Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 4 dari 4 ayat untuk Nyanyikanlah nyanyian syukur AND book:[1 TO 39] AND book:11 (0.004 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Raj 8:54) (sh: Doa berkat (Kamis, 5 Agustus 2004))
Doa berkat

Akhir sebuah ibadah, biasanya ditutup dengan doa berkat yang dilakukan oleh pemimpin umat. Demikian juga ibadah penahbisan rumah Allah yang didirikan oleh Salomo ditutup dengan doa berkat. Dalam kesempatan ini Salomo bertindak sebagai raja dan imam, menyampaikan pengajaran, menaikkan doa, dan memberi berkat. Tindakan Salomo ini kelak sepenuhnya digenapi oleh Tuhan kita, Yesus Kristus, sang Nabi, Imam, Raja sejati, melalui-Nya kita beroleh pendamaian dan berkat ilahi.

Salomo mempersembahkan korban yang bermakna penyembahan bagi Allah (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">62-64). Doa syukur dipanjatkan karena Allah menyediakan "Tempat perhentian" bagi umat. Biasanya istilah "Tempat perhentian" ini dipakai untuk menunjukkan tanah perjanjian. Namun dengan berdirinya Bait Allah, mereka merasakan bahwa semua yang Allah janjikan kepada mereka sebagai suatu bangsa sudah lengkap. Mereka sudah memiliki wilayah dan UUD berupa Hukum Taurat. Mereka juga memiliki Raja Salomo sebagai pemimpin politik mereka. Ditambah bangunan Bait Allah secara simbolis menyatakan kehadiran "Raja atas segala raja" dalam kehidupan mereka. Apa lagi yang mereka butuhkan?

Lalu sebagai bentuk doa syukur Salomo atas kebaikan Allah, maka diadakan perayaan bersama umat Israel selama tujuh hari (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">65-66). Namun, di balik pengucapan syukur itu ada kesadaran bahwa semua anugerah itu tidak menjamin mereka tetap diberkati. Berkat hanya akan terus mengalir kalau ikatan perjanjian itu tetap dipelihara. Oleh sebab itu doa permohonan Salomo adalah, "Kiranya TUHAN, Allah kita, menyertai kita sebagaimana Ia telah menyertai nenek moyang kita" (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">57) dan "Hendaklah dicondongkan-Nya hati kita kepada-Nya untuk hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, ..." (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">58). Di balik pernyataan permohonan ini ada kesadaran bahwa tanpa anugerah, tidak mungkin Israel bertahan setia kepada Allah.

Renungkan: Yang terpenting dari berkat itu adalah si pemberi berkat. Kehadiran Allah di dalam Kristus Yesus yang menyertai dan yang menopang kita itulah berkat terbesar.

(0.94) (1Raj 3:1) (sh: Bukti Kasih Salomo (Selasa, 27 Juli 2004))
Bukti Kasih Salomo

NATO (North Atlantic Territory Organization; Organisasi Pertahanan Atlantik Utara) sering dipelesetkan menjadi No Action Talk Only (banyak bicara tanpa berbuat). Banyak orang hanya bisa berbicara dan berteori tanpa bisa melakukannya. Apakah Salomo seorang raja yang NATO?

Alkitab mencatat bahwa Salomo mengasihi TUHAN dengan sungguh-sungguh. Hal itu dibuktikannya dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">3). Ia mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN, sebagai wujud kasihnya itu. Korban-korban bakaran itu adalah pernyataan ibadah, ucapan syukur, dan persekutuan Salomo kepada TUHAN. Ini adalah bukti pertama Salomo mengasihi TUHAN sungguh-sungguh.

Bukti kedua Salomo mengasihi TUHAN, dapat kita lihat dari permohonannya dalam doa (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">6-9). TUHAN mengaruniakan Salomo satu permintaan, dan Salomo memanfaatkannya. Satu permintaan Salomo adalah memohonkan hikmat supaya bisa memerintah dengan baik dan demi kebaikan rakyatnya. Salomo tidak meminta kekayaan, kekuasaan, umur panjang, dll. Ini menunjukkan bahwa Salomo tidak mementingkan diri sendiri, tetapi peduli kepada rakyatnya yang begitu banyak. Dengan hikmat dari TUHAN, Salomo mensejahterakan umat Tuhan. Salomo mengasihi umat TUHAN karena Salomo mengasihi TUHAN! Bukti kedua ini diteguhkan dengan konfirmasi dari TUHAN sendiri (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">10-14).

Salomo membuktikan diri bukan raja yang NATO. Salomo mengasihi Tuhan bukan sekadar melalui kata-kata tetapi dengan tindakan konkret. Apakah kita mengasihi Tuhan? Apa bukti nyata kita mengasihi Tuhan? Kalau kita mengasihi Tuhan, pasti kita menaati firman-Nya, dan setia beribadah kepada-Nya. Kalau kita mengasihi Tuhan, pasti kita juga mengasihi sesama kita, dan kita akan meminta hal-hal yang terbaik bukan untuk diri sendiri melainkan untuk orang lain.

Renungkan: Apakah buktinya kita mengasihi Tuhan. Apakah hidup kita sudah sesuai dengan kehendak-Nya? Apakah hidup kita sudah menjadi berkat untuk sesama kita?

(0.94) (1Raj 20:23) (sh: Bukan sekadar kesempatan. (Sabtu, 11 Maret 2000))
Bukan sekadar kesempatan.

Mungkin kita pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk memperbaiki tingkah lakunya    sebelum menghukumnya. Seringkali kita tidak bertindak apa-apa    agar bawahan mendapat pengetahuan lebih baik, sehingga ia    tidak membuat kesalahan yang sama.

Allah Israel tidaklah demikian. Ia telah memberikan    kesempatan 3 kali kepada Ahab agar ia berbalik kepada-Nya.    Setiap kesempatan yang diberikan-Nya pasti diikuti penyataan    luar biasa kepada Ahab yang makin lama makin menunjukkan    kekuasaan dan kebesaran-Nya. Misalnya: peristiwa di Gunung    Karmel menyatakan bahwa Allah adalah Penguasa alam semesta.    Keterlibatan Allah dalam peristiwa penyerangan bangsa Aram    pun demi kepentingan umat-Nya, bahkan Allah akhirnya    memberikan kemenangan yang gilang-gemilang kepada Israel (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">28)    dan bangsa Aram dihancurkan total. Kemenangan yang terakhir    ini membuktikan bahwa Allah Sang Penguasa alam semesta tidak    dibatasi oleh daerah pegunungan atau daerah datar. Ia benar-    benar Allah TUHAN Penguasa Tunggal alam semesta dan sejarah    manusia. Peristiwa yang terakhir ini merupakan penyataan    "puncak" Allah kepada Ahab agar ia mau berbalik kepada-Nya.

Namun respons Ahab sangat mengecewakan dan tidak ada    perubahan dalam diri Ahab. Ia tidak memberikan korban syukur    atas kemenangan tersebut atau mengakui bahwa Allahlah TUHAN    seperti yang pernah dinyatakan rakyat Israel di Gunung Karmel    (19:39). Sebaliknya, ia tetap melanggar perintah Allah dengan    membiarkan Benhadad hidup bahkan membuat perjanjian    persekutuan dengannya. Ia melakukan tindakan itu tanpa    berkonsultasi dengan Allah. Ahab bertindak seolah-olah    kemenangan yang ia peroleh disebabkan kemampuan dan    kekuatannya. Tindakannya menyatakan bahwa ialah yang memegang    kendali hingga ia pun berhak memberikan pengampunan kepada    Benhadad. Ia tetap tidak mengakui bahwa Allahlah TUHAN.    Baginya, ia sendirilah TUHAN. Ahab telah menyia-nyiakan    kesempatan anugerah begitu besar yang diberikan Allah.

Renungkan: Pengenalan kita akan Allah yang panjang sabar    seringkali membuat kita menyia-nyiakan kesempatan anugerah yang    telah disediakan-Nya. Penyesalan senantiasa terlambat dan    tiada guna.

(0.94) (1Raj 21:1) (sh: Ahab, si anak manja (Kamis, 26 Agustus 2004))
Ahab, si anak manja

Kisah Ahab adalah kisah seorang yang memiliki jabatan tertinggi di dalam pemerintahan, namun bertingkah bagaikan anak kecil yang manja karena terbiasa mendapatkan segala sesuatu yang diinginkannya. Kisah ini menarik untuk dikaji secara kejiwaan. Namun dalam renungan kita hari ini, mari kita mengkaji kisah ini secara teologis.

Pertama, Ahab serakah. Ia tidak mengendalikan hawa nafsu keserakahannya. Ia tidak mau menyadari bahwa Tuhan sudah memberikan hak dan "berkat" kepada setiap orang sesuai dengan kasih karunia-Nya. Keinginan yang serakah adalah dosa di mata Tuhan (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">1-4).

Kedua, Izebel licik. Ratu jahat ini menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Jelas ini bukan sikap iman! Orang yang merasa bahwa ia bisa dan harus mendapatkan apapun dengan memakai cara apapun, bukan anak Tuhan (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">5-10)!

Ketiga, para tua-tua dan pemuka Kota Samaria adalah masyarakat kelas atas yang memiliki moral rusak dan hati nurani yang busuk. Buktinya mereka mau saja mengikuti perintah Izebel yang jelas-jelas bermotivasikan kejahatan. Masyarakat seperti ini adalah masyarakat yang sakit (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">11-12)!

Keempat, dua orang dursila adalah orang-orang yang mau melakukan apa saja demi sedikit keuntungan. Ini adalah produk dari masyarakat yang sakit (ayat Nyanyikanlah+nyanyian+syukur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">13-14).

Betapa mengerikannya kalau keserakahan Ahab, kelicikan Izebel, dan kerusakan moral dan hati nurani masyarakat Samaria adalah gambaran kehidupan pemimpin-pemimpin dan kelompok elit negeri ini. Pastilah produk yang muncul adalah orang-orang dursila. Siapa yang bisa mengatasi semua ini? Syukur kepada Allah. Allah sendiri, melalui anak-anak-Nya yang mau dipakai-Nya untuk menyuarakan kebenaran dan menegakkan keadilan.

Doaku: Tuhan, tolong agar aku dapat menjadi terang, agen kebenaran dan keadilan Allah di tengah masyarakat yang berdosa ini. Mohon kemurahan-Mu agar jangan bangsaku musnah oleh dosa-dosanya.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.13 detik
dipersembahkan oleh YLSA