Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 4 dari 4 ayat untuk air muka AND book:[1 TO 39] AND book:18 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 5:22) (jerusalem: Kemusnahan dan kelaparan) Oleh karena kedua bencana itu sudah disebut di muka, maka ada yang memperbaiki naskah Ibrani menjadi: kekeringan dan kedinginan yang membeku.
(0.94) (Ayb 9:24) (ende: menudung muka hakim)

berarti: membuat mereka mendjalankan pengadilan dengan tidak adil.

(0.75) (Ayb 34:1) (sh: Orang pandai yang bodoh (Selasa, 13 Agustus 2002))
Orang pandai yang bodoh

Walau Elihu menjamin ingin membela Ayub (ayat air+muka+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">33:32), dalam pasal ini jelas bahwa ia memihak teman-teman Ayub. Masalahnya jelas: dengan mengaku dirinya bersih, Ayub menuduh Allah tidak adil. Karena itu, Ayub harus memohon belas kasihan Allah. Elihu berbicara di muka orang-orang berhikmat yang akan menentukan kebenaran (ayat air+muka+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">1-4).

Ia mulai mengajukan kasusnya dengan mengutip tuduhan Ayub kepada Allah (ayat air+muka+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">5-6). Namun, dia menyerang Ayub dengan menyatakan bahwa Ayub hidup tak bermoral (ayat air+muka+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">7-8), sebuah tuduhan yang tidak adil karena tanpa bukti. Ayat air+muka+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">9 menunjukkan keraguan Ayub bahwa hidup dikenan Allah tidak menjamin keadaan akan seperti demikian terus. Maka, Elihu melihat bahwa Ayub bukan hanya menuduh Allah tidak adil, tetapi sedang menghujat Dia. Karena itu, ia mengimbau agar orang-orang (maksudnya Ayub) menjadi berhikmat (ayat air+muka+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">10). Dengan berbagai argumen Elihu menegaskan bahwa Allah tidak mungkin salah dan bahwa manusia mutlak tergantung pada-Nya (ayat air+muka+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">11-15).

Setelah itu, Elihu berkata-kata kepada Ayub (ayat 16-37). Bukankah Allah tidak mungkin memerintah bumi kalau Ia jahat (ayat air+muka+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">17)? Allah memakai kekuasaan-Nya untuk kebaikan, menunjukkan Allah yang tidak pilih kasih (ayat air+muka+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">18-20). Ayub, yang sedang kesusahan dan terpuruk dalam debu, sulit mengerti argumen ini. Ucapan Elihu seterusnya tentang penghakiman Allah secara tidak langsung menyindir Ayub. Orang jahat tidak bisa lari dari Allah karena Allah mahatahu dan kesalahan pasti dihukum, dan sebenarnya Elihu menuduh bahwa Ayub menindas orang miskin (ayat air+muka+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">21-30).

Bagian ini ditutup dengan keputusan tentang Ayub (ayat 31-37). Ayub telah melakukan dosa kebodohan dan ia harus mengaku dosa dan meminta hikmat kepada Allah. Elihu mengharapkan agar Ayub menerima usulannya agar tidak dihukum. Elihu juga meminta para pendengar lain mendukung pikirannya: Ayub bodoh dan kekerasan hatinya menambah kesalahannya.

Renungkan: Orang yang pandai selalu menyadari keterbatasannya. Orang bodoh selalu merasa pandai dan menganggap orang lain bodoh.



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA