Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 772 ayat untuk Semua itu AND book:19 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 64:3) (ende)

Bahasa kiasan jang berarti semua djahat jang dilakukan musuh itu.

(0.83) (Mzm 62:9) (ende: dalam neratja...dst.)

Bahasa penghebat untuk menitikberatkan betapa fana dan rapuh manusia. Bila semua manusia bersama angin ditaruh atas neratja, maka neratja akan naik keatas disebelah manusia itu ditaruh, lebih ringan dia daripada nafas.

(0.80) (Mzm 90:1) (ende)

Berhadapan dengan keabadian Allah (Maz 90:2) dilukiskan disini rapuhnja dan fananja manusia (Maz 90:3-6), akibat dosanja (Maz 90:7-9). Dosa itu membawa semua susah dan derita dalam hidupnja (Maz 90:10-11). Maka itu pengarang berpaling kepada Tuhan dan memohon berkatNja, jang dapat meringankan hidup (Maz 90:12-17). Dan demikianlah rapuhnja hidup membawa orang, jang merenungkannja, kepada kepertjajaan pada Allah.

(0.79) (Mzm 47:1) (sh: Allah adalah Raja! (Rabu, 11 Februari 2004))
Allah adalah Raja!

Raja adalah gelar politis, sama seperti presiden, kaisar dan yang sejenisnya. Oleh karena itu, menyebut Allah sebagai raja membawa kepada implikasi politis. Penyebutan Allah Israel sebagai raja bukan dimulai oleh Israel sendiri, melainkan oleh Allah sendiri. Allah berkenan memakai gelar politis itu untuk menyatakan kehadiran dan kedaulatan-Nya atas Israel di tengah-tengah percaturan politik dunia pada masa Perjanjian Lama.

Pemazmur di sini mengajak semua bangsa di dunia ini mengakui kerajaan Allah atas Israel, tetapi juga melalui Israel atas bangsa-bangsa lain. Pada saat Israel diinaugurasikan sebagai sebuah bangsa, TUHAN, raja Israel sendiri telah menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah Israel (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4). Israel sendiri mendapatkan tanah pusaka sebagai milik yang patut dibanggakan (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">5). Pada saat itulah Allah memproklamasikan diri sebagai Raja mereka.

Mazmur ini tidak berhenti hanya pada pujian bagi Raja Israel, tetapi meneruskannya dengan memanggil semua bangsa lainnya untuk me-Raja-kan Dia, karena sesungguhnya Tuhan adalah Raja atas seluruh bumi (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">3, 8, 9). Sekarang ini, pengakuan itu belum datang dari mulut bangsa-bangsa di luar Israel. Akan tetapi, sesuai dengan janji Allah kepada Abraham, semua bangsa akan diberkati melalui Israel. Berkat itu yang paling terutama adalah Allah sebagai Raja mereka.

Implikasi politis bagi pengakuan bahwa Allah sebagai Raja adalah pertama, semua bangsa harus membuang ibadah kepada dewa-dewi mereka karena hanya Dia saja Allah mereka. Kedua, semua bangsa harus tunduk kepada Allah sebagai Raja mereka. Ketiga, semua raja bangsa-bangsa harus tunduk kepada Raja diraja mereka (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">10).

Renungkan: Beritakan kepada semua orang bahwa Tuhan Yesus adalah Raja atas hidup mereka.

(0.79) (Mzm 49:1) (ende)

Mazmur ini, seperti Maz 37:1-40; 73:1-28, membitjarakan soal kesedjahteraan kaum djahat. Soal dipetjahkan, seperti ditempat lain, dengan berkata, bahwa kesedjahteraan itu sementara dan semu sadja. Kematian akan mengachiri semua. Tetapi sidjudjur, jang mati djuga, dapat mengharapkan, bahwa demikian halnja belum selesai. Bagaimana akan terdjadi, tiada dikatakan disini.

(0.79) (Mzm 66:1) (ende)

Lagu ini mengiringi kurban di Bait-Allah, jang dipersembahkan karena suatu nadar, setelah orang dilepaskan dari kesusahannja (Maz 66:10-15). Lalu perbuatan Jahwe ini diwartakan kepada semua orang jang ikut serta dalam (perdjamuan?) kurban itu (Maz 66:16-20). Dalam bagian pertama (Maz 66:2-9) umat memudji Jahwe karena perbuatan2Nya jang adjaib dalam sedjarah dahulukala.

(0.79) (Mzm 150:1) (ende)

Dengan singkat lagu penutup seluruh Kitab Mazmur ini mengichtisarkan isi hati dan rasa keigamaan jang mengilhamkan seluruh Kitab ini: kekaguman dan pudjian terhadap Jahwe, Allah Israil dan Radja alam semesta. Dan sekali lagi Kitab Mazmur mengadjak, agar semua orang serta dalam pudjian jang abadi itu.

(0.79) (Mzm 122:3) (jerusalem: bersambung rapat) Terjemahan ini tidak pasti. Harafiah: yang bersambung dengan dirinya menjadi satu. Mungkin dimaksudkan bangunan kota yang rapih teratur. Mungkin pula: kota itu mempersatukan di dalam dirinya semuanya. Kalau demikian maka pemazmur mungkin berpikir kepada Yerusalem sebagai pusat bangsa, yang mempersatukan semua suku menjadi satu umat.
(0.78) (Mzm 84:1) (sh: Gereja, oasis Allah untuk dunia (Selasa, 27 September 2005))
Gereja, oasis Allah untuk dunia

Isi mazmur indah ini mengingatkan saya tentang pengalaman saya mendaki Gunung Bromo beberapa tahun lalu. Meski perjalanan itu berat dan meletihkan, saya bertekad terus berjalan menapaki lautan pasir, lalu mendaki lereng gunung itu. Saya berbuat demikian karena ingin menempa ketahanan fisik saya. Tetapi bukan itu saja, daya tarik pemandangan kawah saat matahari terbit juga memicu semangat saya.

Kebiasaan umat Israel berziarah ke Bait Allah di Yerusalem, selain untuk mengenang perjalanan nenek moyang mereka keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, juga menjadi bagian disiplin rohani yang menempa spiritualitas mereka agar tangguh. Medan berat dan penuh bahaya saat berziarah itu melambangkan situasi perjalanan iman umat Tuhan baik zaman dulu maupun sekarang. Kesulitan itu tidak memadamkan iman, sebaliknya ada berbagai hal penting dalam penghayatan iman itu justru memicu kobaran semangat agar umat terus berjuang untuk maju. Indahnya Bait Allah (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2) dan hadirat-Nya (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">3a), arti-Nya sebagai Raja dan Allah bagi umat (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4), serta mezbah-Nya, merupakan pembangkit hasrat besar untuk umat Israel terus maju sampai mereka berjumpa dengan Tuhan dalam rumah-Nya (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">3b, 4). Dalam perjuangan untuk maju itu, orang beriman akan membawa dampak transformasi bagi sekitarnya (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">7), sementara itu mereka sendiri akan semakin kuat dalam Tuhan (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">6,8).

Gereja adalah diri kita sendiri. Gereja adalah tempat hadirat Allah dan keindahan-Nya terpancar, pemberlakuan pendamaian, pewartaan kebenaran, dan keakraban saudara seiman dipraktikkan. Liturgi, fokus pelayanan para pejabat gereja, sikap semua warga, suasana ibadah persekutuan, semangat misi, dan semua unsur penyelenggaraan, harus membuat Gereja menjadi inspirasi bagi umat untuk menyebarkan harum kemuliaan Allah.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.77) (Mzm 55:1) (ende)

Seorang jang sangat dikepung musuh (Maz 55:4-6) berseru kepada Allah (2-3). Ia lebih suka tinggal dipadang gurun sadja (Maz 55:7-9) daripada dikota Jerusjalem, dimana malahan sahabat2nja tjedera terhadapnja (Maz 55:11-15,21-22). Ia pertjaja pada Jahwe (Maz 9:16-18,19-20), bahwasanja Ia akan membinasakan musuh2 itu semua (Maz 55:9-15,19-23).

(0.77) (Mzm 145:18) (full: DEKAT PADA SETIAP ORANG YANG BERSERU KEPADA-NYA. )

Nas : Mazm 145:18

Semua orang yang berseru kepada Allah di dalam kebenaran (yaitu, dengan hati yang sungguh-sungguh dan tulus) dapat yakin bahwa Dia itu dekat. Dia akan mendengar doa mereka, memenuhi keinginan mereka akan pertolongan dan mengusahakan kelepasan mereka (ayat Mazm 145:19).

(0.77) (Mzm 113:1) (jerusalem: TUHAN meninggikan orang rendah) Lagu puji-pujian ini adalah yang pertama dari rangkaian mazmur, Maz 113:1-118:29, yang disebut "Hallel", oleh karena semua dimulai dengan seruan: Haleluya, bdk Maz 105:1+ Hallel itu dipakai dalam perjamuan Paskah Yahudi, bdk Mat 26:30. Para "hamba TUHAN", semua orang benar, dan semesta dunia diajak untuk memuliakan Tuhan, Maz 113:1-3, yang melebihi dan mengawasi segala sesuatunya, Maz 113:4-6, dan yang terutama berbelas kasihan terhadap orang lemah dan hina, Maz 113:7-9; bdk Maz 146:1-10.
(0.77) (Mzm 88:1) (sh: "Malam" yang pekat (Sabtu, 1 Oktober 2005))
"Malam" yang pekat

Bila mazmur 84 disebut mazmur terindah maka mazmur ini lebih tepat disebut mazmur tersedih karena menceritakan tentang lembah kehidupan yang gelap. Menjalani lembah kehidupan yang gelap pada tepian maut, bukan merupakan pengalaman kebanyakan orang beriman. Meski demikian, mempelajari mazmur ini berguna bagi kita untuk beroleh pegangan, bila suatu saat kelak kita diizinkan Tuhan mengalami masa sulit bagaikan "malam" yang teramat pekat.

Peristiwa yang melatarbelakangi mazmur ini tidak jelas. Ungkapan pemazmur seolah menunjukkan ia sedang berpenyakit yang hampir membuatnya mati (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4b-10) dan kondisi itu diartikannya sebagai murka Allah (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">8). Mazmur ini juga hanya berisikan sedikit permohonan (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-3) dan tidak ada pernyataan iman atau tekad pemazmur memuji Tuhan. Ia hanya mengeluh saja, hal itu ditegaskannya dengan menggunakan kata-kata bahasa Ibrani untuk itu, yakni: "berseru-seru" (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2), "teriak" (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">3), dan "teriak minta tolong" (ayat 14). Semua cara berdoa untuk memohon kemurahan Allah telah ia pakai, namun semua itu seolah sia-sia. Akhirnya yang pemazmur rasakan sebagai sahabat akrabnya adalah "malam" pekat itu saja.

Kondisi penyakit yang sangat parah bisa membuat orang beriman menaikkan ratapan dengan iman yang kurang ber-bobot. Namun, mengatakan bahwa pemazmur kurang beriman tidaklah benar sebab ia menyebut Allah sebagai "Allah yang menyelamatkan aku" (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2), dan ia mengungkapkan tentang kasih dan kesetiaan Allah (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">12). Mazmur ini memberikan penghiburan bagi kita tatkala kita mengalami "malam" yang teramat pekat yang ingin membinasakan kita. Doa yang jujur tanpa harus dikemas dengan banyak istilah dan konsep teologis tetap merupakan doa yang benar di hadapan Allah. Tatkala kita tidak sanggup lagi membahasakan konsep-konsep teologis dalam rintihan kita, Allah tetap menyambut doa itu dalam kemurahan dan hikmat-Nya.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.77) (Mzm 104:19) (sh: Tuhan pemberi hidup (Rabu, 19 Oktober 2005))
Tuhan pemberi hidup

Tidak satu pun benda ciptaan Tuhan yang tidak memiliki fungsi. Baik benda mati maupun makhluk hidup masing-masing ada gunanya. Hal ini menunjukkan kebijaksanaan Tuhan Sang Pencipta (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">24). Seharusnya semua ini membuat manusia ciptaan Allah dengan sukacita penuh, memuji dan memuliakan Allah pemberi hidup itu.

Tuhan berdaulat atas segala makhluk ciptaan-Nya. Dia menciptakan benda-benda penentu waktu (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">19) untuk mengatur siklus alami yang membuat berbagai makhluk, termasuk manusia memiliki gilirannya masing-masing untuk mencari makanan pada siang atau malam hari karena kegelapan pun berada dalam kuasa Sang Pencipta (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">20-23). Betapa mengagumkan karya ciptaan tangan-Nya, termasuk luasnya lautan dengan segala makhluk yang diam di dalamnya. Lautan yang dalam kepercayaan kuno kafir adalah kuasa pengacau (dengan lewiatan sebagai monster lautnya) ternyata tunduk di bawah kedaulatan-Nya. Tidak ada aspek kehidupan di luar kendali Tuhan (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">27-30). Baik kebutuhan hidup hari lepas hari, maupun kehidupan itu sendiri sangat bergantung penuh kepada anugerah-Nya. Tuhan berdaulat atas hidup dan mati semua ciptaan-Nya. Dia bahkan terus berkarya dalam menciptakan dan membarui ciptaan-Nya seturut hikmat-Nya. Tidak ada yang patut mendapat hormat dan kemuliaan selain Dia, Sang Pencipta dan Pemilik segala sesuatu. Sungguh fatal-lah nasib semua orang yang menolak Dia (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">35).

Mazmur ini mengajak kita merespons kedaulatan Tuhan dengan dua hal. Pertama, terus-menerus memuji, memuliakan Tuhan dalam hidup ini. Wujudkanlah hal itu dengan hidup kudus dan mulia. Kedua, karena Tuhan begitu dahsyat dan berkuasa atas semua yang ada di bawah kolong langit ini, apalagi yang harus dicemaskan anak-anak-Nya? Tidak ada satu hal pun dapat mengganggu apalagi menghancurkan hidup orang Kristen dan gereja.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.76) (Mzm 32:1) (full: PENGAJARAN )

Nas : Mazm 32:1

(versi Inggris NIV -- _Maskil_). Kata Ibrani ini mungkin berasal dari _sakal_, yang artinya "menjadi bijak atau mahir". Karena _maskil_ dipakai dalam judul mazmur, mungkin menunjuk bahwa mazmur ini adalah mazmur pengajaran. Mazmur ini menguraikan sifat dosa dan apa terjadi apabila dosa itu ditutupi, diakui, ditinggalkan, dan diampuni. Mazmur _maskil_ lainnya ialah pasal Mazm 42:1-12; 44:1-27; 45:1-18; 52:1-55:24; 74:1-23; Mazm 78:1-72; Mazm 88:1-19; 89:1-53; 142:1-8.

(0.76) (Mzm 144:1) (sh: Memuji Tuhan dalam segala keadaan (Kamis, 23 September 1999))
Memuji Tuhan dalam segala keadaan

Kita memuji Tuhan bukan ketika keadaan damai dan bahagia. Dalam keadaan apa pun orang percaya pantas memuji Allah (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">6,7,11). Menurut pemazmur, orang percaya memuji Tuhan dalam segala keadaan karena kasih dan kemurahan Allah yang ajaib. Kemurahan ajaib itu nampak ketika Allah "prihatin" terhadap manusia yang rapuh dan tidak berarti (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3,4).

Allah andalan satu-satunya. Kemurahan dan kebaikan Allah yang ditujukan kepada manusia telah menempatkan Allah pada unggulan teratas dari apa pun yang ada di alam semesta ini. Itu berarti bahwa tidak ada yang lain selain Allah sendiri yang menjadi gunung batu, kubu pertahanan, kota benteng bagi manusia. Allahlah satu-satunya andalan manusia (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1,2).

Bersandar pada kebaikan Allah adalah berkat. Kesuburan, kemakmuran dan kualitas hidup (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">12-15) tidak dilihat sebagai upah bagi mereka yang menerima kebaikan Allah. Tetapi semua itu harus dilihat sebagai bagian dari kebaikan Allah semata-mata.

Renungkan: Kebaikan Allah yang paling hakiki ialah keselamatan kekal dalam Yesus Kristus. Keselamatan itu adalah kenyataan masa kini dan pengharapan masa depan. Karena itu pujilah Allah dengan sepenuh hati dalam segala hal!

(0.76) (Mzm 67:1) (sh: Berkat untuk bangsa-bangsa (Senin, 21 Juni 2004))
Berkat untuk bangsa-bangsa

Ingat perumpamaan yang diajar-kan Tuhan Yesus mengenai orang kaya yang bodoh? Orang itu mendirikan lumbung besar untuk menampung kelimpahan panennya, tetapi akhirnya mati tanpa menikmati kekayaan itu. Peribahasa Indonesia mengatakan, ayam mati di lumbung. Itulah jadinya orang-orang yang menumpuk kekayaan bagi dirinya sendiri, atau bagi keturunannya, tetapi tidak peduli orang lain. Kekayaan yang berlimpah seperti itu tidak menjadi berkat baginya.

Apakah berkat itu? Kapankah kekayaan, kekuasaan, kesehatan, dll. (yang menurut kategori manusia adalah berkat) benar-benar suatu berkat? Berkat adalah segala sesuatu yang Allah limpahkan kepada kita yang dapat kita nikmati dengan sepenuh-penuhnya. Kapankah kita bisa benar-benar menikmati berkat? Pada waktu kita berbagi dengan sesama kita tanpa pamrih dan tanpa pilih kasih. Jadi, kekayaan, kekuasaan, kesehatan, dll. adalah berkat tatkala bukan hanya kita, dan keluarga kita dan kroni kita yang menikmatinya, tetapi juga orang lain, sekeliling kita, sesama kita ikut berbagian. Berkat benar-benar menjadi berkat dan dinikmati waktu berkat itu menjadi berkat buat orang lain.

Mazmur 67 adalah mazmur berkat. Permohonan pemazmur agar Allah memberkati umat-Nya (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2) adalah bermotivasikan agar semua bangsa mengenal Allah, menikmati berkat keselamatan-Nya, dan merasakan pemerintahan Allah yang adil (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">3,5). Pada akhirnya, pemazmur berharap semua bangsa bisa "memberkati Allah" yaitu bersyukur dan bersukacita karena Allah (ayat Semua+itu+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4-6). Akhirnya juga, umat Israel benar-benar diberkati Allah.

Bagaimanakah caranya supaya bangsa-bangsa lain menerima berkat Allah? Yaitu dengan umat Israel membagi berkat-berkat yang mereka terima kepada bangsa-bangsa lain. Demikian juga sesama kita dapat menerima berkat dari Tuhan Yesus, kalau kita membagikannya dengan mereka.

Tekadku: Aku mau menjadi saluran berkat Allah kepada sesamaku.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA