Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk Nob (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 21:1) (ende)

Ahimelek adalah sama dengan Ahia 1Sa 14:3. Djadi keluarga 'Eli sudah pindah dari Sjilo (jang dibinasakan?), ke Nob, tempat sutji lain.

(1.00) (1Sam 22:1) (ende: darisana)

bukanlah dari Akisj, melainkan agaknja dari Nob. Dawud mulai mentjiptakan gerombolan. Sanak-saudaranja, oleh sebab pasti akan dibunuh oleh Sjaul, karena si pemberontak Dawud.

(0.83) (1Sam 22:3) (ende)

"darisana", agaknja dari Nob pula.

Dawud mentjari perlindungan untuk orang sekeluarga, jang tidak sanggup mengikutinja dalam hidup mengembara. Ia berbalik kepada suku Moab oleh disini ia sendiri liwat Rut adalah berkarib dengan suku ini.

(0.83) (Mrk 2:26) (ende: Rumah Allah)

Rumah Allah ini bukan kenisah di Jerusalem, jang waktu itu belum didirikan. Rumah kudus ini untuk sementara bertempat di Nob, tidak djauh dari Jerusalem. Lih. 1Sa 21:1-7.

(0.83) (2Sam 15:32) (jerusalem: tempat orang sujud menyembah) Yang dimaksud barangkali tempat kudus di Nob, 1Sa 21:1+
(0.71) (1Sam 21:1) (jerusalem: Nob) Tempat kudus ini terletak di lereng timur gunung Skopus, di sebelah timur Yerusalem. Yerusalem masih di tangan orang Kanaan, sehingga orang pergi menghindari kota itu dari wilayah Benyamin ke wilayah Yehuda melalui gunung itu. Ceritera ini menyiapkan ceritera yang tercantum dalam, 1Sa 22:9-23
(0.67) (1Raj 1:7) (jerusalem: Yoab) Yoab adalah keponakan Daud dan sejak dahulu teman seperjuangan. Iapun tetap kepala tentara, 2Sa 19:13+. Abyatar satu-satunya imam yang selamat dari para imam di Nob yang dibunuh raja Saul, 1Sa 22:20. Ia tetap setia pada Daud.
(0.59) (1Sam 21:1) (full: SAMPAILAH DAUD KE NOB. )

Nas : 1Sam 21:1

Pasal 1Sam 21:1-22:23 mencatat pelarian Daud dari Saul dan kegagalannya untuk sepenuhnya percaya kepada Allah. Dalam usaha menyelamatkan hidupnya, Daud berbohong (ayat 1Sam 21:2), mencari perlindungan antara orang Filistin yang fasik (ayat 1Sam 21:10-15), dan secara tidak langsung menyebabkan kematian para imam dan banyak orang lain (1Sam 22:11-23; bd. Mazm 52:1-11). Dengan menggunakan penipuan, Daud gagal untuk menyerahkan hidupnya tanpa syarat kepada Tuhan dan perlindungan-Nya.

(0.58) (1Raj 1:7) (ende)

Ada dua partai diantara pendjawat Dawud jang tertinggal. Rupa2nja djuga karena persaingan pribadi. Joab, jang sudah seringkali membuat matjam2 hal jang kurang menjenangkan Dawud, hingga ia malah mau memetjat dia sebagai panglima, diiri oleh Benajahu, kepala barisan pengawal; Ebjatar, satu2nja imam jang masih tersisa dari keluarga imam2 di Nob ('Eli) berlawanan dengan Sadok jang diangkat Dawud mendjadi imam setara dengan Ebjatar.

(0.58) (1Sam 21:9) (jerusalem: efod) Efod di Nob itu tampil kembali dalam 1Sa 23:6,9 dan diandaikan dalam 1Sa 23:10,11,12 Efod itu ialah efod, alat penenung yang dipakai untuk membuang undi, bdk 1Sa 2:28+. Ternyata efod itu berupa benda yang cukup besar, bdk Hak 8:27. Pedang Goliat tersimpan di belakang efod itu sebagai tanda kemenangan, bdk 1Sa 31:10.
(0.42) (1Sam 2:27) (jerusalem) Bagian ini berupa sisipan yang baru kemudian dimasukkan ke dalam kisah mengenai Samuel. Bagian ini sebenarnya sejalan dengan 1Sa 3:11-14 Kematian Hofni dan Pinehas, 1Sa 4:11, hanya "tanda" kemalangan di masa mendatang, sebagaimana diberitahukan 1Sa 2:33, yakni pembunuhan atas para imam di Nob, ialah keturunan Eli, 1Sa 22:18-19, dengan hanya Abyatar yang lolos, 1Sa 22:20-23 Abyatar dipecat sebagai imam oleh Salomo, 1Ra 2:27. dalam 1Sa 2:35 diramaikan bahwa keturunan Eli sebagai imam akan diganti Zadok serta keturunannya yang semenjak raja Salomo menjabat. Hanya 1Sa 2:36 tidak sesuai dengan keadaan yang diberikan dalam 2Ra 23:9, sehingga bagian Samuel ini tidak berasal dari zaman raja Yosia tetapi dari masa sebelumnya.
(0.29) (1Sam 2:27) (sh: Yang lebih dari Allah (Kamis, 31 Juli 2003))
Yang lebih dari Allah

Kadang, manusia tidak takut kepada Allah bukan karena tidak percaya akan kemahakuasaan Allah. Ia - seperti saya dan Anda - mungkin percaya sepenuhnya kepada Allah yang maha kuasa, adil, kudus, dll. Hanya saja, ia tidak merasakan Allah yang maha kuasa, adil dan kudus itu relevan dalam hidupnya. Yang 'jelas', ada banyak hal lain lebih mendesak, nyata, dan relevan dalam hidup ketimbang Allah.

Gambaran tadi bisa membantu kita membayangkan kondisi imam Eli sebelum Allah berfirman kepada-Nya. Bagi Eli, keberadaan diri anak-anaknya lebih nyata untuk dimaklumi dan dihidupi. Namun, pada saat seorang abdi Allah datang kepadanya, Eli menghadapi realitas sejati bahwa Allah terus dan selalu relevan dalam kehidupannya. Walaupun penyataan diri Allah terjadi dulu kepada nenek moyang Eli (ayat 27), tetapi Allah tetap relevan karena Ia menyatakan Diri-Nya dengan nyata (ayat 27) dan terus menuntut penghormatan kepada-Nya dalam kekudusan dan ketaatan (ayat 29- 30). Ketidaktaatan mereka berbuahkan penghukuman dari Allah melalui tiadanya lagi keturunan Eli yang akan melayani sebagai imam (ayat 31-33 dan 36, para penafsir menunjuk pembantaian para imam di Nob, ps. 22:6-23 sebagai penggenapan nubuat ini). Tanda firman Tuhan itu adalah matinya kedua anak Eli pada hari yang sama (ayat 34, bdk. 4:11,17).

Mengalami penghukuman dari Tuhan adalah sesuatu yang sangat mengerikan (bdk. Ibr. 10:31). Dosa dan ketidaktaatan tiap orang, bahkan seorang imam atau hamba Tuhan pun pasti akan dihukum Tuhan, baik melalui hukuman yang bersifat punitif (menghukum) maupun yang bersifat pendisiplinan seorang anak. Ingatlah, Ia pengasih, tetapi juga kudus.

Renungkan: Bila kita lupa bergumul dalam doa; bila satu hari berlalu tanpa berjuang untuk mendengar dan menaati kehendak-Nya, saat itu kita dalam bahaya melupakan Allah dan menjadikan-Nya tidak relevan dalam hidup kita.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA