Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 30 ayat untuk Suatu kali AND book:[40 TO 66] AND book:43 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yoh 2:4) (ende)

Djawaban Jesus kepada ibuNja ini sangat kabur maksudnja, sehingga mendapat tafsiran jang berlain-lainan. Terdjemahan kami didasarkan pada tafsiran jang diandjurkan dalam tahun-tahun terachir, tetapi sudah pula terdapat dalam abad keempat. Ungkapan bagian pertama beberapa kali kita temui dalam bahasa Kitab Kudus, tiap kali dengan tjorak arti jang berbeda-beda, jaitu sebagai suatu penolakan mutlak, dalam arti "tidak setudju", atau untuk menjatakan perasaan kurang senang terhadap suatu andjuran.

Bagian jang kedua dari djawaban Jesus, baik dahulu dan maupun sekarang masih diartikan sebagai suatu penolakan. Akan tetapi njata bahwa ibu Jesus tidak mengertinja sebagai suatu penolakan, seperti njata dari ajat jang berikutnja (#TB Yoh 2:5). Menurut pendapat para ahli bahasa, kalimat itu dapat djuga sebagai suatu pertanjaan, kira-kira seperti kami menterdjemahkannja. Sapaan "wanita" dalam bahasa Jahudi mengandung suatu penghormatan, tetapi tjoraknja sukar untuk diterdjemahkan dalam bahasa-bahasa lain. Kami memilih sapaan "ibu", jang sudah lazim dipakai sebagai sapaan penghormatan.

(0.98) (Yoh 4:14) (full: AIR ... HIDUP YANG KEKAL. )

Nas : Yoh 4:14

"Air" yang diberikan Yesus berarti hidup kekal (bd. Yes 12:3). Untuk memperoleh air hidup ini, seseorang harus "meminumnya" (lih. Yoh 7:37). Tindakan minum ini bukanlah suatu tindakan sesaat yang satu kali saja, namun suatu tindakan minum yang bertahap-tahap dan berkali-kali; perhatikan bahwa kata "minum" (Yun. _pineto_ dari akar _pino_) adalah dalam betuk imperatif masa kini yang berarti suatu tindakan yang berkesinambungan atau berulang-ulang. Meminum air hidup menuntut persekutuan terus-menerus dengan sumbernya, Yesus Kristus sendiri. Tidak seorang pun bisa meminum air hidup apabila hubungannya terputus dengan sumber itu. Orang-orang seperti itu akan menjadi, seperti yang dikatakan Petrus, "mata air yang kering" (2Pet 2:17).

(0.94) (Yoh 9:3) (full: PEKERJAAN-PEKERJAAN ALLAH HARUS DINYATAKAN. )

Nas : Yoh 9:3

Di sini Yesus membetulkan pemahaman salah para murid bahwa setiap penyakit yang berat adalah akibat suatu dosa. Kadang-kadang penyakit disebabkan oleh dosa serius (Yoh 5:14), tetapi tidak selalu. Kadang-kadang penderitaan diizinkan Allah karena maksud ilahi, yaitu untuk menunjukkan kemurahan, kasih, dan kuasa Allah. Di dalam dunia sering kali orang yang tidak bersalah akan menderita sedangkan orang jahat tidak (bd. Mazm 73:1-14;

lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

(0.93) (Yoh 21:15) (sh: Memperbaiki yang sudah rusak (Kamis, 8 April 1999))
Memperbaiki yang sudah rusak

Memperbaiki yang sudah rusak. Membangun suatu hal yang baru jauh lebih gampang dibandingkan dengan memperbaiki yang sudah rusak. Memperbaiki yang rusak, berarti mengerjakan suatu pekerjaan dua kali. Banyak waktu telah disia-siakan, banyak tenaga yang mubazir. Tetapi itulah yang dibuat Yesus. Untuk itu Yesus mengajukan satu pertanyaan yang sangat jelas dan tegas kepada Simon Petrus, anak Yohanes: "Apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?" Pertanyaan ini sangat penting untuk memulihkan kasih Petrus kepada Yesus setelah ia menyangkali-Nya tiga kali.

Gembalakanlah domba-domba-Ku. Pertanyaan Yesus tentang kasih Petrus kepada-Nya, memang menjadi dasar utama bagi pelayanan penggembalaan yang akan dipercayakan-Nya kepada Petrus. Seorang gembala sejati adalah yang memiliki kasih kepada Gembala Agung, sehingga kasihnya pun nyata bagi jemaat gembalaannya. Ketika Petrus menjawab pertanyaan Yesus ketiga kalinya, dengan sedih hati ia menyadari siapa dirinya; seorang murid yang pernah menyangkali Gurunya, namun kini dilayakkan kembali untuk mengasihi Gurunya. Bahkan ladang pelayanan telah disiapkan-Nya bagi Petrus agar ia menjadi gembala bagi domba-domba-Nya.

Doa: Tuhan, jadikanku gembala yang mengasihi domba-domba-Mu.

(0.91) (Yoh 1:12) (full: MENERIMA ... PERCAYA. )

Nas : Yoh 1:12

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bagaimana iman yang menyelamatkan adalah baik suatu tindakan tunggal maupun suatu sikap yang berlangsung seumur hidup.

  1. 1) Untuk menjadi anak Allah, seseorang perlu "menerima" (Yun. _elabon_ dari kata _lambano_) Kristus. Bentuk masa lampau ini menunjukkan suatu tindakan tertentu dari iman.
  2. 2) Setelah tindakan iman tersebut, masih harus ada tindakan percaya yang berkesinambungan. Kata "percaya" (Yun. _pisteuousin_ dari _pisteuo_) merupakan bentuk partisip masa kini, yang menunjukkan tindakan berkesinambungan dan perlunya ketekunan dalam hal percaya. Supaya seorang menerima keselamatan yang sempurna, iman sejati harus berlangsung terus-menerus setelah tindakan pertama, yaitu menerima Kristus (Mat 10:22; 24:12-13; Kol 1:21-23; Ibr 3:6,12-15).
(0.90) (Yoh 12:1) (sh: Persiapan menjelang ajal (Minggu, 26 Februari 2006))
Persiapan menjelang ajal

Judul: Persiapan menjelang ajal

Mungkin kita pernah menerima firasat buruk atau melihat perilaku janggal dari orang terdekat kita yang akan meninggal. Biasanya hal ini kita kenang kembali setelah orang terdekat kita itu meninggal dunia. Tidak jarang muncul perasaan menyesal belum bisa menyenangkan hati orang terdekat kita itu sebelum ia meninggal.

Tuhan Yesus sengaja mendatangi Betania, kota tempat tinggal Lazarus, yang menerima mukjizat-Nya (lih. ps. 11). Ia datang untuk mengikuti perjamuan makan yang diadakan oleh keluarga Lazaraus (Yoh. 12:1). Jamuan makan itu menegangkan sebab Yesus dan Lazarus hadir (ayat 2). Pada saat itu, Dialah sosok yang paling kontroversial dan menyedot perhatian orang banyak (ayat 9). Dia dimusuhi oleh imam-imam kepala yang merupakan salah satu kelompok penting pemimpin agama Yahudi. Mereka ingin mencari-cari kesalahan Yesus yang dapat membawa-Nya pada hukuman. Mereka bahkan berencana membunuh Lazarus karena ia adalah bukti kuasa Yesus atas kematian (ayat 10-11).

Di tengah suasana itu, Maria, saudara Lazarus, muncul dan menuangkan minyak narwastu (ayat 3). Perbuatan Maria ini langsung menimbulkan komentar Yudas Iskariot. Catatan penulis kitab Yohanes pada ayat Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">6, tentang korupsi yang Yudas lakukan seolah-olah ingin memberikan keterangan jawaban Yesus pada ayat Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7-8. Padahal bukan itu maksud Yesus ketika Ia mengatakan: "Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu." Tak seorang pun yang mengerti makna perkataan Yesus itu bahwa Dia sedang membicarakan kematian-Nya sendiri. Yesus menangkap makna di balik tindakan Maria itu sebagai persiapan-Nya menghadapi kematian-Nya di kayu salib (ayat 3,7).

Bagi kebanyakan orang, kematian sangat menakutkan. Namun, bagi orang percaya, kematian berarti rest in peace, waktu istirahat yang panjang dalam damai Kristus.

Renungkan: Setiap kita akan mati. Yang penting adalah bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi kematian.

(0.86) (Yoh 6:1) (sh: Yesus dan kebutuhan fisik (Selasa, 8 Januari 2002))
Yesus dan kebutuhan fisik

Yesus dan kebutuhan fisik. Dalam narasi sebelumnya, kita sudah melihat pengaruh kesaksian Yesus. Istilah orang banyak yang muncul dalam ayat Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">2,5,22,24 menunjukkan tingkat popularitas Tuhan Yesus dan sekaligus juga akibat kesaksian-Nya selama ini. Sudah banyak kesaksian yang diberikan-Nya (ayat 2) sehingga tidak heran jika banyak orang berbondong-bondong mengikuti-Nya (ayat 5), bahkan lebih dari 5000 orang jika perempuan dan anak-anak diikutsertakan (ayat 10). Meski mereka hanya mengikut-Nya, Tuhan Yesus tidak menolak mereka.

Didorong oleh kasih kepada mereka Ia kembali bersaksi, kali ini tidak melalui perkataan, melainkan perbuatan. Ia memberi mereka makan. Dari 2 ekor ikan dan 5 roti jelai Tuhan Yesus membuat mereka semua dapat makan sampai kenyang. Pada masa itu makanan ikan dan roti jelai bukanlah merupakan makanan yang mewah. Tetapi, makanan ini diberkati oleh Tuhan Yesus sehingga berlipatganda dan cukup membuat mereka semua kenyang (ayat 11). Jika ada sisanya bukan karena mereka tidak suka makanan ini, melainkan karena mereka semua telah kenyang. Perbuatan Tuhan Yesus memberi makan lebih dari 5000 orang merupakan suatu mukjizat. Perkataan Filipus menegaskan hal ini (ayat 7).

Setelah orang banyak ini kenyang bagaimana reaksi mereka? Apakah mereka menyadari bahwa Yesus adalah Mesias dan kemudian percaya kepada-Nya? Kelihatannya tidak. Mereka hanya menyadari bahwa Yesus adalah seorang nabi (ayat 14). Tetapi, nabi dalam pengertian mereka sangat berbeda sekali. Mereka ingin menjadikan Yesus sebagai nabi yang dapat dinobatkan sebagai raja, bukan penyampai dan pemberita kehendak Allah (ayat 15). Konsep nabi dan raja bercampuraduk dalam pengertian orang banyak. Orang banyak lebih tertarik pada pemberian ketimbang pemberi. Mereka lebih memperhatikan roti daripada Yesus yang memberi roti tersebut. Mereka hendak menjadikan Yesus sebagai raja agar setiap hari mereka dikenyangkan dengan roti. Mereka tidak ingin dikenyangkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Terhadap pemahaman yang demikian Tuhan Yesus tidak marah. Ia hanya menghindar dan pergi ke gunung (ayat 15).

Renungkan: Jangan terpesona oleh pemberian dan berkat dari Tuhan Yesus sehingga melupakan pemberinya. Janganlah berkat menjadi yang terutama dalam hidup sehingga Tuhan Yesus diabaikan.

(0.86) (Yoh 15:18) (sh: Murid Yesus vs dunia (Senin, 3 April 2006))
Murid Yesus vs dunia

Judul: Murid Yesus vs dunia

Yesus mempersiapkan para murid untuk menanggung konsekuensi akibat mengikut Dia, yaitu mereka akan dibenci dunia. Pentingnya menyadari hal ini ditegaskan-Nya dengan mengulang kata dunia (bhs. Yun. kosmos) sebanyak enam kali. Kata dunia menunjuk kepada mereka yang membenci dan menolak Yesus (ayat Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7:7). Kata ini juga dipakai oleh penulis Injil Yohanes dalam pasal Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:1.

Mengapa dunia membenci para murid Yesus? Karena dunia tidak suka dosa-dosanya ditelanjangi oleh terang Yesus (ayat 22). Karena itu, siapa pun yang menjadi pengikut-Nya akan menjadi musuh dunia. Dengan demikian, para pengikut Yesus bukanlah milik dunia (ayat 19). Hanya orang-orang yang membenci Yesus dan karya-Nyalah yang menjadi milik dunia. Itu sebabnya, berbagai perbuatan jahat dunia yang diarahkan pada Yesus juga akan diterima juga oleh para pengikut-Nya (ayat 18). Jadi, sikap dunia terhadap para murid Yesus mencerminkan sikapnya terhadap Yesus (ayat 20). Yesus adalah utusan Allah Bapa, maka membenci Yesus berarti juga membenci Allah Bapa (ayat 23-24). Sebaliknya, setiap orang yang menerima kesaksian para murid Yesus, berarti mereka juga menerima Yesus dan Allah Bapa. Melalui tindakan menolak dan membenci murid Yesus, dunia membuktikan diri berdosa (ayat 22-24). Akan tetapi, murid-murid Yesus tidaklah sendirian dalam menyaksikan Yesus dan karya-Nya karena Roh Kebenaran akan menyertai mereka untuk menjadi saksi Yesus bagi dunia ini (ayat Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">26-27).

Kita tidak perlu takut terhadap penolakan dunia. Jika kita benar-benar menghayati prinsip-prinsip Kristus dalam kehidupan kita, pasti kita akan membawa dampak bagaikan pisau bedah yang membongkar borok-borok kesalahan. Kita harus lebih setia kepada Kristus dan firman-Nya daripada takut kepada reaksi buruk dunia.

Responsku: Aku akan terus memberitakan Yesus dan karya-Nya kepada dunia, apa pun hasilnya entah diterima atau ditolak, yang penting Injil telah berkumandang.

(0.85) (Yoh 16:8) (full: MENGINSAFKAN DUNIA. )

Nas : Yoh 16:8

Ketika Roh Kudus datang pada hari Pentakosta

(lihat cat. --> Yoh 16:7 di atas;

[atau ref. Yoh 16:7]

Kis 2:4) tugas utama-Nya yang berhubungan dengan pemberitaan Injil ialah menginsafkan. Istilah "menginsafkan" (Yun. _elencho_) berarti menyingkapkan, membuktikan ketidakbenaran, dan meyakinkan.

  1. 1) Pelayanan Roh Kudus untuk menginsafkan ini bekerja dalam tiga aspek.
    1. (a) Dosa. Roh Kudus akan menyatakan dosa dan ketidakpercayaan supaya membangkitkan kesadaran akan kesalahan dan perlunya pengampunan dosa. Keinsafan ini juga menerangkan akibat yang mengerikan jikalau orang berdosa terus berbuat dosa. Setelah diinsafkan ia harus memilih. Hal ini sering kali menghasilkan pertobatan yang sungguh-sungguh untuk berbalik kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Kis 2:37-38).
    2. (b) Kebenaran. Roh Kudus menginsafkan orang bahwa Yesus adalah Anak Allah yang benar, telah bangkit dari orang mati, dimuliakan oleh Allah dan kini Tuhan atas segala sesuatu. Roh Kudus menyadarkan orang akan patokan kebenaran Allah di dalam Kristus, menunjukkan apa dosa itu sebenarnya, serta memberi kuasa untuk mengalahkan dunia (Kis 3:12-16; 7:51-60; 17:31; 1Pet 3:18).
    3. (c) Penghakiman. Roh Kudus juga menginsafkan orang bahwa Iblis sudah dikalahkan di atas kayu salib (Yoh 12:31; 16:11), penghakiman Allah atas dunia saat ini (Rom 1:18-32) serta penghakiman seluruh umat manusia di masa depan (Mat 16:27; Kis 17:31; 24:25; Rom 14:10; 1Kor 6:2; 2Kor 5:10; Yud 1:14).
  2. 2) Karya Roh Kudus untuk menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman akan dinyatakan di dalam semua orang yang dibaptiskan dalam Roh Kudus dan menjadi orang percaya yang sungguh-sungguh dipenuhi dengan Roh Kudus. Kristus, ketika dipenuhi dengan Roh (Luk 4:1), bersaksi kepada dunia bahwa "pekerjaan-pekerjaannya jahat" (lih. Yoh 7:7; Yoh 15:18) dan mengundang orang untuk bertobat (Mat 4:17). Yohanes Pembaptis, "penuh dengan Roh Kudus" sejak lahir

    (lihat cat. --> Luk 1:15)

    [atau ref. Luk 1:15]

    menyingkapkan dosa umat Yahudi dan memerintahkan mereka untuk mengubah cara hidupnya

    (lihat cat. --> Mat 11:7;

    [atau ref. Mat 11:7]

    Luk 3:1-20). Petrus, "penuh dengan Roh Kudus" (Kis 2:4) menginsafkan 3000 orang berdosa dan mengajak mereka untuk bertobat dan menerima pengampunan dosa (Kis 2:37-41).
  3. 3) Jelaslah, setiap pengkhotbah atau gereja yang tidak menyingkapkan dosa di depan umum dan menuntut pertobatan dan kebenaran alkitabiah bukan dipimpin oleh Roh Kudus. 1Kor 14:24-25 dengan jelas menyatakan bahwa kehadiran Allah di dalam suatu jemaat dikenali dengan penyingkapan dosa orang yang belum percaya (yaitu, rahasia hati mereka) yang diikuti dengan keinsafan untuk bertobat dan menerima keselamatan.
(0.84) (Yoh 6:52) (ende)

Pendengar-pendengar mengerti utjapan Jesus tadi dalam artinja jang wadjar dan sungguh, malah dalam arti jang serba djasmani. Salah paham tentang arti djasmani itu baru dibetulkan Jesus dalam Yoh 6:62 dan Yoh 6:63, tetapi isi dan maksud utjapanNja masih lagi diulangiNja beberapa kali dalam Yoh 6:53-59, tiap-tiap kali dengan perkataan jang makin tegas dan tekanan jang makin meningkat.

(0.80) (Yoh 21:17) (ende: Pada ketiga kalinja)

Petrus tentu merasa sedih sebab rupa-rupanja Jesus sangsi akan kesetiaannja, dengan mengingat akan penjangkalannja jang tiga kali itu. Tetapi njata sekali bahwa dosa itu telah diampuni sama sekali dan tidak diperhitungkan lagi, malah tidak mengurangkan eratnja hubungan Jesus dengan dia.

(0.79) (Yoh 5:5) (full: TIGA PULUH DELAPAN TAHUN. )

Nas : Yoh 5:5

Setelah menderita selama 38 tahun, orang ini telah mengalami kekecewaan yang berkepanjangan, karena tidak disembuhkan sambil tetap mengharapkan pertolongan dari Allah. Namun, akhirnya kesembuhan datang juga. Sebagian besar karena lamanya orang ini menderita maka Yesus dengan belas kasihan, berkenan untuk menolongnya. Jangan sekali-kali kita putus harap bahwa waktu Allah untuk mengulurkan tangan kepada kita mungkin segera akan datang.

(0.77) (Yoh 21:17) (jerusalem: sedih hati Petrus) Petrus sedih hati oleh karena perkataan Yesus mengingatkan kepadanya penyangkalannya sampai tiga kali, Yoh 13:38; 18:17,25-27
(0.77) (Yoh 21:15) (sh: Perlu kasih dalam melayani (Rabu, 23 April 2014))
Perlu kasih dalam melayani

Judul: Perlu kasih dalam melayani
Petrus memang telah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Namun, Tuhan Yesus tidak menolak Dia. Melalui kesempatan makan bersama murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias, Yesus secara khusus berbicara dengan Petrus untuk meneguhkan kembali panggilannya.

Petrus yang telah menyangkal Yesus tiga kali, ditanyai oleh Yesus sebanyak tiga kali, apakah Petrus mengasihi Dia lebih dari semua yang lain: harta benda, profesi, keluarga, rekan-rekannya, dan bahkan dirinya sendiri. Semua itu jelas tidak boleh mengalihkan Petrus untuk lebih mengasihi dan mengutamakan Tuhan di atas segalanya. Menyadari kesalahan di masa lalu, Petrus menjawab bahwa Yesus tahu bahwa dia hanya sanggup mengasihi-Nya dengan kasih filea saja. Karena itu, Yesus mengulangi pertanyaan-Nya sampai tiga kali. Namun Petrus tetap memberikan jawaban yang sama. Meski demikian, Yesus tetap menerima Petrus apa adanya.

Setelah menerima pengakuan Petrus atas kasihnya, Yesus meminta Petrus untuk menggembalakan orang-orang Kristen yang sudah dewasa dan memberi makan domba-domba-Nya yang baru percaya. Demikianlah, Petrus bukan hanya menginjili, tetapi juga menggembalakan mereka yang sudah percaya. Dalam menjalankan tugas tersebut, Tuhan akan memberikan kekuatan.

Dalam menjalankan semua tugas yang diberikan Tuhan kepadanya, Petrus harus tetap fokus pada misi dan panggilannya. Sebab itu, Yesus melarang dia untuk memusingkan apa yang akan terjadi pada Yohanes, rekannya. Tuhan mempunyai tugas khusus bagi Yohanes dan Yohanes telah melakukannya dengan setia.

Belajar dari penerimaan Tuhan atas diri Petrus, ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah menolak kita. Tangan-Nya tetap terbuka menyambut kita. Yang perlu kita lakukan adalah berbalik dan kembali mengasihi Dia lebih dari segala yang lain. Dalam melakukan semua itu, kita harus tetap fokus pada tugas dan panggilan kita masing-masing agar orang lain mendapatkan berkat dan Tuhan dimuliakan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

(0.76) (Yoh 5:9) (full: SEMBUHLAH ORANG ITU. )

Nas : Yoh 5:9

Sering kali Yesus menyembuhkan sebagai tanggapan terhadap iman seseorang. Akan tetapi, dalam kasus ini Yesus menyembuhkan tanpa ada unsur iman; Ia hanya berkata dan orang itu sembuh. Dewasa ini pun orang mungkin disembuhkan menurut maksud Allah sekalipun mereka tidak beriman kepada Yesus. Alkitab mengajarkan bahwa ada tiga hubungan untuk iman yang menyembuhkan:

  1. (1) iman dari penderita yang mau disembuhkan (Mat 9:27-29);
  2. (2) iman orang lain untuk si penderita (Mat 8:5-10; bd. Yoh 17:15-20; Yak 5:14-16); dan
  3. (3) iman dari seseorang yang diurapi untuk menyembuhkan (1Kor 12:9).
(0.76) (Yoh 11:6) (full: TINGGAL DUA HARI LAGI DI TEMPAT, DI MANA IA BERADA. )

Nas : Yoh 11:6

Yesus sengaja menunda untuk pergi kepada keluarga yang dikasihi-Nya (ayat Yoh 11:5) supaya memperkuat iman keluarga itu dan para murid, dan untuk melaksanakan bagi mereka sesuatu yang lebih baik lagi. Pada mulanya, tindakan Yesus tampaknya menunjukkan bahwa Dia kurang memperhatikan penderitaan mereka. Akan tetapi, Yohanes berapa kali menekankan bahwa Yesus mengasihi keluarga itu serta turut merasakan kesedihan mereka (ayat Yoh 11:3,5,35). Perhitungan waktu dan tujuan Yesus berbeda dengan yang mereka ingini. Memang perhitungan waktu dan kehendak Allah di tengah-tengah penderitaan kita berbeda dengan yang kita ingini. Allah menjawab kita sesuai dengan kebijaksanaan dan kasih-Nya.

(0.74) (Yoh 8:21) (sh: Hanya Yesus yang dapat mengatasi masalah dosa (Jumat, 18 Januari 2002))
Hanya Yesus yang dapat mengatasi masalah dosa

Hanya Yesus yang dapat mengatasi masalah dosa. Kepada orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya, dan bahkan bermaksud membunuh-Nya, Tuhan Yesus berulang kali menyatakan ke-Allahan-Nya melalui frasa `ego eimi' yang muncul di Yohanes Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">8:12,18,24,28. Dalam bagian ini Tuhan Yesus menegaskan bahwa Ia adalah Mesias, Anak Allah. Dalam ayat Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">21 dikatakan bahwa Ia berasal dari surga. Orang berdosa, yakni orang yang tidak percaya kepada-Nya, tidak dapat bersama dengan Allah. Orang yang tidak percaya kepada-Nya akan mati, artinya tidak dapat bersekutu dengan Allah dan Yesus. Persekutuan dengan Allah hanya dapat terjadi melalui persekutuan dengan Yesus.

Ayat Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">23 menegaskan bahwa Yesus datang dari Bapa. Orang yang tidak percaya dikatakan berasal dari dunia ini. Dunia menolak Allah dan karenanya dikatakan dunia yang berdosa. Ada jalinan hubungan erat antara dosa, tidak percaya kepada Yesus, dan mati karena tidak memiliki persekutuan dengan Allah dan Yesus. Dosa, apa pun bentuknya, mengakibatkan kematian. Mati berarti tidak memiliki persekutuan dengan Tuhan Yesus. Bagaimana persekutuan ini tercipta? Persekutuan hanya dapat lahir melalui iman kepada Yesus, bukan karena perbuatan baik, atau amal ibadah, atau moral yang tinggi, atau kesalehan spiritual yang keras. Tanpa Yesus ia akan mati. Tanpa percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, manusia tetap berada di dalam dosa.

Bagaimanakah ke-Allahan-Nya terungkap? Melalui perkataan dan perbuatan-Nya. Yesus berkali-kali mengatakan bahwa Ia berasal dari Bapa, diutus oleh Bapa (ayat Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">23,26,29). Terlebih lagi Tuhan Yesus mengajarkan bahwa ke-Allahan-Nya akan terungkap dengan jelas melalui salib (ayat 28,29). Melalui perbuatan Yesus di kayu salib akan terungkap jelas bahwa Ia adalah Mesias, Anak Allah. Perbuatan Yesus di kayu salib merupakan puncak pengungkapan diri-Nya. Di luar salib, manusia tidak dapat mengenal kedalaman ke-Allahan Yesus. Di luar salib, manusia tak dapat beroleh harapan kasih Allah yang menyelesaikan masalah dosa. Ketika Yesus menyaksikan hal ini, banyak yang percaya kepada-Nya (ayat 30).

Renungkan: Tanpa iman kepada Yesus manusia tetap berada di dalam dosa. Berada di dalam dosa berarti mati, yakni tanpa persekutuan dengan Allah.

(0.74) (Yoh 21:1) (sh: Tuhan yang penuh perhatian (Jumat, 5 April 2002))
Tuhan yang penuh perhatian

Tuhan yang penuh perhatian. Sesudah pasal Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">20 diakhiri dengan kesimpulan bahwa Injil ditulis agar orang percaya kepada Yesus Kristus, pasal Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">21 meneruskan kesimpulan itu dengan menegaskan mandat Yesus bagi para murid. Berarti inti pasal ini senada dengan bagian-bagian pemberian misi di akhir bagian Injil-injil sinoptis (Mat. 28:18-20, Mrk. 16:15- 20, Luk. 24:44-49). Sekilas kita segera tahu bahwa bagian ini banyak mengandung pengulangan beberapa peristiwa sebelumnya. Hal pertama adalah pengulangan penampakan Tuhan Yesus. Sesudah tiga kali Yesus menampakkan diri di pasal Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">20, maka penampakan ini adalah ketiga kalinya yang Yesus lakukan kepada kelompok para murid-Nya, tanpa menghitung penampakannya kepada Maria Magdalena. Kedua, bagian ini juga menceritakan kegagalan para murid menangkap ikan dan jalan keluar dari Tuhan. Bagi Petrus, ini adalah pengulangan dari peristiwa ketika pertama kali mereka menerima panggilan Tuhan (Luk. 5:1-11).

Tidak jelas mengapa Petrus mengajak teman-temannya menangkap ikan. Yang jelas tanpa Tuhan mereka gagal. Pelajaran yang ingin ditekankan di sini ialah hanya dengan ketaatan kepada Tuhan mereka dapat berhasil. Kasih Tuhan amat menonjol di sini dengan cara-Nya menanya yang kebapaan (ayat 4). Tuhan tidak saja membuat mereka berhasil menangkap ikan sedemikian banyak, tetapi Tuhan bahkan melayani mereka dengan menyiapkan makan pagi mereka. Tuhan yang bangkit kini menyatakan diri sekaligus sebagai pemberi hidup dan pemelihara hidup. Ia memperhatikan dan menjamin terpenuhinya segala kebutuhan milik-Nya.

Sekali lagi kita melihat bahwa pengenalan akan Tuhan memerlukan waktu dan terkait dengan kedalaman kadar hubungan kasih seseorang dengan Tuhan. Yang cepat mengenali Yesus adalah Yohanes Pembaptis. Agaknya pertanyaan Yesus yang bernafaskan kasih itu yang membuat Yohanes segera mengenali Tuhannya. Petrus yang baru mengetahui kemudian dari ucapan Yohanes, meski terlambat, segera menunjukkan bahwa dia pun adalah murid yang mengasihi Yesus. Itu dibuatnya dengan jalan berlari menghampiri Tuhan.

Renungkan: Akan terjadi banyak pengulangan ajaran dan hajaran Tuhan dalam hidup kita, sampai kita bertumbuh terus dalam pengenalan dan ketaatan kepada-Nya.

(0.74) (Yoh 3:15) (jerusalem) Var: Supaya setiap orang yang percaya beroleh hidup yang kekal oleh karena Dia. Allah memang pemilik dan penguasa hidup, Kej 9:4-5; Ula 32:39; Maz 36:10. KekuasaanNya itu diserahkan oleh Allah kepada Anak, Yoh 5:21; Yoh 10:18+; Yoh 17:2. Anak itu sendiri adalah hidup, Yoh 11:25; Yoh 14:6. Ia memiliki hidup itu dalam diriNya dan menganugerahkannya, Yoh 5:26, kepada mereka yang percaya kepadaNya, Yoh 1:4,12; Yoh 4:14; Yoh 5:24; Yoh 6:35; Yoh 20:31. Lambang hidup itu ialah air, Yoh 4:1+, dan hidup itu dipelihara oleh Firman, Yoh 6:35+. Hidup itu kerap kali dikatakan kekal dan dengan demikian mempunyai sifat ilahi, sehingga melebihi hidup jasmani dan sementara oleh karena lamanya hidup kekal tidak terukur, bdk Kej 21:33; Yes 40:28; Maz 90:2; Wis 5:15-16; dll. Hidup kekal itu dijanjikan kepada mereka yang percaya, bdk 2Ko 4:18, tetapi sekarang juga sudah diberikan, Yoh 3:36; Yoh 5:24; Yoh 6:40; Yoh 6:68; 1Yo 2:25, untuk diselesaikan dengan kebangkitan, Yoh 6:39-40,54; Yoh 11:25-26. Bdk juga Mat 7:14; Mat 18:8; Mat 19:16.
(0.74) (Yoh 4:43) (sh: Ditolak di negeri sendiri (Selasa, 05 Januari 1999))
Ditolak di negeri sendiri

Ditolak di negeri sendiri. Peristiwa yang terjadi di Samaria sangat bertolak belakang dengan peristiwa di Yudea. Dapat kita bayangkan, di negeri-Nya sendiri Ia ditolak, sebaliknya di Samaria, yang penduduknya dianggap kafir oleh orang-orang Yahudi, Yesus disambut dengan spontan dan semarak. Menakjubkan sekali, karena justru di Samaria Yesus diterima, diperlakukan layak dan memenangkan jiwa.

Percaya karena mukjizat. Kedatangan Yesus di Galilea, tepatnya di Kana (ayat 46), pasti mengundang minat orang banyak oleh karena mukjizat pertama yang dibuat-Nya (Yoh. 2). Kali ini mukjizat kesembuhan terjadi pada keluarga salah seorang pegawai istana (ayat 47-52). Yang menarik kita gali dari pengalaman pegawai istana ini adalah: a). menaruh harapan pada Yesus (ayat 47); b). mengikuti perkembangan dan membuktikan tindakan Yesus (ayat Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">52-53a); dan c). seluruh keluarganya percaya pada Yesus (ayat Suatu+kali+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">53b).

Renungkan: Sewaktu kita meminta sesuatu pada Yesus, apakah kita mengikuti perkembangan tindakan Yesus? Kadang-kadang kita telah menerima apa yang kita minta tapi tidak menyadarinya. Orang ini percaya kepada mukjizat, masihkah kita bisa percaya akan campur tangan Allah walaupun tidak melihat mukjizat apa-apa?

Doa: Tuhan Yesus ampunilah kami, karena kami sering mengabaikan Engkau dalam kehidupan kami.



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA