Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 52 ayat untuk Oleh sebab AND book:[1 TO 39] AND book:18 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 13:16) (ende)

Keberanian Ijob akan menjelamatkannja, oleh sebab itu membuktikan ia tidak bersalah dan oleh sebab Ijob terus pertjaja Allah adil adanja.

(0.94) (Ayb 17:13) (ende)

Ijob berpendapat tiada harapan apapun djua lagi, oleh sebab ia hampir mati, hingga semua sudah selesai.

(0.89) (Ayb 7:15) (ende)

Ijob tidak mau membela dirinja dan minta ampun, oleh sebab ia tidak bersalah, walaupun itu mendjadi alasan untuk mati karena siksa Allah.

Biarpun demikian halnja, namun Ijob tidak mau mati djuga (itu = maut kutolak), oleh sebab, menurut anggapan umum, itu membuktikan ia toh bersalah. Karena itu Ijob minta, agar supaja Allah berhenti menjiksa dia, sebab achirnja ia toh akan mati djuga.

(0.87) (Ayb 17:12) (ende)

Sahabat2 itu memutarbalikkan halnja dengan berkata: derita Ijob merupakan suatu keuntungan (malam-siang), oleh sebab itu akan membimbing Ijob kepada pengakuan dosanja dan demikian kepada pengampunan.

(0.84) (Ayb 34:17) (ende)

Maknanja: Seorang hakim jang tak adil tidak menghukum si djahat, oleh sebab ia menerima uang suap. Ijob berpendapat, bahwa Allah tak adil. Tetapi ini tak mungkin, sebab, kalau demikian halnja, maka Ijob djuga dapat melepaskan dirinja dengan melepaskan dirinja dengan memberi uang suap kepada hakimnja, Allah.

(0.84) (Ayb 6:21) (endetn: Demikianlah ... bagiku)

diperbaiki. Tertulis: "sebab ... tidak".

(0.83) (Ayb 6:5) (ende)

Sebagaimana hewan tidak berteriak, bila diberi makan, demikianlah Ijob tidak berhenti mengeluh, oleh sebab adjaran Elifaz tidak memberinja makan, tidak memuaskannja. Karena itu Ijob menolak djuga adjaran ini, sebagaimana makanan jang tidak enak rasanja ditolak orang.

(0.83) (Ayb 22:2) (ende)

Elifaz berpendapat, bahwa Allah tentu sama sekali adil. Oleh sebab manusia tidak berguna bagi Allah bagaimanapun djua. Korupsi dalam pengadilan diantara manusia selalu berasal dari keinginan hakim akan kekajaan, hal mana tidak dapat dikenakan pada Allah.

(0.83) (Ayb 24:1) (ende: djangka2 waktu)

jaitu waktu tertentu untuk mengadakan peradilan.

Disini waktu ini ditambahkan pada umur hidup manusia, oleh sebab njatalah peradilan tidak diadakan Allah sepandjang umur hidup jang biasa untuk manusia.

(0.81) (Ayb 34:33) (ende)

Ijob menolak penjelenggaraan Allah jang berbelas kasihan itu, oleh sebab ia mengenal keadilan jang sempit sadja. Dan oleh karena Ijob memilih anggapan ini, maka ia sendiri harus memberi keterangan tentang kedjadian2. Elihu mengetahui djawaban atas soal itu, tetapi Ijob tidak, bila ia terus berpegang pada anggapannja tadi.

(0.80) (Ayb 5:23) (ende)

Batu2 diladang merupakan musuh jang paling besar untuk petani di Palestina, oleh sebab tanah tidak dapat dikerdjakan semestinja. Tetapi mereka tidak merugikan orang2 djudjur, sebagaimana djuga margasatwa tidak akan merusakkan kebun2 anggur dan panen diladang. Menurut ahli2 lainnja kata "batu" harus diperbaiki mendjadi "djin" (ladang).

