Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 9 dari 9 ayat untuk Ucapan ilahi AND book:11 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Raj 18:46) (jerusalem: kuasa TUHAN) Harafiah: tangan TUHAN bdk Yeh 1:3+, artinya: TUHAN memberi Elia tenaga ajaib dan ilahi, sehingga ia dapat lari lebih cepat dari pada kuda-kuda Ahab.
(0.96) (1Raj 13:11) (jerusalem: seorang nabi) Nabi itu adalah seseorang yang mempunyai daya ilahi, tetapi kurang luhur dan murni dari pada karunia kenabian yang dianugerahkan kepada "abdi Allah" sejati. Ia serupa dengan anggota-anggota "rombongan nabi" yang tampil dalam 2Ra 2, dll; bdk Ams 7:14.
(0.90) (1Raj 12:1) (sh: Hikmat anak muda vs hikmat orang tua (Rabu, 11 Agustus 2004))
Hikmat anak muda vs hikmat orang tua

Orang tua tidak selalu lebih benar daripada anak muda. Namun, orang tua yang takut akan Tuhan, memiliki pengalaman dan hikmat yang patut didengar dan ditaati oleh anak-anak muda. Orang yang lebih tua dan hidup dalam ketaatan pada firman Tuhan layak kita perhatikan nasihatnya. Rehabeam adalah anak Salomo yang usianya masih muda ketika ia menjadi raja menggantikan Salomo. Para tua-tua (= orang yang dipandang tua, berpengalaman) yang telah melayani ayahnya mendampingi Rehabeam saat itu. Para tua-tua itu telah "Banyak makan asam garam". Mereka telah menyaksikan bagaimana Salomo memerintah, bagaimana reaksi orang yang diperintah dengan "Tangan adil" atau "Tangan keras" serta akibat-akibatnya. Oleh sebab itu, ketika Rehabeam meminta nasihat mereka mengenai bagaimana harus menyikapi tuntutan Yerobeam, nasihat mereka keluar dari pengalaman-pengalaman hidup yang berharga (hikmat orang tua). Mereka menasihati Rehabeam untuk memenuhi permintaan Yerobeam dengan tujuan mengambil hati rakyat (ayat Ucapan+ilahi+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">6-8).

Sayang, Rehabeam memilih mendengar nasihat teman-teman sebayanya (hikmat anak muda), yang berpendapat bahwa keberhasilan memimpin harus ditunjukkan dengan kekuatan, kekerasan, dan teror (ayat Ucapan+ilahi+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">8-11). Akibatnya bisa dibayangkan, rakyat memberontak, melepaskan diri dari kekuasaan Rehabeam (ayat Ucapan+ilahi+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">16-20). Hampir saja terjadi perang saudara, jika Tuhan tidak campur tangan (ayat Ucapan+ilahi+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">21-24).

Ingatlah pelajaran melalui firman Tuhan hari ini. Kepemimpinan yang berhasil adalah kepemimpinan yang persuasif dan peka terhadap pimpinan Tuhan, yang belajar dari pengalaman hidup dan berkomunikasi dengan sesama manusia. Hikmat orang tua yang takut akan Tuhan melebihi hikmat anak muda, namun hikmat ilahi jauh melampaui semua itu. Hikmat ilahi mengajarkan kepemimpinan adalah pelayanan!

Renungkan: Kita dipanggil untuk menjalankan kepemimpinan ala Yesus, yaitu memimpin melalui melayani!

(0.88) (1Raj 4:29) (full: ALLAH MEMBERIKAN KEPADA SALOMO HIKMAT. )

Nas : 1Raj 4:29-34

Hikmat Salomo mencakup pemahaman yang luas dan persepsi yang mendalam tentang hidup dan tanggung jawabnya sebagai raja (bd. 1Raj 3:9). Salomo menulis 3.000 amsal (ayat 1Raj 4:32), banyak di antaranya tersimpan dalam kitab Amsal.

  1. 1) Bagaimana Salomo yang menerima hikmat ilahi seperti itu akhirnya dapat berpaling dari Tuhan untuk menyembah dewa yang lain? Jelas, memiliki hikmat dan mengikuti hikmat adalah dua hal yang berbeda. Kegagalan Salomo yang terbesar adalah bahwa ia tidak menerapkan hikmat rohaninya sendiri pada setiap bagian kehidupannya. Sekalipun ia merupakan orang yang paling bijaksana ketika itu, ia tidak hidup sebijaksana beberapa orang lain yang setia kepada Allah.
  2. 2) Salomo mengalami kehancuran rohani terutama karena ia menikahi begitu banyak wanita asing (1Raj 11:1-8). Dua faktor tercakup:
    1. (a) Salomo melakukan hal ini untuk membentuk persekutuan politik dan militer, dan dengan melakukan hal itu ia lalai mempercayai Allah untuk melindungi kerajaannya dari serangan luar.
    2. (b) Tidak dapat disangkal bahwa Salomo sulit menolak nafsu dagingnya dengan keinginannya akan wanita -- suatu kelemahan yang juga ada dalam sifat ayahnya, Daud.
(0.88) (1Raj 8:57) (full: KIRANYA TUHAN, ALLAH KITA, MENYERTAI KITA. )

Nas : 1Raj 8:57

Doa Salomo adalah suatu contoh ideal dari apa yang harus kita inginkan dalam hidup kita dengan Tuhan. Salomo memohon:

  1. (1) akan kehadiran yang melindungi dan pertolongan dari Tuhan (ayat 1Raj 8:57),
  2. (2) agar Allah menguatkan firman-Nya dengan menggenapi janji-janji-Nya yang baik (ayat 1Raj 8:26,56),
  3. (3) agar kasih karunia ilahi bekerja di dalam hati mereka untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan mengasihi jalan-jalan-Nya yang benar (ayat 1Raj 8:58),
  4. (4) agar Allah menjawab doa yang dipanjatkan setiap hari dan menyediakan kebutuhan sehari-hari (ayat 1Raj 8:59),
  5. (5) untuk peningkatan pemahaman tabiat Allah yang agung dan mengagumkan (ayat 1Raj 8:60), dan
  6. (6) untuk hati yang sepenuhnya mengabdi kepada Allah dan kehendak-Nya (ayat 1Raj 8:61).
(0.87) (1Raj 8:54) (sh: Doa berkat (Kamis, 5 Agustus 2004))
Doa berkat

Akhir sebuah ibadah, biasanya ditutup dengan doa berkat yang dilakukan oleh pemimpin umat. Demikian juga ibadah penahbisan rumah Allah yang didirikan oleh Salomo ditutup dengan doa berkat. Dalam kesempatan ini Salomo bertindak sebagai raja dan imam, menyampaikan pengajaran, menaikkan doa, dan memberi berkat. Tindakan Salomo ini kelak sepenuhnya digenapi oleh Tuhan kita, Yesus Kristus, sang Nabi, Imam, Raja sejati, melalui-Nya kita beroleh pendamaian dan berkat ilahi.

Salomo mempersembahkan korban yang bermakna penyembahan bagi Allah (ayat Ucapan+ilahi+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">62-64). Doa syukur dipanjatkan karena Allah menyediakan "Tempat perhentian" bagi umat. Biasanya istilah "Tempat perhentian" ini dipakai untuk menunjukkan tanah perjanjian. Namun dengan berdirinya Bait Allah, mereka merasakan bahwa semua yang Allah janjikan kepada mereka sebagai suatu bangsa sudah lengkap. Mereka sudah memiliki wilayah dan UUD berupa Hukum Taurat. Mereka juga memiliki Raja Salomo sebagai pemimpin politik mereka. Ditambah bangunan Bait Allah secara simbolis menyatakan kehadiran "Raja atas segala raja" dalam kehidupan mereka. Apa lagi yang mereka butuhkan?

Lalu sebagai bentuk doa syukur Salomo atas kebaikan Allah, maka diadakan perayaan bersama umat Israel selama tujuh hari (ayat Ucapan+ilahi+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">65-66). Namun, di balik pengucapan syukur itu ada kesadaran bahwa semua anugerah itu tidak menjamin mereka tetap diberkati. Berkat hanya akan terus mengalir kalau ikatan perjanjian itu tetap dipelihara. Oleh sebab itu doa permohonan Salomo adalah, "Kiranya TUHAN, Allah kita, menyertai kita sebagaimana Ia telah menyertai nenek moyang kita" (ayat Ucapan+ilahi+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">57) dan "Hendaklah dicondongkan-Nya hati kita kepada-Nya untuk hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, ..." (ayat Ucapan+ilahi+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">58). Di balik pernyataan permohonan ini ada kesadaran bahwa tanpa anugerah, tidak mungkin Israel bertahan setia kepada Allah.

Renungkan: Yang terpenting dari berkat itu adalah si pemberi berkat. Kehadiran Allah di dalam Kristus Yesus yang menyertai dan yang menopang kita itulah berkat terbesar.

(0.87) (1Raj 15:1) (sh: Setia tetapi kurang bijak (Senin, 16 Agustus 2004))
Setia tetapi kurang bijak

Anak Tuhan dipanggil untuk hidup setia kepada Tuhan. Akan tetapi, tidak cukup hanya setia. Anak Tuhan juga perlu memiliki kebijaksanaan ilahi agar kesetiaannya membuahkan hasil pelayanan yang lebih baik.

Asa (raja Yehuda) berbeda dari ayahnya, Abiam. Abiam adalah raja yang jahat. Abiam tidak setia kepada Tuhan dan hidup dalam dosa. Sedangkan Asa melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Asa adalah raja yang setia kepada Tuhan. Ia menyingkirkan penyembahan berhala dan ritualnya yang menjijikkan. Ia bahkan menyingkirkan neneknya dari istana, supaya ia tidak mempengaruhi Asa dan umat Israel untuk menyembah dewi Asyera.

Namun, Asa tidak menghancurkan bukit-bukit pengorbanan. Padahal bukit-bukit pengorbanan itu berperan dalam ibadah yang mencampuradukkan penyembahan dewa-dewi dengan TUHAN. Mungkin saja Asa mengira bahwa ibadah kepada TUHAN boleh dilakukan dengan gaya atau pola ibadah dewa-dewi lain. Tindakan tidak bijaksana ini menyebabkan Yehuda tidak murni menyembah Tuhan.

Ketidakbijaksanaan Asa yang lain tampak dalam menghadapi musuhnya, Baesa (raja Israel). Asa tidak berserah kepada Tuhan, melainkan mencari pertolongan kepada Benhadad, raja Aram. Jadi ketidakbijaksanaan Asa meliputi dua hal yakni ibadah kepada Tuhan yang dicampuradukkan dengan ritual kafir dan strategi perang yang mengharapkan pertolongan manusia daripada pertolongan Tuhan. Akibat dari sikap tidak bijaksana Asa adalah kehidupan rohaninya menjadi merosot dan tidak peka terhadap firman Tuhan (ayat 2Taw. 16).

Ternyata setia saja tidak cukup. Bijaksana sesuai dengan kehendak Tuhan akan menolong kesetiaan kita menjadi lengkap. Sebaliknya ketidakbijaksanaan malah membuat kesetiaan menjadi tidak utuh.

Doaku: Tuhan, tolong berikan hikmat kepadaku agar aku bukan hanya setia tetapi juga bijaksana menaati kehendak-Mu, sehingga kesetiaanku tidak luntur.

(0.87) (1Raj 15:33) (sh: Dosa pemimpin menular kepada rakyatnya? (Minggu, 27 Februari 2000))
Dosa pemimpin menular kepada rakyatnya?

Bisa "ya" bisa juga "tidak". "Ya" kalau rakyat menganut tanpa mempertimbangkan dosa atau tidak. Terlebih lagi bila batasan itu terlampau tipis atau karena sudah membudaya sampai sudah tidak ada lagi kepekaan terhadap dosa. Bila kebenaran, keadilan, nilai-nilai moral, dan etika menjadi sungsang sehingga sistem masyarakat yang ada: korupsi, kolusi, nepotisme, monopoli, dan manipulasi, merajalela tanpa kendali. Atau sistem ini tercipta karena pemerintah bersama rakyat terlilit dosa tanpa rasa berdosa lagi.

Mungkinkah jawabannya tidak? Bagaimana mungkin terjadi dalam sistem yang sudah begitu kompleks dan rumit, bahkan sulit menemukan simpulnya tatkala mau dicoba diuraikan kekusutan masalahnya. Jawabannya hanya satu, bila rakyat mau menjunjung harkat dan martabat insaninya, yakni menjadi manusia yang luhur dan mulia sesuai maksud dan tujuan penciptaan. Jemaat Tuhan seharusnya tidak ikut arus, namun berperan menegakkan kebenaran dan keadilan. Bila tidak, maka hukuman Allah pasti akan dijatuhkan.

Itulah yang terjadi di masa dinasti Baesa. Baesa yang diberi kesempatan menjadi raja Israel melakukan apa yang jahat dan seluruh rakyatnya pun mengikutinya. Masa yang cukup panjang diberikan Tuhan kepada Baesa dan rakyat Yehuda untuk berkaca kepada pendahulunya. Tetapi raja dan rakyat tidak mempedulikan. Tidak ada pertobatan, tidak ada perbaikan, dan tidak ada berkat. Kalau 24 tahun lampau Baesa dipakai Tuhan menjadi "alat-Nya" untuk menghukum dinasti Yerobeam, kini apa yang terjadi pada keluarga Yerobeam terjadi juga padanya dan seluruh rakyatnya.

Renungkan: Kehancuran kerajaan Israel jangan sampai terulang di negeri kita. Sebagai warga negara janganlah kita hanyut tetapi hasilkan karya, tuturkan karsa yang berdasar pada norma-norma kebenaran ilahi sebagai murid-Nya. Semoga Tuhan memberkati bangsa dan negara Indonesia, tempat Tuhan mengutus kita.

(0.86) (1Raj 14:1) (sh: Tak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. (Selasa, 22 Februari 2000))
Tak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Allah bertakhta di

dalam kemuliaan, jauh dari manusia. Ia tidak pernah peduli, Ia tidak akan tahu ulah manusia, itu pendapat sementara orang. Akibatnya, orang tak punya rasa takut tatkala berbuat jahat, menipu, atau tidak beribadah kepada Allah. Itu pula yang ada pada Yerobeam, raja kerajaan Israel bagian Utara. Ketika Abia, putra mahkota kerajaan, sakit, Yerobeam sengaja menyuruh istrinya menyamar dan datang ke nabi Ahia untuk menanyakan apa yang bakal terjadi dengan anaknya. Dengan membawa roti, kue, madu, dan menyamar, istri Yerobeam datang ke nabi Ahia dengan harapan Ahia akan mengatakan yang baik seperti yang pernah dialami Yerobeam ketika ia diangkat menjadi raja. Namun apa yang diharapkan tidak menjadi kenyataan. Kepada nabi Ahia, yang walaupun buta, Allah berbicara kepadanya. Ia tahu siapa yang datang kepadanya. Sesuai dengan firman Tuhan, ia mengatakan kematian dan kehancuran kerajaan Yerobeam. Ternyata penyamaran dan pemberian-pemberian sang permaisuri tak ada artinya.

Arti nama "Abia" adalah `Bapa (Ilahi) saya adalah Yahwe'. Tetapi dalam sepanjang pemerintahannya Yerobeam tidak menjadikan Allah sebagai "Bapa" Dari keluarga istana sampai seluruh rakyat menyembah pada patung-patung buatan tangan manusia. Bertepatan dengan sakitnya Abia, sebenarnya Yerobeam masih berkesempatan untuk bertobat dan memperbaiki pola hidup dan ibadahnya. Tetapi Yerobeam justru mengeraskan hati. Melalui nabi Ahia nasib kerajaan dan keluarga Yerobeam diungkapkan, bahwa hanya Abialah yang akan menerima kehormatan, sedangkan semuanya akan hancur.

Renungkan: Abia hanya sebuah nama dan bukan pengakuan Yerobeam kepada Allah, akibatnya kehancuran iman dan hidup spiritualitasnya. Akibat lain yang lebih mengerikan adalah kehancuran keluarga dan kerajaannya. "Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan" demikian ungkapan iman seorang pemazmur. Allah adalah Tuhan dari seluruh semesta dan umat manusia. Bangsa yang berjalan dengan takut dan hormat kepada Dia, Tuhan Pencipta, yang akan menikmati berkat dan anugerah-Nya. Hal ini perlu terus diupayakan, yakni hidup takut akan Tuhan dalam seluruh segi kehidupan, baik dalam dunia bisnis, pendidikan, pemerintahan, dan politik.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA