(sh: Kiat dalam menghadapi kesulitan (Sabtu, 19 Mei 2001)) Kiat dalam menghadapi kesulitan
Kiat dalam menghadapi kesulitan.
Nubuat penghukuman Mesir diberitakan lagi khususnya di
3 kota penting Mesir yaitu Migdol, menara yang terletak
di sebelah utara Mesir, Tahpanhes kota perbatasan di
sebelah timur, dan Memfis ibu kota Mesir zaman dulu dan
pusat pemujaan dewa Mesir sepanjang masa. Ketiga kota
ini bersama dengan kota Pathros merupakan pusat
populasi Yehuda sejak tahun 582 s.M. Bukan kebetulan
sebab memang nubuat ini diberikan bagi kepentingan
Yehuda. Selama pemerintahan Yoyakim dan Zedekia, ada
sekelompok pemuka Yehuda yang kuat mendukung
pemberontakan kepada Babel dan persekutuan dengan
Mesir. Apakah benar tindakan mereka?
Apis, lambang kekuatan mereka gagal dan tentara bayaran
Mesir yang kekuatannya sangat dibanggakan juga tercerai-
berai (15, 21). Kesuburan tanah Mesir (20) lenyap. Nama
Firaun hanya akan menjadi cemoohan karena
ketidakberdayaannya (17). Dewa utama Mesir, Amon, tidak
mampu melindungi mereka (25). Akhirnya Mesir dan setiap
orang yang percaya kepada Amon harus menyerah kepada
Babel dan pergi ke pembuangan (19,26). Mesir bukan
tempat perlindungan. Sementara itu Babel adalah alat
utama Allah yang dipakai untuk menggenapi rencana
penghukuman-Nya atas bangsa-bangsa termasuk Mesir,
karena kesombongan dan nafsunya untuk terus berekspansi
(7-8, 21).
Nubuat ini berusaha memimpin Yehuda ke arah dan prioritas
yang benar yaitu keselamatannya sebagai sebuah bangsa,
bukannya gengsi ataupun kemerdekaan sebuah bangsa.
Keselamatan itu berada di dalam Allah (27-28) sebab
Allahlah aktor utama dalam nubuat ini. Rencana Firaun
untuk menaklukkan dunia ditaklukkan oleh rencana Allah.
Renungkan:
Nubuat ini merupakan peringatan keras bagi Kristen di
dalam menentukan arah dan prioritas dalam kehidupan,
ketika kesulitan ataupun masalah menghadang, jangan
sekali-kali menjadikan kehebatan manusia beserta uang,
koneksi, dan kekuasaannya sebagai parameter dalam
menentukan tindakan. Sebaliknya mintalah Allah
menyatakan rencana-Nya di balik setiap kesulitan.
Kemudian bertindaklah sejalan dengan rencana-Nya
walaupun itu mungkin suatu tindakan yang bodoh di mata
orang lain dan membuat kita lebih menderita atau
merugi. Namun janganlah kuatir sebab ujung dari semua
itu adalah keselamatan dari Allah.
|