(0.66) |
(Hos
8:1)
|
(sh: Lain di mulut lain di hati (Rabu, 10 November 2004)) Lain di mulut lain di hati
Pernah melihat gambar pria dan wanita yang berangkulan,
sementara itu seorang wanita lain duduk di samping pria itu?
Ternyata dengan tangan yang satu lagi (lewat belakang tentunya),
jari pria itu menggenggam jemari wanita lain itu.
Inilah yang dilakukan Israel terhadap Tuhannya. Bagaikan sepasang
kekasih, Israel mengeluarkan kata-kata, "Aku mengasihi Engkau."
Akan tetapi, pada saat yang sama Israel berselingkuh dengan ilah
lain (ayat Sungguh+engkau+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4) dan melakukan berbagai tindak kejahatan (ayat Sungguh+engkau+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">3).
Israel mengabaikan pengajaran dan perintah Tuhan (ayat Sungguh+engkau+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1, 12)
dengan cara berbuat semau mereka sendiri (ayat Sungguh+engkau+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4-6). Mereka juga
menodai hubungan dengan Tuhan secara memalukan dan menjijikkan.
Itu sebabnya, Tuhan menolak dan merendahkan ibadah mereka (ayat
Sungguh+engkau+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">11a, 13). Ibadah lahiriah itu hanya menambah panjang daftar dosa
mereka (ayat Sungguh+engkau+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">11b) sebab tidak disertai ketaatan (ayat Sungguh+engkau+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12). Maka
menurut Tuhan, apa yang mereka lakukan adalah ibarat mereka
sedang menabur angin, sehingga mereka akan menuai puting
beliung. Artinya, karena Israel sedang menabur dosa maka mereka
akan menuai kehancuran dan penghukuman-Nya (ayat Sungguh+engkau+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">7). Kehancuran
Israel akan menjadi kenyataan ketika Raja Asyur menghancurkan
mereka tahun 722-723 sM (ayat 2Raj. 17:7-23). Asyur dan Mesir
adalah dua negara adi kuasa yang silih berganti menjadi andalan
Israel. Namun, yang terjadi, justru Israellah yang dihancurkan
oleh Asyur.
Tuhan adalah kekasih Israel yang menuntut kesetiaan mereka, dan akan
menghakimi Israel bila Israel "berselingkuh" dengan ilah lain.
Demikian juga, hari ini Tuhan meminta kita memelihara komitmen
kesetiaan total kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia telah lebih dulu
mengasihi dan berkorban demi pengampunan kita. Tunjukkan
kesetiaan kita ini melalui perbuatan. Buktikan komitmen itu
dengan hidup yang bersih, jujur, dan adil.
Tekadku:
Aku harus menyatakan kesetiaanku dengan tidak mengantikan
kedudukan Tuhan di hati. Aku akan menjauhi andalan-andalan
selain Tuhan. Singkirkan bukan saja dosa-dosa kasar dan besar,
tetapi juga dosa-dosa terselubung yaitu kerohanian semu,
kemunafikan, ketergantungan pada diri sendiri.
|