Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 32 ayat untuk akan diberi AND book:42 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 9:27) (ende: Melihat Keradjaan Allah)

diberi pernjataan djelas tentangnja.

(0.93) (Luk 8:18) (full: SIAPA YANG MEMPUNYAI, KEPADANYA AKAN DIBERI. )

Nas : Luk 8:18

Lihat cat. --> Mat 25:29.

[atau ref. Mat 25:29]

(0.86) (Luk 19:17) (full: ENGKAU TELAH SETIA. )

Nas : Luk 19:17

Barangsiapa setia dalam pelayanan bagi Tuhan dan telah mengambil bagian dalam beban-Nya di bumi ini akan diberi pahala dengan berlimpah dalam kerajaan yang akan datang. Bahkan mereka akan dikaruniai tugas yang lebih besar dalam langit dan bumi baru (Wahy 21:1). Mereka yang tingkat kesetiaannya lebih rendah akan menerima kedudukan dan tanggung jawab yang lebih kecil.

(0.83) (Luk 20:42) (bis: Duduklah ... kanan-Ku)

Duduklah ... kanan-Ku: Menurut kebudayaan Yahudi, yang diberi kehormatan dan kekuasaan duduk di sebelah kanan.

(0.83) (Luk 1:59) (jerusalem: hendak menamai dia) Lazimnya anak diberi nama waktu disunat, bdk Luk 2:21.
(0.79) (Luk 1:1) (ende)

INDJIL JESUS KRISTUS KARANGAN LUKAS

KATA PENGANTAR

Tentang pribadi pengarang

Lukas dari semula terkenal sebagai pengarang Indjil ketiga dan Kisah Rasul- rasul. Menurut riwajat lisan ia berasai dari Antiochia, ibu kota propinsi Siria, dan bangsa Siria, djadi bekas penjembah dewa-dewa.

Tentang asal mula umat di Antiochia dapat kita batja dalam Kis. Ras. 11:19- 26. Umat itu adalah jang pertama jang sebagian besar terdiri dari orang-orang bukan Jahudi. Perkembangan umat itu sangat pesat, dan imannja demikian giat, sehingga umat ini mendjadi landasan penjiaran Indjil kearah Barat, didunia Junaiii-Romawi. Lukas tentu termasuk "djumlah besar orang Junani", jang bertobat atas usaha beberapa pendatang dari Siprus dan Sirene (Kis. Ras. 11:20- 21). Lukas rupanja chususnja mendjadi murid Paulus disitu. Sebagaimana njata dari sifat-sifat kedua karangannja. Lukas seorang terpeladjar, berbakat pudjangga, dengan dajapikir jang tadjam dan halus perasaannja, pun pandai berbahasa. Dalam Kol. 4:14 Paulus menamakannja "tabib".

Lukas dalam karangan-karangannja tak pernah menjatakan sesuatu tentang dirinja. Hanja dalam Kis. Ras. ia sering menulis sebagai penjaksi mata. Kalau ia bertjeritera dengan memakai kata-djamak"kami", sudah tentu bahwa ia sendiri turut menjaksikan dan mengalami apa jang diberitakannja. Dari itu kita tahu tjukup pasti, bahwa ia mengiring Paulus pada perdjalanan kerasulan Paulus jang kedua, mulai dari Troas sampai ke Pilipi di Masedonia (Kis. Ras. 16:11-40). Dan waktu Paulus terpaksa meninggalkan kota Pilipi itu, Lukas tinggal disitu. Pada achirnja perdjalanan Paulus jang ketiga (Kis. Ras. akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">20:5-21:18) Lukas mengikuti Paulus pula dari Pilipi ke Jerusalem. Dan selama Paulus dalam tahanan di Sesarea, dua tahun lamanja, Lukaspun rupanja tinggal di Palestina. Sesudah itu iapun menemani Paulus pada pelajaran sebagai tahanan ke Roma, dan tinggal disitu bersama dengan Paulus selama tahanan itu; kemudian dalam tahanan kedua djuga. Batjalah Kis. Ras. bab 27 dan 28, Pilemon 24, lagi 11 Tim. akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">4:11. Menurut dugaan jang sangat umum Lukas menulis kedua karangan di Roma.

Tudjuan "Indjil ketiga"

Dalam kata pembukaan (akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">1:1-4) Lukas mempersembahkan karangannja kepada seorang jang dinamakannja "Teofilus jang Mulia", dan ia menerangkan bahwa maksud tulisannja ialah meneguhkan dan memperdalam kejakinan Teofilus itu akan kebenaran adjaran-adjaran jang telah diadjarkan kepadanja. Tetapi tentu sadja tudjuan Lukas tidak terbatas pada seorang perseorangan. Dapat kita bajangkan, bahwa dengan "Teofilus" itu dimaksudkari tiap-tiap "Pentjinta Allah" (kata "teofilus" berarti pentjinta Allah), jaitu tiap-tiap orang beriman, jang ingin memperluas pengetahuan dan memperdalam pengertiannja ahan Indjil, guna menjempurnakan diri menurut tjita-tjita Indjil.

Tentang sumber-sumber jang digunakan Lukas

Dari tjatatan-tjatatan dalam fasal pertama kata-pengantar ini, sudah terang bahwa mengenai karangan Indjilnja Lukas bukan penjaksi mata. Menurut perkataannja dalam kata-pembukaan dapat diduga bahwa digunakannja pelbagai sumber dan djuga sumber-sumber tertulis. Para ahli tafsir dewasa irli umumnja berpendapat, bahwa Lukas sangat bergantung pada karangan Markus, mengenai susunan seluruhnja, tetapi djuga isi dan bentuk banjak tjeritera. Tetapi ia tidak mendjiplak sadja, melainkan merigolah segalanja menurut bakat dan selera serta penjelidikannja sendiri. Tetapi ada lain-lain sumber tertulis lagi jang digunahannja.

Tetapi sumber utama bagi Lukas ialah tradisi jang hidup dalam kerugma dan katechese. Dan dalam "menjelidiki segalanja dengan teliti" (akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">1:3) ia mendapat banjak kesempatan untuk berbitjara dengan penjaksi-penjaksi mata seperti murid- murid Jesus, chususnja sepandjang dua tahun tahanan Paulus di Sesarea. Ada jang beranggapan, dan memang ada kemungkinan, bahwa waktu itu ia djuga mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Ibu Jesus dan kaum keluarga Joanes Pemandi, atau imam-imam dari kalangan mereka, untuh berwawantjara dengan mereka tentang masa ke-kanak-kanak-an Jesus. Tetapi sebab kedua bab pertama dari Indjil ini sangat bertjorak lbrani, lain sekali dari karangan selandjutnja, maka agah terang bahwa Lukas mengambil bahannja dari sumber-sumber tertulis dalam bahasa Ibrani djuga. Itu chususnja mengenai madah-madah jang terdapat dalam kedua bab itu. Barangkali Lukas segan mengolah bahan-bahan itu dalam bahasa Junani jang murni, supaja djangan kiranja kehilangan suasana asli jang penuh kegembiraan halus dan sutji atas fadjar keselamatan jang mulai menjingsing.

Jesus dalam Indjil ketiga tidak berbeda dengan Jesus seperti Ia digambarkan dalam karangan-karangan jang lain; hanja ada segi-segi jang istimewa berkesan pada Lukas dan sebab itu ditondjolkannja. Misalnja sikap Jesus terhadap orang- orang ketjil, jang menderita, jang bertjatjat atau dalam kesusahan manapun djuga. Ia bukan menolong mereka sadja, melainkan melakukan itu dengan perasaan tjinta jang sungguh-sungguh dan halus, penuh penghargaan dan hormat. Betapa mengharukan misalnja iba-kasihan Jesus terhadap wanita djanda jang kematian putera-tunggalnja, di Naim (akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">7:11-17).

Jang chususnja ditondjolkan Lukas lagi, ialah kemurahan, penghargaan dan hormat Jesus kepada orang-orang berdosa. la tahu bahwa kebanjakan mereka pada dasar hati orang baik, jang dapat diinsjafkan akan dosanja, sehingga bertobat. Lukas satu-satunja jang menurunkan kepada kita beberapa tjeritera dan perumpamaan pertobatan orang-orang berdosa, jang merawankan dan memurnikan hati tiap-tiap pembatja jang luhur hati, dan sanggup memulihkan penghargaan diri dan memberikan harapan tiap-tiap orang jang merasa dirinja berdosa, termasuk kita sendiri. Batjalah dan renungkanlah tjeritera wanita djalang (7:36-58); anak hilang (15:11-52); pemungut bea (akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">18:9-14); Zacheus (akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">19:1-10). Dan dimana sadja terdapat suatu kesempatan, Lukas gemay menundjukkan, bahwa usaha penjelamatan Jesus dan tjinta kemanusiaannja meliputi seluruh bangsa manusia. Meskipun ia pernah berkata, bahwa tugasnja terbatas pada bangsa Israel (dalam arti bahwa ia harus mendasarkan Keradjaan Allah jang baru diantara mereka), namun Ia baik hati, penuh penghargaan dan hormat djuga kepada tiap orang "kafir" jang bertemu dengannja, dan Ia menolong tiap-tiap mereka jang minta ditolong.

Suatu kechususan Lukas lagi ialah minatnja terhadap wanita-wanita sutji jang herperanan dalam Indjil. Memang setjara istimewa kepada Bunda Maria, tetapi bagaimana pula ia dengan satu dua kata tahu memudji keluhuran Elisabet, Anna, Marta dan saudarinja Maria, wanita-wanita jang mengikuti Jesus dari Galilea dan melajaniNja, Maria Magdalena jang mengikuti Jesus sampai dikaki salib, wanita Jerusalem jang menangisi Jesus jang sedailg memikul salibnja, dan wanita-wanita jang memandang dari djauh.

Lukas pula lebih dari Mateus dan Markus merasa tertarik kepada hidup kebatinan Jesus, jaitu hubunganNja dengan BapaNja dalam berdoa, dan peranan Roh Kudus dalam hidupNja. Mengenai pergaulan dengan BapaNja, baiklah kita batja dan merenungkan misalnja akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">3:21; 5:16; 6:12; 9:18; 9:28, dan mengenai hubunganNja dengan Roh Kudus akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">1:15,55,41,67; 2:25-27; 4:1,14,18; 10:21; 11:15; 14:49. Dan Lukas pula jang sangat menekankan adjaran dan adjakan Jesus, supaja kitapun asjik berdoa dengan penuh pengharapan. Batjalah akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">11:1-13; 18:1-5; 18:10-14.

Suatu tjiri karangan Lukas jang menjolok lagi, ialah kehalusan perasaannja. Kalau dibandingkan dengan Mateus dan Markus, Lukas sering sekali meninggalkan segala bahan, segi-segi peristiwa atau ungkapan-ungkapan, jang mungkin menjinggung perasaan pembatja-pembatja chususnja jang bukan Jahudi, ataupun jang inunakin merendahkan adjaran-adjaran Indjil dan tokoh-tokoh sutji dalam mata mereka. Kalau misalnja ia mengambil alih dari Markus, ia bukan sadja sering memperbaiki babasanja, melainkan djuga memperhalus gaja bahasanja. Lukas lebih suka memudji dari pada mengeritik. la nampak segan mengambil alih tjatatan- tjatatan tentang kurang pengertian dan kelemahan watak rasul-rasul sebelum Pentekosta, jang djustru ditondjolkan dalam Markus, tentu sadja berdasarkan tjeritera-tjeritera Petrus. Demikian pula ia mengbindarkan utjapan atau lukisan segi-segi sikap Jesus, jang barangkali dapat dianggap sebagai suatu kelemahan pada pribadi Jesus. Bandingkanlah misalnja Mk. 1:45 dengan Lk. 5:14; Mk. 3:5 dengan Lk. 6:10; MI. 9:56 lagi akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">10:16 dengan Lk. 9:47-48 lagi akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">18:16; Mk. 14:53-34 dengan Lk. 22:40-41. Tetapi betapapun halus perikemanusiaan Lukas, namun sedikitpun tidak ia melemahkan sabda Jesus mengenai tuntutan dan sjarat-sjarat jang harus dipenuhi murid-murid Jesus, jaitu segala penganutnja. Kata penjalahannja terhadap para pentjinta mamon lebih keras dari pada ungkapan Mateus terhadap mereka. Djuga menurut Lukas tuntutan dasar dari Keradjan Allah, ialah roh kemiskinan, apa djuga berarti sikap rendah hati. Lih. 6:20-24; 12:23; 14:55. Semua pengikut Jesus harus bersemangat menjangkal diri dan tiap-tiap hari rela memikul salibnja; mereka harus bersedia mendjual segala harta-bendanja dan membagikannja kepada orang miskin, djuga meninggalkan segala karibnja, kalau perlu untuk memperoleh Keradjaan Allah. Lukaspun memakai kata "bentji" dalam utjapan Jesus akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">14:26. Bdl. lagi akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">12:51-55.

(0.78) (Luk 1:28) (full: ENGKAU YANG DIKARUNIAI. )

Nas : Luk 1:28

Sekalipun Maria dikaruniai melebihi semua wanita dalam hal dipilihnya sebagai ibu Yesus, para penulis PB tidak pernah menyatakan bahwa ia harus disembah, atau harus diberi gelar-gelar khusus atau kita harus berdoa kepadanya. Maria layak kita hormati, tetapi hanya Anaknyalah yang layak menerima penyembahan kita.

  1. 1) Perhatikan bahwa Maria dipilih karena ia telah mendapat kasih karunia di mata Allah (bd. Kej 6:8). Hidupnya yang sederhana dan saleh begitu menyenangkan hati Allah sehingga Ia telah memilihnya untuk tugas yang paling penting ini (bd. 2Tim 2:21).
  2. 2) Berkat Maria tidak hanya mendatangkan sukacita yang besar bagi dirinya tetapi juga banyak penderitaan dan kepedihan (lih. Luk 2:35), sebab Anaknya akan ditolak dan disalibkan. Di dunia ini, panggilan Allah akan selalu meliputi berkat dan penderitaan, sukacita dan dukacita, keberhasilan dan kekecewaan.
(0.78) (Luk 19:11) (ende)

Didalam fasal ini agak njata bahwa terdjalin dua perumpamaan. Ibarat masing-masingnja seperti berikut. 1) Jesus telah memaklumkan Keradjaan Allah dan sudah mendasarkan djuga. Ada orang-orang jang pertjaja dan memihak kepadaNja, ada pula jang menolakNja. Jesus bepergian untuk dilantik sebagai "radja", jaitu sebagai Tuhan atas Keradjaan Allah dalam kemuliaan disurga. Ia wafat dan dimuliakan dalam kebangkitanNja, lalu mengambil tempat disebelah kanan Allah sebagai "Tuhan". Ia akan datang kembali, dan jang tetap setia kepadaNja dimuliakan dalam Keradjaan abadi, tetapi jang telah menolakNja dibinasakan. 2) Dalam pada itu Jesus menerangkan, bahwa orang jang telah masuk Keradjaan Allah didunia dan diberi harta-hartanja, harus memakai harta-harta itu sebagai modal guna memperoleh laba dan tambahan, untuk kehidupan abadi.

(0.77) (Luk 24:36) (sh: Tugas pengikut Yesus (Selasa, 13 April 2004))
Tugas pengikut Yesus

Ketika murid-murid sedang mendiskusikan berita kebangkitan Yesus, tiba-tiba Yesus berada di tengah-tengah mereka (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">36). Sulit bagi mereka menerima kenyataan bahwa Yesus yang telah bangkit berada di depan mereka. Yesus pun menegaskan bahwa diri-Nya bukan hantu (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">39). Untuk membuktikannya Yesus meminta makanan dan memakannya (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">43). Yesus kemudian membimbing mereka ke dalam Kitab Suci dan mendorong mereka untuk membaca Kitab Suci dari sudut pandang Yesus karena Yesus adalah kunci untuk membuka kesaksian kitab suci.

Namun ada satu kesaksian Kitab Suci yang belum lagi digenapi secara penuh yakni bahwa berita pengampunan dosa telah berlaku bagi segala suku bangsa (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">47). Untuk menjadikan berita ini digenapi, para murid diberi tugas untuk melakukannya (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">48). Berita kebangkitan Yesus bukan berita yang harus dirahasiakan atau disembunyikan melainkan haruslah disaksikan ke seluruh suku bangsa. Kebangkitan Yesus tidak hanya mensahkan fakta bahwa pengampunan dosa berlaku bagi semua suku bangsa, tetapi juga mengarahkan umat percaya pada pertobatan.

Dosa tidak lagi menjadi penghalang persekutuan manusia dan Allah. Kebangkitan Yesus menjadi bukti bahwa utang dosa telah dibayar lunas oleh Yesus. Inilah tugas semua murid Yesus. Namun Yesus tidak hanya sekadar memberi tugas. Kepada saksi-saksi itu diberi-Nya kuasa Roh Kudus. Murid-murid harus menunggu di Yerusalem untuk menantikan datangnya Roh Kudus. Yesus akan mengutus Roh Kudus kepada murid-murid (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">49). Pencurahan Roh Kudus digenapi dalam Kisah Para Rasul 2. Dengan taat murid-murid menanti di Yerusalem datangnya Roh Kudus, sesuai dengan yang dijanjikan oleh Yesus Kristus (ayat 52).

Renungkan: Kebangkitan Yesus membawa pengharapan dan sukacita di hati orang percaya untuk pergi dengan kuasa Roh memberitakan kabar baik itu kepada orang lain.

(0.75) (Luk 10:19) (ende: Kamu diberi kuasa)

Dalam istilah asli terang sekali bahwa kuasa dan kurnia-kurnia jang disini diberikan kepada murid-murid itu dimaksudkan untuk tetap tinggal pada mereka.

(0.75) (Luk 16:1) (sh: Penggunaan uang dalam Kekristenan. (Sabtu, 1 April 2000))
Penggunaan uang dalam Kekristenan.

Cara yang dipakai oleh sang bendahara dalam perumpamaan ini bukanlah cara yang benar.    Namun demikian kita bisa meneladani kejelian dan kecerdikannya    dalam merencanakan masa depan. Ia menyadari bahwa dia akan    segera meninggalkan jabatannya dan tentunya akan kehilangan    otoritas di dalam mengelola harta tuannya. Karena itu ia    menggunakan kesempatan yang masih ada, untuk menjalin    persahabatan dengan menggunakan harta tuan-nya. Tujuannya jelas,    supaya ia nantinya mendapat balasan dengan diberi tumpangan.

Apa yang diutarakan dalam perumpamaan ini menggambarkan posisi    kita sebagai Kristen dalam hubungannya dengan harta. Tak satu    pun harta yang ada pada kita  dalam hidup ini  adalah milik    kita. Kita hanyalah dipercayai untuk mengelolanya. Suatu saat    kita akan meninggal-kan semuanya. Karena itu ketika kita masih    mempunyai wewenang atas Mamon yang tidak jujur, kita harus    menggunakannya untuk membangun persahabatan yang bernilai kekal.    Karena itulah penggunaan uang bagi Kristen bukanlah hal yang    sepele. Meskipun bila dibandingkan dengan kekayaan sorgawi,    nilainya sangat kecil, namun cara kita menggunakan yang sangat    kecil ini dapat menunjukkan apakah kita orang yang setia atau    tidak (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">10-12). Apakah kita adalah hamba yang layak dipercaya    untuk mengelola harta titipan "Tuan" kita?

Dalam hal penggunaan harta itu, apakah kita menggunakannya    untuk melayani Allah ataukah harta itu akan mempergunakan kita    untuk melayaninya? Janganlah kita seperti orang-orang Farisi    yang tidak hanya menjadi hamba uang, namun juga kehidupan    perkawinannya diwarnai dengan kawin cerai (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14, 18). Walau    demikian mereka masih menganggap apa yang diajarkan Yesus    terlalu kaku sehingga mereka mencemoohnya. Mereka menilai    tindakan mereka berdasarkan standar mereka sendiri., sedangkan    Yesus menilainya berdasarkan standar Allah yaitu hukum Ilahi    yang ideal dan bukan sekadar legalisme atau tradisi.

Renungkan: Manakah yang akan Anda lakukan: menggunakan uang    untuk pekerjaan Tuhan seperti membeli Alkitab bagi suku-suku    terasing di pedalaman atau menggunakannya untuk kenikmatan    pribadi seperti makanan, pakaian, bepergian, dlsb.? Kita perlu    menyoroti cara penggunaan uang dengan standar Allah bukan dengan    standar kita.

(0.74) (Luk 17:1) (sh: Karakter murid yang beriman (Kamis, 11 Maret 2004))
Karakter murid yang beriman

Beberapa nasihat dalam perikop ini saling berkaitan satu sama lain karena merupakan aspek-aspek dari karakter murid. Setiap aspek hanya mungkin dikembangkan bila aspek lain diikutsertakan dan juga ikut dikembangkan. Orang yang mengabaikan salah satu aspek, atau hanya menekankan aspek tertentu saja tidak mungkin menjadi murid yang berkenan kepada Tuhan.

Aspek pertama yang dibahas adalah menegor dan mengampuni dosa (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">3-4). Kristen yang tidak menegor ada dalam bahaya membiarkan penyesatan terjadi atau bahkan turut serta dalam penyesatan (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">1-2). Orang yang bersalah sering tidak menyadari kesalahannya sehingga perlu kehadiran orang lain untuk menegornya. Kristen yang tidak menegor berarti bersikap tidak peduli terhadap keselamatan orang lain. Sebaliknya menegor dosa harus diimbangi pula dengan mengampuni dosa. Orang yang bertobat atas kesalahannya harus diberi kesempatan untuk memperbarui dirinya.

Aspek kedua adalah mengenai iman (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">5-6). Bagi para murid, menjadi Kristen yang peka terhadap dosa dan siap memberi pengampunan membutuhkan iman yang besar. Namun, Yesus mengajar bahwa yang penting bukan besar-kecilnya iman melainkan bagaimana iman itu dikerjakan. Maka rintangan sebesar apapun akan teratasi. Kerjakanlah penegoran atas dosa, dan pengampunan sebagaimana Allah sudah mengampunimu. Itulah buah imanmu.

Aspek ketiga adalah mengenai ketaatan sebagai hamba (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">7-10). Murid yang beriman mendapatkan kekuatannya justru dari ketaatannya sebagai hamba. Sumber kekuatan untuk menegor dan mengampuni dosa adalah ketaatan sepenuhnya kepada Allah. Jadi semua aspek kemuridan ini berkait satu sama lainnya.

Renungkan: Iman yang diwujudkan dalam tindakan nyata akan menghasilkan karakter Kristen yang menjadi berkat bagi sesama.

(0.74) (Luk 21:20) (sh: Segala sesuatu ada waktunya. (Kamis, 13 April 2000))
Segala sesuatu ada waktunya.

Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk bertumbuh, ada waktu untuk menjadi tua, dan ada    waktu untuk mati. Dari ungkapan-ungkapan itu terbesit suatu    fakta bahwa semua manusia diberi waktu yang terbatas. Bila waktu    itu berlalu maka sirna pula segala kesempatan yang terkandung di    dalam waktu itu. Tidak ada satu alat pun yang mampu    memutarbalikkan waktu.

Prinsip ini juga berlaku bagi Yerusalem. Kristus sudah    memberikan tanda bahwa waktu yang diberikan kepada Yerusalem    untuk bertobat sudah habis dan tempatnya akan hancur, tinggal    reruntuhan (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20). Tidak akan ada lagi mukjizat yang akan dibuat    Allah untuk menyelamatkannya. Kesempatan sudah sirna, sekarang    waktunya Allah menjatuhkan hukuman atasnya melalui penindasan    bangsa-bangsa lain. Masa itu ditandai dengan terbukanya    kesempatan bagi bangsa-bangsa lain untuk mendengarkan Injil    Yesus Kristus. Berjuta-juta orang akan menerima Injil    keselamatan. Namun kesempatan untuk mendengarkan Injil    keselamatan juga ada batas waktu-nya. Habisnya waktu itu akan    terjadi ketika Kristus datang untuk kedua kalinya dengan penuh    kekuasaan dan kemuliaan. Kedatangan-Nya ini akan ditandai dengan    bencana, malapetaka, dan kekacauan. Pada puncaknya bumi beserta    segala isinya akan musnah dan diganti dengan langit dan bumi    yang baru (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">33). Pada waktu itulah kesempatan manusia untuk    mendengar Injil sudah tertutup dan penghakiman dimulai.

Di balik ketegasan dan keadilan Allah ada kemurahan dan belas    kasih-Nya. Ia memberikan dua resep untuk menghadapi masa-masa    akhir ini, agar umat-Nya tidak terhempas dalam kekacauan.    Pertama, menjaga diri agar tidak ikut arus dunia ini (ayat akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">34);    kedua, berjaga-jaga dan berdoa. Menjaga hati dan berdoa saling    berhubungan satu dengan yang lain. Menjaga hati penting, karena    hati adalah pusat dari seluruh kehendak manusia. Dari sanalah    terpancar seluruh pribadi manusia. Ingatlah, karena hati bangsa    Israel bengkok, maka Bait Allah dihancurkan. Oleh sebab itu hati    harus dijaga. Menjaga hati tidaklah mudah, hal itu membutuhkan    kekuatan besar, karena kita harus melawan arus zaman dan    kekuatan setan yang besar.

Renungkan: Waktu kita sangat terbatas, maka dalam daftar    kebutuhan bagi kehidupan Kristen yang harus menempati urutan    pertama adalah menjaga hati dan berdoa.

(0.73) (Luk 1:18) (sh: Ketika tidak mengerti, harusnya tetap percaya (Selasa, 23 Desember 2003))
Ketika tidak mengerti, harusnya tetap percaya

Ketika ragu, nyatakan imanmu dengan mempercayakan diri kepada Tuhan. Sering kita tidak dapat mengerti bagaimana mungkin janji Tuhan dapat digenapi dalam hidup kita, terutama bila kita melihat situasi yang sama sekali tidak berpengharapan. Rasa pesimis ini justru memacu kita untuk menolak mempercayai kebenaran. Seperti halnya Zakharia, seorang imam yang menolak untuk percaya pada kebenaran Allah. Akibatnya, ia dihukum menjadi bisu!

Mengapa bisu? Tentu banyak alasan bisa diberikan. Tetapi satu alasan yang jelas, Zakharia sebagai imam, dipakai oleh Tuhan untuk membawakan doa-doa umat kepada-Nya. Mulut yang biasa dipakai untuk melantunkan doa, kali ini dibungkamkan oleh ketidakpercayaannya kepada pernyataan hamba Tuhan, malaikat Gabriel. Bisu adalah hukuman atas ketidakpercayaan Zakharia. Bisu juga adalah alat untuk mencegah Zakharia bertindak munafik, dengan tetap melantunkan doa permohonan ampun umat kepada Allah, mencegahnya kepada dosa yang lebih berat! Akan tetapi, respons Zakharia berbeda dengan respons Elisabet. Ketika mengetahui dirinya mengandung, ia memuji Tuhan. Ia langsung mengenali perbuatan tangan Tuhan yang baik telah berlaku atasnya. Perhatikan ucapan Elisabet, “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.” Ucapan ini mengandung kesaksian atas apa yang Tuhan sudah lakukan pada dirinya. Tuhan dipermuliakan melalui kesaksian atas apa yang terjadi dalam hidupnya.

Zakharia dicegah dari kemungkinan “memalukan” Tuhan, sementara Elisabet diberi kebebasan untuk “memuliakan” Tuhan. Zakharia mungkin tidak perlu “ditutup” mulutnya oleh malaikat, andaikata dalam keraguan ia bersikap seperti nantinya, Maria (bdk. akan+diberi+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">1:38), “Jadilah kehendak-Mu atasku.”

Renungkan: Waktu Anda menghadapi kemustahilan dalam hidup Anda, apakah menurut Anda hal itu mustahil juga bagi Tuhan?

(0.73) (Luk 2:21) (sh: Yesus, Persembahan Sulung bagi Allah (Selasa, 30 Desember 2003))
Yesus, Persembahan Sulung bagi Allah

Sebagaimana keluarga Yahudi lainnya, keluarga Yusuf pun melakukan peraturan tersebut dalam diri Yesus. Ia disunat dan diberi nama Yesus—sesuai dengan nama yang ditetapkan oleh malaikan Tuhan— pada usia delapan hari, lalu ditahirkan. Menurut peraturan Taurat, Yesus harus dibawa ke Yerusalem untuk ditahirkan dan diserahkan kepada Tuhan dalam persembahan anak sulung. Semua peraturan itu selain baik dan berguna untuk kebaikan umat Israel sendiri, juga merupakan bagian dari pengakuan mereka sebagai umat perjanjian, milik Allah sendiri.

Peraturan sunat. Peraturan ini merupakan tanda terhisabnya seseorang ke dalam komunitas Israel. Sunat adalah respons umat terhadap ikatan perjanjian Allah dengan Israel (Kej. 17). Peraturan persembahan anak sulung adalah peraturan yang berlatarbelakang peristiwa keluarnya Israel dari Mesir. Menurut catatan Kitab Keluaran, waktu tulah terakhir, semua anak sulung orang Mesir dibinasakan, tetapi anak-anak sulung Israel mengalami keluputan. Oleh sebab itu Allah mengklaim semua anak sulung Israel adalah milik-Nya (Kel. 13:11-16).

Yesus Kristus diutus Allah ke dalam dunia, menjadi manusia untuk menggantikan sekaligus menyelamatkan manusia berdosa dari hukuman. Sebagai orang Yahudi kebanyakan, Yesus pun menaati tuntutan Taurat: disunat, dan dipersembahkan sebagai anak sulung kepada Tuhan. Akan tetapi, Dia juga adalah anak Sulung Bapa, menjadi manusia, lalu dipersembahkan sebagai anak sulung manusia. Semua itu rela dijalani-Nya supaya Dia dapat mengambil bagian dalam kutukan keberdosaan manusia, dan agar manusia lainnya diluputkan dari kutukan itu.

Renungkan: Bila Putra tunggal Allah rela dipersembahkan sebagai putra sulung Maria dan Yusuf sebagai Penggenap rencana Allah bagi dunia (kita), apakah kita juga rela melakukannya bagi Allah?

(0.71) (Luk 9:10) (ende: Betsaida)

Satu dusun nelajan, terletak ditepi utara tasik Genesaret, tempat asal dari Petrus, Andreas dan Pilipus (Yoh 1:44).

Oleh Herodes Pilipus, ia diangkat mendjadi kota dan diberi nama Julias.

(0.71) (Luk 17:36) (ende)

Ajat ini hanja terdapat dalam "Vulgata" dan dalam satu dua naskah purba. Disangka terselip dari Mat 24:40 kesini. Sebab tidak tersua dalam kebanjakan naskah purba jang terpenting, ajat ini disini diberi berkurung.

(0.71) (Luk 1:4) (jerusalem: diajarkan kepadamu) Terjemahan lain yang mungkin: yang diberitahukan kepadamu. Kalau demikian maka Teofilus yang mulia (Luk 1:1) itu bukannya seorang Kristen yang mau dikuatkan imannya, tetapi seorang pejabat tinggi yang mau diberi penerangan tentang iman Kristen.
(0.71) (Luk 2:1) (jerusalem: Kaisar Agustus) Ia menjadi Kaisar Roma dari tahun 30 Seb.Mas. sampai tahun 14 Mas. Nama lengkapnya: Gaius Yulius Caesar Octavianus. Sejak Augustus, gelar "kaisar" diberi kepada setiap kepala pemerintahan (raja) Roma.
(0.71) (Luk 4:44) (jerusalem: di Yudea) Markus berkata: Galilea. Kata "Yudea" oleh Lukas diberi arti luas. Begitu juga dalam Luk 7:17; Luk 23:5(?); Kis 10:37; Kis 28:21. Boleh juga diterjemahkan dengan Yahudi.


TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA