(1.00) | (Nah 3:8) |
(ende) Musuh (Assurbanipal) telah merebut Tebes (No-Amon) di Mesir selatan pada tahun 663. Maka itu Ninive pasti tidak dapat tahan atau berharap lagi. |
(0.91) | (Nah 1:1) |
(sh: Pembalas tapi sabar?! (Minggu, 15 Desember 2002)) Pembalas tapi sabar?!Kini kita sudah terbiasa dengan mengunyah permen yang sekaligus memberikan rasa manis, asam dan asin. Sayang, wawasan dan pemahaman kita tentang karakter Allah tidak seluas wawasan dan pemahaman kita tentang permen. Mungkin kita telah mempunyai pemahaman dan pengetahuan teologis yang benar dan seimbang tentang Allah, tetapi sering tidak berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kita mengaku Allah itu mahaadil, kudus dan membenci dosa, tetapi tindakan kita sering memberi kesaksian bahwa seakan-akan Allah toleran dan tidak terganggu oleh berbagai dosa "kecil" yang kita lakukan. Nahum 1 memberikan gambaran tentang Allah yang seimbang. Pertama, Allah digambarkan sebagai Allah yang membalas, mendendam dan menghukum dengan penuh cemburu dan amarah kepada para musuh-Nya (ayat Tidak+tahan+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">2-3). Kuasa-Nya atas alam semesta pun tidak tertandingi, sehingga orang tidak tahan menghadapi amarah-Nya (ayat Tidak+tahan+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">3-6). Dan sepatutnyalah Asyur gentar, karena Allah akan menghabisi mereka (ayat Tidak+tahan+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">9-14). Tetapi, Yahweh juga panjang sabar (ayat Tidak+tahan+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">3). Ia juga baik, mau menjadi pelindung, dan mengenal orang yang berlindung kepada-Nya (ayat Tidak+tahan+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">7-8). Ini terwujud terutama melalui perlindungan-Nya kepada Yehuda yang telah banyak menderita karena Asyur (ayat Tidak+tahan+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">15). Kegarangan hukuman-Nya atas penindas, muncul dari kasih-Nya yang besar dan adil bagi mereka yang tertindas (ayat Tidak+tahan+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">12). Ia pengasih, tetapi juga tegas dan adil!
Renungkan: |