Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 39 ayat untuk Masa hidupku AND book:[1 TO 39] [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yes 38:12) (bis)

Kemungkinan besar artinya kusangka ... hidupku.

(0.86) (Ayb 31:18) (bis)

Kemungkinan besar artinya: seumur hidupku ... mereka.

(0.86) (1Sam 18:18) (endetn: turunanku)

diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "hidupku".

(0.72) (1Sam 18:18) (jerusalem: siapakah sanak saudaraku) Naskah Ibrani diperbaiki. tertulis: apa hidupku.
(0.59) (2Sam 18:13) (endetn: dengan membahajakan hidupku sendiri)

diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani Kere. Tertulis: "lawan hidupnja".

(0.59) (Ayb 10:20) (endetn: hidupku)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani dan Syriah. Naskah Hibrani tidak terang.

(0.31) (2Raj 20:19) (jerusalem: seumur hidupku) Nabi Yesaya menubuatkan kota Yerusalem akan dirampasi dan kalangan atas masyarakat diangkat ke pembuangan, bdk 2Ra 24:13 dst. SEcara egois raja Hizkia mengambil kesimpulan bahwa selama ia hidup semuanya akan baik-baik saja. Tetapi bagian kedua ayat ini tidak ada dalam beberapa naskah terjemahan Yunani dan barangkali berupa sebuah sisipan. Kalau demikian maka jawaban Hizkia hanya mengungkapkan pasrahnya.
(0.31) (Mzm 116:1) (sh: Tiga dimensi waktu (Senin, 16 Agustus 1999))
Tiga dimensi waktu

Kristen hidup dalam tiga dimensi waktu yaitu masa kini, masa lalu, dan masa depan, sesuai dengan ungkapan pemazmur di pasal ini. Pada masa kini ia mengasihi Allah (1), pada masa lalu: "Ia mendengarkan suaraku" (1), dan di masa depan "seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya" (2). Pemazmur sendiri hidup dalam tiga dimensi: setelah doanya terjawab (masa lalu), dia mengasihi Allah (masa kini), dan dengan permohonan doa-doanya, ia melanjutkan hidup masa depannya.

Kasih karunia penggerak tindakan. Dalam Mazmur ini, dimensi yang ke tiga merupakan tindakan konkrit, karena kasih karunia Allah sudah dilimpahkan kepada manusia (ay. 2, 13, 17). Bahkan di ayat 13, bila dilihat berdasarkan perspektif Perjanjian Baru tentang cawan Yesus, ini bermakna bagi setiap Kristen yang sudah menerima kasih karunia bahwa "mengangkat cawan keselamatan" berarti (a) bukti ia berserah dan percaya sepenuhnya kepada-Nya; (b) taat kepada-Nya dalam segala situasi; (c) memelihara persekutuan dengan-Nya; dan (d) tetap berpengharapan akan bersekutu dengan-Nya. Empat hal itu adalah ungkapan "aku mengasihi Tuhan" (ay. 1). Bila Mazmur ini ditempatkan dalam kehidupan Kristen, maka tiga dimensi waktu yang berkesinambungan itu hanya akan berakhir ketika Bapa memanggil kita pulang.

(0.25) (Ul 13:1) (sh: Tolak tegas kesesatan (Kamis, 15 Mei 2003))
Tolak tegas kesesatan

Firman Tuhan hari ini keras mengingatkan Israel, juga umat Tuhan masa kini untuk menolak semua godaan yang datang dari berbagai pihak untuk menyembah ilah-ilah lain (ayat 1,6,12). Pada masa itu agama Kanaan memang sering membuat orang terpesona oleh tanda-tanda ajaib yang dikaitkan dengan kegiatan dewa Baal. Pada masa kini, berbagai kepercayaan magis seperti mencari jimat atau ramalan dari dukun, atau bahkan mencampuri ajaran Kristen dengan unsur takhyul tadi, termasuk dosa yang ditentang keras oleh Allah. Mengapa? Sebab banyak atau sedikit kesesatan itu, tetap membuat kita tidak fokus kepada Allah dan akan berakhir pada berbagai akibat merusak dalam hidup ini.

Firman ini memerintahkan umat menyingkirkan tiga kelompok orang. Pertama, para nabi palsu yang mengundang orang untuk sesat. Kedua, anggota keluarga yang memperkenalkan kesesatan. Ketiga, kelompok orang yang melakukan kesesatan. Ketiga pihak ini harus dihukum mati (ayat 5,9,15). Dengan cara itu Israel memperlihatkan kesetiaan mereka kepada Allah (ayat 18). Konteks kita masa kini tentu berbeda. Kita tidak diminta untuk menyingkirkan pihak-pihak seperti itu secara fisik. Pemerintahan Allah atas hati, pikiran, kehendak, perasaan kita membuat kita mengikuti pimpinan Allah untuk memperkecil wilayah kejahatan dan kesesatan dengan doa dan sikap hidup. Sikap hidup yang sepenuhnya menaati firman Allah itu sendiri akan berdampak menelanjangi dan memperkecil ruang gerak kesesatan.

Hanya Yahwe yang telah memberi keluaran, maka Israel hanya boleh menyembah Dia saja. Hanya Yesus yang hidup-mati-bangkit-Nya memberi kita keluaran baru dan membuat kita mengenal Allah sebagai Bapa. Sebab itu, kita tidak boleh membiarkan suara siapa pun mengubah kesetiaan kita kepada-Nya.

Renungkan: Bagi Dia yang telah memberi segalanya, layak kuberikan segenap hati dan hidupku.

(0.24) (Kej 48:15) (full: YANG TELAH MENJADI GEMBALAKU SELAMA HIDUPKU. )

Nas : Kej 48:15

Yakub meninggalkan anak-anaknya dengan sebuah teladan iman yang tekun kepada Allah dan suatu kesaksian bahwa Allah telah menggembalakannya sepanjang hidupnya, membebaskannya dari semua bahaya. Kitab Ibrani menunjuk kepada tindakan Yakub bila memberkati Efraim dan Manasye sebagai bukti akhir akan kesungguhan imannya kepada Allah (Ibr 11:21). Hal terbesar yang dapat diwariskan seorang ayah kepada anak-anaknya ialah iman dan komitmennya kepada Allah dan jalan-jalan-Nya. Tidak ada warisan yang lebih berharga lagi.

(0.22) (Kel 17:1) (sh: Andalkan kasih setia Tuhan! (Sabtu, 10 September 2005))
Andalkan kasih setia Tuhan!

Tantangan dan persoalan dalam kehidupan manusia adalah wajar bagaikan kerikil-kerikil yang mengganggu langkah-langkah perjalanan hidup. Ketidakpercayaan kepada Allah dapat membuat kita memandang perintang-perintang kecil itu seolah-olah batu-batu besar.

Israel yang berada di padang gurun Masa dan Meriba, sedang mengalami kekurangan air minum dan mereka juga harus menghadapi bangsa Amalek. Ketiadaan air minum merupakan masalah "kecil" di hadapan Allah. Namun, menurut Israel, hal ini bagaikan batu besar karena mereka kurang percaya. Israel tidak mengingat perbuatan besar yang Allah telah perbuat bagi mereka, yakni membebaskan mereka dari perbudakan Mesir dan menyertai perjalanan mereka bahkan mencukupi kebutuhan jasmani mereka selama berada di padang gurun (ayat 5-6).

Kendati demikian, Allah terus menunjukkan kasih setia-Nya. Ia tetap menyertai Israel ketika mereka berperang melawan bangsa Amalek (ayat 8-12). Allah berperang melawan musuh umat-Nya, bahkan Ia membuat bangsa Amalek terhapus dari muka bumi (ayat 13-14). Kemenangan ini bukan disebabkan oleh kekuatan atau persenjataan Israel melainkan semata-mata karena kuasa Allah. Indahnya kemenangan yang Allah berikan terlihat dari ketaatan Israel pada firman-Nya dan kerja sama mereka yang saling menopang. Yosua yang memimpin Israel berperang melawan Amalek, sementara Musa dibantu dan ditopang oleh Harun dan Hur berdoa dengan tekun dan bersehati.

Kita orang beriman pun bagaikan musafir-musafir yang sedang menuju pengenapan janji-janji Tuhan. Berbagai kesulitan fisik serta tantangan mental-spiritual Ia izinkan menghadang. Maksud Tuhan adalah agar kita beroleh kesempatan membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang patut sepenuhnya kita andalkan dan percayai.

Responsku: Aku akan memahsyurkan Allah karena kesetiaan dan karya-Nya dalam hidupku.

(0.22) (Yes 54:1) (sh: Kasih setia Allah (Senin, 22 Agustus 2005))
Kasih setia Allah

Jarang kita temui suami yang bersedia mengampuni dan menerima kembali istrinya yang sudah berselingkuh. Namun, jika hal tersebut terjadi maka hubungan suami istri itu akan dipulihkan. Inilah yang terjadi pada hubungan Allah dan Israel, istri yang tidak setia itu.

Nas ini menegaskan ulang kasih setia Tuhan yang kekal. Dosa dan hukuman tidak membatalkan perjanjian kasih Allah kepada umat-Nya (ayat 7, 8, 10). Penolakan Allah atas umat-Nya hanya sesaat saja. Masa hukuman berupa kehilangan Tanah Perjanjian karena Israel dibuang ke Babel akan berakhir. Allah kembali menebus umat-Nya dan memulihkan mereka pada kedudukannya yang semula sebagai istri (ayat 4-9).

Pemulihan itu berarti umat Israel memperoleh kembali hak dan kewajibannya sebagai umat Allah (ayat 1-3). Mereka akan kembali ke Tanah Perjanjian yang diduduki musuh. Israel akan berkembang kembali menjadi bangsa yang besar dan tidak akan mendapat malu lagi. Mereka akan bangga menyatakan diri sebagai umat Allah sebab Sang Penebus adalah Allah yang berkuasa atas bangsa-bangsa. Kedudukan mereka pun tidak akan goyah sebab Allah yang meneguhkannya.

Kota Yerusalem akan dibangun kembali dengan batu-batu pilihan yang akan menjadikan kota itu indah dan kokoh (ayat 11-12). Kekokohannya itu dibuktikan dengan tidak satu senjata musuh pun yang berhasil menembusnya. Hasil pemulihan Allah bagi Israel adalah mereka mampu berdiri teguh. Hal ini bukan karena tembok-tembok kokoh dan indah itu, tetapi karena Israel dibangun dari kebenaran Allah (ayat 15-17).

Oleh kasih setia Allah kita mendapatkan pengampunan dan pemulihan. Allah berjanji memelihara dan melindungi kita dari ancaman musuh yang mau menghancurkan iman kita. Kebenaran Allah menjadi benteng perlindungan yang kokoh.

Tekadku: Oleh karena kasih setia Allah, aku akan sungguh-sungguh mengikut Dia dan menegakkan kebenaran-Nya dalam hidupku.

(0.20) (Mzm 23:2) (full: IA MEMBARINGKAN AKU. )

Nas : Mazm 23:2

Kehadiran dan kedekatan sang Gembala membuat saya dapat "membaringkan diri" dengan tenang, bebas dari segala ketakutan. Roh Kudus selaku Penghibur, Penasihat, dan Penolong menyampaikan perhatian dan kehadiran Kristus sebagai gembala dalam hidupku (Yoh 14:16-18; bd. 2Tim 1:7).

  1. 1) Istirahatku yang aman dalam kehadiran-Nya akan dialami "di padang yang berumput hijau," yaitu di dalam Yesus Kristus dan Firman Allah, yang dibutuhkan untuk kehidupan yang berlimpah (Yoh 6:32-35,63; Yoh 8:31; Yoh 10:9; 15:7).
  2. 2) "Ia membimbing aku ke air yang tenang" dari Roh Kudus-Nya

    (lihat cat. --> Mazm 1:3;

    [atau ref. Mazm 1:3]

    bd. Yer 2:13; Yoh 7:37-39).
(0.20) (Ul 34:1) (sh: Lukisan hidup (Kamis, 22 Juli 2004))
Lukisan hidup

Perikop ini berbicara tentang kematian Musa. Mungkin kita pernah mendengar pepatah yaitu "Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan hutang". Bagaimana dengan Musa? Kenangan dan pengaruh macam apa yang ia tinggalkan sesudah kematiannya?

Tuhan tidak mengizinkan Musa memasuki tanah perjanjian karena ia gagal mempercayai Tuhan (Bil 20:12). Tuhan masih mengizinkan Musa naik ke atas gunung Nebo dan melihat negeri perjanjian itu (ayat 1-4). Musa mati dalam keadaan mata yang belum kabur dan kekuatan yang belum hilang (ayat 5-8). Ia meninggal dalam usia 120 tahun. Bangsa Israel berkabung atas kematiannya selama 30 hari. Ini adalah peringatan kematian yang panjang, karena biasanya hanya selama 7 hari. Hal ini membuktikan bahwa Musa adalah seorang nabi Tuhan yang agung yang pernah hidup di Israel. Namun demikian, sekaligus kita diingatkan bahwa bukan Musa dan Taurat dapat membawa orang masuk ke dalam perhentian kekal. Hanya sang Pemimpin hidup sejati, sang Hidup itu sendiri yang dapat menuntun kita masuk ke tanah perjanjian kekal. Ialah Yesus Kristus, dan Injil-Nya yang berkuasa mengubah hidup. Hidup Musa seperti goresan di atas kanvas yang menghasilkan sebuah lukisan indah. Dari penggembala domba Allah menjadikannya pemimpin umat dan penyampai perjanjian dan hukum Allah. Semua yang ia sampaikan tentang kepemilikan Allah atas Israel bukan teori, tetapi penghayatan hidupnya sendiri. Ia dan Pentateukh (lima kitab Musa) seolah menjadi satu, sebab Allah sungguh hidup di dalamnya. Tidak inginkah kita juga menjadi manifestasi kebenaran dan kemuliaan-Nya dalam tiap goresan hidup kita hari lepas hari?

Hidup kita bagaikan lukisan, musik, karya seni indah yang berpotensi mempengaruhi banyak orang dan kelak memainkan peran dalam liturgi yang memuliakan Allah. Firman dan Roh-Nya akan membentuk kita kepada kualitas hidup demikian.

Tekadku: Aku rindu hidupku menjadi lukisan karya Allah yang indah, supaya melalui hidupku orang menemukan Allah.

(0.20) (2Raj 17:24) (sh: Saksi Tuhan atau hamba dosa? (Selasa, 5 Juli 2005))
Saksi Tuhan atau hamba dosa?

Hidup di tengah-tengah orang tidak percaya memang sulit. Namun, sebagai milik Kristus kita tetap berkewajiban membawa orang yang belum mengenal Dia kepada pertobatan.

Sebenarnya hukuman Allah menyerakkan Israel ke negeri-negeri jajahan Asyur bukan semata-mata untuk memusnahkan mereka. Dalam negeri pembuangan, Israel diberi kesempatan untuk bertobat, supaya hidup mereka menyak-sikan Allah Israel kepada bangsa-bangsa di sekitar mereka ditempatkan. Demikian juga dengan sisa-sisa Israel yang tetap tinggal di Samaria. Mereka seharusnya menjadi berkat bagi para buangan dari negeri-negeri lain yang ditaruh oleh Asyur di Samaria. Sayangnya, Israel sama sekali tidak menyadari hal ini. Mereka membiarkan bangsa-bangsa kafir ini hidup penuh dosa sehingga Allah harus mengirimkan singa-singa untuk menghukum mereka (ayat 25). Bahkan walaupun seorang imam Israel diutus untuk memimpin kehidupan penduduk Samaria mengenal Allah (ayat 28), yang terjadi justru sinkretisme, yaitu mencampurkan ibadah kafir dengan ibadah Israel (ayat 29-34). Umat Israel bukannya menjadi teladan hidup ibadah yang benar, sebaliknya mereka justru ikut-ikutan menyembah dewa dewi bangsa-bangsa lain.

Orang Kristen dan gereja dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dan menyatakan kesaksian hidup Kristen yang benar, di tengah-tengah dunia yang menyembah ilah-ilah dunia. Hiduplah dengan tulus dan benar, terbuka di hadapan orang lain dalam mempraktikkan kasih, keadilan, dan kebenaran. Jangan sampai kita menjadi batu sandungan dengan justru ikut-ikutan jalan dunia ini dengan menyembah materi, kuasa, dan kenikmatan hidup.

Doaku: Tuhan, sorotilah relung hatiku terdalam agar aku sadar sisi-sisi gelap hidupku yang tidak memperkenan-Mu. Beri aku kekuatan untuk menolak berhala dunia yang memperbudakku, agar Engkau sajalah yang kusembah sebagai Pemilik hidupku.

(0.17) (Kej 27:19) (full: KATA YAKUB KEPADA AYAHNYA. )

Nas : Kej 27:19

Jikalau saja Yakub mempercayai Allah dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, dia akan memperoleh berkat tersebut pada saatnya Tuhan. Akan tetapi, dia menipu dua kali untuk memperoleh berkat itu dengan caranya sendiri (ayat Kej 27:19-20).

  1. 1) Dia memperoleh apa yang diinginkannya, tetapi harganya sangat mahal. Dia harus lari menyelamatkan diri dan meninggalkan harta milik serta kesenangan hidup di rumahnya. Ia sendiri ditipu (Kej 29:20-25; 31:7; Kej 37:32-36) dan hidup bertahun-tahun dalam pengasingan (Kej 31:41). Sepanjang hidupnya ia mengalami kemalangan demi kemalangan sampai akhirnya ia mengatakan, "Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk adanya" (Kej 47:9).
  2. 2) Semua tindakan dan pengalaman Yakub harus dipikirkan oleh semua orang yang mengemukakan fakta-fakta yang tidak benar dan menipu orang lain dalam pekerjaan Kerajaan Allah. Keberhasilan rohani hendaknya dicapai dengan cara-cara yang benar, bukan melalui manipulasi dan penipuan.
(0.17) (Mzm 6:4) (jerusalem: jiwaku) Bdk Maz 4+.
(0.17) (Kel 37:1) (sh: Lambang Penyertaan Allah. (Rabu, 24 September 1997))
Lambang Penyertaan Allah.

Tabut Perjanjian melambangkan tuntunan, perlindungan bagi Israel yang datang dari hadirat Tuhan. Tabut itu menegaskan bahwa Allah hadir bersama mereka. Karena melambangkan Allah sendiri, benda itu kudus, ditempatkan di bagian terdalam Kemah Suci, yaitu di ruang maha kudus. Bahkan orang Lewi sekalipun tidak boleh melihatnya. Syukurlah kini Kristus telah mempersekutukan kita dengan Allah.

Meja Roti Sajian. Meja itu dibuat sangat indah, dilengkapi dengan pinggan, cawan, dan kendi. Semua itu dipakai untuk persembahan. Karena roti adalah makanan Israel tiap hari, meja sajian itu melambangkan ungkapan iman dan syukur mereka atas pemeliharaan Tuhan bagi kebutuhan mereka sehari-hari. Semua kebutuhan kita berasal dari Tuhan, berarti semua tenaga, pikiran, keberhasilan kita pun datang dari Tuhan. Dengan apakah hendak kita ungkapkan iman dan syukur kita atas keterlibatan-Nya dalam seluruh segi kehidupan kita?

Renungkan: Begitu banyak hal dan syarat rohani bagi ibadah yang tak mungkin kita penuhi. Hanya Kristus yang mampu membukakan kemungkinan itu.

Doa: Seluruh hidupku ini, kuduskanlah ya Tuhan. Jadikanku sepenuhnya milik-Mu, agar aku mampu memuliakan Nama-Mu.

(0.17) (Bil 5:11) (sh: Kesetian dan kepercayaan yang teruji (Jumat, 13 Agustus 1999))
Kesetian dan kepercayaan yang teruji

Kasih antara suami isteri dalam sebuah pernikahan dirasakan kurang lengkap apabila tidak disertai sikap saling setia dan saling percaya. Perselingkuhan adalah salah satu wujud ketidaksetiaan yang lahir dari kasih yang tidak benar. Hasil dari kasih yang tidak benar dan ketidaksetiaan ini adalah ketidakpercayaan. Bagian firman Tuhan ini memberikan contoh tentang murka Allah atas isteri yang tidak setia, hal ini tentu saja tidak berarti bahwa suami akan luput dari murka Allah apabila mereka melakukan perselingkuhan. Bagaimana supaya kita memiliki kesetiaan dan kepercayaan yang teruji?

Hidup setia di hadapan Allah. Pencobaan untuk berselingkuh tak dapat dihindari dari kehidupan suami isteri. Namun, tidak berarti bahwa kita harus menyerahkan diri pada pencobaan itu. Alasan Yusuf untuk tidak jatuh ke dalam pencobaan dari isteri Potifar adalah karena ia takut melakukan perbuatan dosa kepada Allah. Yusuf menyadari bahwa ia hidup di hadapan Allah dan untuk Allah, bukan di hadapan Potifar dan untuk Potifar. Kunci keberhasilan Yusuf keluar dari cobaan adalah tetap mempertahankan kesetiaan pada Allah yang hidup.

Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk hidup benar di hadapan-Mu dan hidup bagi-Mu; supaya aku tidak membiarkan pencobaan menghancurkan hidupku.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA