Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 5 dari 5 ayat untuk Menahem [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 15:16) (jerusalem: Tifsah) Begitu memang tertulis dalam naskah Ibrani. Tetapi kota Tifsah(=Tafsa) terletak di tepi sungai Efrat. Kurang masuk akal bahwa raja Menahem memusnahkan kota itu. Sebaik-baiknya dituruti beberapa naskah terjemahan Yunani (Luc.) yang menyebut Tapuah
(1.00) (Hos 5:13) (jerusalem: Raja 'Agung') Dalam naskah Ibrani terbaca: Raja Yareb (atau: Raja Pembalas). Ayat ini menyinggung upeti yang pada th 738 seb Mas di bayar raja Menahem kepada Tiglat Pileser III, bdk 2Ra 15:19, dan pertolongan yang pada th 735 seb Mas diminta raja Ahas pada Tiglat Pileser III, bdk 2Ra 16:7-9.
(0.87) (2Raj 15:1) (sh: Jangan terapkan cara dunia dalam gereja (Kamis, 30 Juni 2005))
Jangan terapkan cara dunia dalam gereja


Dalam bacaan ini kita melihat empat kali pergantian raja Israel dalam kurun waktu 20 tahun 7 bulan, yaitu:

1) Zakharia memerintah selama 6 bulan (ayat 8-12);

2) Salum memerintah selama satu bulan (ayat 13-16);

3) Menahem memerintah selama 10 tahun (ayat 17-21);

4) Pekahya memerintah selama sepuluh tahun (ayat 23-26).

Di antara keempatnya, Salum adalah raja yang memerintah paling singkat (dalam jajaran para raja Israel, ia menduduki peringkat kedua setelah Raja Zimri yang hanya memerintah selama satu minggu). Proses peralihan kepemimpinan ini diwarnai dengan persepakatan keji dan pertumpahan darah, yaitu: Zakharia dibunuh Salum (ayat 10), Salum dibunuh Menahem (ayat 14b), dan Pekahya dibunuh Pekah (ayat 25). Alkitab juga mencatat bahwa mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam. Pada waktu itu, penderitaan Israel bukan hanya dalam masalah politik dan keamanan, tetapi juga karena keterpurukan ekonomi. Pada masa Menahem, ia membebankan hutang negara sebesar 1000 talenta perak kepada rakyat. Uang rakyat ini dipakai Menahem untuk menyogok raja Asyur (ayat 20).

Sementara itu di kerajaan Yehuda, Raja Amazia digantikan oleh anaknya, Azarya. Alkitab mencatatnya sebagai raja yang melakukan apa yang benar di mata Tuhan (ayat 3). Selama pemerintahannya, Azarya berhasil merebut dan membangun kembali kota Elat (ayat 14:22). Meski demikian, Azarya juga tidak menyingkirkan bukit-bukit pengorbanan sehingga bangsa itu tetap beribadah di sana. Akibatnya, Tuhan menimpakan tulah penyakit kusta atasnya sehingga ia harus diasingkan sampai hari kematiannya (ayat 15:5).

Berebut kekuasaan dengan cara saling menjatuhkan dan melakukan berbagai trik kejahatan sudah biasa dalam kancah politik dunia. Orang Kristen dan Gereja dipanggil untuk berlaku sebaliknya, menyatakan kasih dan keadilan Allah.

Renungkan: Pemimpin dunia berebut takhta karena ambisi, pemimpin gereja melayani karena anugerah-Nya.

(0.75) (Luk 23:8) (jerusalem) Hanya Lukas menyajikan cerita ini. Barangkali Lukas mendapat informasi ini dari "Menahem yang diasuh bersama dengan raja-wilayah Herodes", Kis 13:1. Bukan hal yang luar biasa bahwa seorang pejabat Roma meminta nasehat pada orang lain, seperti di sini Pilatus meminta pendapat Herodes. Ada sementara ahli tafsir yang berpendapat bahwa cerita ini diciptakan oleh jemaat atas dasar Maz 2:1-2. Tetapi hal itu tidaklah mungkin. Ayat-ayat Mazmur itu terlalu kabur. Sebaliknya kejadian nyata menyebabkan jemaat mengetrapkan Maz 2:1-2 pada peristiwa itu, Kis 4:27.
(0.75) (2Raj 15:8) (sh: Tanda-tanda kehancuran sebuah bangsa (Kamis, 8 Juni 2000))
Tanda-tanda kehancuran sebuah bangsa

Zakharia anak Yerobeam baru memerintah selama 6 bulan ketika terjadi kudeta oleh Salum bin Yabesy. Sebagai balasan, Menahem anak Tirza pun melakukan kudeta berdarah dan menewaskan tidak hanya Salum tapi juga seluruh rakyat. Selama 10 tahun memerintah, takhta Menahem juga tidak luput dari goyangan, misalnya Pul, raja Asyur yang melakukan invasi ke Israel. Untuk mempertahankan takhtanya, ia harus memberikan upeti kepada Pul sebanyak 1.000 talenta perak atau sekitar 37 ton perak. Biaya upeti itu dibebankan kepada semua orang kaya di Israel.

Setelah Menahem meninggal, anaknya Pekahya menggantikannya. Pemerintahannya baru berlangsung 2 tahun ketika panglimanya sendiri Pekah melakukan kudeta dan membunuhnya. Seperti Menahem ia pun harus menghadapi serangan dari Asyur yang dipimpin oleh Tiglat Pileser. Akibatnya Tiglat Pileser memberlakukan pertukaran penduduk (29) agar terjadi proses 'pengasyuran' rakyat. Selain goyangan dari luar negeri, ia pun menghadapi goyangan dari dalam negeri yang dipimpin oleh Hosea. Ia tewas dibunuh oleh Hosea.

Lima dinasti Israel ini memerintah dari tahun 753-732 sM. Pada tahun 722 Israel dihancurkan oleh Asyur ketika di bawah dinasti Hosea yang memerintah dari 732-722 sM. Berarti dalam kurun waktu 31 tahun situasi dan kondisi di Israel memburuk drastis, tidak hanya secara politik namun secara moral, etika, dan iman. Darah dan nyawa orang-orang yang tidak tahu menahu urusan politik (16) menghantar sebuah dinasti kepada kekuasaan. Sikap tunduk, hormat, dan menghargai penguasa merupakan barang langka sehingga kudeta menjadi cara yang dilazimkan. Pengeksploitasian rakyat demi kepentingan elit politik disahkan (20). Uanglah yang menjadi penopang utama sebuah kekuasaan (19). Inilah yang membawa sejarah bangsa Israel menuju kehancuran nasional. Walau demikian tidak nampak seorang pun yang mempunyai kepekaan untuk berbalik, bertobat, dan memohon belas kasihan Allah (9,18,24,28).

Renungkan: Kehancuran dan kejayaan sebuah bangsa ditentukan oleh moral, etika, dan iman yang berlaku, sebab Allah sang Hakim Agung akan menghukum setiap dosa. Kepekaan umat Allah yang ada di dalam setiap negara dapat merupakan 'penunda' hukuman Allah dan 'pengubah' hukuman menjadi berkat. Masa depan bangsa tergantung kepekaan Anda.



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA