Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 141 - 160 dari 248 ayat untuk Yehezkiel (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30) (Yeh 24:3) (full: TARUHLAH KUALI DI ATAS API. )

Nas : Yeh 24:3-12

Allah memberi suatu perumpamaan kepada Yehezkiel untuk diberitakan kepada umat-Nya yang memberontak. Yerusalem akan menjadi seperti sebuah kuali dan penduduknya akan seperti potongan daging dan tulang pilihan. Daging dan tulang akan dimakan pasukan Babel; setelah isi kuali itu habis, kuali itu akan dimurnikan selanjutnya dengan api hukuman hingga tembaganya menjadi merah, kotorannya hancur dan karatnya hilang (ayat Yeh 24:11).

(0.30) (Yeh 25:1) (full: TUJUKANLAH MUKAMU KEPADA. )

Nas : Yeh 25:1-32:32

Pasal-pasal ini berisi nubuat-nubuat tentang tujuh bangsa yang bermusuhan dengan Allah, perintah-perintah dan umat-Nya. Yehezkiel menyatakan di dalam delapan pasal ini bahwa semua bangsa pada akhirnya harus bertanggung jawab kepada Allah dan bahwa kekuatan-kekuatan dunia tidak pernah akan merusak rencana keselamatan-Nya. Sekalipun kekuatan-kekuatan fasik dunia ini kadang-kadang kelihatanya menang, saatnya akan tiba manakala Allah akan menghukum semua kejahatan, memusnahkan bangsa-bangsa yang jahat dan umat-Nya yang setia akan menerima keselamatan sempurna.

(0.30) (Yeh 35:3) (full: LAWANMU, HAI PEGUNUNGAN SEIR. )

Nas : Yeh 35:3

Yehezkiel bernubuat terhadap Edom (Pegunungan Seir, bd. ayat Yeh 35:15), keturunan Esau. Mereka telah menjadi musuh bebuyutan Israel (ayat Yeh 35:5). Setelah kejatuhan Israel dan Yehuda, mereka berharap untuk menduduki tanah perjanjian (ayat Yeh 35:10); tetapi semua usaha mereka memperoleh tanah tersebut akan gagal karena Allah akan menghancurkan mereka (ayat Yeh 35:10-15). Mereka tidak akan berhasil mencegah Allah melaksanakan rencana-Nya untuk memulihkan Israel.

(0.30) (Yeh 40:1) (full: PENGLIHATAN-PENGLIHATAN ILAHI. )

Nas : Yeh 40:1-43:27

Penglihatan tentang Bait Suci dialami Yehezkiel pada tahun 573 SM, dua puluh lima tahun setelah pembuangan dirinya dimulai. Tujuannya ialah memberi semangat kepada bangsa itu bahwa kemuliaan Allah akan dipulihkan sama sekali pada masa yang akan datang, sehingga menghasilkan pengurapan dan berkat yang akan bertahan selama-lamanya.

(0.30) (Yes 29:1) (jerusalem) Nubuat ini rupanya diucapkan di masa sebelum Yerusalem dikepung pada th 701. Nama Ariel (yang merupakan lambang) tidak jelas artinya (bdk Yes 33:7+). Biasanya para ahli menghubungkan nama itu dengan kata har el atau ari eyl, ialah kata yang dipakai nabi Yehezkiel untuk menyebut bagian atas mezbah, tempat api dan pembakaran korban. Kalau demikian maka nama Ariel mengucapkan ciri kudus kota Yerusalem. Tafsir ini mungkin didukung oleh bagian akhir Yes 29:1 yang menyinggung ibadat yang secara teratur diselenggarakan dalam bait Allah di Yerusalem.
(0.30) (Yer 24:1) (jerusalem) Penglihatan ini, bdk Yer 13:1+, agak serupa dengan penglihatan nabi Amos, Yer 8:1-2. Mungkin Yeremia mendapat penglihatan itu sekitar th 593 pada masa pemerintahan raja Zedekia. Pendapat Yeremia sama dengan pendapat nabi Yehezkiel, Yer 11:14-21 (lihat juga Yer 29:1-23), yaitu: Dari kaum buanganlah Allah akan memilih suatu umat baru, sisa Israel bdk Yes 4:3+, yang akan setia padaNya.
(0.30) (Yeh 5:12) (jerusalem: sampar) Nabi Yeremia kerap kali menyebut ketiga bencana yang disebut dalam Yeh 5:12 ini juga, yaitu penyakit sampar, kelaparan dan pedang, Yer 14:12; 21:7; 24:10; 27:8,13; 29:17,18; 32:24,36; 34:17; 38:2; 42:17,22; 44:13. Begitu ditunjuk apa yang pada umumnya membinasakan sebuah bangsa. Juga nabi Yehezkiel acap kali (dengan perbedaan kecil-kecilan) menyebut ketiga bencana itu bersama, Yeh 6:11-12; 7:15; 12:16; 14:21; bdk Yeh 33:27.
(0.30) (Yeh 29:21) (jerusalem: menumbuhkan tanduk) Ungkapan ini dapat mengenai Mesias kelak, bdk Maz 132:17. Mengenai lambang "tanduk" bdk Maz 18:3+
(0.30) (Yeh 37:10) (jerusalem: suatu tentara yang sangat besar) Melalui penglihatan bab 17 ini Allah menubuatkan. Yeh 37:11-14, pemulihan umat Israel di zaman keselamatan habis kesengsaraan pembuangan, bdk Hos 6:2; 13:14; Yeh 26:19; Wah 20:4+. Tetapi kiasan yang dipakai Yehezkiel sudah mulai menjurus kepada pikiran tentang kebangkitan orang secara perorangan sebagaimana juga disarankan oleh Ayu 19:25+. Kebangkitan itu dengan tegas diajarkan dalam Dan 12:2; 2Ma 7:9,14,23,36; 12:43-45; Bdk 2Ma 7:9+. Dalam Perjanjian Baru ajaran itu terdapat dalam Mat 22:29-32 dan terutama dalam 1Ko 15.
(0.30) (Yeh 40:48) (jerusalem: Bait Suci) Bagian berikut, Yeh 40:48-41:4 membicarakan Bait Allah yang sebenarnya. Ia terdiri atas tiga bagian: Balai (Ulam, atau: bagian depan); Ruang besar (Hekal, atau: Yang kudus); Ruang belakangan (Debir, atau: Yang Maha Kudus). Bait Allah ini ternyata sama bangunannya dengan bangunan bait Allah yang didirikan raja Salomo, bdk 1Ra 6. Karena itu Yehezkiel tidak berkata banyak tentang Bait Suci itu, walaupun berpanjang kalam tentang bangunan-bangunan lain yang merupakan hal baru
(0.30) (Yeh 44:10) (jerusalem: orang-orang Lewi) Orang-orang Lewi dahulu sering bertugas pada bukit-bukit pengorbanan. Ketika bukit-bukit pengorbanan itu dilenyapkan oleh raja Yosia, maka orang-orang Lewi itu tidak lagi mempunyai kedudukan dalam masyarakat. Dalam nafkahnya mereka bergantung pada kemurahan hati orang lain, Ula 12:12,18 dll, atau mereka mendapat suatu tugas pada bait Allah di Yerusalem, Ula 18:6-8 Nabi Yehezkiel meresmikan yang terakhir: Orang-orang Lewi mendapat suatu tugas rendahan pada bait Allah mengganti orang-orang asing yang dahulu diberi tugas itu tetapi sekarang dilarang bertugas.
(0.30) (Yeh 45:1) (jerusalem: membagi-bagi negeri itu) Bab 45-46 ditambah pada kitab Yehezkiel ketika untuk kali terakhir kitab itu disadur dan disusun. Bagian ini memang memuat sejumlah tambahan berantai, yang satu menyangkut yang lain. Tambahan pertama, Yeh 45:1-8 mengenai bagian-bagian negeri yang menjadi milik khas "raja" dan Tuhan. Sebenarnya tambahan ini sudah mendahulukan apa yang dikatakan dalam Yeh 48:8-22. Ia diselipkan di sini hanya berdasarkan kenyataan bahwa dalam Yeh 44:30 dengan istilah yang sama (terjemahan khusus) disebutkan bagian persembahan yang menjadi milik para imam dan dalam Yeh 45:1 disebutkan bagian khusus raja dan Tuhan (mengkhususkan).
(0.30) (Yeh 10:1) (sh: Gereja di antara dua pilihan (Rabu, 25 Juli 2001))
Gereja di antara dua pilihan

Pada masa hakim-hakim sebuah tragedi yang unik terjadi. Bangsa Israel mempunyai keyakinan bahwa kehadiran Tabut Perjanjian akan memberi kemenangan dalam peperangan melawan Filistin. Keyakinan mereka ternyata salah dan Tabut Perjanjian direbut oleh bangsa Filistin. Imam Eli mati karena shock dan cucunya yang yatim piatu secara simbolis diberi nama Ikabod yang berarti `telah lenyap kemuliaan dari Israel' (1Sam. 4:21, 22). Mulai dari masa ketika Daud mengembalikan Tabut Perjanjian ke Yerusalem sampai Salomo membangun Bait Allah, kata-kata di atas tidak pernah digunakan lagi karena hadirnya Bait Allah merupakan jaminan kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

Namun penglihatan yang diterima Yehezkiel menandai bahwa masa itu sudah berakhir, karena kemuliaan Allah akan meninggalkan Bait Suci. Namun penglihatan itu tidak menandai bahwa Allah akan menghilang sebab kemuliaan yang sama pernah dilihat oleh Yehezkiel di tepi sungai Kebar, tempat sebagian bangsa Yehuda menjalani pembuangan sebagai bentuk ketaatan terhadap kehendak Allah.

Apa yang dapat kita pelajari dari penglihatan Yehezkiel kali ini? Pertama, jaminan kehadiran kemuliaan Allah di antara umat-Nya tidak ditentukan oleh ada atau tidaknya bangunan gedung ibadah, namun ditentukan oleh ada atau tidaknya bangunan kesetiaan dan ketaatan umat Allah terhadap firman-Nya. Kedua, kehadiran kemuliaan Allah tidak selalu identik dengan kesejahteraan manusia secara fisik. Hal ini dapat dibuktikan dimana kemuliaan-Nya hadir di tengah bangsa Yehuda yang sedang dalam penghinaan dan penderitaan di tepi sungai Kebar. Ketiga, berdasarkan kebenaran pertama, ketika kemuliaan Allah tidak hadir maka yang hadir di tengah umat-Nya pasti murka Allah (ayat 2, 7). Umat Allah tidak mempunyai pilihan netral, kecuali mengalami kehadiran kemuliaan Allah atau mengalami kehadiran murka Allah.

Renungkan: Kebenaran-kebenaran di atas menyatakan secara tegas kepada kristen bahwa prioritas utama dalam pembangungan gereja Tuhan adalah pembangunan kehidupan jemaa-tNya yang setia dan taat kepada Allah dalam segala bidang kehidupan agar kemuliaan Allah selalu hadir dalam gereja Tuhan serta terpancar kepada masyarakat melalui keberadaan gereja-Nya di tengah-tengah masyarakat.

(0.30) (Yeh 42:1) (sh: Bilik-bilik bagi para imam (Sabtu, 24 November 2001))
Bilik-bilik bagi para imam

Sekali lagi Yehezkiel dibawa ke pelataran luar sebelah utara, kali ini ke dekat bangunan di ujung barat (ayat 1-9a). Berhadapan dengan bangunan di lapangan tertutup di sebelah barat (ayat 41:12) dan dengan bilik-bilik tempat umat yang beribadah memakan persembahan kurban, terdapat bilik-bilik bagi para imam. Bilik-bilik yang simetris letaknya juga terdapat di bagian selatan dari pelataran luar (ayat 9b-12). Bilik-bilik ini kudus (ayat 13), dan di sinilah para imam memakan jatah mereka dari persembahan-persembahan mahakudus. Di bilik ini pula para imam harus menanggalkan pakaian upacara mereka saat akan meninggalkan pelataran untuk masuk ke pelataran luar (ayat 14). Seperti dalam laporan-laporan sebelumnya, di sini pun perbedaan antara imam dan awam, antara yang kudus dan tidak kudus ditegaskan, guna menjaga dan memelihara kesucian wilayah kudus.

Selesai mengukur bagian dalam, malaikat lalu membawa Yehezkiel keluar, ke pintu gerbang timur, dan mulai mengukur Bait Suci dari luar (ayat 15-20). Keempat sisi tembok luar Bait Suci berbentuk bujur sangkar berukuran 500 hasta x 500 hasta. Kini fungsi tembok Bait Suci dijelaskan, yakni "untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus" (ayat 20). Dengan demikian, selesailah pengukuran dan pengamatan seluruh kompleks Bait Suci yang dilihat Yehezkiel.

Beberapa hal dari penglihatan ini memang sulit diuraikan, dan penjelasannya sulit diikuti. Tetapi, ada beberapa hal yang bisa kita renungkan: (a) Kompleks Bait Suci menggambarkan wilayah kesucian milik Tuhan yang dipisahkan dari yang tidak kudus; (b) Dari luar ke dalam ada gradasi kekudusan: bagian luar untuk orang awam yang beribadah, pelataran dalam untuk imam-imam yang melayani, dan paling dalam adalah Bait Suci dengan ruang mahakudus.

Renungkan: Penglihatan mengenai bangunan Bait Suci serta ukuran- ukurannya mengajar kita 2 hal: (ayat 1) Dalam ibadah, siapa pun tidak boleh sembarangan menghampiri Allah, melainkan selalu harus mengikuti ketentuan dan peraturan yang sudah ditetapkan-Nya; (ayat 2) Kita harus senantiasa menjaga diri dari pencemaran oleh dosa. Tentu ini berlaku bukan hanya dalam ibadah, tapi juga dalam seluruh aspek kehidupan.

(0.30) (Yeh 44:1) (sh: Siapa boleh masuk ke Bait Suci? (Selasa, 27 November 2001))
Siapa boleh masuk ke Bait Suci?

Bila pada permulaan penglihatan ini Yehezkiel dibawa malaikat melewati gerbang timur untuk masuk ke pelataran luar Bait Suci, maka setelah Tuhan Allah masuk melalui gerbang tersebut, gerbang timur ini harus tetap tertutup (ayat 2). Tidak seorang pun boleh keluar-masuk melaluinya. Penutupan pintu ini, selain menjaga agar kekudusan Allah dijunjung tinggi, juga menyatakan secara kongkret bahwa Allah kini berdiam di antara umat-Nya untuk selamanya.

Satu tokoh baru diperkenalkan dalam penglihatan ini, yakni raja (terjemahan yang lebih tepat: pangeran). Sebagai pemimpin bangsa, raja dihormati sebagai satu-satunya tokoh yang boleh makan di hadapan Tuhan, di dalam balai gerbang dari pintu gerbang timur. Tetapi, berbeda de-ngan masa sebelum pembuangan, dalam era baru ini raja pun memiliki keterbatasannya untuk tidak sembarangan masuk ke Bait Suci (ayat 3b).

Kemudian, Yehezkiel diperintahkan untuk memperhatikan de-ngan sungguh-sungguh peraturan-peraturan rumah Tuhan, khususnya siapa yang diperbolehkan masuk ke dalam rumah Tuhan (ayat 5). Di masa lampau, umat Israel menajiskan Bait Suci dengan membiarkan "orang-orang asing" masuk ke tempat kudus. Mereka ini "tidak bersunat hatinya maupun dagingnya" (ayat 7). Mereka berasal dari bangsa-bangsa lain, dan dipakai oleh orang Israel sebagai "pekerja kasar" (Yosua 9:27), atau sebagai pengawal istana di Yerusalem, yang juga ditugasi oleh raja untuk mengawal Bait Allah (ayat 2 Raja 11:4-8). Oleh para imam, mereka bahkan diizinkan masuk ke Tempat Kudus (ayat 8b), mungkin untuk membantu dalam mempersembahkan kurban, suatu tugas yang sebenarnya hanya boleh dilakukan oleh orang Lewi (bdk. Bil. 18:1-7). Dengan perbuatan ini, umat Israel menajiskan kesucian rumah Tuhan, dan mereka dianggap telah mengingkari perjanjian Allah dengan umat-Nya. Pelanggaran terhadap kesucian Allah di masa lampau bukan masalah kecil. Yehezkiel mengingatkan bahwa hanya de-ngan meninggalkan kejahatan dan dosa masa lampau, umat Israel dapat mencerminkan kekudusan Allah yang berdiam di tengah mereka.

Renungkan: Kita dapat bersyukur karena di dalam Kristus kita telah dikuduskan dan dilayakkan untuk menghadap takhta Allah. Kita pun dipanggil untuk selalu hidup diperbaharui dalam kekudusan (Kol. 3:9-10).

(0.28) (Yeh 3:18) (full: ORANG JAHAT ITU AKAN MATI. )

Nas : Yeh 3:18

Yehezkiel ditugaskan menjadi penjaga, memperingatkan saudara sebangsanya bahwa mereka yang terus hidup di dalam dosa dan menolak Allah akan dihukum dengan kematian. Apabila Yehezkiel lalai memperingatkan orang fasik, ia akan diminta pertanggungjawaban atas kematian mereka.

  1. 1) Dalam perjanjian baru, hamba Allah yang setia juga harus memperingatkan orang-orang dalam jemaatnya yang hidupnya tidak benar bahwa mereka tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah dan keselamatan jikalau mereka tidak bertobat

    (lihat cat. --> 1Kor 6:9;

    lihat cat. --> Gal 5:21;

    lihat cat. --> Ef 5:5).

    [atau ref. 1Kor 6:9; Gal 5:21; Ef 5:5]

    Mereka yang mengajarkan bahwa orang percaya diperbolehkan hidup tunasusila dan tidak benar tanpa membahayakan keselamatan abadi akan langsung berhadapan dengan hukuman Allah yang keras.
  2. 2) Kita harus senantiasa ingat bahwa Allah telah memberikan kita amanat untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil (Mat 28:18-20; Kis 1:8), yang mencakup peringatan akan kematian kekal bagi semua orang yang tidak mau bertobat dan percaya kepada Kristus (bd. Kis 17:22-31); dengan demikian Allah telah menjadikan gereja itu penjaga

    (lihat cat. --> Mat 18:15).

    [atau ref. Mat 18:15]

(0.28) (Yeh 37:1) (full: KEKUASAAN TUHAN ... TULANG-TULANG. )

Nas : Yeh 37:1-14

Melalui Roh Kudus Yehezkiel melihat di dalam penglihatan suatu lembah penuh tulang. Tulang-tulang tersebut melambangkan "seluruh kaum Israel" (ayat Yeh 37:11), yaitu Israel dan Yehuda dalam pembuangan, yang harapannya telah punah ketika tersebar di antara orang asing. Allah memerintahkan Yehezkiel untuk bernubuat kepada tulang-tulang itu (ayat Yeh 37:4-6). Tulang-tulang itu kemudian dibangkitkan dalam dua tahap:

  1. (1) suatu pemulihan politis kembali ke negeri itu (ayat Yeh 37:7-8), dan
  2. (2) pemulihan rohani kepada iman (ayat Yeh 37:9-10). Penglihatan ini diberikan untuk meyakinkan para buangan bahwa mereka akan dipulihkan oleh kuasa Allah dan menjadi masyarakat yang hidup di tanah perjanjian lagi kendatipun keadaan mereka sekarang kelihatanya suram (ayat Yeh 37:11-14). Masa di antara kedua tahap ini tidak dijelaskan.
(0.28) (Yeh 25:1) (jerusalem: Datanglah firman TUHAN) Nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain yang diucapkan nabi Yehezkiel terkumpul dalam bab Yeh 25:1-28:26 kitabnya, seperti nubuat-nubuat serupa terkumpul dalam Ams 1:1-2:22; Yes 13:1-23:18; Yer 47:1-51:64. Nubuat-nubuat Yehezkiel itu mengenai bangsa-bangsa tetangga, yaitu Amon, Moab, Edom, Filistin, bab 25, Tirus dan Sidon, bab 26-28; tetapi juga negeri Mesir menjadi sasaran beberapa nubuat, bab 29-32. Tanggal-tanggal yang tercatat dalam Yeh 26:1; 29:1; 20:20; 31:1,7 menyatakan bahwa nubuat-nubuat itu diucapkan mulai th 587 sampai dengan th 585 seb. Mas, jadi selama Yerusalem dikepung dan sesudahnya. Maka latar belakang historis nubuat-nubuat itu sama dengan latar belakang bab 24 dan 33 yang merangkakan nubuat-nubuat itu. NUbuat singkat melawan Tirus yang termaktub dalam Yeh 29:17-21 bertanggal th 571 dan baru kemudian diselipkan ke dalam kumpulan nubuat-nubuat itu.
(0.28) (Dan 7:13) (jerusalem: anak manusia) Aramnya: bar nasya. Ini searti dengan ungkapan: ben Adam. Aselinya berarti: manusia, bdk Maz 8:5. Dalam kitab Yehezkiel Allah menyebut nabi Yehezkiel dengan ungkapan itu. tetapi dalam Dan 7:13 ungkapan yang sama mendapat arti khusus. Yang dimaksud ialah seorang manusia yang secara gaib melebihi keadaan manusia biasa. Dan manusia gaib yang dimaksudkan bukannya pertama-tama sekelompok orang, tetapi seorang tokoh tertentu. begitu ungkapan itu dimengerti oleh tulisan-tulisan Yahudi dari zaman dahulu yang bergantung pada Dan 7:13, yaitu buku apokrip Henokh dan IV Ezra. begitu pula para rabi Yahudi selalu mengartikannya. Yesuspun mengerti ungkapan itu dengan cara demikian dan mengetrapkannya pada diriNya, bdk Mat 8:20+. Tetapi ungkapan itu juga diartikan begitu rupa sehingga yang dimaksud ialah sekelompok orang. Pengertian itu berdasarkan Dan 7:18 (dan 22). Di situ anak manusia dengan satu atau lain jalan disamakan dengan orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. Tetapi pengertian ini hanya melanjutkan pengartian pertama (seorang tokoh tertentu) Anak manusia (tokoh itu) menjadi kepala, wali dan contoh umat yang kudus. Pujangga Gereja, Efrem, berpendapat bahwa nubuat ini pertama-tama mengenai orang Yahudi (di masa para Makabe), tetapi sepenuh-penuhnya digenapi dalam diri Yesus.
(0.26) (Yeh 34:1) (jerusalem: datanglah firman TUHAN) Kiasan "raja gembala" yang dipakai Yeh 34 ini sejak dahulu kala dipakai dalam sastera daerah kawasan timur tengah. Nabi Yeremia memakai kiasan itu untuk mengecam raja-raja Israel yang tidak melakukan tugas mereka sebagaimana mestinya, Yer 2:8; 10:21; 23:1-3, dan menubuatkan bahwa Tuhan akan memberi umatNya gembala-gembala yang dengan adil menggembalakan umat, Yer 3:15; 23:4 dan seorang dari antara gembala-gembala itu ialah Tunas, Yer 23:5-6, yaitu Mesias. Nabi Yehezkiel melanjutkan pikiran Yer 21:1-6 itu dan kemudian lagi Zakharia melanjutkannya pula, Zak 11:14-17; 13:7. Yehezkiel mengecam "para gembala", artinya raja-raja dan pengawal-pengawal sipil, oleh karena kejahatan mereka, Yeh 33:1-10. Tuhan akan mengambil kawanan dari mereka yang salah mengurusnya, lalu Ia sendiri menjadi gembala umatNya (bdk Kej 48:15; 49:24; Yes 40:11; Maz 80:2; 95:7 dan Maz 23). Keadaan itu tidak lain dari sebuah "teokrasi", Yeh 34:11-16. Pada kenyataannya kerajaan memang tidak lagi dipulihkan habis masa pembuangan. Di kemudian hari barulah Tuhan akan membangkitkan bagi umatNya (bdk Yeh 17:22) seorang gembala yang Ia sendiri memilihnya, Yeh 34:23-24, seorang "raja" (bdk Yeh 45:7-8,17; 46:8-10,16-18 bdk Yeh 7:27+), yaitu Daud yang baru. Caranya raja itu memerintah digambarkan, Yeh 34:25-31 dan nama Daud yang diberikan kepadanya (bdk 2Sa 7:1+; bdk Yes 11:1+; Yer 23:5) menimbulkan gambaran zaman kebahagiaan dan keselamatan Allah sendiri melalui MesiasNya memerintah dengan damai sejahtera. Dalam nas Yehezkiel ini ditemukan pikiran yang terungkap pula dalam perumpamaan tentang domba yang hilang, Mat 18:12-14; Luk 15:4-7, dan terutama dama uraian Yoh 10:11-18 tentang "Gembala yang baik". Pada latar belakang Yeh 34 uraian Yohanes itu ternyata mau menekankan bahwa Yesuslah Mesias yang dinubuatkan. Seni rupa Kristen yang paling dahulu suka menggambarkan Kristus sebagai "Gembala yang baik".


TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA