Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 87 ayat untuk Orang-orang bijaksana AND book:[1 TO 39] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.56) (Est 5:13) (jerusalem: para orang arif bijaksana) Harafiah: orang-orang arif bijaksananya. Dalam terjemahan Yunani terbaca: sahabat-sahabatnya
(0.51) (Est 1:13) (full: MENGETAHUI KEBIASAAN ZAMAN. )

Nas : Est 1:13

Kadang-kadang orang-orang bijaksana yang duniawi lebih memahami keadaan zaman daripada mereka yang dianggap pemimpin bijaksana di antara orang percaya. Untuk pembahasan mengenai pemahaman keadaan zaman

lihat cat. --> 1Taw 12:32.

[atau ref. 1Taw 12:32]

(0.51) (Dan 12:3) (full: ORANG-ORANG BIJAKSANA AKAN BERCAHAYA. )

Nas : Dan 12:3

Orang bijaksana, sebagaimana diuraikan dalam PL, adalah orang saleh. Mereka menunjukkan hikmat mereka bukan hanya dengan cara hidup mereka, tetapi dengan efek kehidupan dan kesaksian mereka, karena mereka menuntun banyak orang kepada hidup yang benar. Cahaya mereka berarti bahwa mereka akan diubah, dan kemuliaan Allah akan terpancar di dalam dan melalui mereka.

(0.44) (Ams 22:17) (sh: Bagaimana hidup bijaksana? (Kamis, 26 Oktober 2000))
Bagaimana hidup bijaksana?

Setiap orang mendambakan hidup bijaksana, tetapi apakah setiap orang tahu bagaimana caranya? Amsal-amsal orang bijak atau hikmat lebih dari pengetahuan apa pun bagi setiap orang yang mau hidup bijaksana. Mereka tidak akan meremehkan hikmat, tetapi memasang telinga untuk mendengarkan dan memberi perhatian, kemudian menyimpannya dalam hati. Inilah yang menyenangkan hatinya. Bukan karena telah tersedia timbunan harta di rumahnya atau tingginya kedudukan di pundaknya, namun karena ia telah memperoleh yang terpenting dan terutama dalam hidupnya yakni hikmat.

Hikmat menuntun seseorang hidup percaya dan mempercayakan dirinya kepada Tuhan. Ia tidak lagi meletakkan pengharapannya kepada materi, benda-benda tertentu yang memiliki kekuatan, ataupun seseorang yang dianggapnya mampu memberikan perlindungan. Hanya kepada Tuhanlah ia menaruh kepercayaannya. Hikmat akan mengajarkan makna hidup sesungguhnya, walaupun segala sesuatu akan hilang dan musnah, namun kebergantungan kepada Tuhan tidak pernah akan mengecewakan. Penulis Amsal sangat menekankan pentingnya hikmat, maka ia mengulang beberapa kali kata 'aku telah menuliskannya' dan 'aku mengajarkan'. Betapa seriusnya penulis Amsal mengatakan bahwa hikmat mengajar seseorang untuk mengetahui yang benar dan sungguh, sehingga ia tidak pernah gentar dan gelisah untuk memberikan jawaban yang tepat kepada setiap orang yang menyuruhnya.

Hidup bijaksana tidak semata berkaitan dengan diri sendiri, tetapi juga dengan sesama. Kita tidak seharusnya bersikap sewenang-wenang terhadap orang-orang yang lemah dan berkesusahan. Seringkali manusia tidak lagi memandang ke bawah ketika sudah berada di tangga pimpinan atau menjadi seorang jutawan. Dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimilikinya, ia 'membeli' orang-orang lemah dan tak berdaya untuk memuaskan hasratnya, menganggap mereka hanyalah 'sapi perahan' yang pasrah. Penulis mengingatkan bahwa Tuhan yang akan membela mereka dan mengambil nyawa orang yang merampasi mereka.

Renungkan: Tak seorang pun layak menganggap dirinya lebih layak, lebih kaya, lebih terhormat, lebih berkuasa daripada orang lain, karena ini berarti kita melawan Tuhan Pembela orang lemah. Bersikaplah bijaksana baik terhadap diri sendiri maupun sesama!

(0.36) (Dan 12:10) (full: ORANG-ORANG BIJAKSANA AKAN MEMAHAMINYA. )

Nas : Dan 12:10

Daniel diberi tahu bahwa pengertian penuh tentang nubuat ini baru akan tiba pada akhir zaman. Pada saat itu, beberapa orang akan dimurnikan melalui ujian; mereka inilah orang bijaksana yang akan mengerti. Tidak ada orang fasik atau pemberontak di antara mereka. Selanjutnya, akan ada "kekejian yang membinasakan" (bd. Mat 24:15;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR),

yang akan diikuti oleh sebuah periode selama 1.290 hari, sama dengan tiga setengah tahun kesengsaraan terakhir ditambah 45 hari. Berkat khusus juga akan diberikan kepada mereka yang melalui 1.335 hari. Makna dari hari-hari ini tidak dijelaskan kepada Daniel, tetapi penglihatan ini memberi tahu kita bahwa akan ada jangka waktu di antara perang Harmagedon dan penetapan penuh kerajaan seribu tahun. Yang penting bagi kita ialah bahwa orang bijaksana (orang saleh) akan memahaminya; walaupun mereka tidak mengerti segala sesuatu, mereka akan cukup mengerti mengenai peristiwa-peristiwa akhir zaman untuk membuat mereka percaya kepada Yesus dan kerajaan-Nya serta memasuki bentuknya yang terakhir.

(0.34) (Yer 18:18) (jerusalem: sebab imam....) Maksud keterangan lawan-lawan Yeremia ini ialah: tugas dan pekerjaan biasa ketiga macam pemimpin rohani, yaitu imam, nabi dan orang bijaksana, tidak berhenti oleh karena seorang pengacau seperti Yeremia tampil ke depan.
(0.34) (Mi 6:9) (jerusalem: -- adalah bijaksana..... namaNya --) Maksud naskah Ibrani tidak jelas sama sekali. banyak ahli menghilangkan bagian ini sebagai sisipan
(0.33) (Ams 21:20) (full: ORANG YANG BEBAL MEMBOROSKANNYA. )

Nas : Ams 21:20

Orang berhikmat dan bijaksana akan memperoleh semua kebutuhan hidup, sedangkan orang bebal memboroskan segala milik mereka untuk hal-hal yang mereka tidak perlu hanya demi kesenangan (ayat Ams 21:17). Dewasa ini banyak orang memanfaatkan kredit yang didapat dengan mudah, suatu tindakan yang sering menjadi kehancuran mereka. Allah berkenan kepada orang yang dengan bijaksana menerima tingkat kehidupan yang lebih rendah daripada berutang dan hidup melampaui kemampuannya.

(0.28) (Mzm 119:97) (sh: Cinta akan Taurat Tuhan mendatangkan kesukaan (Sabtu, 1 Juni 2002))
Cinta akan Taurat Tuhan mendatangkan kesukaan

Cinta kepada Tuhan adalah dasar yang membuat seseorang tetap berpegang, memelihara, dan melaksanakan Taurat Tuhan dalam keadaan apa pun (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">97,107,109), bahkan juga menghadirkan rasa suka, kemauan, dan kerinduan yang luar biasa untuk mengerti dan menjalaninya. Jelas bahwa kondisi tersebut telah mendatangkan berbagai manfaat bagi kualitas hidup seseorang.

Secara terang-terangan pemazmur mengatakan bahwa, pertama, Taurat telah membuatnya lebih bijaksana daripada musuh-musuhnya (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">98). Kata bijaksana (= hikmat) berasal dari bahasa Ibrani "khokhma" yang dapat diartikan sebagai kepandaian untuk membedakan yang baik dari yang jahat, yang adil dari yang tidak adil, yang benar dari yang tidak benar. Karena berhikmat, seseorang dapat melakukan yang baik, yang adil, dan yang benar (bdk. 1Raj. 3). Kedua, Taurat telah membuatnya lebih berakal budi daripada gurunya (ayat 99). Mungkin secara intelektual guru lebih berilmu, tetapi belum tentu lebih berakal budi daripada seseorang yang hidupnya bergantung kepada Allah dan Taurat-Nya. Ketiga, Taurat membuatnya lebih mengerti daripada orang-orang tua (ayat 100). Masalah kualitas pengertian akan Taurat tidak ditentukan oleh umur, tetapi oleh cinta kepada Taurat-Nya. Mengerti Taurat tidak terbatas hanya pada mengerti saja, tetapi harus sampai pada tahap menjalankan apa yang dimengerti.

Pengalaman kita memperlihatkan bahwa banyak orang yang mengerti kebaikan Allah, tetapi tidak menuangkannya dalam kehidupan sehari-hari. Taurat Tuhan adalah pelita yang menuntun seseorang untuk berjalan dalam terang Allah. Jelas bahwa orang yang setia terhadap Taurat tidak akan berjalan dalam kegelapan karena Terang itu selalu menuntunnya untuk melakukan hal-hal yang suci, bersih, dan benar di hadapan Allah.

Renungkan: Firman mampu memberikan terang dalam langkah-langkah kehidupan kita. Firman berkuasa memperbarui hidup dan memberikan kekuatan baru di dalamnya. Apa yang terjadi dalam hidup kita seandainya tidak ada firman yang menuntun dan menerangi hidup kita?

(0.28) (Ams 29:1) (sh: Dibutuhkan: pemimpin yang adil, benar, dan bijak (Senin, 6 November 2000))
Dibutuhkan: pemimpin yang adil, benar, dan bijak

Bila iklan lowongan pekerjaan ini dimuat dalam sebuah surat kabar terkenal, bagaimana respons para pembaca, apakah banyak orang yang berminat melamar? Seseorang dengan syarat pendidikan tinggi dan pengalaman pekerjaan yang profesional lebih mudah dicari daripada yang memenuhi persyaratan moral. Orang berpendidikan doktor lebih banyak dibandingkan orang baik, adil, benar, dan bijaksana. Orang yang punya pengalaman segudang jauh lebih mudah dicari daripada orang yang membela kebenaran dan menegakkan keadilan.

Seorang pemimpin yang berpendidikan tinggi dan punya pengalaman segudang ternyata tidak menjadi jaminan bahwa kepemimpinannya akan berhasil dan kokoh. Justru seorang pemimpin yang punya kualitas moral yang baik akan memimpin dengan baik. Dengan keadilan ia menjalankan pemerintahannya, sehingga orang yang dipimpinnya tidak merasa dirugikan (4). Ia tahu hak orang lemah (7). Dengan bijaksana, ia meredakan amarah orang-orang yang dipimpinnya (11). Dengan keadilan ia menghakimi orang lemah, sehingga kesalahan atau ketidakbersalahan dinyatakan dengan tegas, bukan berdasarkan status ekonomi sang pelaku tetapi berdasarkan kasus yang sesungguhnya (14). Ia memerintah berdasarkan hukum dan mengarahkan orang yang dipimpinnya juga berpegang pada hukum (18). Dengan demikian bukan hanya orang yang dipimpinnya yang dituntut menaati hukum, tetapi justru mulai dari dirinya sendiri sebagai pelaku hukum. Ia berhasil menegakkan hukum karena ia sendiri hidup berpegang pada hukum.

Negara kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang memiliki kualitas moral sedemikian, sehingga mampu memutar balik arus KKN. Hanya pemimpin yang tidak pernah terlibat kasus KKN yang mampu menindak tegas kasus KKN. Hanya pemimpin yang tidak terfokus kepada kepentingan pribadi dan golongan yang dapat membela hak rakyat kecil. Hanya pemimpin yang tidak memanipulasi keuangan negara demi kepentingan pribadi yang dapat menyejahterakan kehidupan rakyatnya.

Renungkan: Tak ada guna menunggu lahirnya pemimpin yang demikian. Kita bisa memprakarsai di dalam keluarga, gereja, masyarakat, dan bangsa sesuai firman Tuhan hari ini.

(0.27) (Pkh 4:13) (full: ORANG YANG DATANG KEMUDIAN TIDAK MENYUKAI DIA. )

Nas : Pengkh 4:13-16

Perbandingan di antara seorang pemuda yang bijaksana dengan raja tua bebal yang menolak nasihat ini menunjukkan betapa menyedihkan apabila seorang pemimpin menjadi sombong dan lupa menjadi seorang hamba-pemimpin dari umatnya (ayat Pengkh 4:13).

(0.27) (Pkh 10:8) (full: BARANGSIAPA MENGGALI LOBANG. )

Nas : Pengkh 10:8-10

Hikmat memperhitungkan risiko dan kesulitan hidup dan tugas-tugas umumnya. Orang bijaksana terpelihara dari kerugian karena dia mengetahui apa yang dapat terjadi dan dengan hati-hati menjauhi perangkap yang ada.

(0.27) (Est 1:14) (jerusalem: yang boleh memandang wajah raja) Artinya: yang termasuk dewan penasehat pribadi raja, bdk 2Ra 25:19. Dalam kitab Dan 2:2 dst; Est 5:7-12 juga diceriterakan bagaimana seorang raja meminta nasehat dan keterangan dari pihak orang "arif bijaksana".
(0.27) (Yes 29:17) (sh: Pengharapan karena anugerah (Kamis, 16 September 2004))
Pengharapan karena anugerah

Krisis berkepanjangan bisa membuat kita menjadi skeptis. Kita akan merasa sepertinya keadilan tidak mungkin lagi diperjuangkan dan Tuhan seolah tiada. Sebaliknya kita cenderung beranggapan bahwa keadaan sial, gagal, dan celaka merajalela berjaya mengalahkan kebenaran. Keadaan seperti ini dapat membuat kita tidak lagi memercayai Tuhan dan tidak lagi mengharapkan kebenaran akan ditegakkan. Perikop ini menegur sikap skeptis dan mengajak kita menaruh harapan besar kepada anugerah Allah.

Tuhan akan menyatakan anugerah-Nya untuk memulihkan Israel. Kata "hanya sedikit waktu lagi" menyiratkan bahwa masa anugerah itu akan segera datang (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">17). Masa anugerah ini memberikan penghiburan bagi Israel yang saat itu berada dalam kesulitan. Orang-orang yang sengsara dan miskin akan bersukaria dan akan memuji Allah Israel (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">19). Sebaliknya, Allah akan menghabisi orang-orang yang menindas sesamanya dan menghina hukum-Nya. Dia juga akan membinasakan orang berdosa, orang yang suka memfitnah, orang yang mencegah perbuatan jahat dihukum, dan orang yang suka menyebarkan cerita bohong dengan tujuan supaya orang jujur tidak mendapat keadilan (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20-21). Masa anugerah ini juga akan membawa dampak perubahan yang lain. Yaitu orang-orang bodoh akan dapat mengerti dan menjadi bijaksana bahkan orang-orang yang sering menggerutu akan senang untuk diajari berbagai pengetahuan (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">24). Pembelajaran yang terjadi dalam diri orang tersebut bukan karena paksaan, tetapi oleh kerelaan. Kerelaan yang "ditumbuhkan" karena anugerah Allah hadir bagi Israel.

Masa anugerah Allah tersebut juga terjadi bagi kita pada masa kini. Orang Kristen memiliki kepastian terhadap anugerah Tuhan itu oleh karena kematian dan kebangkitan Allah Yesus atas maut. Atas dasar karya Kristus itu, Roh Allah mengoperasikan anugerah Tuhan itu kedalam hidup kita.

Renungkan: Orang yang mengalami anugerah Allah akan meninggalkan sikap skeptis dan menjadi bersikap yakin bahwa kekudusan Allah pasti akan menang.

(0.25) (Mzm 119:97) (sh: Firman Tuhan memberi hikmat (Kamis, 26 Agustus 1999))
Firman Tuhan memberi hikmat

Tak ada hikmat yang lebih tinggi daripada hikmat Allah. Seorang yang ingin memiliki hikmat-Nya, harus hidup seturut firman-Nya. Pemazmur meyakini bahwa ia menjadi lebih berakal budi, lebih mengerti, dan lebih bijaksana, karena kuasa hikmat firman-Nya. Hikmat tidak tergantung pada pendidikan, usia, kedudukan, dlsb., tetapi pada firman Tuhan.

Firman yang menghidupkan. Dalam keadaan sangat tertindas, permohonan pemazmur kepada Tuhan menyatakan suatu pemahaman bahwa ketergantungan hidupnya hanya kepada Tuhan. Ia tidak berharap kepada yang lain, tetapi kepada Tuhan yang sanggup menghidupkannya sesuai dengan firman-Nya. Itulah sebabnya lahir puji-pujian di sela-sela pergumulannya mempertaruhkan nyawa karena orang-orang fasik yang telah memasang jerat terhadapnya. Firman Tuhan menjadi milik pusakanya untuk selama-lamanya. Kehidupan seorang yang sangat bergantung pada firman-Nya akan nyata dalam sikap imannya; ketika ia mengalami penderitaan dan penindasan, Tuhan semata yang menjadi pusat kehidupannya.

Doa: Ya Tuhan, frman-Mu yang memberi hikmat dan yang menghidupkan, kiranya mewujudnyatakan iman pengharapanku kepada-Mu dalam segala situasi.

(0.25) (Dan 5:1) (sh: Mengulangi kesalahan (Sabtu, 24 April 1999))
Mengulangi kesalahan

Belsyazar mengulangi kesalahan dan dosa Nebukadnezar. Sebagai pewaris kerajaan Babel, Belsyazar tidak belajar dari sejarah nenek moyangnya. Bahkan, ia melakukan hal yang lebih jahat dari Nebukadnezar. Perkakas kudus yang dipakai untuk melayani dan memuliakan Allah di Bait Allah, kini dipakai untuk mabuk-mabukan. Allah Israel tidak membiarkan kekudusan-Nya dinodai. Allah memberi Belsyazar sebuah kejutan di tengah pesta pora, yaitu sebuah tulisan di dinding, yang tak dapat dibaca oleh orang-orang bijaksana, ahli jampi dan ahli nujum istana.

Peristiwa yang menggentarkan. Semua yang hadir menyaksikan kuasa tangan Tuhan pada peristiwa itu. Belsyazar menjadi pucat, sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas, dan tidak berdaya. Tak seorang pun dari para pembantunya dapat menolongnya. Syukur, di antara mereka ada yang mengingat Daniel, hamba Allah yang pernah mengartikan mimpi Nebukadnezar. Di satu pihak, Daniel diakui kebijaksanaan dan kuasa ilahi yang menyertainya, namun di pihak lain raja Belsyazar tetap menunjukkan kepongahannya dengan menawarkan imbalan jasa bagi Daniel. Kita perlu waspada dalam jabatan dan tanggung jawab menjalankan kuasa. Sebab itu jangan lupa diri, menghina kekudusan dan kemuliaan Allah. Tuhan akan merendahkan orang yang congkak.

(0.25) (Hos 5:1) (sh: Hukuman bagi para pemimpin (Minggu, 7 November 2004))
Hukuman bagi para pemimpin

Pemimpin yang bijaksana membawa berkat bagi bangsa yang dipimpinnya, sebaliknya pemimpin yang bebal hanya membawa masalah saja.

Hukuman bagi para pemimpin pada nas ini ditujukan kepada para pemimpin Israel, yaitu kalangan imam dan keluarga raja. Ternyata, mereka adalah pemimpin yang jahat. Mereka mengeruk kekayaan dari orang-orang yang mereka pimpin (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-2). Mereka berbuat demikian meski mereka mengerti bahwa Allah melihat dan mengetahui semua perbuatan mereka (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3). Mereka dibutakan oleh dosa mereka sendiri (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4). Akibatnya mereka menjadi munafik dan bersikap sombong terus-menerus karena merasa hidupnya sudah benar di hadapan Allah (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5). Mereka yakin korban-korban persembahan mereka pasti diterima Tuhan (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6). Jelas Tuhan menolak ibadah palsu seperti itu. Bukan itu saja, Tuhan juga akan bangkit melawan dan menghancurkan mereka (ayat Orang-orang+bijaksana+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8-14).

Pemimpin negara yang memanfaatkan wewenangnya untuk kepentingan diri dan kelompoknya sendiri merupakan hal yang biasa. Akan tetapi, patut disayangkan bila ada pemimpin rohani bersikap seperti itu di antara umat Tuhan. Jangan-jangan orang itu malah diri kita sendiri. Kita akan melakukan apa saja asalkan dapat memperkaya diri kita, mempertahankan posisi di gereja, kalau perlu dengan menghancurkan orang lain. Sementara itu kita tetap setia ke gereja, tampil saleh di depan jemaat, dan rajin memberikan persembahan. Hati-hati! Bertobatlah sebelum Tuhan menghancurkan hidup kita.

Camkan: Tuhan menentang perbuatan jahat para pemimpin yang menyengsarakan sesama.

(0.25) (Pkh 9:15) (full: TAK ADA ORANG YANG MENGINGAT ORANG YANG MISKIN ITU. )

Nas : Pengkh 9:15

Dalam perumpamaan ini, sebuah kota kecil yang dikepung oleh bala tentara besar tampaknya tidak ada harapan lagi (ayat Pengkh 9:14). Tetapi seorang miskin yang bijaksana membuat rencana dan kota itu pun selamat. Akan tetapi, rupanya seorang lain memperoleh kehormatan karena menyelamatkan kota itu, dan orang bijaksana itu, mungkin karena miskin, dilupakan. Orang percaya harus menyadari bahwa selama mereka masih di bumi, keadilan dan kejujuran tidak akan sempurna, tetapi dalam hidup setelah kematian, Allah akan meluruskan semua kesalahan dan memberi pahala atas semua perbuatan benar.

(0.24) (Mzm 119:98) (full: PERINTAH-MU MEMBUAT AKU LEBIH BIJAKSANA. )

Nas : Mazm 119:98

Melalui pengabdian kita kepada Firman Allah kita belajar melihat hidup ini sebagaimana Allah melihatnya, menghargai apa yang dihargai-Nya dan mengasihi apa yang dikasihi oleh-Nya. Kita menyesuaikan diri kita dengan pikiran Allah

(lihat cat. --> 1Kor 2:16).

[atau ref. 1Kor 2:16]



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA