(1.00) | (Flp 4:8) | (jerusalem: patut dipuji) Sejumlah naskah menambah: semuanya yang baik diketahui. Dalam Fili 4:8 ini Paulus memujikan suatu cita-cita akhlak dengan istilah yang dipakai ahli-ahli ilmu akhlak Yunani di zaman itu (hanya di sini Paulus menggunakan kata "kebajikan", bdk Wis 4:1; 5:13). Tetapi dalam Fili 4:9 Paulus mengajak mewujudkan cita-cita itu sesuai dengan ajaran Paulus dan terutama menurut teladannya, Fili 3:17; bdk 2Te 3:7+. |
(0.97) | (Flp 2:21) |
(full: SEBAB SEMUANYA MENCARI KEPENTINGANNYA SENDIRI.
) Nas : Fili 2:21 Ada pendeta yang berkhotbah, mengajar, menggembalakan gereja atau mengarang, bukan karena sungguh-sungguh memperhatikan kemajuan Injil, tetapi karena kepentingan, kemuliaan, martabat, dan ambisi yang mementingkan diri sendiri. Mereka tidak berusaha menyenangkan hati Tuhan Yesus, tetapi malah berusaha untuk menyenangkan hati manusia dan agar disenangi oleh mereka (ayat Fili 2:20-21; 1:15; 2Tim 4:10,16). Pendeta-pendeta seperti itu bukanlah hamba Tuhan yang sejati. |
(0.78) | (Flp 3:17) |
(ende) Fasal ini merupakan suatu landjutan dari seruan "berawas-awaslah" dalam Fili 3:2. |
(0.76) | (Flp 3:2) |
(ende: Andjing-andjing) "andjing" adalah suatu kata penghinaan paling besar dari orang Jahudi terhadap orang-orang "kafir". Andjing dipandang orang Jahudi binatang jang paling nadjis. Paulus tentu sadja hendak mengesankan bahwa pengandjur-pengandjur palsu bangsa Jahudi itu, sama nadjisnja dengan orang "kafir". Pekerdja-pekerdja djahat", jaitu jang berkedok mengadjarkan Indjil murni tetapi sebenarnja penipu belaka. Dalam Gal 2:4 mereka dinamakan "saudara-saudara palsu". |
(0.76) | (Flp 1:21) |
(full: MATI ADALAH KEUNTUNGAN.
) Nas : Fili 1:21 Orang percaya yang sejati, yang hidup di tengah-tengah kehendak Allah, tidak perlu takut terhadap kematian. Mereka mengetahui bahwa Allah mempunyai maksud untuk kehidupan mereka dan bahwa kematian, bila itu datang, hanya merupakan akhir tugas mereka di dunia dan awal kehidupan yang lebih indah bersama Kristus (ayat Fili 1:20-25; lihat cat. --> Rom 8:28; [atau ref. Rom 8:28] lihat art. KEMATIAN). |
(0.76) | (Flp 1:12) |
(sh: Bersukacita dalam penderitaan. (Minggu, 25 Oktober 1998)) Bersukacita dalam penderitaan.Reaksi orang saat itu terhadap pemenjaraan Paulus tidak sama. Ada yang sedih dan prihatin. Itu adalah reaksi wajar, sebab dipenjara berarti dibatasi ruang gerak kebebasannya. Mereka kuatir bahwa pemenjaraan Paulus akan berakibat buruk pada kelangsungan pewartaan Injil (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">12-13). Tetapi ada pula orang tertentu yang karena iri terhadap pelayanan Paulus, malah senang bila Paulus dipenjara. Mereka senang bila Paulus susah karena melihat bahwa tugas pewartaan Injil yang dilakukannya kini diambil alih oleh orang-orang itu (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">17). Ternyata kedua hal itu sama sekali tidak menyusahkan Paulus. Pertama, karena di dalam penjara ia tetap bebas bicara menyaksikan Injil (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">12). Kedua karena menjadi jelas bahwa ia dipenjara karena Injil bukan karena kesalahan (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">13). Ketiga, karena keterpenjaraan Paulus malah menyemangatkan Kristen untuk berani bersaksi bagi Yesus (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">14). Keempat, karena pewartaan Injil dengan motivasi salah pun tetap berkuasa untuk mewujudkan karya keselamatan Kristus. Itulah alasan mengapa ia bersukacita (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">18). Hidup atau mati: demi dan dalam Kristus. Inilah kerinduan terdalam Paulus, yaitu bahwa hidup atau matinya boleh mempermuliakan Kristus (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">20-21). Karena hubungannya dengan Kristus sedemikian akrab maka kondisi-kondisi yang berubah-ubah tidak mempengaruhi kesetiaannya, kualitas kerohaniannya maupun kobaran semangat pelayanannya. Sebaliknya penderitaan adalah kesempatan untuk mengalami keindahan persekutuan Kristen lebih dalam (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">18-19), dan membuat ia lebih berharap berjumpa Kristus (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">23). Untuk Paulus hidup atau mati tidak soal. Yang penting dalam pengalaman mana pun, ia tetap menyatakan Kristus dan ia ingin memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi jemaat Tuhan. Alangkah hebatnya pengaruh orang-orang yang berprinsip sama dalam kualitas pelayanan gerejani kita. Kiranya Roh Allah mengaruniakan kita prinsip hidup yang sama dengan Paulus. Doa: Kiranya Tuhan menyiapkan kami menghadapi kondisi seburuk apa pun, tetap kokoh dalam iman, hangat dalam kasih, teguh dalam pengharapan, berkobar dalam pelayanan. |
(0.76) | (Flp 2:17) |
(full: DICURAHKAN PADA KORBAN.
) Nas : Fili 2:17 Kasih dan kepeduliaan Paulus terhadap jemaat Filipi sedemikian rupa sehingga ia bersedia untuk memberikan nyawanya karena mereka sebagai suatu kurban kepada Allah.
|
(0.75) | (Flp 1:4) |
(full: SUKACITA.
) Nas : Fili 1:4 Sukacita merupakan bagian yang integral dari keselamatan kita di dalam Kristus. Itu adalah kedamaian dan kesukaan dalam batin terhadap Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan terhadap berkat yang mengalir dari hubungan kita dengan Mereka (bd. 2Kor 13:13). Ajaran Firman Allah tentang sukacita meliputi hal-hal berikut:
|
(0.75) | (Flp 1:6) |
(sh: Di hatiku ada kamu (Jumat, 21 Mei 2004)) Di hatiku ada kamuKadar persekutuan di sebagian besar gereja masa kini sering terasa dangkal. Hanya sedikit warga gereja yang berbakti bersama, saling kenal atau bersahabat mendalam. Lebih sedikit lagi yang memiliki kasih menyala-nyala untuk saling melayani, mendoakan, mendukung pemimpinnya dengan doa dan tenaga. Ini beda sekali dari kondisi gereja di Filipi dan hubungan Paulus dengan para warga gereja ini. Apakah kondisi mereka terlalu ideal atau suatu realitas yang menantang kita untuk berubah? Hubungan mesra Paulus dan gereja di Filipi terjadi karena Yesus Kristus. Yesus Kristus bukan saja menjadikan mereka bagian dari keluarga Allah atas dasar karya penyelamatan-Nya (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">6), tetapi juga membuat mereka menjadi rekan sepelayanan (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">7). Persekutuan mesra itu terjadi bukan karena dasar-dasar persamaan yang manusiawi sifatnya tetapi semata adalah akibat dari keberadaan mereka yang telah menjadi satu dengan dan di dalam Kristus. Persatuan rohani ini tidak diterima begitu saja baik oleh Paulus maupun oleh warga gereja di Filipi. Mereka secara aktif memupuk sikap dan melakukan tindakan-tindakan yang membuat kenyataan rohani indah itu bukan sekadar impian kosong tetapi terwujud nyata. Pertama, dari pihak Paulus terpancar kuat kehangatan kasih kepada orang percaya yang ia layani itu (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">7). "Kamu ada di dalam hatiku," betapa mesra perasaan Paulus terhadap mereka sebab mereka semua adalah sesama penerima kasih karunia Allah (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">7b). Jarak dan penjara tidak dapat merenggangkan hubungan yang dibakar oleh rindu yang dalam (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">8). Kedua, di pihak warga gereja pun tumbuh kasih mesra dan keikutsertaan melayani yang setimpal. Mereka tidak saja menikmati pelayanan Paulus tetapi bersukacita terlibat mendukung Paulus dalam suka-duka pelayanannya demi Injil. Tekadku: Melawan arus pendangkalan hubungan yang melanda dunia ini dengan aktif mendoakan dan membuka diri bagi sesama saudaraku seiman. |
(0.75) | (Flp 3:1) |
(sh: Bermegah bukan dalam hal lahiriah (Minggu, 30 Mei 2004)) Bermegah bukan dalam hal lahiriahHari ini firman Tuhan mengajarkan Kristen di Filipi agar beribadah oleh Roh Allah, bermegah dalam Kristus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">3). Banyak penipuan yang telah terjadi (seperti pada masa Paulus) dan akan terus terjadi. Orang-orang akan memalsukan ibadah mereka dengan bermegah dalam hal lahiriah. Paulus mengarahkan penyembahan kepada Allah di dalam Roh kepada pengenalan akan Kristus. Ia membuang semua yang bersifat lahiriah dan menganggapnya sebagai sampah jika dibandingkan dengan Kristus (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">4-8). Paulus tidak membanggakan kebolehan diri sendiri tetapi mengutamakan pengenalan akan Kristus sebagai gol tertinggi hidupnya. Inilah model hamba Tuhan sejati. Keinginan Paulus adalah mengenal Kristus melalui persekutuan dalam penderitaan-Nya dan mengenal kuasa kebangkitan-Nya. Kepenuhan kuasa Roh Kudus didapat melalui jalan salib, yaitu kematian terhadap diri sendiri (ayat Terhadap+semuanya+itu+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">10). Ini bertolak-belakang dengan hal yang cenderung orang banggakan kini. Pengenalan Paulus adalah pengenalan dalam pengalaman iman, yang membawa Paulus kepada suatu proses identifikasi diri serupa Kristus. Hidup Kristus menjelma dalam dirinya sedemikian sehingga hidup Paulus seolah ungkapan ulang hidup Kristus sendiri. Semua yang bisa menghalangi proses identifikasi itu harus dibuang. Renungkan: Apa saja dalam hidup yang masih Anda pentingkan lebih daripada Tuhan? Bersediakah Anda menganggapnya sampah dan membuangnya? |
(0.63) | (Flp 1:14) |
(bis: pesan Allah) pesan Allah: beberapa naskah kuno: pesan itu. |
(0.62) | (Flp 1:6) |
(ende: Suatu pekerdjaan jang baik itu) Jang dimaksudkan, ialah kegiatan kerasulan mereka. Kegiatan itu didorong oleh rahmat Allah. |
(0.62) | (Flp 2:10) | (jerusalem: segala yang ada di langit ...) Pembagian jagat raya atas tiga wilayah itu mau menekankan keseluruhan jagat raya itu, bdk Kis 5:3,13. |
(0.61) | (Flp 2:12) |
(ende: Dengan takut dan gentar) Itu suatu ungkapan lazim dalam Perdjandjian Lama, jang djangan ditafsirkan dengan menekankan kata-kata "takut" dan "gentar" itu. Maksudnja "sungguh-sungguh", dengan kesadaran akan kelemahan dirinja dan dengan ingat akan keadilan Allah. |
(0.61) | (Flp 2:10) |
(bis: di bawah bumi) di bawah bumi: Menurut anggapan pada waktu itu orang mati berada di tempat yang gelap di bawah bumi. |
(0.61) | (Flp 1:19) |
(ende) Bahwa itu akan berakibat". Dengan "itu" dimaksudkan nasib Paulus dan segala sengsaranja. |
(0.61) | (Flp 4:7) |
(ende: Melampaui segala pengertian) Itu dapat diartikan: tidak mungkin dipikirkan dan dibajangkan segala kekajaan dan kenikmatannja. Atau djuga: tidak mungkin diperoleh dengan segala pemikiran dan daja upaja manusiawi. |
(0.60) | (Flp 2:25) |
(ende: Epafrodites) Baru dan hanja disini kita bertemu dengan nama ini. Ia rupanja seorang terkemuka dalam umat Pilipi sendiri, dan diutus mereka untuk menjampaikan sumbangan mereka kepada Paulus. Ia agaknja sudah tinggal beberapa lama bersama dengan Paulus, guna membantunja dalam kegiatan kerasulan jang "terbelenggu". |
(0.60) | (Flp 1:20) | (jerusalem: di dalam tubuhku) Orang Kristen benar-benar dipersatukan dengan Kristus melalui baptisan dan Ekaristi, sehingga juga tubuhnya menjadi milik Kristus, bdk 1Ko 6:15; 10:17; 12:12 dst, 1Ko 12:27; Gal 2:20; Efe 5:30. Itulah sebabnya maka hidup tubuh, penderitaan dan kematiannya secara mistik menjadi hidup, penderitaan dan kematian Kristus sendiri yang diam dalam tubuh itu dan dimuliakan oleh tubuh itu juga, 1Ko 6:20; Rom 14:8. Terutama pada seorang rasul seperti Paulus, persatuan itu erat sekali, bdk Kol 1:24; 2Ko 4:10 dst. |
(0.60) | (Flp 2:9) |
(ende: Allah telah meninggikanNja) jaitu dengan mendudukkanNja "disebelah kanan Allah". |