(0.80) (Ayb 24:11) (jerusalem: dua petak kebun) Naskah Ibrani diperbaiki sedikit. Kebun-kebun berpagar tembok. Orang miskin tinggal di antara dua kebun berpagar, oleh sebab tidak memiliki kebunnya sendiri. Kata Ibrani yang di sini diterjemahkan dengan "membuat minyak" tidak jelas artinya. Mungkin berarti: tinggal di waktu siang (lawannya: bermalam)
(0.79) (Ayb 6:21) (ende)

Terdjemahan lain: Sebab kamu sekarang telah ragu2...

(0.78) (Ayb 27:7) (ende)

[Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="ende">27:7-23; 24:18-25] Ijob disini bitjara sebagai sahabatnja, tetapi dengan ironi sadja. Ia enggan mengenakan adjaran ini pada dirinja. Sahabat2nja adalah djahat oleh sebab mereka terus memfitnah Ijob dan karena itu, sesuai dengan adjaran mereka sendiri, mereka harus dihukum. Beberapa ahli penafsir menganggap bagian ini (atau mulai aj. Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="ende">13)(Ayu 27:13) sebagai sebuah pidato orang lain, umumnja ditaruh dalam mulut Sofar.

(0.76) (Ayb 6:10) (ende: jakni: aku...dst.)

Terdjemahan ini tiada pasti. Kadang2 diterdjemahkan sebagai berikut: aku tidak memungkiri sabda Sang Kudus. Dalam terdjemahan kami ajat ini rupa2nja berarti: Ijob tidak menjembunjikan wahi (sabda) Allah, jaitu untuk diri sendiri, melainkan ia tersedia menerimanja. Akan tetapi sampai kini, menurut Ijob, wahju Allah belum ada, jang dapat menerangkan deritanja. Wahi jang diserukan Elifaz tidak menerangkan apa2 dan tidak memuaskan Ijob. Dan bahwasanja ia tidak menolak wahi jang benar, itu mendjadi pelipur bagi dia, oleh sebab demikian ia tidak bersalah terhadap wahju Allah.

(0.75) (Ayb 13:1) (sh: Ketika tidak ada yang membela (Rabu, 8 Desember 2004))
Ketika tidak ada yang membela

Pernahkah Anda merasa sendirian menghadapi masalah? Teman dan kerabat tidak bersimpati karena mereka menganggap Anda sendiri penyebab masalah itu. Bahkan Anda merasa Tuhan pun sepertinya tidak peduli.

Kekecewaan dan kemarahan terasa oleh kita dalam ucapan Ayub terhadap para sahabatnya. Ayub menuduh mereka sebagai tabib-tabib palsu yang tidak menolong kesakitan Ayub, sebab tuduhan-tuduhan mereka adalah dusta (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">4). Sebaiknya mereka tutup mulut saja (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">5). Ayub merasa bahwa teman-temannya telah mencatut nama Allah untuk meneguhkan pandangan mereka akan keberdosaan dirinya (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">7-8). Oleh sebab itu, ia balik mengingatkan para temannya itu bahwa Allah tidak bisa ditipu. Mereka sendiri akan diminta pertanggungjawaban oleh Tuhan atas tuduhan yang tak mendasar itu (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">9-11). Sesudah menegur keras sahabat-sahabatnya, Ayub menantang mereka untuk berhenti berbicara, lalu mendengarkan pembelaan yang akan Ayub buat sendiri di hadapan Allah (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">12-18).

Nada bicara Ayub terhadap Allah bercampur antara marah, pengakuan iman, permohonan, kepahitan. Di satu pihak Ayub yakin bahwa dirinya benar (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">22-23). Di lain pihak Ayub menganggap Allah telah memperlakukannya secara tidak adil (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">24,26), terlalu keras (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">25), tidak sesuai dengan daya tahan manusia yang sangat terbatas (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">27). Tidak ada hal lain yang diharapkannya selain keadilan Allah. Allah yang melihat kehidupan Ayub yang tidak bersalah pastilah akan menyelamatkannya. Itulah iman dan keterbukaan Ayub di hadapan-Nya. Ia meminta Allah menyatakan kesalahannya dan tidak hanya berdiam diri (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">24-25).

Mari kita belajar dari Ayub. Ketika teman tidak peduli bahkan menyerang kita, bahkan Allah pun sepertinya bungkam, kita harus terus mencari wajah-Nya. Meski ada pertanyaan pelik dan kebingungan, Ayub tidak menjauhi Allah. Ia menujukan pertanyaan dan permohonannya kepada Sang Pembela sejati.

Renungkan: Manusia bisa salah mengerti kita. Allah sempurna mengenal kita. Dialah pembela sejati kita.

(0.75) (Ayb 12:6) (ende)

Ijob mengemukakan pengalaman lawan adjaran sahabat2nja.

(0.75) (Ayb 22:29) (endetn: Ia merendahkan .... dst.)

diperbaiki. Tertulis: "Sebab mereka merendahkan dan engkau berbitjara dengan angkuh".

(0.75) (Ayb 2:6) (full: IA DALAM KUASAMU. )

Nas : Ayub 2:6

Allah mengizinkan Iblis mendatangkan penderitaan lagi atas Ayub sebab baik komitmen Ayub sepenuhnya kepada Allah tidak dapat dibuktikan ataupun usaha Allah untuk menebusnya dari dosa tidak dapat ditunjukkan dengan efektif tanpa penderitaan yang tidak semestinya dialamai.

  1. 1) Ujian iman seorang benar melalui penderitaan semacam ini bermakna besar, karena yang dipertaruhkan adalah nama Allah di dalam pergumulan rohani terbesar sepanjang zaman, yaitu pertentangan di antara Allah dengan Iblis.
  2. 2) Rasul Petrus, yang menulis dari perspektif PB, mengatakan, "... kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya" (1Pet 1:6-7).
(0.74) (Ayb 6:1) (sh: Berani mati yang seperti apa? (Rabu, 1 Desember 2004))
Berani mati yang seperti apa?

Menerima tuduhan semena-mena atau penilaian keliru tentu menimbulkan beban penderitaan Ayub semakin berat. Kini Ayub menuduh balik para sahabatnya sebagai tidak sungguh menyadari kedalaman derita Ayub (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">2). Juga, sikap dan komentar mereka memperlihatkan bahwa merekalah yang sebenarnya gentar menghadapi penderitaan (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">21). Jujur ia menggambarkan derita itu sebagai kesakitan ganda. Bukan saja karena ia harus menanggung kemalangan bertubi-tubi, tetapi juga karena kemalangan itu dalam tafsiran para sahabatnya sebagai tindakan Allah langsung melawan Ayub. Bila itu benar, Ayub melihatnya sebagai anak panah dan racun dari Allah menciptakan kedahsyatan dalam hidupnya (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">4).

Ucapan Ayub memohon kematian memang terasa biasa kita dengar dari orang-orang yang sedang menderita hebat. Namun, ada perbedaan antara permintaan untuk mati kebanyakan orang dari yang Ayub ucapkan ini. Bagi Ayub kematian bukanlah ungkapan keputusasaan tetapi ungkapan iman tentang kebahagiaan yang akan dimasukinya di balik kematian bersama Tuhan. Memang hal ini belum diungkapkan sampai pasal Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">19. Kematian adalah fakta kefanaan manusia (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">11-12). Tetapi lebih daripada itu, kematian merupakan kegirangan sebab ia tahu bahwa dirinya benar (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">10).

Kini Ayub sendiri mengulang komentar penutur kisah dan komentar Allah. Dalam kata-kata Ayub sendiri, ia tidak pernah meminta uang suap (menjauhi kejahatan -- 22), jujur (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">25), tidak berdusta atau curang (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">28, 30), saleh dalam hubungan sosialnya (ayat Oleh+sebab+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">23, 24). Ternyata ia low profile, penilaian penutur dan Allah jauh melampaui penilaiannya sendiri tentang dirinya. Integritas moral dan spiritualnya membuat ia menatap kematiannya dengan keberanian bahkan kegirangan. Sekali lagi bukan sebagai pelarian dari dunia yang jahat dan penuh derita ini, tetapi sebagai saat kegembiraan terjadi. Perasaan itu tidak mungkin dimiliki oleh orang yang berdosa sebab kematian pasti menimbulkan kengerian.

Ingat: Orang yang hidupnya berintegritas tidak takut apa pun dan siapa pun. Karena hanya Allah saja yang ia takuti, kematian sekali pun tidak membuatnya gentar.



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA