Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 46 ayat untuk Zerubabel (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.47) (Za 4:6) (ende)

Ajat2 6b-10a (Zak 4:6-10) memutuskan djalan pikiran dan karenanja dipindahkan (aj.14)(Zak 4:14).

(0.47) (Ezr 1:8) (full: SESBAZAR. )

Nas : Ezr 1:8

Sesbazar, gubernur pertama yang ditugaskan atas orang buangan yang kembali itu (bd. Ezr 5:14,16), mungkin adalah nama lain untuk Zerubabel (bd. Ezr 2:2; 3:2,8; 4:3).

(0.47) (Ezr 3:2) (jerusalem: Yesua) Di sini dan dalam Ezr 2:8 nama Yesus dan Zerubabel sebagai orang yang memulai pekerjaan pada bait Allah disisipkan oleh penyusun kitab Ezra sendiri. Tugas itu secara resmi dipercayakan kepada Sesbazar, Ezr 5:13-16; 6:3-5. Bdk 1Ra 8:64+.
(0.47) (Neh 6:6) (jerusalem: Gasymu) Orangnya sama dengan Gesyem, Neh 6:1; bdk Neh 2:19+
(0.47) (Neh 12:44) (jerusalem) Bagian ini menggambarkan jemaat Yahudi di zaman Zerubabel dan Nehemia sebagai jemaat yang memadai cita-cita si Muwarikh. Gambar ini menonjolkan bahwa keburukan-keburukan yang diceriterakan riwayat Nehemia, Neh 13:4 dst. sungguh-sungguh hal-hal yang tidak masuk akal.
(0.47) (Za 4:6) (jerusalem: Katanya) Sebaik-baiknya Zak 4:10-14 di tempatkan di sini dan Zak 4:6 (inilah firman TUHAN... ) -Zak 4:9 dibaca sesudah Zak 4:14. Zak 4:10-14 merupakan suatu nubuat khusus mengenai Zerubabel.
(0.47) (Za 4:10) (jerusalem: peristiwa-peristiwa yang kecil) Ialah peletakan batu dasar bait Allah oleh Zerubabel yang juga akan menyelesaikan pembangunan bait Allah dengan meletakkan batu yang disebut dalam Zak 4:7
(0.47) (Za 6:12) (jerusalem: Tunas) Kata ini adalah suatu gelar Mesias, bdk Yer 23:5+. Zerubabel merupakan penerus pengharapan akan Mesias-Raja, 2Sa 7; bdk Hag 2:23+. nabi Zakharia berpikir akan masa depan wangsa kerajaan dan akan masa depan bait Allah.
(0.41) (2Taw 6:10) (full: RUMAH INI UNTUK NAMA TUHAN. )

Nas : 2Taw 6:10

Alkitab sering kali mengacu kepada Bait Suci dalam hubungan dengan sejarah keselamatan; tempat-tempat kediaman Allah yang disebutkan adalah: Kemah Suci, bait Salomo, bait Yehezkiel, bait Zerubabel, bait Herodes, tubuh Kristus, gereja, tubuh jasmaniah seorang percaya, dan Yerusalem baru (Wahy 21:22). Untuk keterangan terinci

lihat art. BAIT SUCI.

(0.41) (Ezr 5:1) (jerusalem) Kedua ayat ini menyarikan keterangan-keterangan yang tercantum dalam kitab Hagai dan Zakharia. Semangat semula untuk membangun bait Allah tidak tahan lama. Pada musim rontok th 520 seb Mas masih tetap ada reruntuhan melulu, Hag 1:4. Karena itu boleh dikatakan bahwa pada musim rontok th 520 orang benar-benar mulai bekerja Zerubabel yang sangat ditampilkan oleh nabi Hagai dan Zakharia dalam kitab Ezra kurang penting dari pada para "tua-tua orang Yahudi", Ezr 5:5.
(0.35) (Za 4:3) (full: (DUA) POHON ZAITUN. )

Nas : Za 4:3

Kedua pohon zaitun melambangkan pelayanan pemerintahan dan imamat Zerubabel dan Yosua

(lihat cat. --> Hag 1:1).

[atau ref. Hag 1:1]

  1. 1) Pohon melambangkan sumber minyak yang tidak pernah habis; kedua pemimpin itu harus menuntun umat itu kepada hidup yang dimungkinkan oleh kuasa Roh Kudus (ayat Za 4:12).
  2. 2) Demikian, kedua pohon itu melambangkan pelayanan pemerintahan dan imamat Yesus Kristus sendiri. Dialah yang membaptis dalam Roh Kudus, dan semua pemenuhan selanjutnya bersumber pada Kristus.
(0.35) (Why 11:4) (jerusalem) Dalam Zak 4:3,14 kedua pohon zaitun itu melambangkan Yosua dan Zerubabel, masing-masing pemimpin agama dan politik dari umat yang kembali dari pembuangan. Mereka juga membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Di sini pohon-pohon itu agaknya mengibaratkan dua tokoh yang bertugas membangun Bait Allah yang baru, yakni Gereja Kristus. Kedua tokoh itu dalam Wah 11:5-6,11-12 digambarkan serupa dengan Musa dan Elia, bdk Mat 17:3 dsj+. Tidak dapat diketahui lagi siapa kedua tokoh itu. Kerap kali diartikan: Petrus dan Paulus yang mati terbunuh di zaman Kaisar Nero, Wah 11:7-8.
(0.35) (1Taw 3:1) (sh: Rencana yang istimewa (Kamis, 24 Januari 2002))
Rencana yang istimewa

Menyambung silsilah Ram (ayat 2:10-17), penulis Tawarikh melanjutkan dengan anak-anak Daud: yang lahir di Hebron dan Yerusalem (ayat 1-9), keturunan Salomo dari sebelum sampai tibanya pembuangan (ayat 10-16), serta keturunan Yekhonya (Yoyakhin) selama dan sesudah pembuangan (ayat 17-24).

Pertama, penulis Tawarikh mendaftarkan anak-anak Daud secara lengkap di Hebron (ayat 3:1-4a) dan Yerusalem (ayat 4b-9). Ini dimaksudkan untuk membedakan keturunan Daud secara umum dari keturunan khusus yang akan menjadi raja-raja. Kedua, Salomo difokuskan (ayat 10-16). Tidak seperti dalam kitab Raja-raja, penulis Tawarikh tidak melaporkan perselisihan antara Salomo dan Adonia (ayat 1Raj. 1-2). Dari sudut pandang penulis Tawarikh, pelimpahan takhta dari Daud kepada Salomo berjalan mulus sesuai rencana Allah.

Ketiga, anak-anak Yekhonya (ayat 17-24). Ia disebut orang kurungan karena diangkut ke Babel tahun 597 sM. Penulis Tawarikh tahu bahwa Allah telah menolak keluarga Yekhonya sebagai garis keturunan raja (Yer. 22:28-30). Nubuat ini membuat orang bertanya-tanya tentang keturunan Yekhonya setelah pembuangan. Apakah garis keturunan lain dari Daud harus mengambil alih takhta kerajaan? Dalam silsilah ini, penulis Tawarikh menegaskan bahwa Allah telah mengangkat kutuk-Nya dan menegakkan kembali garis keturunan Yekhonya sebagai sarana pengharapan kerajaan Israel. Yekhonya sendiri dilepaskan dari penjara Babel (ayat 2Raj. 25:27-30). Keturunannya, Zerubabel, adalah pemimpin komunitas pascapembuangan (Ezr. 1:1-13). Bahkan Allah menyebut dia sebagai cincin meterai (Hag. 2:24). Ini secara langsung membalikkan kutuk terhadap Yekhonya (lih. Yer. 22:24).

Zerubabel tidak pernah menjadi raja, tetapi penulis Tawarikh mengakhiri silsilah kerajaannya dengan Zerubabel sebagai fokus (ayat 19-24). Bangsa Israel harus menaati perintah Allah untuk menempatkan keturunan Daud yang diwakili keluarga Zerubabel sebagai kepala bangsa agar mendapatkan berkat (bdk. Mat. 1:12-13; Luk. 3:27).

Renungkan: Allah memiliki rencana yang istimewa untuk orang-orang pilihan-Nya. Namun demikian, Ia juga menuntut kepatuhan mereka untuk mengikuti jalan yang telah ditentukan-Nya.

(0.29) (Ezr 4:3) (full: BUKANLAH URUSAN KITA BERSAMA. )

Nas : Ezr 4:3

Zerubabel dan Yesua menolak untuk mengikat persekutuan dengan "penduduk negeri itu" (ayat Ezr 4:4) karena mereka hidup menurut prinsip alkitabiah yang menuntut pemisahan dari penyembahan berhala dan kompromi dengan dunia

(lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

Penolakan untuk menerima pluralisme agama ini mengakibatkan pertentangan dan penganiayaan untuk umat Allah yang setia (ayat Ezr 4:4-24;

lihat cat. --> 2Tim 3:12).

[atau ref. 2Tim 3:12]

Musuh-musuh itu mematahkan semangat umat Tuhan dengan intimidasi, ancaman, dan penggambaran yang keliru tentang tujuan mereka (ayat Ezr 4:4-6).

(0.24) (Ezr 2:1) (full: BERANGKAT PULANG DARI PEMBUANGAN. )

Nas : Ezr 2:1

Kitab Ezra menguraikan dua dari tiga gelombang orang buangan Israel yang kembali ke Yehuda.

  1. 1) Rombongan pertama kembali pada tahun 538 SM di bawah pimpinan Zerubabel (ayat Ezr 2:2; 3:8; bd. Hag 1:1,14; Za 4:9). Sekitar 50.000 orang kembali (ayat Ezr 2:64-65) dan membangun kembali Bait Suci, yang selesai pada tahun 516 SM

    (lihat cat. --> Ezr 6:15).

    [atau ref. Ezr 6:15]

    Nabi Hagai dan Zakharia melayani di sana selama masa ini (Ezr 5:1-2).
  2. 2) Rombongan kedua kembali pada tahun 457 SM di bawah pimpinan Ezra (pasal Ezr 7:1-10:44). Sebagai pemimpin, Ezra memusatkan perhatian pada pengembangan kehidupan rohani umat itu dan mendorong mereka untuk menaati hukum Allah (Ezr 7:10; 10:1-6).
  3. 3) Rombongan ketiga kembali pada tahun 444 SM di bawah pimpinan Nehemia yang pergi ke Yerusalem untuk membangun kembali tembok Yerusalem (Neh 2:17). Nabi Maleakhi mungkin melayani di Yehuda selama tahun-tahun terakhir Ezra dan Nehemia.
(0.24) (Ezr 5:2) (full: MEREKA ... DIBANTU OLEH NABI-NABI ALLAH. )

Nas : Ezr 5:2

Pembangunan kembali bait suci dilaksanakan melalui pimpinan Zerubabel dan Yesua yang saleh. Akan tetapi, Ezra mencatat dua faktor penunjang keberhasilan pekerjaan tersebut.

  1. 1) Pelayanan dan penyataan para nabi Hagai dan Zakharia sangat berpengaruh bagi penyelesaian pekerjaan itu sekalipun banyak tantangan dan halangan

    (lihat cat. --> Ezr 5:1 sebelumnya).

    [atau ref. Ezr 5:1]

    Pekerjaan Allah senantiasa memerlukan keikutsertaan nabi-nabi Allah dalam mewujudkan maksud kudus-Nya bagi setiap angkatan.
  2. 2) Pengabdian para tua-tua dan umat itu merupakan unsur penting lainnya (ayat Ezr 5:5,8; bd. Ezr 7:23). Daripada menjadi patah semangat atau menganggap enteng tantangan yang ada, mereka melanjutkan pekerjaan itu dengan sangat tekun dan Allah membuat pekerjaan mereka berhasil baik. Kerajaan Allah selalu maju melalui tindakan dan perkataan para pemimpin dan umat yang mengabdi yang dengan bekerja sama, menyerahkan diri sepenuhnya demi maksud Allah bagi angkatan mereka.
(0.24) (Hag 1:1) (full: )

Penulis : Hagai

Tema : Membangun Kembali Bait Suci

Tanggal Penulisan: 520 SM

Latar Belakang

Kitab Hagai adalah yang pertama dari ketiga kitab nabi pascapembuangan dalam PL (Hagai, Zakharia dan Maleakhi). Nama Hagai disebut dua kali dalam Ezra (Ezr 5:1; Ezr 6:14) dan 9 kali dalam kitab ini. Dia disebut "nabi" (Hag 1:1; Hag 2:2,11; Ezr 6:14) dan "utusan Tuhan" (Hag 1:13). Dia mungkin menjadi salah seorang dari sebagian kecil orang Yahudi yang, setelah kembali untuk tinggal di Yerusalem, dapat mengingat Bait Suci Salomo sebelum dibinasakan oleh pasukan Nebukadnezar pada tahun 586 SM (Hag 2:4). Jikalau demikian, maka usia Hagai ketika menulis ini sekitar 70 sampai 80 tahun. Tanggal penulisan kitab ini jelas, tahun kedua pemerintahan Raja Darius dari Persia (520 SM; Hag 1:1).

Latar belakang sejarah kitab ini penting untuk memahami beritanya. Pada tahun 538 SM, Raja Koresy dari Persia mengeluarkan maklumat mengizinkan orang Yahudi buangan untuk kembali ke negeri mereka untuk membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci sebagai penggenapan nubuat Yesaya dan Yeremia (Yes 45:1-3; Yer 25:11-12; Yer 29:10-14) dan syafaat Daniel (Dan 9:1-27). Rombongan orang Yahudi pertama yang kembali ke Yerusalem meletakkan dasar Bait Suci yang baru pada tahun 536 SM di tengah-tengah kegembiraan dan harapan besar (Ezr 3:8-10). Akan tetapi, tidak lama kemudian orang Samaria dan tetangga lainnya secara jasmaniah menentang rencana pembangunan itu dan mematahkan semangat para pekerja sehingga pembangunan itu terhenti pada tahun 534 SM. Kelesuan rohani mulai timbul, dan umat itu lalu mulai membangun rumah mereka sendiri. Pada tahun 520 SM, Hagai, dengan ditemani nabi Zakharia yang lebih muda (Lihat "PENDAHULUAN ZAKHARIA" 08153), mulai mendorong Zerubabel dan umat itu untuk melanjutkan pembangunan rumah Allah. Empat tahun kemudian Bait Suci itu selesai dibangun dan ditahbiskan (bd. Ezr 4:1--6:22).

Tujuan

Sepanjang waktu empat bulan pada tahun 520 SM, Hagai memberitakan empat berita singkat yang tercatat dalam kitab ini (lih. Garis Besar). Berita ini bertujuan ganda:

  1. (1) untuk menasihati Zerubabel (gubernur) dan Yoshua (imam besar) agar mengerahkan umat itu untuk membangun kembali Bait Suci, dan
  2. (2) untuk memotivasi umat itu agar menata kembali hidup dan prioritas mereka untuk melanjutkan tugas mereka secara sungguh-sungguh dengan berkat Allah.

Survai

Kitab ini berisi empat berita, yang masing-masing dibuka dengan "firman Tuhan" (Hag 1:1; Hag 2:2,; Hag 2:11; Hag 2:21).

  1. (1) Hagai pertama-tama menegur para mantan buangan itu karena lebih memperhatikan rumah mereka sendiri yang dipapani dengan baik sedangkan rumah Allah masih merupakan reruntuhan (Hag 1:4). Dua kali nabi Hagai menasihati mereka untuk "perhatikanlah keadaanmu!" (Hag 1:5,7), yang menunjukkan bahwa Allah telah menarik berkat-Nya dari mereka karena cara hidup mereka (Hag 1:6,9-11). Sebagai tanggapan atas perkataan Hagai, maka Zerubabel, Yosua, dan semua orang itu takut akan Allah dan melakukan pekerjaan (Hag 1:12--2:1).
  2. (2) Beberapa minggu kemudian, penilaian beberapa orang buangan yang telah kembali mematahkan semangat mereka, yaitu mereka yang telah melihat kemuliaan bait Salomo sehingga menilai usaha membangun kembali itu tidak berarti jika dibandingkan (Hag 2:4). Hagai menasihati para pemimpin untuk meneguhkan hatinya karena
    1. (a) usaha mereka merupakan bagian dari gambaran nubuat yang lebih luas (Hag 2:5-8) dan
    2. (b) "kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula" (Hag 2:10).
  3. (3) Berita Hagai yang ketiga, yang memanggil umat itu untuk hidup dalam ketaatan kudus (Hag 2:11-20) dan
  4. (4) berita yang keempat (Hag 2:21-24) diberitakan pada hari yang sama. Berita keempat menubuatkan bahwa Zerubabel melambangkan kesinambungan keturunan dan janji Mesias (Hag 2:23).

Ciri-ciri Khas

Empat ciri utama menandai kitab Hagai.

  1. (1) Beritanya merupakan firman nubuat pertama yang terdengar di Yehuda sesudah pembuangan di Babel.
  2. (2) Kitab ini adalah kitab terpendek kedua dalam PL (hanya 38 ayat); yang paling pendek ialah kitab Obaja.
  3. (3) Frase "beginilah firman Tuhan semesta alam" (dan variasinya) terjadi 29 kali sehingga menggarisbawahi pentingnya beritanya bagi kaum sisa yang kembali ke Yerusalem.
  4. (4) Kitab ini mencatat nubuat PL yang paling terus-terang mengenai kunjungan Allah di masa depan (Hag 2:7-10).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Beberapa ayat dalam pasal 2 (Hag 2:1-24) berbicara mengenai kedatangan Mesias (ayat Hag 2:7-10,22-24). Penggoncangan langit dan bumi, bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan disebutkan oleh penulis surat Ibrani (Ibr 12:26-28). Juga, Hagai menubuatkan bahwa Zerubabel akan menjadi seperti "cincin meterai"; di dalam kedua silsilah Yesus Kristus (Mat 1:12-13; Luk 3:27), Zerubabel menjadi pusat yang mempersatukan kedua garis keturunan Mesias: dari Salomo (putra Daud) sampai Zerubabel sampai Yusuf, dan dari Natan (putra Daud) sampai Zerubabel sampai Maria.



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA