Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 36 ayat untuk Sang Raja AND book:[1 TO 39] AND book:17 (0.029 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Est 6:1) (sh: Tangan Tuhan yang tidak kelihatan (Selasa, 26 Juni 2001))
Tangan Tuhan yang tidak kelihatan

Hidup kita mungkin dapat diibaratkan sebagai tenunan yang terjalin dari benang-benang suram dan cerah, saling merajut membentuk suatu gambaran kehidupan. Seringkali kita tidak dapat melihat keindahan rajutan ini secara utuh, dan seringkali kita juga tidak dapat menyadari bahwa di tangan Sang Perancang, benang-benang suram adalah sama pentingnya dengan benang-benang yang cerah untuk menghasilkan tenunan yang indah. Kisah Ester yang kita baca hari ini akan membantu kita memahami karya dan rencana Tuhan yang indah di balik peristiwa-peristiwa yang kita alami.

Rentetan peristiwa kisah Ester ini tidaklah terjadi secara kebetulan, ada tangan Sang Perancang yang merajut dengan satu tujuan yang pasti di balik semuanya. Dalam pasal Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">6 ini Sang Perancang mulai merajutkan benang- benang cerah dan membuat suatu titik balik dari kekalahan (pasal Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">1-5) menuju kemenangan (pasal Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">7-10) yang ditandai dengan ketiga hal berikut: (1) Tuhan menggelisahkan hati raja (Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">6:1-3); [2] Tuhan merendahkan Haman orang Amalek dan meninggikan Mordekhai (Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">6:4-11); dan [3] Tuhan membuat hati Haman beserta keluarga dan sahabatnya diliputi kegentaran (Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">6:12-14). Titik balik kemenangan ini semata-mata bukanlah disebabkan oleh jasa dan upaya Mordekhai, tetapi karena alasan yang sama seperti saat Musa mengangkat tangannya dan mengalahkan bangsa Amalek (bdk. Kel. 17 : 8-16). Kemenangan ini disebabkan karena ada "Tangan di atas panji-panji Tuhan!", "Tuhan berperang melawan Amalek turun-temurun". Tuhan Raja di atas segala raja dengan cara yang tidak terlihat memelihara dan memberikan kemenangan bagi umat-Nya yang menderita, dalam kesetiaan-Nya.

Mungkin kita tidak dapat mengerti ataupun melihat adanya jalan keluar bagi kemelut bangsa kita, namun kita perlu meyakini bahwa Tuhan tidak mengabaikan langkah iman yang kita ambil. Ia dengan tangan-Nya yang tak kelihatan dapat melakukan serangan terselubung dan menghancurkan sendi-sendi kekuatan mereka yang mengancam kita.

Renungkan: Pernahkah Anda mengalami peristiwa demi peristiwa yang mengarahkan Anda pada suatu titik balik yang mengubah situasi dan kehidupan Anda? Kemanakah arah pergerakan itu, seperti Haman atau Mordekhai? Bagaimana Anda meresponinya? Bercerminlah di hadapan Allah dan mohonkanlah tuntunan-Nya!

(0.93) (Est 2:6) (jerusalem: Yekhonya, raja Yehuda) Bdk tambahan Yunani Est 1:3+.
(0.93) (Est 10:2) (jerusalem: semuanya itu tertulis) Menurut terjemahan Yunani raja sendiri menuliskan semuanya.
(0.91) (Est 2:1) (jerusalem: terkenanglah baginda kepada Wasti) Naskah Ibrani memberi kesan bahwa raja menyesal memecat Wasti sebagai permaisuri. Sebaliknya menurut terjemahan Yunani raja sudah lupa akan Wasti.
(0.91) (Est 6:4) (jerusalem: bencana yang menimpa raja) Sama seperti yang dibuat Haman untuk membasmi orang Yahudi, demikianpun Ester mengemukakan kepentingan negara (raja) untuk menyelamatkan mereka.
(0.90) (Est 3:1) (bis: Agag)

Agag: Seorang raja Amalek; bangsanya adalah musuh bebuyutan dari bangsa Israel.

(0.89) (Est 1:2) (jerusalem: benteng Susan) Kota Susan (atau: Susa) terletak di sebelah timur kota Babel dan dahulu menjadi ibu kita negeri Elam. Selama musim dingin raja-raja Persia berkediaman di Susan.
(0.89) (Est 7:8) (jerusalem: tidak dapat ditarik kembali) Dalam tambahan Yunani 6 (sesudah Est 8:12) Mordekhai dalam suratnya atas nama raja menjelaskan bahwa raja sehubungan dengan penetapannya dahulu, yang juga tidak tercabut, sebenarnya tertipu.
(0.89) (Est 1:14) (jerusalem: yang boleh memandang wajah raja) Artinya: yang termasuk dewan penasehat pribadi raja, bdk 2Ra 25:19. Dalam kitab Dan 2:2 dst; Est 5:7-12 juga diceriterakan bagaimana seorang raja meminta nasehat dan keterangan dari pihak orang "arif bijaksana".
(0.89) (Est 3:1) (jerusalem: orang Agag) Sebuah negeri yang bernama Agag tidak dikenal. Agag juga nama seorang raja orang Amalek yang dikalahkan raja Saul, 1Sa 15:7-9. Barangkali nama Agag dipilih dengan maksud memperlawankan Haman dengan Mordekhai, seorang dari suku Benyamin dan keturunan Kisy, sama seperti raja Saul.
(0.87) (Est 1:8) (bis: Para tamu ... masing-masing)

Para tamu ... masing-masing, atau Tetapi tak ada yang dipaksa minum. Raja telah memerintahkan kepada pelayan-pelayan istana supaya semua tamu ... masing-masing.

(0.87) (Est 2:10) (jerusalem: karena dilarang Mordekhai) Hal ihwal Ester dalam istana raja asing agak serupa dengan hal ihwal Daniel serta teman-temannya, Dan 1. Tetapi menurut Daniel ketiga pemuda Ibrani itu direlai oleh raja yang mengetahui kebangsaan mereka, justru oleh karena mereka setia pada hukum Taurat.
(0.87) (Est 7:1) (sh: Tuhan di balik tragedi orang fasik (Rabu, 27 Juni 2001))
Tuhan di balik tragedi orang fasik

Inilah suatu kisah tragis berawal dari "datanglah raja dan Haman untuk dijamu oleh Ester" (1) dan diakhiri dengan "Haman disulakan pada tiang yang didirikannya bagi Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja" (8). Kisah ini berangkat dari permohonan dan pengaduan Ester kepada raja (2-6a) menuju percakapan raja dan Harbona tentang penyulaan Haman (8c-9b), memanas pada saat raja keluar ke taman istana dan menjadi semakin panas pada saat raja kembali ke dalam ruangan minum anggur (7a, 8a). Puncak kisah ini adalah: Haman yang sangat ketakutan berlutut pada katil tempat Ester berbaring untuk mengemis nyawanya (6b, 8b, 7b).

Inilah suatu ironi yang tak mudah dipahami oleh Haman orang Amalek musuh orang Yahudi. Sama seperti rencana terselubungnya berbalik menimpa dirinya, demikian pula permohonan nyawa Ester berbalik menjadi permohonan nyawanya (3-4; 7-8). Berbeda dengan Ester yang mendapat kasih dan pembelaan Raja, dia mendapat tuduhan melecehkan ratu di hadapan raja (5, 8). Sama seperti kegeraman murka raja yang bernyala-nyala terhadap Wasti (Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">1:12; 2:1), demikian pula panas hati Raja terhadap diri Haman. Ia yang ingin membinasakan semua orang Yahudi karena satu diantaranya tidak mau berlutut di hadapannya (Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">3:5-7), kini harus berlutut di hadapan seorang wanita Yahudi (8). Semula ia mendongakkan kepalanya (Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">3:1-2), tak lama kemudian ia harus menyelubungi mukanya karena malu (Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">6:12), dan kini terpaksa diselubungi mukanya karena menanti hukuman mati (Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">7:8). Ia ingin menyulakan Mordekhai (Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">5:14) tapi raja menyulakan dirinya (Sang+Raja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A17&tab=notes" ver="">7:8). Tuhan, Raja segala raja dengan cara yang tak terlihat membuka selubung rencana jahat Haman dan menjatuhkan kejahatan ke atas kepalanya sendiri. Inilah penggenapan nubuat Bileam bin Beor "Yang pertama di antara bangsa-bangsa ialah Amalek, tetapi akhirnya ia akan sampai kepada kebinasaan" (Bil. 24:20). Inilah suatu kisah tentang "siapa menggali lobang akan jatuh kedalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia" (Ams. 26:27). Inilah suatu pengharapan bagi kita orang percaya untuk menantikan saat dimana Tuhan menyatakan pembelaan-Nya melalui kemenangan orang benar atas orang fasik.

Renungkan: Bagaimana kesadaran tentang keadilan Allah menolong Anda melewati hari-hari ini?

(0.87) (Est 2:4) (full: MENJADI RATU GANTI WASTI. )

Nas : Est 2:4

Kitab Ester, sekalipun tidak menyebutkan Allah secara tegas, menunjukkan pemeliharaan-Nya yang terus-menerus atas umat Yahudi. Ia mengarahkan, mengesampingkan, dan mempergunakan berbagai tindakan orang untuk mencapai maksud-Nya serta memelihara umat pilihan-Nya

(lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

Kitab ini mempertunjukkan pengetahuan Allah tentang masa depan dan pemeliharaan Allah dalam hal-hal berikut:

  1. (1) Karena "Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja" (Est 1:12), Ester, seorang perawan Yahudi, dipilih menjadi ratu (ayat Est 2:15-18);
  2. (2) Mordekhai, juga seorang Yahudi dan kerabat Ester, membongkar komplotan untuk membunuh raja (ayat Est 2:21-23);
  3. (3) raja memandang Ester dengan perkenanan khusus (Est 5:2,8);
  4. (4) raja menemukan bahwa Mordekhai pernah menyelamatkan dirinya (Est 6:1-2; bd. Est 2:21-23);
  5. (5) raja ingin menghormati Mordekhai tepat pada saat Haman masuk (Est 6:1-11);
  6. (6) raja membantu Ester dan umat Yahudi yang akan dimusnahkan (pasal Est 7:1-8:17);
  7. 7) Mordekhai menjadi sangat berpengaruh kepada raja (Est 9:4; Est 10:2-3).
(0.85) (Est 8:3) (full: DIBATALKANNYA MAKSUD JAHAT HAMAN. )

Nas : Est 8:3

Sekalipun Haman digantung sebagai akibat dari campur tangan Allah yang adil (Est 7:10), keputusan raja untuk memusnahkan semua orang Yahudi masih berlaku. Bahkan raja sendiri tidak bisa mengubah keputusan itu (ayat Est 8:8). Akan tetapi, sebagai tanggapan atas permohonan Ester, raja mengeluarkan keputusan kedua yang memberikan hak kepada orang Yahudi untuk membela diri dan melawan pada hari yang ditetapkan sebagai hari pemusnahan mereka (ayat Est 8:9-17). Biasanya Allah tidak menyelamatkan umat-Nya terlepas dari keikutsertaan mereka yang setia, namun Ia senantiasa bersama mereka untuk mengerjakan pembebasan mereka; yaitu pembebasan Israel adalah akibat tindakan bersama Allah dengan orang-orang percaya yang setia (lih. Fili 2:12-13).

(0.85) (Est 3:2) (jerusalem: Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud) Sujud menyembah di hadapan raja dan orang terkemuka lainnya adalah adat biasa di istana-istana raja. Juga pada bangsa Israel adat itu terdapat, 1Ra 1:23; 2Ra 4:37, dll. Jadi pada dirinya seorang Yahudi dapat berlaku sesuai dengan adat itu. Maka rupanya Mordekhai enggan berlutut dan sujud bukannya karena kesetiaannya kepada Allah dan hukum Taurat (bdk Dan 1:8; 3:12; 6:14), tetapi terlebih terdorong oleh rasa kebangsaannya. Memang terjemahan Yunani dalam tambahan 2 mengartikan sikap Mordekhai itu sebagai sikap keagamaan.
(0.85) (Est 3:7) (ende: pur)

bukan kata Hibrani melainkan Babel dan kata asing itu dikutip disini untuk menerangkan istilah "Hari Raja Purim". Undi dibuang untuk mengenal hari jang baik guna pembunuhan orang2 Jahudi. Tachjul sebangsa ini di Babel sangat laku dan di-tempat2 lain djuga.

(0.85) (Est 9:22) (ende)

Hari raja Purim itu nampak sebagai suatu pesta profan dan nasional sadja, tanpa tjorak keigamaan jang terang. Inipun sebabnja, maka agak lama orang Jahudi tidak mau menerima kitab ini sebagai sebagian dari Kitab Sutji. Pesta itu djuga memberi alasan untuk suatu keterlaluan, jang tidak sesuai lagi tata susila Jahudi.

(0.85) (Est 2:6) (full: DIANGKUT ... SEORANG BUANGAN. )

Nas : Est 2:6

Kisy (ayat Est 2:5), buyut Mordekhai yang diangkut dari Yerusalem dan dibuang bersama dengan raja Yoyakin pada tahun 597 SM.

(0.85) (Est 3:1) (sh: Tuhan di balik dampak-dampak negatif kesalahan manusia (Sabtu, 23 Juni 2001))
Tuhan di balik dampak-dampak negatif kesalahan manusia

Sebagai manusia, kita menginginkan adanya rasa aman dan tentram untuk hidup dan masa depan kita, tetapi kita perlu menyadari bahwa tidak ada satu pun yang dapat memberi jaminan kepada kita bahwa kita tidak akan pernah menghadapi kesulitan, krisis, ataupun bahaya. Tidak terkecuali bagi kita, umat Tuhan!

Marilah kita bermain imajinasi. Seandainya hari ini terdengar kabar: "Orang-orang Kristen dalam bahaya pembantaian masal yang diresmikan dan diatur dengan undang-undang negara yang bunyinya: 'Hendaklah semua orang Kristen dipunahkan, dibunuh, dan dibinasakan, mulai dari yang muda sampai kepada yang tua, bahkan anak-anak dan perempuan! Juga harta benda mereka haruslah dirampas!' Undang-undang ini berlaku untuk seluruh negri, tidak dapat dibatalkan ataupun diganggu gugat oleh siapa pun!" Bagaimana perasaan Anda? Hal seperti inilah yang dialami orang-orang Yahudi (12-14). Realita kehidupan memang seringkali tidak adil! Mordekhai yang berjasa menyelamatkan raja dilupakan begitu saja sedangkan Haman, orang Agag (Amalek) musuh bebuyutan orang Yahudi (10, bdk. Ul. 25:17-19) yang jasa-jasanya tidak pernah dicatat, telah ditinggikan raja lebih dari yang lain dan beroleh kuasa atas seluruh wilayah kerajaan Ahasyweros (1-2). Ia menyalahgunakan kedudukannya, menghasut serta menyuap raja (5-6; 8-9), bahkan ia merayakan kemenangannya dengan duduk dan minum-minum bersama raja, sementara orang-orang Yahudi di kota Susan diliputi kegemparan (15). Pada masa krisis seperti ini Tuhan seakan-akan berdiam diri, namun sesungguhnya Tuhan tidak "lepas tangan", Ia mengendalikan dampak-dampak negatif yang dihasilkan oleh kesalahan manusia. Keadaan buruk sebagai akibat keangkuhan Haman dan ketidakpedulian raja tetap ada di dalam pengendalian-Nya. Raja segala raja mempersiapkan penghukuman bagi bangsa Amalek musuh- musuh-Nya melalui pengangkatan Haman dan penindasan orang Yahudi. Di balik kemenangan orang fasik atas orang benar, Dia sedang menjalankan keadilan-Nya.

Renungkan: Tuhan tidak berjanji bahwa kita tidak akan pernah mengalami kesulitan, tetapi Ia berjanji tidak akan "lepas tangan" terhadap penderitaan kita. Walaupun tak terlihat oleh mata, Dia sedang menjalankan keadilan- Nya. Lihatlah ke depan dan temukan pengharapan-Nya.



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA