Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 162 ayat untuk Paskah (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.29) (Yoh 18:28) (jerusalem: gedung pengadilan) Ini terjemahan tepat dari istilah Yunani-Romawi: "pretorium", balai pengadilan wali negeri Roma
(0.29) (Kis 20:6) (jerusalem: berlayar dari Filipi) Ialah melalui pelabuhan Neapolis, bdk Kis 16:11
(0.28) (Kel 13:7) (full: SESUATUPUN YANG BERAGI TIDAK BOLEH DILIHAT. )

Nas : Kel 13:7

Selama minggu Paskah, ragi (Ibr. _se'or_, yaitu semua zat yang dapat mengakibatkan fermentasi dalam adonan atau cairan) dan semua bahan yang kena ragi (Ibr. _hamets_; yaitu segala sesuatu yang telah mengalami fermentasi atau beragi) harus dibuang dari rumah orang Israel (bd. Kel 12:15,19). Dalam Kel 13:7 _hamets_ diterjemahkan "sesuatu pun yang beragi"; tetapi arti harfiah adalah "sesuatu yang difermentasi." Semua makanan untuk Paskah harus disesuaikan dengan perintah ilahi ini

(lihat art. PASKAH).

  1. 1) Alasan utama dari larangan ini sangat mungkin ditemukan dalam ajaran alkitabiah yang memandang fermentasi atau sesuatu yang difermentasi sebagai melambangkan kecemaran, kejahatan, dan ketidaksucian moral (1Kor 5:6-8;

    lihat cat. --> Mat 16:6;

    lihat cat. --> Mr 8:15).

    [atau ref. Mat 16:6; Mr 8:15]

  2. 2) Perhatikan pula bahwa hukum Musa tidak meminta anggur, baik yang difermentasi maupun yang tidak, dipakai sepanjang minggu Paskah. Akan tetapi, anggur atau makanan apa pun yang dipakai harus sesuai dengan peraturan tidak boleh ada ragi atau fermentasi ini (Kel 12:20). Karena peristiwa ini memandang ke depan kepada korban darah Kristus yang sempurna

    (lihat art. PASKAH),

    dapatlah dimengerti bahwa sama sekali tidak boleh ada pencemaran di dalam apa yang melambangkan darah-Nya (bd. Kel 34:25; Im 2:11; 6:17; 1Kor 5:7-8;

    lihat cat. --> Luk 22:18;

    [atau ref. Luk 22:18]

    lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)).

(0.28) (Mat 26:1) (sh: Kebencian vs kasih (Selasa, 15 Maret 2005))
Kebencian vs kasih


Paskah adalah perayaan Yahudi paling besar. Orang Yahudi melihat Paskah penting bagi jatidiri mereka sebagai umat sebab saat itulah nenek moyang mereka mengalami pembebasan dari perbudakan di Mesir. Paskah membuat mereka kembali mereguk penggenapan janji-janji Allah kepada Abraham yang melaluinya ingin mendatangkan berkat bagi semua bangsa di dunia.

Dua hari menjelang Paskah, tiga kejadian penting terjadi. Pertama, Yesus mengaitkan perayaan itu dengan penyaliban yang akan ditanggung-Nya (ayat 2). Ucapan demikian menjadi dasar bagi umat Kristen kelak yang mengartikan kematian dan kebangkitan-Nya sebagai dasar terbentuknya umat tebusan Perjanjian Baru. Yesus sedia menanggung harga tebusan dosa sedemikian mahal sebab kasih-Nya kepada manusia. Kedua, pada waktu hampir bersamaan berkumpul juga orang-orang yang selama ini menentang Dia. Kini terbukti bahwa peringatan dan teguran Yesus tentang mereka benar adanya. Tujuan puncak mereka berunding itu adalah untuk melenyapkan Yesus (ayat 4). Kemunafikan mereka tetap saja nyata. Mereka tidak mau melakukan itu pada hari perayaan Paskah yang sedemikian dipentingkan rakyat banyak (ayat 5).

Ketiga, betapa mengharukan bahwa di saat-saat segenting itu seorang perempuan di Betania mengungkapkan kasihnya dengan mengorbankan minyak yang mahal harganya untuk mengurapi kaki Yesus. Bahkan untuk para murid pun tindakan itu dianggap pemborosan yang tak perlu. Sebenarnya bagi Dia yang melimpah kasih tidak ada ungkapan dan perbuatan kasih kita yang terlalu boros atau berlebihan (ayat 10-13). Tindakan ini secara tidak langsung mengungkapkan hakikat perbuatan-perbuatan kasih yang dibenarkan Tuhan dalam pengadilan akhir kelak (ayat 25:35-39). Di zaman akhir ini, apakah perbuatan-perbuatan kasih kita akan semakin surut dan gersang atau justru sebaliknya?

Renungkan: Kita sedang berlutut melayani Yesus dengan curahan kasihkah dalam sepanjang hidup kita?

(0.27) (Luk 22:7) (sh: Persiapan yang matang dan waktu yang tepat. (Sabtu, 15 April 2000))
Persiapan yang matang dan waktu yang tepat.

Kristus kembali membuat persiapan untuk memasuki Yerusalem dengan    mengirimkan dua murid-Nya kepada orang yang "tak dikenal" (10-    13).  Ia menyuruh kedua murid itu untuk meminjam ruangan sebagai    tempat jamuan Paskah bersama. Jamuan Paskah itu harus dilakukan    pada waktu malam. Secara manusiawi waktu malam adalah waktu yang    sangat berbahaya bagi-Nya. Selama di Yerusalem, bila malam tiba    dan kerumunan orang banyak yang mengikuti-Nya bubar, Yesus pergi    bermalam di Bukit Zaitun, dan baru siang harinya Ia pergi ke    Bait Allah untuk mengajar (21:37-38). Hal ini dilakukan untuk    menghindari penangkapan sebelum waktunya tiba. Oleh karena itu    Ia masuk ke Yerusalem pada waktu malam dan tempat di mana Ia    akan makan Paskah harus dirahasiakan. Sebetulnya ini merupakan    kejanggalan besar karena Yerusalem adalah kota Allah, namun    sekarang sudah menjadi pusat pemberontakan manusia terhadap    Allah.  Ketika waktunya tiba, Ia duduk bersama murid-murid-Nya    untuk makan Paskah. Kita bisa melihat betapa semuanya berjalan    tepat sesuai dengan apa yang sudah Allah rencanakan. Ini semua    menunjukkan bahwa jika Mesias harus menderita, ini bukan karena    kecelakaan atau sesuatu yang belum pernah dikatakan sebelumnya.    Sebaliknya ini semua sudah dinubuatkan sebelum dunia dijadikan    (1Ptr. 1:20). Hal itu merupakan waktu yang tepat bagi Allah    untuk menggenapi janji penebusan bagi umat manusia, karena    persiapan akhir sudah dikerjakan dengan serius. Yesus rindu    makan Paskah sebelum janji Paskah itu digenapi. Ini berarti pula    bahwa penetapan Perjanjian yang Baru berdasarkan darah Kristus    dilaksanakan (ayat 19-20). Umat Allah yang baru akan segera dipilih    dan Iblis dihancurkan.

Dari rencana dan pelaksanaan yang sangat tepat waktu    menunjukkan bahwa si Perencana adalah Pribadi Yang Agung dan    Berdaulat penuh, sehingga tidak ada halangan berarti yang dapat    menggagalkan rencana-Nya. Allah sangat serius terhadap    keselamatan umat manusia.

Renungkan: Karena itu Kristen harus menjalani kehidupan ini    dengan serius dan dengan rencana dan tujuan yang matang agar    hidup yang kita miliki berdasarkan anugerah-Nya, berpadanan    dengan karya penebusan-Nya.

(0.26) (Mzm 111:1) (ende)

Lagu kebidjaksanaan ini mulai dan berachir seperti lagu pudjian (Maz 111:1,10c). Ia tersusun menurut abdjad Hibrani. Tiap2 garis mulai dengan huruf jang berikut. Ia merupakan suatu kumpulan pepatah jang hampir tidak tersambung satu sama lain. Mazmur ini sangat serupa dengan Maz 112. Pengarangnja tentu adalah satu orang. Mungkin ia dinjanjikan pada hari raya Paskah.

Semua pekerdjaan Allah patut direnungkan dan diluhurkan (Maz 111:2-3) dan dengan menetapkan hari2 raya Ia sendiri mau mengingatkannja kepada manusia (Maz 111:4). Demikian hari raya Paskah mengenangkan pengungsian dari Mesir dan peristiwa2 adjaib digurun pasir (Maz 111:5-8). Kesimpulan bagi manusia ialah: takutilah Jahwe (Maz 111:10).

(0.25) (Kel 23:16) (ende)

Perajaan panen disebut djuga "pesta minggu-minggu" (Kel 34:22) atau "Pentekosta" (50 hari sesudah Paskah: Ima 23:16). Perajaan panen buah-buah lebih terkenal sebagai "pesta kemah daun-daunan" dan dirajakan dimusim gugur.

Segala perajaan ini diantara umat Israel memperoleh arti keagamaannja sendiri, bukan hanja sebagai pesta-pesta alam, melainkan djuga sebagai peringatan peristiwa-peristiwa sedjarah Keselamatan (lih. Ula 8:7-20; 16:1-17).

(0.25) (Luk 22:1) (full: PASKAH. )

Nas : Luk 22:1

Lihat cat. --> Mat 26:2.

[atau ref. Mat 26:2]

(0.25) (Yoh 1:29) (full: ANAK DOMBA ALLAH. )

Nas : Yoh 1:29

Yesus merupakan Anak Domba yang disediakan Allah untuk dikorbankan sebagai pengganti orang berdosa (bd. Kel 12:3-17; Yes 53:7;

lihat art. PASKAH).

Melalui kematian-Nya, Yesus memungkinkan penghapusan kesalahan dan kuasa dosa dan membuka jalan kepada Allah bagi seluruh dunia.

(0.25) (Kel 5:1) (jerusalem) Bab ini seluruhnya berasal dari tradisi Elohista.
(0.25) (1Raj 19:19) (jerusalem) Ayat-ayat ini berasal dari kumpulan ceritera-ceritera mengenai nabi Elisa.
(0.25) (2Taw 35:2) (jerusalem: Ia menetapkan tugas para imam) Harafiah: Ia menetapkan para imam atas (dalam) tugas mereka. Maksudnya: Yosia sehingga kembali menunaikan tugasnya. Ini perlu supaya Paskah dapat dirayakan semestinya. Hal yang sama terjadi di masa pemerintahan raja Hizkia, bdk 2Ta 31:2 dst. Pemulihan oleh Yosia itu terjadi sesuai dengan apa yang dikatakan sudah ditetapkan oleh raja Daud. Sebagaimana lazim si Muwarikh memberi perhatian khusus kepada kaum Lewi.
(0.25) (Mzm 114:1) (jerusalem: Kejadian yang ajaib pada waktu Israel keluar dari Mesir) Kidung Paskah ini dengan singkat mengingatkan peristiwa-peristiwa terpenting yang dikenangkan oleh perayaan itu dan yang menjadikan Israel umat Allah, Maz 114:1-2, disinggung penyeberangan Laut Teberau dan sungai Yordan, kedua ujung perjalanan Israel di gurun, dan penampakan Allah di gunung Sinai, Maz 114:3-7, dan lagi disinggung mujizat air di gurun, Maz 114:8.
(0.25) (Yoh 1:29) (jerusalem: Anak domba Allah) Salah satu lambang utama dalam ajaran Yohanes memang utama dalam ajaran Yohanes mengenai Kristus bdk Wah 5:6,12 dll. Lambang itu mempersatukan gagasan "Hamba"(yang tampil dalam Yes 53) yang menanggung beban manusia, dan mempersembahkan diri sebagai "anak domba perdamaian" (Ima 14), serta upacara sekitar anak domba Paskah (Kel 12:1; bdk Yoh 19:36), ialah lambang penebusan Israel, bdk Kis 8:31-35; 1Pe 1:18-20.
(0.25) (Kel 12:21) (sh: Darah dan tebusan (Jumat, 15 April 2005))
Darah dan tebusan


Ritual yang dilaksanakan pada hari Paskah, berupa pemotongan domba dan pengolesan darahnya ke tiang pintu rumah orang-orang Israel dilakukan pada malam ketika mereka akan keluar dari Mesir. Hal ini dilakukan sebelum tulah yang kesepuluh dijatuhkan atas Mesir sebagai suatu tanda nyata bahwa Allah tidak akan menghukum orang Israel dengan tulah tersebut (ayat 23,27).

Lebih daripada hanya sebagai penangkal datangnya tulah, orang Israel yakin darah yang dioleskan di tiang pintu rumah mereka menghapuskan dosa seisi rumah itu. Lalu, daging domba panggang yang dimakan pada perayaan ini ialah daging yang menyucikan mereka yang memakannya. Dengan berpartisipasi dalam ritual Paskah ini, umat Tuhan menyucikan diri mereka di hadapan Tuhan dan menjadi bangsa yang kudus (Lihat 19:6).

Setelah semua ritual itu dilakukan, tulah kesepuluh dinyatakan (ayat 12:29-33). Semua rumah tangga orang Mesir, termasuk Firaun, bahkan ternak-ternak mereka kehilangan anak-anak sulungnya. Namun, mereka yang telah disucikan oleh Tuhan, yaitu orang-orang Israel tidak memperoleh kutukan tersebut. Mereka selamat bahkan justru diizinkan untuk pergi keluar dari Mesir. Orang-orang Mesir yang telah melihat kutukan dahsyat Tuhan menimpa mereka, mendesak dan memaksa semua orang Israel untuk pergi (ayat 33).

Para penulis Perjanjian Baru melihat peristiwa kematian Yesus Kristus pada rentetan ritual Paskah ini. Mereka mengartikan sifat kematian-Nya, untuk menyelamatkan, menyucikan, dan menebus manusia. Dia adalah Anak Domba yang dipersembahkan untuk keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Ibr. 9:12). Lebih jauh lagi, di dalam peringatan Perjamuan Kudus, kita diingatkan akan peristiwa tersebut setiap kali kita memakan roti dan meminum anggur.

Renungkan: Allah telah menebus kita di dalam Yesus Kristus. Kita patut bersyukur karena hal itu. Yesus telah menjadi domba paskah bagi kita yang percaya kepada-Nya.

(0.25) (2Taw 30:1) (sh: Pendamaian bagi semua orang Israel (Jumat, 5 Juli 2002))
Pendamaian bagi semua orang Israel

Masih segar di ingatan kita tentang bagaimana tentara Pekah memorak-porandakan dan menghancurkan tentara Ahas, ayah Hizkia (ps. 28). Tetapi sekarang, dalam perikop ini, kita melihat bagaimana Hizkia menempuh satu langkah kontroversial dengan mengundang seluruh Israel, termasuk Israel Utara, bersama-sama merayakan "Paskah bagi TUHAN, Allah orang Israel, di rumah TUHAN di Yerusalem" (ayat 1b). Orang-orang Israel Utara ini adalah mereka yang tertinggal setelah penghancuran Samaria oleh tentara Asyur (lihay ayat 7b).

Biasanya perayaan Paskah mencakup perayaan Roti Tidak Beragi yang dirayakan selama tujuh hari berikutnya. Keduanya menjadi rangkaian perayaan yang mengingatkan Israel tentang karya besar Allah dalam kehidupan mereka, ketika Allah menyelamatkan nenek moyang mereka dari perbudakan di Mesir. Keputusan Hizkia untuk memundurkan waktu perayaan satu bulan mencerminkan kesadaran Hizkia tentang ketidaksiapan Israel untuk melaksanakan Paskah sesuai dengan peraturan di Bil. 9:9-11 pada waktunya. Kesiapan di sini adalah sikap hati seperti yang tercermin dalam perkataan yang disampaikan oleh utusan-utusan Hizkia kepada segenap orang Israel, yang menghimbau mereka agar segera bertobat (ayat 6b-7) dan taat pada firman Allah untuk bersama-sama merayakan Paskah (ayat 8-11).

Melalui perikop ini, kita bisa melihat bahwa hal terpenting yang ingin dicapai oleh Hizkia dalam momen ini adalah agar Israel dapat kembali kepada Allah (ayat 9). Ia berdoa supaya Allah mengadakan pendamaian bagi semua orang "yang sungguh-sungguh berhasrat mencari Allah … walaupun ketahiran mereka tidak sesuai dengan tempat kudus" (ayat 19). Permohonan Hizkia tidak sia-sia karena Allah mendengar doanya (ayat 29) dan memberikan sukacita besar bagi mereka (ayat 21-22).

Renungkan: Anugerah Allah yang memperdamaikan itu tidak hanya berkuasa untuk mempersatukan orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, tetapi juga memberikan sukacita besar bagi mereka.

(0.25) (Mzm 113:1) (full: MAZMUR-MAZMUR PASKAH. )

Nas : Mazm 113:1-118:29

Mazmur-mazmur ini dipakai oleh orang Yahudi pada perayaan Paskah setiap tahun. Dua mazmur pertama dinyanyikan sebelum perjamuan Paskah, sisanya setelah perjamuan. Dengan demikian ini mungkin adalah nyanyian terakhir yang dinyanyikan Yesus Kristus sebelum kematian-Nya. Karena mazmur-mazmur ini dimulai dalam bahasa Ibrani dengan kata "_Halelu Yah_" (Mazm 113:1), maka orang Yahudi menyebutnya "_Hallel_ (Pujian)".

(0.22) (Kel 12:1) (ende)

Dalam fasal ini dan fasal berikutnja riwajat Pengungsian umat Israel dihubungkan dengan peraturan-peraturan upatjara ibadat untuk perajaan Paskah tahunan. Maksudnja supaja semakin njatalah betapa sutjinja peraturan-peraturan itu: karena ditempatkan dalam hubungan historis dengan mukdjidjat karja Tuhan sendiri: dan dianggap tertjantum dalam perintah Tuhan kepada Musa. Memanglah peraturan-peraturan tadi didasarkan atas pembebasan Israel jang serba mengagumkan: dan jang kenang-kenangannja pantang terhapuskan dari tradisi Israel. Adalah suatu tjiri jang chas pada tradisi P: menekankan betapa kuno dan kudusnja peraturan-peraturan.

Dengan menempatkan peristiwa historis dalam rangka liturgis ini: pengarang sekaligus bermaksud mendjelaskan, bahwa pengungsian Israel sangat menentukan bagi seluruh perkembangan sedjarahnja dikemudian hari. Selaras dengan maksud Tuhan maka peristiwa tersebut besar pengaruhnja atas iman Israel, sebagai djaminan dan suatu pengalaman jang tetap aktuil, bahwa Mahakuasa Tuhan menjelamatkan umatNja. (Bandingkan dengan Kel 13:9; 20:24). Pengungsian dari Mesir dalam lingkungan Israel senantiasa merupakan tema Keselamatan jang terpenting.

Terutama dalam kitab-kitab para Nabi digunakan untuk menjatakan harapan mereka akan pembebasan baru dan definitif sesudah masa keruntuhan dan perbudakan dalam pembuangan Babylon (Yeh 20:33-44; Yes 43:16-20). Djadi pengungsian dari Mesir itu adalah tjampur tangan Tuhan, jang mendjuruskan umat Israel kearah pembebasan definitif dan menjeluruh. Maknanja jang sebenarnja semakin mendjadi djelas dalam kesadaran Israel, dan achirnja memperoleh artinja jang sepenuhnja sebagai pralambang pembebasan oleh Kristus, Anak-domba Paskah, jang seraja mentjurahkan darahNja memberi sekalian orang pembebasan dari maut, dan mengubah umat manusia jang beriman mendjadi Bangsa jang baru, jang menudju ketanah kediamannja jang baru (1Ko 5:6-8; 10:1-5; 1Pe 1:13-23; Wah 15:2- 3; dan liturgi Sabtu malam Paskah). Lihatlah pula Kel 14:31 tjatatan).

(0.22) (Im 23:1) (sh: Perayaan-perayaan hari raya (Rabu, 25 September 2002))
Perayaan-perayaan hari raya

Dalam pasa 23 ini disebutkan beberapa perayaan yang penting untuk dirayakan dalam kehidupan umat Allah. Pertama. Hari Sabat (ayat 3). Hari raya pertama yang perlu diperhatikan umat Tuhan adalah Sabat. Hari itu mengingatkan kita akan beradaan kita sebagai makhluk ciptaan Allah. Pada hari ini, kita berhenti bekerja, dan beribadah serta menempatkan seluruh hidup selaras dengan Sang Pencipta. Kedua, hari raya Paskah (ayat 4-8). Perayaan Paskah, mengingatkan Israel akan kasih dan kuasa Allah yang telah melepaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Kejadian itu terus mereka ingatrayakan setahun sekali selama tujuh hari penuh. Perayaan itu ditandai dengan kesederhanaan makan roti tidak beragi. Ketiga, hari raya Penuaian (ayat 9-14). Pada hari ini seluruh persembahan sebelum kepada Allah, harus ditahbiskan terlebih dulu. Keempat, hari raya Pentakosta atau hari raya Tujuh Minggu (ayat 15-21). Hari itu dilaksanakan sebagai peringatan penyerahan hukum Taurat di Bukit Sinai. Kelima, Hari Pendamaian. Pada hari raya ini, orang-orang tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun, dan harus berpuasa, merendahkan diri. Keenam, hari raya Pondok Daun (ayat 33-44). Bentuk perayaan ini sama prinsipnya dengan perayaan Paskah.

Prinsip asasi dari seluruh perayaan yang dilangsungkan Israel adalah wujud respons umat terhadap Allah yang telah terlibat penuh dalam peristiwa-peristiwa sejarah keselamatan yang menyatakan kasih karunia Allah terhadap bangsa Israel.

Seperti halnya bangsa Israel yang merayakan begitu banyak hari-hari raya dan menempatkannya sebagai bagian yang penting, kita pun demikian. Menempatkan perayaan-perayaan tersebut sebagai bagian hakiki dari dinamika iman kita kepada Allah, dan sekaligus menyadari bahwa memelihara prinsi-prinsip dasar dalam tiap-tiap perayaan, sama artinya memuliakan Allah dengan mensyukuri keberadaan kita, penyelamatan dan pemeliharaan-Nya untuk kita.

Renungkan: Renungkan secara mendalam bahwa hari-hari gerejawi yang Anda lalui, merupakan hari-hari di mana Anda diingatkan akan keterlibatan Allah secara penuh, dan untuh dalam sejarah manusia.



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA