israel ketahui tentang keadaan mereka (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11)? Apa yang dapat mereka pelajari tentang Allah di sini?

6. Pikirkan sebuah kata yang mewakili ide kunci dalam perikop ini! Jelaskan maksud Anda! Kaitkan ini dengan hidup kerohanian Anda?

7. Bagaimana Anda menerapkan kebenaran firman Tuhan ini ke dalam situasi Indonesia yang sedang terpuruk?

(0.82) (Yeh 25:1) (sh: Providensia atas milik pusaka (Jumat, 14 September 2001))
Providensia atas milik pusaka

Allah menghukum Bani Amon karena mereka senang atas kejatuhan Yerusalem dan kehancuran Bait Suci. Mereka bertepuk tangan dan menghentakkan kaki mereka ke tanah dan bergembira dalam hati atas kecelakaan tanah Israel. Oleh sebab itu Allah berfirman: "Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan engkau dan menyerahkan engkau menjadi jarahan bagi suku-suku bangsa dan melenyapkan engkau dari tengah bangsa-bangsa dan membinasakan engkau dari negeri-negeri; Aku akan memusnahkan engkau. Dengan demikian engkau akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan" (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7). Allah menghukum Moab karena mereka percaya bahwa Allah Israel tidak lebih besar daripada dewa-dewa bangsa lainnya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11). Allah menghukum bangsa Edom karena mereka sangat membenci bangsa Israel. Allah menghukum bangsa Filistin karena dendam kesumatnya pada bangsa Israel dan bersukacita atas kecelakaan Israel. Allah yang berinisiatif menuntut balas untuk Israel, sekali lagi menunjukkan kepada kita bahwa betapa hajaran Tuhan kepada umat-Nya bertujuan baik. Hajaran Tuhan menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih oleh-Nya.

Bangsa Israel adalah milik pusaka Tuhan (Yes. 19:25). Israel adalah harta kesayangan Allah. "Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi" (Kel. 19:5). Israel juga adalah biji mata Allah (Ul. 32:10).

Allah sedang bertindak tegas menghukum kesalahan umat-Nya namun Ia tidak membiarkan bangsa-bangsa kafir melecehkan dan menghina Israel. Allah sendiri yang akan membela umat-Nya karena sikap mereka menghina umat-Nya berarti menghina Allah.

Renungkan: Tindakan Allah yang menghukum sekaligus membela dan memelihara umat-Nya adalah ciri khas dari tindakan Allah yang Maha Kasih dan Maha Adil. Meresponi pembelaan Allah yang luar biasa ini, kita dapat memanjatkan syukur yang tiada henti dan hidup sesuai dengan status diri kita sebagai anak-anak Allah. Jadikan hidup Kristen hari ini sebagai pujian bagi Tuhan dari orang lain yang mendapat berkat karena menyaksikan aplikasi hidup dan berinteraksi dengan kita.

(0.82) (Yeh 16:35) (sh: Dimurnikan melalui rasa malu terhadap dosa (Rabu, 29 Agustus 2001))
Dimurnikan melalui rasa malu terhadap dosa

Seruan Yehezkiel pada bagian ini mempermalukan bangsa Israel di hadapan umum (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">35-43) dengan suatu perbandingan yang sangat memalukan (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">44-52). Mereka dibandingkan dengan Samaria dan Sodom yang dipandang rendah, namun ternyata lebih baik dari mereka. Bangsa Israel jauh lebih jahat dari mereka (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">47) dan kesalahan-kesalahan Sodom dan Samaria nampak benar jika dibandingkan dengan kejahatan Israel (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">52). Israel di sini digambarkan sebagai seorang ratu yang terhukum dan menjadi bahan olokan di antara bangsa-bangsa (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">44). Ia tidak lebih baik dari yang lain, bahkan secara keturunan mereka berasal dari keluarga yang hina (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">44,45). Ia adalah seorang ratu yang dipermalukan karena tidak mengingat dari mana ia berasal (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">43).

Hukuman Tuhan atas Israel adalah sesuai dengan kejahatan mereka. Sebagaimana Israel mempertontonkan dirinya kepada para kekasihnya, demikianlah Tuhan akan memakai para kekasihnya untuk menghancurkan mereka. Hukuman Tuhan atas bangsa Israel bertujuan menghentikan persundalan mereka (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">35-41). Api cemburu dan amarah Tuhan yang suci baru akan reda jika murka-Nya sudah tertimpa atas Israel (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">42). Akar penyebab dari dosa Israel terletak pada kegagalannya untuk mengingat keadaan masa mudanya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">43).

Melalui bagian ini kita dapat mempelajari: [1] Israel menjadi rusak dan menerima penghukuman-Nya karena tidak menyadari dari mana ia berasal. Ketidaksadaran diri ini menjadikannya sombong karena merasa lebih baik dari yang lain dan tidak menyadari kesalahannya; [2] Tuhan yang suci tidak membiarkan umat-Nya berada dalam kondisi seperti ini, Ia menghancurkan kesombongan mereka dan memaparkan keadaan mereka yang sungguh memalukan; [3] Hukuman-Nya bertujuan memurnikan, sesuai dengan kejahatan yang mereka lakukan.

Renungkan: Hadirnya rasa malu karena kesadaran akan dosa merupakan bagian penting dalam proses pengikisan kebebalan rasa tinggi hati. Hal ini merupakan indikasi adanya kepekaan terhadap dosa. Tuhan dapat memakai rasa malu ini sebagai alat penghukuman yang akan merobohkan kesombongan kita sehingga melaluinya kita dimurnikan. Masih adakah kepekaan terhadap dosa yang memperhadapkan diri Anda dengan rasa malu?

(0.82) (Yeh 17:1) (sh: Cara pandang Kristen dan krisis di Indonesia (Jumat, 31 Agustus 2001))
Cara pandang Kristen dan krisis di Indonesia

Untuk memahami peristiwa-peristiwa yang kita alami dan meresponinya dengan tepat sesuai dengan kebenaran firman-Nya, kita membutuhkan cara pandang yang benar, mendalam, dan menyeluruh terhadap setiap peristiwa. Namun, mempunyai cara pandang seperti itu tidaklah mudah sebab kita seringkali dikuasai oleh keinginan untuk segera keluar dari permasalahan dengan cara yang kita suka. Sayangnya keinginan untuk segera keluar dari masalah dan cara yang kita suka tidak memimpin kita keluar dari masalah namun justru mendorong kita masuk ke dalam permasalahan yang lebih kompleks, bahkan kehancuran. Zedekia adalah contoh orang yang gagal keluar dari masalah karena alasan-alasan tersebut.

Sebagai raja Yehuda, Zedekia mempunyai ‘sense of crisis’ (kepekaan terhadap krisis). Cita-cita Zedekia adalah memimpin bangsa Yehuda keluar dari cengkeraman Babel agar dapat menjadi bangsa yang berdaulat dan kuat. Ini bukan cita-cita yang salah. Kesalahan Zedekia adalah ia tidak mempunyai gambaran yang utuh dan mendalam tentang krisis yang sedang dihadapi oleh Yehuda. Ia melihat bahwa krisis yang dihadapi oleh Yehuda adalah krisis politik dan ekonomi. Karena itulah ia mencoba membangun aliansi dengan Mesir supaya dapat lepas dari Babel. Padahal krisis yang dihadapi oleh Yehuda adalah krisis rohani. Apakah mungkin krisis rohani diselesaikan dengan aliansi politik? Cara pandang yang salah membuat Zedekia melakukan tindakan yang salah hingga ia berani mengingkari perjanjian yang ia buat dengan Babel di hadapan Allah. Apa risiko yang harus ditanggung oleh Zedekia?

Cara pandang yang benar adalah Allah berdaulat atas kehidupan dan sejarah manusia (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">22-24). Ia tidak akan pernah membiarkan umat-Nya selalu dalam kehinaan dan derita. Saatnya akan tiba, Ia akan bertindak untuk memulihkan umat-Nya dengan cara-Nya. Pemulihan ini bukan hanya untuk kepentingan umat-Nya namun juga sebagai kesaksian bagi bangsa-bangsa lain agar mereka dapat mengenal Allah yang benar (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">24).

Renungkan: Bagaimanakah Anda memandang krisis yang sekarang ini sedang dihadapi oleh bangsa kita? Banyakkah orang bertipe seperti Zedekia di negara kita? Dengan cara pandang yang Anda miliki, respons dan tindakan apa yang akan Anda lakukan bagi bangsa kita?

(0.81) (Yeh 36:5) (ende: tjemburuanKu)

Allah tjemburu oleh sebab Israil adalah milikNja jang karib, sehingga Tuhan tidak dapat membiarkan itu ditindas bangsa2 lain.

(0.81) (Yeh 18:1) (sh: Setiap orang menerima balasan yang adil menurut kelakuannya (Sabtu, 1 September 2001))
Setiap orang menerima balasan yang adil menurut kelakuannya

Perikop ini memuat apologetik Yehezkiel atas opini yang dilontarkan oleh teman-teman sebayanya. Teman-temannya mengemukakan bahwa mereka sedang dihukum, karena dosa-dosa dari generasi-generasi terdahulu. Yehezkiel menjelaskan bahwa Allah tidak bekerja seperti itu, Allah menganggap tiap orang bertanggungjawab atas setiap perbuatannya dan membalaskan setimpal dengan perbuatannya.

Ajaran Yehezkiel ini memiliki banyak dimensi. Setiap seginya harus ditinjau bersama-sama supaya bisa dipahami secara utuh. Jika azas ini dipisahkan dari konteksnya, dapat membawa orang kepada pemikiran bahwa keadaan seseorang mencerminkan hukuman Allah terhadapnya, sehingga kemalangan akan diartikan sebagai akibat dari dosa dan kemujuran sebagai hasil dari kebenaran.

Dengan contoh yang gamblang, Yehezkiel menggambarkan keadaan dari tiga keturunan ketika menjelaskan dalil ajarannya. Keturunan pertama adalah seorang yang benar, yang bertekun di dalam keadilan dan kebenaran (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5-9). Keturunan kedua berkelakuan jahat (ayat 10-13). Keturunan ketiga menolak kejahatan bapaknya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">14-17). Konklusi dari perikop ini terdapat di dalam ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">20 yang menegaskan bahwa setiap orang menerima balasan yang adil menurut kelakuannya.

Firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa hukum tabur tuai tetap berlaku di level ekonomi, kedudukan, dan ras mana pun kita berada. Dengan nada yang sama Rasul Paulus di Perjanjian Baru menyerukan: "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." (Gal. 6:7). Setiap perbuatan, baik kecil maupun besar, harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, karena tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya.

Renungkan: Allah adalah pemilik jiwa setiap orang, Dia adalah Allah yang senantiasa berbuat adil. Allah memperlakukan setiap orang menurut barometer-Nya yang paling akurat. Dia tidak mengizinkan dosa pendahulu ditanggung oleh kita, begitu pula sebaliknya. Di hadapan-Nya tidak berlaku surat atau tiket penghapus dosa. Di takhta pengadilan-Nya hanya ada loket imbalan atas karya setiap orang, sesuai dengan apa yang ditaburnya. Hai Kristen yang sudah menerima karya Domba Allah, apakah masih merasa menanggung beban menjadi tumbal kesalahan orang lain?

(0.81) (Yeh 20:1) (sh: Komitmen diri (Selasa, 4 September 2001))
Komitmen diri

Bagian ini mengulas tentang fakta sejarah bangsa Israel yang senantiasa berubah setia kepada Allah. Mereka berlaku tidak senonoh dengan berhala hati mereka di hadapan Allah, sehingga Allah jijik terhadap mereka. Dengan tidak segan-segan mereka mempersembahkan anak-anak mereka sebagai korban api (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">17-26). Mereka berlaku tidak setia kepada-Nya dengan perzinahan rohani (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">27-29). Allah membiarkan mereka yang dengan sengaja telah membutakan diri dengan berbakti kepada pohon dan batu (ayat 30- 32), sampai pada waktu Allah memelekkan mata mereka dengan paksa.

Walaupun Allah telah berulang kali memperingatkan Israel, namun mereka tetap tidak mau mengindahkan-Nya sampai kepada generasi Yehezkiel. Karena kebebalan hati Israel maka Allah mendisiplin mereka dengan berbagai hajaran. Disiplin Allah bukan pertanda Allah meninggalkan mereka, tetapi harus dipandang sebagai bentuk komitmen Allah yang kuat untuk mengkonfirmasi bangsa ini bahwa mereka tetap umat-Nya. Justru karena Allah mengasihi umat-Nya, maka Ia mempedulikan mereka dalam bentuk pendisiplinan, supaya mereka mengerti isi hati-Nya. Perwujudan kasih yang sejati dari Allah adalah memadukan metode bimbingan dengan berbagai cara untuk mendisiplin umat-Nya.

Zaman kini terdapat begitu banyak Kristen yang masih bercabang hati di dalam mengikut Dia. Dengan mulut mengaku beriman kepada Tuhan Yesus namun di dalam hatinya ada allah lain. Mereka menyediakan takhta-takhta lain dan menempatkannya lebih tinggi dari Yesus di dalam mahligai hati mereka. Dosa sinkretisme telah diterima sebagai agama baru di dalam masyarakat kita. Seharusnya sikap Kristen sejati adalah menolak kepercayaan campuran ini. Bila Allah hari ini menghajar Kristen yang tidak setia, itu adalah pertanda baik, bahwa Allah masih mempedulikan, masih ada kesempatan bagi kita untuk kembali menapaki jalan yang ditawarkan oleh satu- satunya Jalan, Kebenaran, dan Hidup, yakni Yesus Kristus.

Renungkan: Kristen mungkin tidak melakukan dosa sinkretisme secara rasio, namun bila kenyataannya di hati ada subyek lain yang telah menggeser otoritas Tuhan Yesus dalam hidup Kristen, berhati- hatilah karena Allah akan melakukan pembersihan.

(0.65) (Yeh 16:23) (sh: Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan (Selasa, 28 Agustus 2001))
Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan

Jikalau nafsu yang tak terpuaskan hadir bersama-sama dengan kebebalan dan masuk ke dalam hati seseorang, apakah masih ada harapan baginya? Inilah pertanyaan yang perlu kita perhatikan sementara mempelajari bagian ini.

Bagian ini secara nyata menggambarkan kedegilan bangsa Israel yang tidak mempercayai kekuasaan perlindungan Tuhan. Mereka digambarkan sebagai seorang ratu yang melacurkan dirinya dan siap bersundal dengan siapa saja yang ditemuinya di jalan (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">25). Ia menyukai Mesir yang menggairahkan hatinya (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">26), terus menambah persundalannya namun nafsunya tak kunjung terpuaskan (ayat 25, 26, 28-30). Ia bukannya menerima imbalan atas persundalannya, namun sebaliknya membayar mereka yang bersedia bersundal dengan dia (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">31-34). Ini merupakan gambaran keadaan Israel yang meninggalkan Tuhan dan bernafsu menyembah berhala apa saja yang mereka temui. Mereka mengabaikan perlindungan Tuhan dan mencari pertolongan dari Mesir, Asyur, dan Kasdim. Hatinya telah menjadi degil, terikat dengan keinginannya, dan bertekad untuk tetap melakukan kehendaknya. Mereka menyakiti hati Tuhan (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">26) dan tidak memiliki satu pun catatan reputasi yang baik di hadapan-Nya. Namun Tuhan tidak berdiam diri, Dia memperhatikan dan mengendalikan keliaran nafsu umat-Nya dengan mendatangkan hukuman atas mereka. Ia mengurangi daerah kekuasaan mereka dan memberikannya kepada Filistin (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">27).

Melalui hal ini kita dapat mempelajari bahwa kegagalan untuk menghayati anugerah Tuhan mengakibatkan hadirnya kedegilan hati. Namun Tuhan tidak berdiam diri dan membiarkan umat-Nya terus menerus menjadi tidak peka dengan keadaan mereka yang memalukan. Ia peduli dan berinisiatif mengendalikan keadaan umat-Nya dengan mendatangkan hukuman. Ini semua dilakukan demi kebaikan umat-Nya.

Renungkan: Akar dari kedegilan hati umat Tuhan beserta nafsu liarnya terletak pada ketidakpekaan terhadap anugerah-Nya. Tuhan peduli dengan keadaan umat-Nya. Penghukuman yang mengendalikan itulah jawaban atasnya. Kita perlu mewaspadai kedegilan hati dan keliaran nafsu kita, serta bersyukur atas penghukuman Tuhan jikalau kita menerimanya. Lihatlah ke dalam hati dan mintalah Tuhan meneranginya!

(0.64) (Yeh 44:1) (sh: Siapa boleh masuk ke Bait Suci? (Selasa, 27 November 2001))
Siapa boleh masuk ke Bait Suci?

Bila pada permulaan penglihatan ini Yehezkiel dibawa malaikat melewati gerbang timur untuk masuk ke pelataran luar Bait Suci, maka setelah Tuhan Allah masuk melalui gerbang tersebut, gerbang timur ini harus tetap tertutup (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2). Tidak seorang pun boleh keluar-masuk melaluinya. Penutupan pintu ini, selain menjaga agar kekudusan Allah dijunjung tinggi, juga menyatakan secara kongkret bahwa Allah kini berdiam di antara umat-Nya untuk selamanya.

Satu tokoh baru diperkenalkan dalam penglihatan ini, yakni raja (terjemahan yang lebih tepat: pangeran). Sebagai pemimpin bangsa, raja dihormati sebagai satu-satunya tokoh yang boleh makan di hadapan Tuhan, di dalam balai gerbang dari pintu gerbang timur. Tetapi, berbeda de-ngan masa sebelum pembuangan, dalam era baru ini raja pun memiliki keterbatasannya untuk tidak sembarangan masuk ke Bait Suci (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3b).

Kemudian, Yehezkiel diperintahkan untuk memperhatikan de-ngan sungguh-sungguh peraturan-peraturan rumah Tuhan, khususnya siapa yang diperbolehkan masuk ke dalam rumah Tuhan (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5). Di masa lampau, umat Israel menajiskan Bait Suci dengan membiarkan "orang-orang asing" masuk ke tempat kudus. Mereka ini "tidak bersunat hatinya maupun dagingnya" (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7). Mereka berasal dari bangsa-bangsa lain, dan dipakai oleh orang Israel sebagai "pekerja kasar" (Yosua 9:27), atau sebagai pengawal istana di Yerusalem, yang juga ditugasi oleh raja untuk mengawal Bait Allah (ayat 2 Raja 11:4-8). Oleh para imam, mereka bahkan diizinkan masuk ke Tempat Kudus (ayat akan+membiarkan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">8b), mungkin untuk membantu dalam mempersembahkan kurban, suatu tugas yang sebenarnya hanya boleh dilakukan oleh orang Lewi (bdk. Bil. 18:1-7). Dengan perbuatan ini, umat Israel menajiskan kesucian rumah Tuhan, dan mereka dianggap telah mengingkari perjanjian Allah dengan umat-Nya. Pelanggaran terhadap kesucian Allah di masa lampau bukan masalah kecil. Yehezkiel mengingatkan bahwa hanya de-ngan meninggalkan kejahatan dan dosa masa lampau, umat Israel dapat mencerminkan kekudusan Allah yang berdiam di tengah mereka.

Renungkan: Kita dapat bersyukur karena di dalam Kristus kita telah dikuduskan dan dilayakkan untuk menghadap takhta Allah. Kita pun dipanggil untuk selalu hidup diperbaharui dalam kekudusan (Kol. 3:9-10).



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA